Sobatku Akhir Pekan di Ciwalk

Akhir pekan ini saya jalan-jalan ke Cihampelas Walk atau sebutannya Ciwalk, kalau orang Sunda agak nyeleneh nyebutnya Ciwok. Disana merupakan salah satu pusat pembelanjaan dengan konsep mengajak pengunjung untuk berjalan dan ramah lingkungan. Diantara gedung utama, dikiri-kanan ada berbagai tempat makan dan hotel, kita masih bisa menikmati pepohonan dan kolam ikan. Cukup nyaman buat pengunjung yang ingin jalan-jalan di mall dengan sirkulasi udara alami.

Suasana Ciwalk yang asik ini ikut mendukung acara tabungan online Sobatku tanggal 20 Oktober 2018 lalu. Saya dan teman-teman menikmati Grand Prize Sobatku dengan berbagai acara yang menarik. Suasana panggung di depan mall dihiasi payung-payung warna warni, ada kursi-kursi duduk santai, disekelilingnya ada tenan makanan. Mulai dari jus mangga yang segar dengan cream dan potongan mangga, cilok, tahu telaga, cuanki, bolu ketan dan merchandise unik. Pengunjung yang lihat acara pun bisa sambil melahap camilan-camilan. Asik juga sesekali jalan keluar dan menikmati acara segar seperti ini. 


Beberapa pengunjung sudah datang dan duduk-duduk di kursi pantai. Siang itu cukup terik, tapi di sekeliling Ciwalk tumbuh beberapa pohon besar jadi meskupun panas anginnya terasa segar. Beberapa anak muda dan dewasa hilir mudik berfoto dengan Kribi sebagai maskot Sobatku. Dia lucu dan unik, memakai baju ihram dan kaki tambahan sehingga badannya tinggi sekali. Kribi jalan-jalan kesana kemari menarik hati pengunjung untuk foto bareng. Ternyata orang-orang yang foto bareng Kribi dan kalau kita posting di IG bisa dapat hadiah jika beruntung.

Kali ini Kribi memakai kain umrah karena grand prize Sobatku hadiahnya 4 paket umrah untuk nasabah Sobatku, suasana yang pas untuk mewakili hadiah andalannya. Disana ada photo booth dengan tema destinasi tempat umrah, ada gambar unta, Kribi yang memakai baju ihram, pohon kurma dan frame besar desain instagram. 



Disana saya lihat satu booth pendaftaran Sobatku depenuhi pengunjung, mereka banyak menanyakan cara menjadi nasabah Sobatku dan tingkat keamanannya. Saya juga ikut nanya-nanya karena saya baru tahu kalau ada tabungan dalam bentuk aplikasi. Ternyata menarik juga, ya, karena proses pendaftaran, nabung, transfer, pembayaran, bisa menggunakan akun Sobatku ini. 




Tabungan Sobatku

Rupanya Sobatku ini tabungan berbasis aplikasi yang sudah luncur dari pertengahan tahun 2017. Cara mendapatkan aplikasi Sobatku sama seperti download aplikasi whatsapp, email, game, dll. Kita buka googleplay lalu cari ‘Sobatku’ setelah dapat langsung dowlolad saja. Di aplikasi itu disediakan berbagai fitur setor, fitur bayar, fitur transfer.

Seperti juga tabungan mainstream, fungsinya sama bisa untuk menabung, transaksi pembayaran dan transfer. Semua bisa dilakukan hanya menggunakan handphone dan data internet. Kita bisa melakukan transaksi tanpa perlu ke Bank, kalaupun mau mengisi tabungan cukup datang ke Alfamart terdekat untuk setor dan tarik tunai.

Cara bikin akun Sobatku ini mudah sekali ternyata, kita cukup punya KTP untuk mengisi data pada form pendaftaran di aplikasi sesuai data KTP. Kata petugasnya jangan sampai salah mengisi nama Ibu kita, karena data sudah terintegrasi dengan bank data negara. Kalau kita salah memasukan nama gadis Ibu kita, bisa error proses pembuatan akunnya. Lalu terakhir apload foto, cukup foto yang ada atau kalau belum ada bisa selfie saja.

Ini poin-poin tentang aplikasi tabungan Sobatku:

1. Aplikasi tinggal di download di Google Play atau App Store

2. Nomor handphone kita otomatis menjadi nomor rekening kita. Jadi proses transfer jadi mudah dengan mengguakan nomor handphone. Gratis! Tidak ada biaya tambahan.

3. Tidak ada biaya administrasi dan tidak ada saldo minimal.

4. Tidak ada biaya tarik tunai di Alfamart/Alfamidi

5. Tidak ada biaya transfer antar sesama pemilik akun Sobatku

6. Biaya murah transfer antar Bank.

7. Dapat kesempatan memenangkan ribuan hadiah toal milyaran rupiah, berupa undian bulanan dan Grand Prize 100 juta, 4 paket umrah setiap 3 bulan sepanjang tahun.

Selain kemudahan masalah transaksi, nasabah Sobatku otomatis ikut program undian bulanan dan triwulanan. Hadiahnya tidak tanggung-tanggung mulai ratusan ribu rupiah, grand prize 100 juta hingga 4 paket umrah setiap trisemester. Cukup menggiurkan, ya. Kita bisa nabung, mendapat kemudahan bertransaksi dan mendapat kesempatan undian dengan nilai yang menggiurkan.

Untuk dapat kesempatan hadiah, kita harus mengumpulkan poin. Semakin banyak poin Sobatku, semakin besar kesempatan kita menjadi pemenang. Mereka yang menang pun mendapatkan hadiah bersih atau tidak dipotong pajak.

Ini aturan mengumpulkan poin:

A. Jika saldo kurang dari Rp. 500.000, setiap Rp. 50.000 = 10 poin

B. Jika Rp 500.000 s.d kurang dari Rp 10.000.000, setiap Rp. 50.000 = 30 poin

C. Jika lebih besar atau sama dengan Rp 10.000.000, setiap Rp. 50.000=40 poin

Contohnya begini, jika tabungan kita isinya Rp. 1.000.000, kita akan mendapatkan 600 poin. Caranya: 1.000.000:50.000=20x30 poin=600 poin

Nah, kita masih punya kesempatan ikut mengumpulkan poin dengan membuka aplikasi Sobatku dan mendapatkan kesempatan menang undian. Karena kesepatan hadiah Grand Prize undian 100 juta + Paket umrah dan undian bulanan reguler terus berlangsung per 3 bulan. Kalau kita menabung sekarang, proses pengundian akan berlangsung periode poin akan berlangsung selama bulan Oktober-Desember 2018 lalu jadwal pengundian dilaksanakan pada tanggal 20 Januari 2019.



