Hey, siapa yang tidak mau tampil keren?  Seorang emakhood (plesetan dari robinhood) yang heroik pantang nyerah dan bisa terus berkarya, itulah gambaran emak-emak jaman sekarang.  Tampak narsis memang, tapi siapa lagi yang mau memuji keren selain diri sendiri, heheee.  Nah, apalagi di jaman sekarang dengan beragam fasilitas yang ada, mendukung emak jadi serba mungkin melakukan banyak hal; menjadi emak yang keren dan serba heroik. Artinya masih bisa bertanggungjawab sesuai fitrahnya namun masih menjalankan passionnya.  Yup, memang, persepsi “keren” tiap orang itu beda-beda.   Meskipun keren identik dengan visual atau tampilan luar manusia tersebut, sekarang makin berkembang bahwa keren tidak hanya tampilan luar tapi  isi bagian dalam.    Ditengah kesibukan kita sebagai Emak, sekarang masih bisa menyempatkan diri dengan menulis. Karena notebook Acer Aspire E-1 Slim series ini, selain bisa membuat kita tampil keren tentu karena ukuranya lebih slim 30% di kelasnya jadi tidak terlalu ribet untuk diajak mobile.  Dimanapun kita bisa menulis, dan bisa online untuk mencari juga menerima data.  

Teknologi-notebook, awalnya dibutuhkan bagi setiap orang yang berprofesi tulis menulis, sekretaris, desainer dan kelompok profesional lainnya.  Kini emak membutuhkannya tidak sekedar ber-hahahihi di sosial media, tapi melalui fasilitas ini emak masih bisa mengembangkan diri dan memperluas wawasan. Dengan begitu luaslah pikiran, luaslah hati, efeknya orang-orang terdekat terutama keluarga ikut terbawa riang.  Kembali ke notebook, benda ini tentu membuat pekerjaan lebih cepat dikerjakan dan praktis, karena semua data sudah terangkut dalam satu alat.  Saya ingat dulu saat notebook baru dikeluarkan, rasanya setiap orang yang menggunakan benda yang satu ini lebih terlihat “serius”, memikat, eksklusif dan meyakinkan dalam bidang kerjanya.  Terutama saat mereka dalam melakukan presentasi. 




Impian punya notebook rasanya jauh sekali, tetapi dengan kerja keras akhirnya bisa juga punya notebook keluaran Acer.  Rasanya?  Seperti mimpi.  Dari bangun tidur hingga tidur, Acer selalu menemani semua pekerjaan, dari main games, online, menulis, membuat presentasi hingga membuat desain grafis.  Biasanya, kalau menyalakan PC, hanya dalam hitungan menit lampu akan mati karena tidak kuat menahan daya.  Kalau mau anteng, nyaris semua lampu di dalam rumah dan beberapa perangkat listrik seperti televisi, listrik sanyo, setrikaan, harus dimatikan.  Hadeuh, jadi ingat masa-masa itu.  Sekarang, semua nyaman, dalam satu waktu bisa mengerjakan beberapa hal. 

Notebook makin diminati, semua merk melakukan banyak inovasi untuk mengikuti dan memfasilitasi kebutuhan konsumen.  Makin hari manusia semakin membutuhkan segalanya lebih praktis, segala fungsi dan tampilannya seolah bisa dimasukan ke dalam saku ajaib Doraemon.  Begitupun dengan Acer yang melahirkan tipe  Acer Aspire E1 Slim Series, yang didukung oleh  prosesor Intel®. Mulai dari Intel® Celeron® dan Core™ i3, dan 30% Lebih Tipis, membuat kehidupan semakin ajaib dan menarik.

Banyak hal yang bisa dilakukan, proses komunikasi keluarga dan bisnis lebih bisa terjaga, karena bisa online dimana-mana.  Dengan makin tinggi berjejaring sosial, artinya banyak hal dong yang bisa dipelajari, dari gaya hidup dan tentu perkembangan budayanya.  Pun, disini kita bisa tambah keren dengan  membekali diri dengan banyaknya informasi dari web blog yang berkembang seperti jamur dan info-info yang bercipratan di jejaring sosial.  Kita tinggal menangkapnya dan mengolahnya membuka kesempatan yang positif.

