Ternyata
mengurus dan bermain-main dengan anak saudara sangat berbeda rasanya ketika
kita mengurus anak sendiri. Mengurus
anak sendiri lebih banyak merampok perasaan, bagian dari sebuah akumulasi
berlapis-lapis pekerjaan rumah tangga. Sepertinya
situasi ini sebuah upaya pengolahan mental dan pembelajaran hidup yang mengantarkan
perempuan mempunyai jiwa matang seorang ibu. Ibu mau tidak mau dipertemukan
dengan beragam situasi emosi bayi, memecahkan
masalahnya sehingga lama-lama ibu mengenal karakter khas bayinya seperti apa
dan bagaimana menanganinya. Karena
setiap bayi mengeluarkan kebiasaan yang berbeda-beda dalam berkomunikasi dengan
orang tuanya.
Dulu
waktu belum punya anak, saya selalu merasa kalem jika waktunya tiba. Alasannya sangat mudah karena saya punya
banyak keponakan, sering melihat cara kakak-kakak merawat anak-anaknya. Ternyata mengurus anak tidak hanya berbekal itu
saja, ketika kita terjun langsung -mempunyai anak sendiri-, hal yang diperlukan
adalah membekali diri dengan beragam ilmu mengurus bayi, mengendalikan emosi,
membangun sudut pandang yang positif dan bersahabat dengan rasa lelah. Contoh
kecil yaitu saat anak nangis rasanya waktu terasa berjalan lama dibandingkan
anak sedang riang gembira. Ada bagusnya
juga kita pintar-pintar mencuri waktu melakukan hal-hal sederhana yang
menyenangkan diri sendiri seperti minum teh hangat sambil browsing. Karena mencuri waktu untuk diri sendiri cukup
efektif untuk mengembalikan emosi labil, gelisah bahkan panik menjadi lebih
tenang dan kreatif.
Dua
setengah hari di rumah sakit sehabis melahirkan mengontrol pikiran agar tubuh
segera bisa beradaptasi dengan rasa sakit dan segera sembuh karena bagian bayi
ada suster yang merawatnya. Tapi ketika
sampai di rumah, semua pekerjaan di lakukan oleh sendiri. Dari memandikan, memakaikan baju, menyusui,
beres-beres kamar, menyiapkan makanan, mengobati bekas operasi, merapikan
pakaian dan rumah. Hari pertama di rumah
ASI masih juga belum keluar, kakak perempuan saya terlihat khawatir dan selalu
membuatkan susu formula untuk memenuhi kebutuhan bayiku-Alif. Selain itu setiap kali Alif menangis, teteh
turun tangan membantu dan mengajarkan cara menggendong dan cara menyusui. Namun bagi ibu yang melahirkan dengan cara
sesar, bayi ini bisa ditidurkan di kasur, beri bantal kecil dikepalannya atau
bisa disanggah oleh tangan atas ibu, lalu miringkan sambil diberi ganjalan di
bagian punggungnya. Ibu tidur dengan posisi
miring lalu bagian mulut bayi dicondongkan menuju puting payudara dan biarkan
mulut bayi berusaha untuk menyedotnya, walaupun air ASI belum lancar. Biarkan mulutnya mengulum puting lama-lama
ASI akan terpancing keluar. Ada tahapan
saat bayi terlihat tidak tenang (stress) karena belum berhasil menyedotnya
karena air ASI masih sedikit. Agar ASI
lancar, pancing terus menerus dengan membiarkan mulut bayi menempel di puting
ibu sehingga produksi air ASI akan lebih banyak. ASI pertama yang keluar namanya
kolostrum, warna asi ini kekuningan adalah serum anti body buat bayi. Jadi jangan sampai dibuang, ada rumor yang
sering muncul di masyarakat kita bahwa ASI kekuningan ini adalah jenis ASI
basi, ini salah besar. Hati-hati bagi
ibu baru saja memulai menyusui terutama dalam posisi tidur, adaptasi tubuh pada
proses menyusui sering membuat tubuh ibu mengantuk saat menyusui dikhawatirkan
hidung bayi tertekan oleh payudara disaat ibu tertidur. Ini disebabkan ada zat tertentu yang membuat
tubuh ibu teramat sangat tenang sehingga membuat tubuh ibu lemas dan mengantuk.