Acara Grand Prize Sobatku 


Disana saya bertemu dengan teman lama, ternyata dia salah satu nasabah Sobatku yang sengaja datang untuk menghadiri proses pengundian. Karena buat peserta yang tidak hadir lalu menang undian, kesempatannya akan dialihkan ke nasabah yang lain. Sayang kan. Jadi acara Grand Prize ini bisa menjadi ajang silaturahmi sesama nasabah Sobatku walaupun tidak menang undian.

Acara sudah berlangsung dari jam 10.00 WIB, ada kompetisi dance yang diikuti oleh anak-anak muda. Gaya dan kostum dance-nya unik, segar, ceria, khas anak muda. Ada grup dance Nichibotsu, Fraternite, dan banyak lagi. Musik dan gerakannya sama-sama lincah dan memberi semangat buat para penonton. Suara musik memenuhi berbagai sudut ruang Ciwalk menambah hangat suasana acara dan menarik pengunjung datang menghampiri acara.

Setelah kompentisi ini selesai, kami mendapat edukasi pengenalan Tabungan Online dari berbagai sisi. Mulai dari sejarah, fungsi hingga tingkat keamanan penggunaan aplikasi ini. Berbagai pimpinan hadir untuk menjelaskan Aplikasi pembayaran online ini, ada ketua KSP Sahabat Mitra Sejati yaitu Bapak Ceppy Yana Mulyana, Ketua pengawas KSP Sahabat Mitra Sejati yaitu Bapak Dodong Cahyono, KSP Sahabat Mitra Sejati yaitu Venika Aprilia Sembiring dan Firman Aditia Saputra dan CFO Bank Sahabat Sampoerna yaitu Bapak Henky Suryaputra. Pengunjung dan nasabah mendapat edukasi dan pemahaman tentang tingkat keamanan sebagai nasabah Sobatku. 


Acara dilanjutkan proses pengundian yang disaksikan oleh berbagai pihak diantaranya dari Dinas Sosial Kota Bandung dan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat. Hadiah mulai diundi di acara mulai dari nilai Rp. 2000.000 untuk 4 orang, Rp. 4000.000 untuk 2 orang, paket umrah (Rp. 25.000.000) untuk 4 orang dan Rp. 100.000.000 untuk 1 orang. Para pemenang itu ada semua, kecuali yang Rp. 100.000.000 pemenangnya dari luar kota dan tidak di cancel saat dia menang. Wajah-wajah sumringah terlihat sekali, semua yang hadirpun ikut merasa senang. 


Setelah ikut merayakan kemenangan, pengunjung kembali mendapat hiburan musik dengan lagu-lagu tahun 90-an seperti lagunya “Dan” Sheila on Seven, Kahitna, Dewa. Itu lagu-lagu serasa mengembalikan masa muda di usia 20 tahun-an. Sambil duduk-duduk lesehan di depan panggung, akhirnya acara ditutup dengan Marion Jola. Pengunjungpun semakin merapat ke arah panggung dan ikut nyanyi-nyanyi, foto-foto, keseruan acara Grand Prize undian 100 juta + 4 umrah meriah sekali. 





Drama rebutan handphone dengan anak terjadi hampir setiap hari. Apalagi kalau bukan untuk melihat youtube maupun main game. Khawatir sekali mengikuti anak-anak yang maunya main game, apalagi melihat reaksi mereka kalau mulai sulit dikendalikan. Paling kesal kalau sudah download game yang isinya perang, aplikasinya banyak banget dan khawatir muncul adiksi game sama anak.

Pernah handphone saya sampai berat padahal isi photo dan video tidak begitu banyak. Meskipun saya sudah mengatur jadwal penggunaannya, tetap saja sesekali anak saya datang memelas dengan berbagai alasan. Kadang kalau sedang butuh banget, permintaan dia untuk pake handphone ini suka bikin kesel (bangeeet). Rasanya tantangan ibu zaman sekarang itu harus berhadapan dengan teknologi yang sudah canggih. Kita harus mencari cara agar anak tetap bersentuhan dengan teknologi tapi tetap aktif dan kreatif.

Rupanya Amih melihat situasi ini, sampai suatu hari Amih ingin membelikan handphone untuk anak saya agar tidak mengganggu aktivitas pekerjaan. Sebetulnya keberatan menerima tawaran Amih, karena bisa jadi malah semakin sulit dikendalikan karena ada rasa memiliki. Tapi sisi lain, saya sendiri bisa terbantu kalau ada handphone lain yang khusus bisa digunakan untuk anak. Setidaknya ketika harus keluar rumah, sesekali bisa kontak dia untuk menanyakan kondisi.

Amih lagi-lagi memaksa saya belikan handphone, kalau saya tidak mau dia minta tolong orang lain. Ya, Amih saya sudah sepuh sekali, jadi saya menyerah dengan permintaan dia. Akhirnya saya sepakat dan mulai cari-cari jenis handphone yang speknya cukup dengan harga dibawah 1 juta. Tidak perlu terlalu canggih, cukup untuk komunikasi seputar telepon, whatsapp, bisa lihat youtube dan menampung beberapa aplikasi game.

Karena kata beberapa pakar, kalau resolusi layar tinggi dan menghasilkan gambar yang bagus justru akan membuat anak berlama-lama menikmati tayangan dibalik layar. Jadi akhirnya saya cari layar yang resolusinya biasa-biasa. Tak hanya itu, saya cari yang ada radio dan bisa simpan banyak lagu yang bagus untuk menstimulasi otak kanannya. Kemudian memori juga tidak terlalu besar, setidaknya ada batas kalau anak-anak download aplikasi game.