Dulu, saya blogwalking ke seputaran teman-teman yang memang saya kenal.  Sekarang, terutama ketika bergabung dengan “Kumpulan Emak-Emak Blogger”, semakin banyak lagi informasi dan teman baru (geer, hehe) yang membuat saya semakin terkesan; “Hey, ilmu itu memang sebanyak buih di lautan, dunia ini luas sekali”(dalam hati saya berteriak).  Rasanya, luar biasa, kagum sekali.  Dari emak-emak ini saya mempelajari banyak karakter, dari yang suka berbagi resep kue, penulis cerita, philosopher, photografer, backpaker, pemain teater dan tak kalah penting ilmu-ilmu mengurus anak.  

Dari sini, eksistensi perempuan begitu patut dipertahankan.  Menulis di blog seperti menjadi gaya hidup, menulis dan (kebutuhan) notebook mejadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.  Acer AspireAspire E-1 Slim series tampaknya patut ancungi jempol, karena bisa membuat para ibu bisa tetap mobile pergi ke pasar, menemani anak main di taman, menunggu anak di sekolah tanpa harus meninggalkan notebooknya di rumah.  Karena slim dan ringan, notebook tetap bisa diselipkan diantara “alat-alat tempur” kebutuhan anak yang lainnya. Dengan begitu, tidak ada waktu luang yang digunakan untuk berdiam diri, saat waktu senggang kita mengeluarkan si-slim ini dari tas lalu online lalu bisa berjejaring sosial ataupun posting tulisan di blog.  Keren dan menyenangkan tentunya.

Tulisan ini diikutsertakan dalam event “30 Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30% Lebih Tipis.”


Dengan malu-malu saya bilang, hidupku adalah ngeblog meski banyak juga absennya.  Tapi saya suka nge-blog.  Banyak hal yang didapatkan dari kegiatan yang satu ini, selain tulis menulis, bisa hunting karya crafter, pertunjukan teater dan "membaca" banyak cerita dibalik foto.  Banyak sekali yang bisa didapatkan, banyak sekali orang-orang kreatif, banyaaaak sekali orang-orang yang berhamburan di dunia maya ini dengan sejuta idenya, sejuta karyanya, sejuta identitasnya.  Kadang kala membuat saya sulit bernafas.

Dulu, dulu sekali menulis di media blog ini seolah tidak ada yang mau baca, kadang-kadang saya menuliskan apapun yang difikirkan dan dirasakan tanpa banyak pertimbangan.  Dari curhat , proses kreatif pertunjukan hingga ngupas pertunjukan dari versi saya yang sederhana.   Sempat jeda dua tahun, lalu nge-blog lagi dengan status yang sudah berbeda, mempunyai suami dan beranak.  Haha… isi tulisan yang dikupas juga berbeda, kebanyakan tentang anak, kegalauan mengurus anak, proses transformasi menjadi ibu.  Ternyata melalui ritme menulis di blog ini, semakin, semakin, semakin saya mengenal diri sendiri, lebih nyaman mungkin tepatnya sebuah melalui kegiatan nge-blog saya bisa ber-refleksi.  Persis tokoh cewek “run away bride” yang selalu lari dari calon pengantin laki-laki saat di pelaminan, ternyata dia bahkan tidak mengenal dirinya sendiri.  Bedanya, saya sering lari dari bidang yang saya tekuni, kecuali teater.  Setelah menikah dan punya anak, dengan segala pertimbangan logis saya harus meninggalkan teater dan menciptakan dunia baru, hobi dan karya lain yang membuat hidup tetap terasa hidup, membuat waktu terus berjalan penuh makna, untuk membuat mengisi bagian hati yang kosong.  Melalui menulis di blog saya semakin mengenal diri sendiri.  Apa yang saya suka, apa yang saya mau, apa orientasi hidup saya. 


Sekarang, semakin “sadar” bahwa banyak juga orang yang tertarik baca blog.  Entah untuk mencari informasi atau apapun motivasinya, kalau ada yang melihat bilik kita rasanya senang.  Setelah baca di salah satu artikel teman blog, katanya dia suka kesal kalau membaca tulisan blogger, karena susunan kata yang sembarangan, tanda baca yang tidak tepat dan suka kurang huruf dalam menulis kata.  Dari sana, setiap beres menulis akhirnya jadi suka mengedit tulisan sendiri setidaknya enak dibaca untuk diri sendiri dan engga salah menulis huruf, jadi tidak terkesan asal, buru-buru dan masih enak dibaca.  Selain itu, tulisan dibuat seoriginal mungkin, dan dapat sumber tulisan yang cukup terpercaya-kalau memang tulisan itu memang butuh sumber-sumber fakta-. Lagian kalau jiplak ya artinya bukan tulisan by me dong tapi blog by copas alias salin ulang.  Menulis di blog saya jadi “sadar” meskipun satu kepala yang baca, artinya ada orang yang mau baca blog kita.  Dari situ, saya coba lebih banyak belajar menulis dan makin rajin baca. 