Masalah
yang sering timbul saat awal-awal menyusui adalah terjadi pembengkakan payudara
atau orang sunda mengenalnya dengan nama tumawon. Bisa terjadi seminggu hingga 10 hari,
logikanya tumawon terjadi karena adanya proses produksi ASI. Seringkali proses ini membuat ibu gelisah,
rasa sakit tumawon menyebabkan perasaan tidak tenang sehingga muncul emosional
saat mengurus bayi. Belum sisa rasa
sakit operasi sesar yang butuh ketelatenan saat perawatannya. Proses penyembuhan sesar juga tidak secepat
proses melahirkan normal, bisa memakan waktu 1 hingga 3 bulan sementara
penyembuhan luka dalam bisa mencapai 6 bulan.
Kesempatan
merawat payudara dari tumawon ini bisa dilakukan saat bayi tidur. Bayi tertidur bisa memakan waktu 15, 30, 45
hingga 60 menit. Sebetulnya sederhana
saja, namun seringkali hal ini malas dilakukan karena tubuh terasa lemas, lelah
dan mengantuk terutama selesai menyusui.
Oleh karena itu butuh ketekatan hati untuk mau merawat diri agar
payudara tidak selalu bengkak dan bayi kita akan lebih mudah mengkonsumsinya. Diawal-awal bulan memang payudara akan selalu
cepat bengkak, logikanya diwaktu yang bersamaan bayi sangat membutuhkan ASI
dengan jarak pendek. Satu hari bisa
sampai 8 kali menyusui bahkan bisa 1-2 jam sekali.
Cara
menyembuhkan diri dari tumawon: ambil air panas, masukan ke dalam botol lalu
kompreskan pada payudara hingga terasa lebih lembek. Jika sudah terasa lebih lembek pindahkan
kompresan ke payudara yang satunya lagi.
Kalau ada yang membantu dia bisa pegangkan kompresan, sementara tangan
kita bisa memijat payudara yang baru saja di kompres dengan menggunakan baby
oil. Ketika mulai terasa membesar dan
mengeras lagi, pijat dengan lembut kalau perlu buka pakaian kita, nyalakan
laptop dan nyalakan musik yang asik atau bisa sambil online dan baca blog atau
bertemu teman di facebook lalu mulailah memijat. Cara ini cukup efektif membuat
hati kita lebih riang karena bisa memecahkan pikiran dari rasa sakit. Jangan lupa bersihkan puting saat bayi terbangun
dan meminta asupan ASI. Begitu seterusnya karena saat usia bayi 1 hari hingga 6
bulan, kita harus bersabar dengan memenuhi kebutuhan ASI-nya. Ini adalah waktunya bayi dan berikah hak
alami dia untuk mendapatkan asupan terbaiknya.
Proses
menyusui ini dibutuhkan keyakinan, kebesaran hati, kesabaran dan ketenangan. Artinya kita harus siap terjadinya resiko
perubahan siklus sehari-hari, waktu untuk diri sendiri banyak yang tersita
bahkan pola gerak kita harus lebih gesit, cepat dan efektif. Proses ini memang berkesan lama saat
menjalaninya, namun jangan lupa kita hanya mengorbankan beberapa bulan saja dan
menyerahkan waktu lebih untuk kesempatan yang tidak pernah diulang lagi. Jadi lakukan yang terbaik, karena di usia ini
dia menyerahkan kepercayaan pada kita sebagai orangtuanya untuk
mengurusnya. Bayi bisa merasakan bahwa
kita orang tua yang bisa diandalkan dan dia merasa aman bersama kita.
Mengendalikan
emosi adalah hal yang terpenting agar ASI bisa keluar lancar dan banyak,
tentunya selain banyak mengkonsumsi sayur mayur dan banyak minum air putih. Oleh karena itu kita harus menelusuri cara
agar emosi kita agar kembali jinak. Masing-masing orang mempunyai cara dan gaya
sendiri agar lebih nyaman dan santai.
Saya sendiri lebih memilih saat bayi sedang tidur untuk pergi ke jalan
menghirup udara segar, merasakan angin sambil memandang langit dan membeli
bacaan yang berhubungan dengan ilmu parenting seperti majalah Ayahbunda dan
Nakita. Bahasan dan visual yang
ditawarkan sering memancing otak saya berfikir agar bisa senyaman artikel
tulisan tentang mengurus bayi/anak.
Biasanya setelah membaca maka hati saya menjadi lebih segar, bisa
menghapus satu persatu kesuntukan dan membangun semangat baru saat harus
berhadapan dengan tangisan anak, menyusui, mengganti pakaian saat buang air
besar yang berkali-kali, memberi ketenangan disaat menangis yang tidak ada
hentinya dan banyak lagi aktifitas yang tidak berhenti selama 24 jam.