Akhirnya saya mulai cari-cari dan nemu handphone merk Advan 550 4G spesifikasinya sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Tidak mau juga beli handphone bekas, suka ada beberapa keluhan kemudian harus keluar masuk tempat reparasi. Referensi saya nemu di link youtube Advan:



Advan S50 4G ini resolusi layarnya 480 x 854 piksel, kepadatan gambarnya tidak begitu rapat tapi hasilnya cukup memenuhi kebutuhan anak-anak menambah keseruan berfoto. Untuk kamera depan pun menarik, setidaknya untuk melatih anak saya mengambil gambar. Sebetulnya sejak kecil dia suka motret, siapa tahu setelah pegang handphone banyak potensi yang bisa dimaksimalkan. Soalnya daya tangkap kamera depan yang dimiliki Advan S50 itu 2 megapixel dan kamera belakangnya 5 megapixel. Cukup buat menstimulus rasa suka mengambil gambar.

Dari resolusi dan kamera saya fikir sudah cukup. Nah, fungsi utama dari handphone kan buat komunikasi, jadi fasilitas telepon, sms, mms, email juga sudah tersedia. Rencananya nanti telepon-telepon yang harus ada itu saya, Ayahnya, Uwanya yang bisa diandalkan kalau-kalau anak saya ada perlu-perlu. Menariknya lagi Advan tipe ini sudah dibundel dengan Indosat 4G unlimited yang bisa digunakan buat akses youtube, sosial media 24 jam setahun dan kuota tambahan 12 GB selama setahun untuk browsing dan download. Jadi bakal lumayan (bangeeet) dan hemat untuk akses-akses youtube anak-anak. 



Nah, diperhatikan anak-anak saya ini suka banget dengerin musik begitu mau tidur. Jadi saya juga periksa soundnya menarik atau tidak. Ternyata soundnya bisa loudspeaker dan bisa nyambung ke bluetooh ke speaker terpisah. Juga untuk jenis jack-nya lumayan juga sebesar 3,5 Mm jack. Jadi bisa lah dengerin musik dengan sound yang nyaman ditelinga.

Masalah harga ternyata sesuai dengan harapan, bahkan jauh lebih murah dari anggaran. Untuk Advan S50 ini ada diharga Rp 777.000 baru keluar dipasaran bulan Oktober 2018. Wah, masih baruuu!. Berani deh kalau begitu. Anak-anak memang akan menggunakan handphone itu, tapi jadwal penggunaan tetap ada di Mama dan Ayahnya. Mungkin harus lebih dikuatkan ikat kepala biar penggunaannya engga kebablasan.

Setelah dirunut dari kebutuhan anak-anak dan spek handphone, sepertinya Advan S50 4G cocok, ya, harganya juga menarik. Jadi sesekali bisa saya gunakan buat kebutuhan merekam acara gathering, wawancara dan mengambil beberapa gambar untuk konten tulisan. Lagipula kita bisa beli flashsale di Tokopedia tanggal 26 Oktober 2018. 



Kesimpulan:

8 Kelebihan Advan S50 4G Unlimited Smartphone:

1. Layar 5” dengan OS Android Go

2. Unlimited Youtube 24jam, Setahun!

3. Unlimited Sosmed (social media) 24 jam, Setahun!

4. Plus Kuota Tambahan 12GB, Setahun!

5. Unlimted Gratiss, Tanpa Potong Pulsa, Setahun Penuh!

6. Free VIP iflix

7. Free Spotify

8. Free telp sesama Indosat & 100 menit ke operator lain.



Kalian bisa cek di situs resmi Advan S50 4G



Blogger Gathering Bersama Umami

Salah satu kenikmatan terbesar yaitu bisa enak makan dan mempunyai tubuh sehat. Dengan begitu kita bisa memanfaatkan waktu dengan produktif. Untuk mencapai kedua hal itu, kita harus menjaga porsi makan, jenis makanan, bumbu, cara pengolahan, serta kandungan halalnya hingga menata makanan. Sebagai pecinta makanan, berbagai informasi dan pola makan sehat kerap dipelajari dari berbagai sumber. Sampai dapat kesempatan hadir di acara Blogger Gathering With Umami pada tanggal 12 Oktober 2018 di Kapulaga Bistro Bandung.

Awalnya agak ragu datang ke acara ini mengingat banyaknya informasi berseberangan dengan kandungan yang ada didalam penyedap rasa. Tapi saya harus datang agar pandangan lebih terbuka dan mendapat penjelasan langsung dari sumbernya. 


Kiri-kanan: Prof. Purwiyatno Hariyadi, Dhatu Rembulan, MC.


Rupanya peserta gathering cukup banyak, ada sekitar 30 orang blogger dari Bandung dengan berbagai jenis ciri khas kontennya. Ada food blogger, hijab blogger, lifestyle blogger, yang hadir untuk menyimak penjelasan ilmuwan pangan dari IPB yaitu Bapak Prof. Purwiyatno Hariyadi. Tak hanya dari sisi ilmiah, acara ini dihadiri oleh instagramer Mba Dhatu Rembulan dan workshop memasak dengan Chef Deni.

Masing-masing pembicara menjelaskan sesuai kapasitasnya. Prof. Purwiyatno menjelaskan dari segi ilmiah, sementara Mba Dhatu dari sisi ibu rumah tangga yang suka mengolah makanan rumahan untuk keluarga tercinta. Kemudian dari Chef Deni, kami mendapat cara mengolah makanan dan menyajikannya agar menarik selera. Dalam suasana ruang Kapulaga dan cuaca Bandung cukup hangat siang itu, dari ketiganya kami mendapat pencerahan menarik tentang bumbu masak yang selama ini dikhawatirkan.



UMAMI Itu Apa, Ya?

UMAMI itu rasa gurih dalam bahasa Jepang. Seperti kita tahu, cita rasa dasar makanan itu ada 5, yaitu manis, asam, asin, pahit, dan yang kelima rasa UMAMI. Gurih. Rasa gurih ini sulit untuk dideskripsikan tapi memberi kenikmatan rasa pada makanan. Rasa-rasa seperti manis, asam, asin dan pahit itu punya identitas rasa yang kuat. 