Buat apa, sih?  Buat hidup saya lebih bahagia dan lebih berarti.

Selamat Hari Blogger Nasional, terimakasih untuk semua Blogger karena kalian membuat mata dan hatiku semakin luas.

Salam,
Ima


Setelah sekian lama engga nge-blog, tiba-tiba dapat info dari blogger kece teh Ncie di facebook; Kumpulan Emak-Emak Blogger (KEB) bikin acara “30 Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30% lebih tipis”.  Energi positif saya kembali keluar, senangnya.  Ah, ini kesempatan buat saya kembali menghadiahkan pekerjaan saya sebagai ibu rumah tangga dengan menulis.  Saya hanya butuh beberapa waktu saja untuk diri sendiri: menulis. 

Ketika lihat logo Acer terpampang di web KEB, saya langsung riang karena selama ini saya dan suami adalah spAcer alias pengguna Acer.  Saya memakai Acer Aspire 4552 series sementara suami Acer Aspire 4530. Suami saya penggila Acer, dia merekomendasikan notebook yang satu ini memenuhi kebutuhan dia sebagai desainer grafis.  Nah, saya kira pastinya hadiah untuk “30 Hari Blog Challenge” adalah netbook Acer.  Ternyata lebih dari dugaan, hadiahnya berupa produk terbaru dari Acer yaitu 1 unit notebook Slim Aspire E1 Series dan 2 Unit Acer Liquid C1. Hore!  Siapa yang gak mau yang slim kaya gini:


Saya langsung browsing ke web Acer yang direkomendasikan, mata saya membaca setiap kata (cukup serius sebenarnya).  Karena beberapa spek notebook yang tidak terlalu ngerti.  Jadi setiap ada istilah dan ukuran tertentu langsung tanya suami:

Saya:  “Ayah, kalo ukuran monitor 14” itu sebesar notebook kita, kan.  Terus resolusi 1366×768 px maksudnya gimana?”
Ayah:  “Iya segede itu, notebook ukuran biasa.  Maksud resolusi itu menjelaskan ukuran tampilan layar.”
Saya:  “Nah, kalo yang ini: Sd Card dan MMC. Apaan, sih?”
Ayah: “Oh, itu tempat buat masukin cardreader.”
Saya: “ooh… memory card gitu, ya, yang segi empat.  Terus… ini VGA Port, fungsinya apa?”
Ayah: (Sambil nuntuk ke arah lubang untuk kabel di pinggiran Acernya) “ Ini, buat nyambungin kabel projector, terus langsung nyala deh tampilan projektornya.”
Saya: “Kalo RAM, apaan?”
Ayah: (Dia mengampiri lalu membaca paragraph berikutnya) “Wah, keren… gini, Ma.  RAM itu fungsinya buat menyimpan data sementara, supaya komputer yang sedang bekerja tidak perlu mengakses terus menerus ke hardisc. Terus ini nih, DDR3 sebesar 2GB bisa di-upgrade hingga 8GB.  Ini sih udah keren banget. Gini perbandingannya, kalo dulu, jaman mulai ada komputer, RAM itu cuma 32 mega.  Bayangin… Kalo emang udah DDR3 kapasitasnya udah gede banget.”
Saya: “Bisa nyimpen data yang banyak banget, ya.” (kami ketawa) “Data-data ayah tu banyak banget, mana ukuranya gede. Belum foto-foto udah berapa giga coba, haha!”
Ayah: “Motretnya rajin, cetaknya males, dasar!”
Saya: “Ngomong-ngomong, asik juga yah punya notebook Acer model yang ini, tipis dan bisa disembunyikan di bawah pashmina juga gak bakal ketahuan, haha!  Gak bakal dimainin Alif, tuh.”
Ayah: “Iya, bisa diselip-selip di rak buku.  Klamuflase benda, dikira Alif notebook itu buku padahal karena tipis jadi engga ketahuan.”
Saya: “Bener juga, kalau gini ceritanya, Ima bisa curi-curi waktu nulis di siang hari.  Soalnya, notebooknya bisa disembunyikan di bawah sejadah atau di container benang.  Dikiranya merajut padahal lagi ngetik.  Haha…”
Ayah: “Haha… Ide bagus, jadi siang hari bisa lebih produktif nulis.”
Saya: “Hihiiii… Amin... amiiiiin...lucu juga.  Kucing-kucingan sama Alif, nyuri-nyuri waktu nulis gitu, deh. Kadang mood siang juga bagus, tapi kesempatan nulis susah banget.”  (kami kembali ke lamunan masing-masing)
Obrolan selesai, karena dia harus meneruskan pekerjaanya.  Saya kembali memandang-mandang harap gambar Acer Aspire E-1 di website ini segera mengisi hari-hari saya.  Sedap!  Sebenarnya, kalau lihat harga Acer jenis ini, tampaknya cukup murah dengan spesifikasi yang bisa memenuhi kebutuhan kami.  Tapi, masih banyak orientasi keluarga yang harus dipenuhi.  Jadi untuk sementara ganti notebook disimpan di nomor kesekian. 
Yang menarik lagi, tampilan notebooknya yang tipis, tentu selain lebih memikat dan praktis tampaknya cocok untuk emak-emak mempunyai anak yang lagi aktif-aktifnya.  Terutama saat mood saya sedang bagus buat menulis, tapi situasi tidak memungkinkan untuk membuka notebook.  Seringkali kesenangan ini “terganggu” karena anak kami ingin nonton atau main games.  Jadi… karena Acer Aspire E-1 ini tipis, sepertinya disaat “darurat” notebook disembunyikan dibalik tumpukan baju setrikaan, atau disimpan diatas lemari laci plastik lalu disiapkan kain atau baju, pas anak datang saya bisa menyembunyikannya dibawah baju.  Pasti dia mengira saya sedang nyetrika (hahaa! #ketawajahat), nah, saat dia kembali main, saya bisa segera meneruskan tulisan lagi.  Belum didukung batrenya juga bisa bertahan sampai 6 jam, saya tidak perlu bolak balik buat pasang kaber buat nge-carge.  Bayangkan 6 jam.  Owwwh… Senangnya!  Biasanya kan hanya 1-2 jam saja.  Jadi waktu menulis bisa lebih konsisten dan panjang, waktu malampun bisa lebih lama untuk istirahat. Sebagai Ibu, kita harus tetap sehat dan prima dalam mengurus keluarga, kan.
Sebetulnya, setelah panjang lebar sok banyak tanya spesifikasi sama suami, saya lebih tertarik sama ukuranya yang tipis dan warnanya yang pas dihati.  Difikir-fikir, kalau punya Acer yang satu ini, bakal tidak ada alasan lagi buat saya meninggalkan notebook di rumah saat pulang mudik ke rumah mertua.  Jadi di rumah mertua pun saya masih bisa produktif menulis.  Karena tipis dan ringan pastinya lebih memudahkan juga saat melakukan perjalanan, karena tidak terlalu memenuhi isi tas.  Saya termasuk orang yang gak mau ribet alias praktis, dan Acer Aspire E-1 ini bisa memenuhi kebutuhan saya sebagai ibu dan pengguna notebook untuk melengkapi hobi menulis saya.  Jadi pulang kampung atau saat menemani anak di rumah, tidak ada alasan lagi mengkhususkan waktu untuk tidak menulis. Nah, ini keribetan yang terjadi di meja kerja kami: 



“Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba “30 Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30% Lebih Tipis” yang diselenggarakan oleh Kumpulan Emak Blogger (KEB) dan Acer Indonesia."
Kundi Craft ngebagi link web slipper crochet yang keren-keren.  Link ini bikin saya "galau", pengen segera bisa menemukan polanya.  Ternyata, dicari dengan kata kunci "sepatu rumah crochet" bermunculanlah web yang menyediakan pola maupun jualan atau menampilkan hasil rajutannya.  Dengan kata kunci "Slippers" ternyata lebih heboh lagi, banyak pola dan model-model slipper yang menstimulus merajut.  Senangnya.  

Nah, akhirnya saya buat beberapa slipper tapi malah jadi sayang untuk dipakai.  Sebetulnya, slipper ini cocok sekali dipakai di kediaman saya yang cukup dingin.  Bikin kaki hangat, nyaman dan gaya. 

Ternyata pola slipper ini engga ribet-ribet amat, malah mudah bikinya.  Hanya kita jangan males ngitung, karena bikinya sepasang.  Jadi kalau kecil sebelah harus bongkar pasang lagi.  Beda kalau bikin tas, kadang-kadang saya langsung bikin aja, ngitungnya pas bikin rantainya aja.

well... sermangat berkarya terus, yea!