Tips Mengatur Keuangan Menjelang Lebaran

Foto: Ima


Mengatur keuangan menjelang Lebaran selalu penuh kejutan, bikin hati senang namun juga membuat hati ketar ketir. Apalagi di tengah pandemi seperti sekarang.  Pemasukan dan kondisi keuangan yang serba tidak pasti, sementara kebutuhan dan biaya yang harus dibayar tetap jalan.  

Meski begitu, maunya hari Lebaran ini tetap diperlakukan spesial. Bagaimana kami bisa menggunakan baju yang istimewa, makanan yang lezat, menyediakan segala macam kudapan, minuman khas Lebaran dan rumah yang lebih bersih wangi. Artinya kita harus menyisihkan anggaran lebih untuk merayakan hari raya serta berbagi kebahagiaan bersama saudara dan tetangga.

Lalu bagaimana sih kita mengatur keuangan menjelang Lebaran? Sebetulnya mudah sih mengatur keuangan asal mau disiplin dan sepakat dengan pasangan kita. Karena seringkali ada pembelian diluar rencana padahal bisa jadi jamuan untuk hari raya sudah cukup. Saking senangnya merayakan hari Lebaran, sepertinya ada saja ingin nambah ini dan itu sehingga membeli sesuatu padahal tidak terlalu butuh. Cung yang seperti ini? (sayaaa…)

Nah, buat kita-kita yang tidak bergantung pada gaji dan THR, harus dicatat segala kebutuhan hari raya dan paska hari raya. Karena seringkali yang kita pikirkan adalah beli semua untuk Lebaran, bagi-bagi uang buat anak-anak, dan jalan-jalan/silaturahmi sambil bawa kiriman.  Seminggu kemudian tinggal makan serba tumis, makanan yang dihangatkan berkali-kali, kalau benar-benar habis baru beranjak pada semangkuk mie instan. Sepertinya kejadian seperti ini klise, ya.

Kudapan saat hari raya. Foto: Ima




Lalu apa yang harus dilakukan, sih? Hmmm, saya menulis ini bukan karena jago mengatur keuangan, ya, tapi berbagi pengalaman karena sering kebobolan karena ulah sendiri. Nah, untuk menghindari kekeliruan dalam menyediakan segala untuk menyambut hari raya bisa mencoba cara ini:

Pertama, catat menu makan untuk hari raya.

Catat mulai dari makanan berat, kudapan, teh, kopi, air galon. Setelah dapat menu makan, lanjut merinci biaya bahan baku yang dibutuhkan. Dari sini kita mendapatkan angka. Lalu simpan uang tersebut untuk sajian makanan. Perkirakan harga bahan baku lebih mahal dari hari-hari biasa untuk menghindari kekurangan anggaran.  Terlebih saat pandemi yang tidak menentu ini, atur menu yang tampak spesial namun jatuhnya akan lebih murah.  

Kedua, pertimbangkan lagi, apa perlu beli baju untuk kamu, pasanganmu dan anak-anak? Cek lemari baju, kalau untuk orang dewasa kaya saya dan suami, sepertinya bisa mix max baju lama jadi terlihat baru sudah cukup ya. Tinggal cuci bersih, kasih pewangi. Beres!

Tapi saya sendiri ingin membelikan baju buat anak biarpun hanya sepasang. Ingin membuat mereka terlihat bagus dan pantas saat merayakan hari yang spesial. Kalau hanya mau membeli baju untuk anak-anak, alokasikan berapa dan upayakan sesuai dengan yang kita siapkan.

Ketiga, rinci kebutuhan kebersihan rumah dan kesehatan. Catat mulai dari sabun mandi, sabun cuci tangan, pembersih lantai, sabun cuci, lap pel, lap piring, lap meja, hingga pewangi badan dan pewangi pakaian.

Keempat, hitung hari raya hingga 2-3 bulan berikut, biaya apa saja yang harus dikeluarkan. Cara ini sebagai bayangan agar kita harus melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kelima, anggarkan biaya kebutuhan untuk buka dan sahur disesuaikan dengan dana yang ada.

Pada dasarnya mengatur keuangan menjelang hari raya harus lebih disiplin. Meskipun keuangan rumah tangga, tetap harus menggunakan buku catatan. Nanti akan kelihatan keluar masuk keuangan agar lebih terkontrol pengunaan uang tersebut memang sesuai kebutuhan atau banyak digunakan diluar kebutuhan. Karena kita seringkali membeli jajanan yang harganya kadang terlihat murah. Tapi ternyata setelah dikalkulasi pengeluaran harian kita lebih banyak untuk jajan atau beli kebutuhan yang tidak perlu.

Beli sesuatu yang menyenangkan boleh saja, seperti beli minum botolan dan kripik.  Tapi kalau setiap hari dilakukan, anggaran jajan ini totalnya bisa sama untuk anggaran beli sayuran, teh bahkan setengah kilo gram telur. Dengan dicatat kita bisa memantau apa saja yang pernah kita beli dan merasa cukup. Setidaknya bisa nge-rem keinginan jajan lagi dan merasa cukup dengan makanan yang ada.

Jadi intinya, catat perkiraan setiap kebutuhan harian, kebutuhan untuk hari raya dan hari-hari setelah hari raya. Ketika ada sisa anggaran, uang itu bisa digunakan untuk jajan di luar atau beli camilan di mini market sebagai teman nonton atau ngemil selepas sahalat taraweh.  Semoga sesuai yang dibutuhkan, ya.

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan meninggalkan komentar Anda. adv