Pada permukaan lidah manusia itu ada 3 jenis taste papillae: manis, asin, pahit. Manusia dewasa terdapat 7500-12000 taste buds, taste buds terdiri dari sel rasa pada permukaannya mempunyai reseptor rasa. Beberapa titik reseptor rasa ini menangkap rasa gurih. UMAMI. Rasa umami bisa kita dapatkan dari MSG (monosodium glutamat) atau masyarakat kita mengenal dengan sebutan micin/mecin Aji-no-moto.



MSG, Aman Gitu?

Bicara MSG rasanya jadi agak canggung mengingat banyaknya informasi yang masif di berbagai media. Tapi saya terus menyimak untuk mengetahui lebih dalam kandungan Glutamat dalam mecin. Ternyata menarik, zat ini ditemukan oleh ilmuwan Jepang bernama Dr. Kikunae Ikeda tahun 1908. Rupanya dia berhasil mendapatkan rasa enak dari komponen utama dalam konbu yang mengandung asam glutamat (glutamic acid/glutamate). Konbu yaitu sejenis rumput laut yang menjadi bahan dasar Dashi. Dashi adalah kuah yang menjadi semua makanan Jepang. Jadi di Jepang sana, Dashi atas kuah ini sangat dibutuhkan sebagai komposisi makanan utama.

Sementara bahan baku MSG dalam Ajinomoto pun terbuat dari bahan alami yang menghasilkan asam glutamat. Di Indonesia Aji-No-Moto dibuat dari tetes tebu dan singkong, lalu kedua bahan ini difermentasi, prosesnya sama seperti membuat kecap dan tape. Kedua bahan dasar itu difermentasi menggunakan mikroba lalu berubah menjadi asam glutamat berbentuk kristal MSG. Karena bentuknya kristal kering makanya tidak tumbuh mikroba, sehingga MSG tidak membutuhkan zat pengawet. Glutamat ini mengandung asam amino yang dibutuhkan sebagai sumber protein untuk tubuh. Menarik bukan, kita bisa bernafas lega. 



Upaya Dr. Kikunae Ikeda membuahkan hasil, melalui MSG kita bisa mengolah berbagai makanan rasa yang lebih lezat. Dengan rasa yang enak tentu saja bisa meningkatkan selera makan dan respons tubuh pun baik saja asal digunakan sesuai porsinya. Jika kita menikmati makanan, zat gizi akan terserap dan diterima dengan baik oleh tubuh. Karena unsur syaraf kita akan menyalurkan informasi yang menyenangkan pada berbagai bagian tubuh. Berdasarkan penelitian bertahun-tahun oleh berbagai badan kesehatan dunia bahkan Departemen Kesehatan Indoensia, MSG ini sudah diakui keamanannya dan tidak memiliki efek samping.

Di Indonesia sendiri, UMAMI bisa diperoleh dari tempe, terasi dan kecap manis. Jadi MSG ini mempunyai fungsi yang sama seperti penyedap rasa lainnya melalui proses-proses fermentasi dari bahan baku alami. Tak hanya di Jepang dan Indonesia, di Malaysia masyarakat kerap menggunakan balachan (udang) dan maggi goreng, di Peru menggunakan daging dan tomat, Amerika biasa menggunan caesar salad, tomato catsup, tomato paste, salsa, dll.

Itu artinya manusia dari belahan manapun berusaha mendapatkan formulasi rasa makanan yang enak, dinikmati dengan sepenuh hati dan tetap memberi manfaat bagi tubuh.



Mengolah Makanan

Ditengah penjelasan Prof. Purwiyatno Hariyadi, Mba Dhatu menguatkan pengalaman cara membuat Mpasi (makanan pendamping ASI). Dia cerita setiap membuat pure kentang, sayuran giling untuk anaknya yang sudah mendapat makanan tambahan, Mpasi-nya selalu diberi mecin maupun masako. Alhasil selera makan anak jadi meningkat dan sejauh ini tumbuh kembangnya bagus/sehat. 



Jadi kalau boleh berkesimpulan, mecin itu punya posisi yang sama layaknya penyedap rasa yang lain seperti gula, garam, pala, lada, dll. Jika digunakan sesuai porsi, artinya tidak berlebihan maka olahan makanan itu justru menjadi baik bagi tubuh. Kalau berlebihan, beberapa kondisi tubuh akan menolak dan memberi efek yang tidak baik.

Setelah mendapat penjelasan yang ilmiah tentang proses pembuatan MSG, kami diajak untuk mengikuti proses pembuatan mie kocok dan chicken milanese valdostana. Saya cukup bersemangat melakukan proses ini. Chef Deni memasak makanana sesuai fungsi utama makanan, yaitu sebagai zat gizi, sumber kehidupan (eat to live), dan sumber energi diantaranya protein (asam-asam amino), minerals dan vitamins. Dari mie kocok ada protein dari kikil, karbohidrat dari mie, dan asam amino dari msg. Dan dipercantik untuk dinikmati dengan asik dengan taburan bawang goreng dan seledri. Tampilan dan warna mie kocok jadi lebih cantik.



Begitupun ketika masak daging ayam atau chicken milanese valdostana, kami dilihatkan cara membalur daging mentah dengan lada, garam, mecin, bumbu rempah khas Italia diantaranya basil, oregano, dan rosemary. Kemudian digoreng sampai matang diatas teflon dengan sedikit minyak. Setelah matang, daging ayam ditata dengan apik dengan sayuran dan saus creme. Benar-benar menggugah selera, tentunya bisa dinikmati (meal to enjoy), aroma yang wangi, tekstur yang menarik dan keberterimaan oleh tubuh.

Melalui Chef Deni, kami mengolah makanan yang memenuhi fungsi-fungsi itu. Beliau memaparkan penting sekali mengolah makanan dengan memperhatikan berbagai hal. Baik dari bahan baku, bumbu, cara membersihkan hingga alat-alat masaknya. Jangan-jangan kualitas makanan yang kurang baik karena alat masaknya tidak steril. Begitupun cara penyajian (plating) makanan sebaiknya sesekali dilakukan di rumah, ini bisa membuat suasana makan lebih menarik dan menimbulkan rasa gembira. 

"Saya sebagai orang kuliner selalu kecewa jika ada lontaran-lontaran yang mengatakan bahwa mecin itu tidak baik untuk tubuh sampai ada ungkapan generasi micin.  Karena kenyataanya mecin malah mengandung asam amino yang baik untuk tubuh."  Ungkap Chef Deni diakhir acara masaknya.  



Dari hasil gathering ini saya mendapat banyak pelajaran. Jika mendapat informasi tentang sesuatu, harus cari juga informasi dari sumbernya agar tidak khawatir dan ragu dalam melahap makanan. Lalu hal yang digarisbawahi bahwa makanan itu harus disyukusri, dinikmati dan gembira menyantapnya. Dengan begitu tubuh juga akan menyerapnya dengan sempurna. Kemudian perhatikan kondisi bahan baku, cara mengolah, alat masaknya agar makanan terolah dengan baik dan steril. Jadi makanlah dengan menyenangkan dan dapatkan hidup yang lebih baik.


Tentang kopi. Aku sudah jatuh cinta pada kopi ketika masih remaja. Kopi kerap jadi teman belajar mengerjakan PR. Oh, bukan sejak remaja tapi jauh dari itu, saya sudah naik pohon kopi sejak kanak-kanak. Menggigit-gigit kopi masih dalam bentuk cheri lalu bermain-main di rantingnya. 

Setiap pagi kerap melihat Abah (kakek) menyeruput kopi di atas pisin. Dia tuangkannya kopi panas ke atas pisin lalu dibiarkan agak hangat kemudian disruput. Saya cuma melihat disebelahnya. Kemudian dia melahap roti kadet kukus isi mentega gula. Matanya yang biru agak keputihan menerawang ke meja kursi bikinannya. Pagi itu, hanya kaos putih swan melekat dibadannya lengkap dengan kopiah hitam. Dia Abah penyayang cucu. Suka mengajak kami ke kebun binatang melihat gajah dan binatang lainnya. Sejak itu, saya suka wangi kopi.

Wangi kopi itu membawa saya dan suami menuju halaman Gedung Sate di hari Sabtu tanggal 13 Oktober 2018. Ada puluhan tenda yang menyediakan beragam jenis kopi Jawa Barat, petani kopi, alat seduh kopi, hingga merchandise yang ditawarkan. Saya seperti berenang di lautan kopi, meski saya tahu, saya tidak boleh sering-sering minum kopi karena kondisi lambung yang harus dijaga. Tapi bisikan hati saya begitu kuat mengarahkan saya ke acara Ngopi Saraosna jilid #6. Rupanya, memang menarik. 


Salah satu stand kopi yang unik.

Saya masuk dari pintu gerbang pinggir pintu Gedung Sate, seperti biasa jalanan macet. Kami datang ke sana tidak direncanakan, tapi memang kebetulan habis ada keperluan dari suatu tempat. Ternyata saya masuk dari pintu belakang acara Ngopi Saraosna. Disana ada satu stand dengan terhampar lantai kayu lengkap dengan meja kursi kayu yang alami.

Ada pintu masuk menuju tempat yang lain, rupanya tenda-tenda putih dengan label nama penjual kopi berderet panjang memenuhi jalan aspal halaman. Di atas jalan dihiasi bendera-bendera segitiga seperti sebuah pesta rakyat tengah berlangsung. Menarik. Anak-anak muda dengan passion yang tinggi terlihat dari raut mukanya. Ada cinta hadir yang menghidupkan suasana acara. Kopi yang tadinya hampir hilang identiasnya dari belahan bumi Jawa Barat, kini seperti kembali menampakan akar mulanya. Kini masyarakat mulai bisa mencecap rasa kopi berkualitas yang lahir dari tanah leluhur. 


Kopi seduhan Kang Hendi.



Seperti pertemuan saya siang itu dengan salah satu teman masa SMA. Oh, ya, saya tahu acara ini dari grup alumni SMA, Hendi namanya. Dia menjual kopi jenis arabika dari Gunung Palasari. Menariknya lagi, dia sudah mengelola jual beli kopi ini sejak 3 tahun lalu diajak oleh mertuanya yang menangkap potensi Hendi. Dia cerita, biasana pohon kopi itu harus ditanam ulang setiap 7 tahun sekali, tapi yang terjadi setiap kali panen, kondisi biji kopinya malah semakin bagus. Malah sampai dilakukan pembibitan karena kualitas jenis kopi ini termasuk langka.

Sebelum Hendi cerita tentang romantisme pohon kopi dan membuatnya jatuh hati, kami ditawari segelas kecil kopi seduhannya. Warnanya segar dan wanginya seperti buah yang baru dipetik. Begitu disruput, rasa kopi merata disetiap sudut fungsi rasa lidah. Segar sekali. Seperti menghidupkan setiap sel baik dan membuat hati kita riang gembira.

Betul saja, kebun pohon kopi yang dikelola mertua Hendi punya keistimewaan. Batang pohonnya besar dan punya DNA yang unik. Sayapun memutuskan untuk memiliki sebungkus kopinya untuk persediaan di rumah. 




Tak hanya Hendi yang menyediakan kopi segar khas Jawa Barat, tapi stand-stand lain pun menyediakan kopi hijau hingga yang sudah disangrai. Boleh dibilang Ngopi Saraosna buat saya surganya kopi, karena pengunjung bisa mendapatkan kopi dari berbagai gunung Jawa Barat, seperti kopi yang ditanam dari Gunung Manglayang, Gunung Padang Cianjur, Gunung Puntang, Malabar, dll. Kita bisa beli dari ukuran 200 gr hingga berkilo-kilo. Karena memang ada yang menjual kopi kiloan. Pengunjung bisa beli bijian, tapi bisa juga ikut digiling di tempat kalau pembeli tidak punya alat giling di rumahnya.

Sebetulnya saya baru kali ini datang ke acara Ngopi Saraosna setelah berjilid-jilid berlangsung. Ada aja kondisi yang membuat tidak datang, ya, mungkin kemarin waktu yang pas pisan. Jadi euforia-nya cukup lama, euy. Situasi dan pertemuan dengan beberapa teman di acara ini masih melekat diingatan. 


Pengunjung antri untuk mencecap free coffee.


Selama dua hari acara, di hari Sabtu itu cukup banyak acara. Ada panggung utama yang menyajikan berbagai artis untuk menghidupkan suasana. Beberapa stand juga menawarkan pengunjung untuk membeli kaos maupun kopi, keuntungannya digunakan untuk galang dana korban gempa di Sulawesi Tengah. Kemudian di stand yang lain, sekumpulan anak-anak muda ikut kelas seluk beluk dunia kopi dan seduh kopi dengan pemateri yang handal. Kemudian ada lomba seduh manual brew, sayangnya saya tidak lihat proses lomba ini. Cuma sempat dengar suara MC yang mengumumkan acaranya dengan menggunakan kopi dari Cianjur.

Semakin sore suasana Ngopi Saraosna #6 makin rame pengunjung, musik juga kian hingar. Di stand dekat panggung pengunjung berbaris untuk mendapatkan free coffee dengan hasil seduhan barista handal dengan jenis kopi khas Jawa Barat. 


Kesempatan foto bareng dengan Ibu Atalia Kamil.



Ditengah keramaian, rupanya ada Ibu Atalia Kamil yang ikut menikmati suasana acara. Beberapa pengunjung ikut foto bersama, kesempatan ini saya ambil juga. Ajaibnya saya mudah aja dapat kesempatan foto bareng yang diambil sama suami saya, jadi hasilnya menarik. Ibu Atalia cantik dan lembut sekali, saya kebetulan sedang memegang gelas isi kopi. Dia bilang,”Hati-hati kopinya tumpah,” Seneeeng deh dapat perhatian seperti itu dari Ibu Gubernur Ridwan Kamil.

senang sekali dapat kesempatan datang ke acara yang sudah lama sekali saya tunggu-tunggu. Sekalinya dapat waktu yang pas, suasana acara memberi banyak pencerahan tentang gerak gerik pertumbuhan dunia kopi Jawa Barat. Berbagai pihak dan masyarakat semakin terbuka terhadap sumber daya kopi dan penggiatnya. Mulai dari petani hingga penjual eceran berupa segelas kopi. 





Kopi bukan sekedar diteguk, tapi membangun ruang pergerakan budaya masyarakat sendiri. Melalui segelas minuman ini bisa menghadirkan berbagai orang dalam bentuk komunitas dan menciptakan berbagai kreatifitas, baik wacana hingga bentuk nyata. Terimakasih sudah diselenggarakan acara Ngopi Saraosna, sangat inspiratif.



Cara Merawat Bahagia

Ingatan seperti kota di malam hari. Lampu-lampu berkerlipan terlihat indah, gedung-gedung bertingkat tampak kokoh, jalanan begitu rapi. Warna kota dengan lampu berjajar rapi. Tapi begitu mendekat, banyak situasi detil yang terlihat. Mulai seorang perempuan tua yang mengemis di pinggir jalan, pedagang asongan, kelompok orang yang berbaju rapi pulang kantor, bertumpuknya orang-orang di transportasi umum seperti bis, angkotan kota, kereta. Riuh rendah, kadang sesekali senyap penuh pertanyaan.

Begitupun ingatan, tentang hari ini, masa lalu dan harapan ke depan. Ingatan ini berkerlipan kadang indah, kadang sesak. Dia kerap memberi banyak pengaruh pada sikap-sikap kita dalam merespons situasi didepan dan mengambil berbagai keputusan. Semakin kita melihat ke dalam diri, begitu banyak cabang ingatan yang membentuk pribadi yang kompleks.

Seringkali ingatan negatif itu suka lebih mendominasi, seperti perasaan sedih, marah, takut, waspada, dll. Perasaan itu kerap melahap ingatan menyenangkan yang patut disyukuri. Sehingga kita lupa udara yang dihirup, badan yang kuat, makanan yang tersedia, kerupuk
kecap yang enak, buah-buahan yang segar, saudara yang baik, sahabat yang selalu perhatian dan banyak lagi.


Rasanya tidak enak ingatan bahagia yang berlipat-lipat kerap hilang karena satu kejadian buruk. Jadinya hari ini mau berbagi tulisan tentang cara menjaga hati dengan mengingat hal-hal yang menyenangkan. Coba deh lakukan ini:

1. Bangun tidur dengan menarik nafas yang tenang, rasakan. Lalu bersyukurlah kita dikasih kesempatan kembali bangun hari ini. Lalu tersenyum pelan. Katakan, saya bahagia dan cantik. Hari ini akan menyenangkan.

2. Lalu senam-senam sebentar, gerakan mulai dari kepala hingga kaki.

3. Buat muslim, tentu lanjut shalat dan mengaji.

4. Teruslah berdzikir dalam melanjutkan aktifitas.

5. Tulis what to do list. Kegiatan yang penting-penting untuk anak-anak, suami, diri sendiri.

6. Sempatkan waktu sehari, setidaknya 20 menit untuk mengingat dan menulis hal-hal yang menyenangkan selama sehari atau seminggu. Cara ini bisa membangkitkan rasa bahagia di hati.

7. Selalu melihat sudut pandang positif pada setiap persoalan.



Selama kita hidup, masalah itu ada saja. Kecil-kecil kadang besar-besar. Kejadian menyenangkan dan tidak menyenangkan datang silih berganti. Kadang masalah yang sama masih ada, tapi kalau kita mau membuka mata lebar-lebar. Ternyata di tengah masalah itu selalu menstimulasi pikiran dan hati kita untuk mencari jalan keluar. Dengan mencari solusi, disana kita akan dipertemukan dengan berbagai kejadian yang menambah pengetahuan kita. Hadir dalam bentuk kebaikan-kebaikan yang efeknya bisa merawat hati.

Saya selalu ingat kalimat ini,


”Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”

Kenyataanya, ketika kita menjalani masalah itu rasanya beraaaat sekali. Tapi selama kita tetap berdoa, berusaha, dicari ilmunya dan konsisten, percaya deh, satu persatu kita akan diarahkan jalan keluar dengan cara yang luar biasa. Dari setiap jalan itu, kita akan banyak belajar dan dapat ilmunya. Saya lakukan ini agar saya lebih asik dan produktif menjalani hidup. Untuk bahagia itu rupanya harus ada usaha dan perlu latihan.

Saya percaya, setiap masalah sebagai bentuk dibukakannya ilmu-ilmu Allah (ilmu kehidupan). Sikap optimis akan membawa kita pada berbagai jawaban sehingga membuka pandangan. Sikap seperti ini yang membuka banyak kemudahan dan sadar bahwa banyak kejadian yang lebih banyak patut kita sadari.

Seperti, “Kenapa ya saya tinggal di rumah ini?”, “Kenapa ya suami saya sakit?”, “kenapa ya anak-anak saya tidak punya teman?”, “Kenapa ya saya gini-gini aja.”,“Kenapa ya bla, bla, bla lainnya.”

Rupanya, setiap pertanyaan yang muncul di benak kita, sebagai bentuk stimulasi diri dalam mencari jalan keluar. Tidak diam. Dengan ada upaya pencarian ini, biasanya hati akan diarahkan pada jawabanya melalui siapapun dalam bentuk apapun. Sehingga kita akan dihadapkan pada keputusan yang harus diambil. Cara ini salah satu bentuk Allah berkomunikasi dan mendidik kita.




20 Menit Membangun Ingatan

Sekarang ini, ditengah persoalan, saya kerap menggali ingatan kebaikan-kebaikan orang-orang dan kejadian menyenangkan yang hadir disekeliling saya. Katakanlah ketika akan menyeberang jalan, ada tukang parkir yang datang menghampiri lalu menolong saya menghentikan kendaraan yang melintas. Kecil tapi berarti. Pas mau ke pasar, datang tukang sayur gerobak bawa bahan masakan yang dibutuhkan. Situasi yang sederhana, tapi menyenangkan dan patut disyukuri.


“Semakin kita bersyukur, maka Allah akan menambah kenikmatan.”

Seperti beberapa kejadian seminggu kemarin, kakak saya memberi kabar kalau anaknya sudah wisuda. Dia sekeluarga mau ke rumah sambil bawa teman nasi dari daging, pepes, capcay dan makanan lain. Hari itu pun saya tidak memasak. Kenapa datang ke rumah saya, soalnya saya anak yang serumah dengan Amih (ibu kami). Jadi sore itu pun seru, kami seperti diajak ke masa lalu mengingat-ingat kejadian masa kecil keponakan kami yang kini sudah wisuda saja, seperti baru kemarin. Amih terlihat sumringah, dia bilang,”Kayanya Amih dikasih umur panjang agar bisa melihat cucu-cucu yang sudah berhasil.” Kami pun tertawa lalu meluncurlah doa di bibirnya.


“Ikut merasa bahagia dengan kebahagiaan orang lain, ini membuat jiwa kita lebih sehat.”

Begitupun beberapa hari lalu, saya antar suami kontrol ke rumah sakit. Anak-anak tidak mau sekolah, mereka memilih ikut antar ayahnya. Awalnya kesel juga karena anak-anak ktidak mau sekolah. Tapi saya fikir sepertinya bakal menyenangkan bawa mereka ke rumah sakit, pulang kontrol bisa ajak mereka jalan-jalan. Sepanjang jalan anak-anak senang, banyak yang ditanya, banyak cerita juga.

Beruntung sekali, suami saya dapat nomor antrian BPJS di angka 89. Mungkin buat orang yang tidak terbiasa antri, angka ini termasuk besar. Dua bulan kebelakang, antri BPJS di rumah sakit bisa lewat sms. Jadi saya tidak perlu lagi pergi subuh untuk ambil nomor kecil. Cukup sms saja. Saya, suami dan anak-anak pun pergi ke rumah sakit pada jam yang sudah diperkirakan tanpa lama-lama. Begitu tiba, saya cukup menunggu antrian sekitar 4 nomor lagi. Biasanya, saya harus antri dari subuh, kalau beruntung sudah dapat surat eligibilitas BPJS dibawah jam 09.00 wib. Tapi kalau dapat nomor tinggi, kemungkinan besar baru dapat surat eligibilitas BPJS jam 10.00 wib bahkan jam 11.00 wib. Itu belum antri dokternya, ya.

Nah, asiknya lagi, mungkin ini pertama kalinya antri BPJS dan dokter dalam waktu singkat. Kali ini jam 11.00 WIB semua proses sudah selesai, termasuk antri obat. Yeay! Karena senang dan masih siang, jadi saya ajak anak-anak ke jalan Dalem Kaum untuk menikmati makanan dan mencari sepatu olahraga. Oke, sepatu olahraga ini udah kesekian kali beli dan kesekian kali juga hilang. Sedih, ya. Tapi sedihnya engga lama-lama juga, soalnya saya percaya setiap barang yang hilang InsyaAllah diganti sama yang lebih baik. Asaaaal, sabar. Hehee...




Di Dalem Kaum anak-anak seru sendiri, mereka becanda-becanda di toko meski sesekali saya tegur agar tidak mengganggu pemilik toko. Setelah itu jalan kaki di seputar Dalem Kaum, foto-foto dan beli es krim. Sederhana, tapi rasanya asik sekali. Anak-anak senang dan bisa jadi ini pengalaman pertama mereka main ke Dalem Kaum, ya ini pengalaman pertama. Mungkin selama ini saya terlalu fokus mengurus yang lain-lain, terutama masalah kesehatan suami. Maafkan, ya, huhuhuuuu...

Coba deh ingat-ingat kebaikan dan hal menyenangkan yang kerap terjadi. Kita akan menyadari, jumlah kejadian yang menyenangkan itu lebih banyak dari yang bikin pusingnya. Kecenderungan kita (saya meureuun), dominasi ingatan yang buruk kerap lebih banyak dibanding hal yang menyenangkannya.

Seperti sore ini, warna matahari bagus sekali. Terlihat sendu juga hangat. Tanah gembur, pepohonan rindang melengkapi wangi pohon dan suara nyanyian tongeret. Mungkin beberapa kejadian ini biasa saja, tapi bisa menyadarkan diri untuk-banyak banyak bersyukur sama sesuatu yang terjadi di diri dan lingkungan.
Workshop Grow Happy

Workshop Grow Happy

Setiap orang tua ingin anak-anaknya tumbuh menjadi manusia tangguh.  Sehat secara fisik maupun mental.  Apakah berarti anak-anak yang tumbuh sehat dan suka tertawa itu artinya mereka bahagia? Rasanya semua orang tua mengharapkan anak-anaknya tumbuh sehat dan mempunyai kepribadian yang ceria dan bahagia. Atau jangan-jangan justru kuncinya ada di orang tua, ketika orang tuanya bahagia mereka pun akan menularkan sifat yang sama terhadap anak-anaknya.

Tiap orang tua punya cara masing-masing dalam mendidik dan berinteraksi untuk mencapai tujuan itu. Hanya saja, sebagian besar orang tua kurang memperhatikan kebahagiaan dirinya. Sehingga yang terjadi justru sebaliknya, kita mendapatkan anak-anak yang tidak seperti kita harapkan. Kondisi ini jawabannya ada di acara workshop bertema Grow Happy Parenting yang diadakan oleh Lactocgrow di Ambrogio Bandung.

Cara Berinteraksi Dengan Anak

Saya percaya kalau orang tua bahagia akan menciptakan anak-anak yang bahagia. Masalahnya apakah kita benar-benar orang tua bahagia? Padahal kebahagiaan orang tua itu merupakan indikator kebahagiaan keluarga.

Tapi yang terjadi, sebagian besar orangtua cukup sering mengalami stress dalam merawat anak-anak, merawat rumah dan tanggung jawab lain katakanlah pekerjaannya. Saking banyaknya yang harus dilakukan, seringkali kepala kita menumpuk, merasa tertekan dan stress. Kalau sudah merasa tertekan, tingkat keterlibatan orang tua ke anak-anak pun jadi berkurang. Tapi ada juga orang tua yang fulltime di rumah dari pagi sampai malam selalu bersama anaknya, dia pun hanya ada, hadir, tapi tidak terjadi keterlibatan bersama anak.

Psikolog cantik-Elizabeth Santosa (Lizi)-menjelaskan panjang lebar tentang pentingnya keterlibatan orang tua dengan aktivitas anak. Tidak sekedar ada atau hadir tapi terlibat. Maksudnya seperti ini, kalau kita nonton kartun bareng anak, kita sebagai orang tua tidak sekedar hadir disana tapi sambil lihat gadget. Tapi kita benar-benar menikmati, tahu dan mengerti makna cerita di balik film kartun itu, tahu tokoh-tokoh kartun dan masing-masing sifatnya seperti apa. Kita ikut merasakan apa yang anak-anak rasakan.

Berdasarkan penelitian Bu Lizi, banyak sekali orangtua yang mengaku fulltime mother, tapi sayangnya tidak ada kualitas antara si orang tua (Ibu) dan anak:

“Pada umumnya orang tua sudah mengerti teori pentingnya mendukung anak tumbuh bahagia, seperti menghabiskan waktu yang berkualitas dengan anak. Namun pada kenyataanya, banyak orang tua yang masih belum bisa memaksimalkan keterlibatan emosional mereka bersama anak meskipun telah susah payah menyisihkan waktu. Tantangan hidup modern seperti tingkat stres yang tinggi atau interaksi dengan handphone misalnya, membuat keterlibatan emosional menjadi tantangan baru bagi orang tua.”

Nah, karena berbagai kondisi seringkali orang tua tidak tahu cara membahagiakan diri sendiri. Padahal bahagia ini penting karena bisa menularkan rantai bahagia dalam keluarga.

Rupanya caranya mudah agar orang tua terjadi keterlibatan dengan anak, ini tips dari Bu Lizi:


  1. Fokus pada waktu keterlibatannya, sisihkan waktu benar-benar. Katakanlah 30 menit, 1 jam, tapi betul-betul tidak ada gangguan. Mata kita melihat mata. Eye to eye. Benar-benar tidak ada distraksi, buat anaknya merasa paling penting, terperhatikan. Anak akan merasa senang sekali, semua pembicaraan anak kita tanggapi dan interaksi kita sangat dalam. Tidak sekedar ‘iya’, ‘hmmm’,’ oh’. Anak tahu lho kalau mereka itu didengar tapi tidak tanggapi.
  2. Ada saatnya anak-anak kita tidak mempunyai kemampuan seperti anak-anak yang lain. Katakanlah anak yang lain bisa main bola tapi tidak dengan anak kita. Lama-lama si anak akan muncul perasaan malu dan minder. Upaya yang harus kita lakukan yaitu harus memupuk kemampuan anaknya.

Ada sebuah cerita, anaknya gemuk sudah obesitas. Lalu dimasukan ke kelas balet dan orang tuanya selalu bilang, bahwa anaknya cantik dan dia pasti menang kompetisi. Tapi yang terjadi anaknya setiap ikut kompetisi selalu kalah. Jadi kita boleh memotivasi, tapi jangan beri kebohongan, karena si anak akan berfikir hanya Mama yang membuat saya menang tapi yang lain tidak.

Jadi, tips melibatkan diri dengan anak itu sepertinya mudah, ya. Terjadi keterlibatan dengan anak, sisihkan waktu benar-benar dan memupuk kemampuan anak dengan memotivasinya sesuai keadaan.


Perasaan Orang Tua

Seringkali kita membuat keputusan-keputusan dalam kondisi mental kita tidak happy. Perasaan-perasaan negatif sering muncul dalam beberapa keadaan yang membuat kita kesulitan bersikap terhadap anak-anak. Perasaan-perasaan negatif itu diantaranya, merasa bersalah, waspada, tidak berguna, tidak percaya diri, bingung, ragu-ragu, dendam, kecewa, dikucilkan, kesepian, terhina, takut, frustasi, terancam, gagal.

Bisa jadi kita tidak pernah, jarang, sering dan selalu merasakan hal-hal negarif ini. Jika sering ataupun jarang, sebaiknya kita harus hati-hati dan kembali menata diri, karena sifat ini akan menghadirkan sikap-sikap yang tidak tepat dalam pengasuhan.

Contoh kasusnya seperti ini, seringkali anak-anak mendapat mainan setiap minggu. Kemudian itu pun belum uang jajan harian, lalu mingguan bahkan nanti begitu ulang tahun pun mendapat hadiah mainan juga. Begitu banyak hadiah yang diberikan orang tua pada anaknya. Ternyata alasannya beragam, ada yang karena dia ingin memberikan anak-anak mainan karena dia waktu kecil tidak mendapatkan mainan, tapi ada juga alasan lain karena dia merasa bersalah sering meninggalkan anaknya bekerja. Nah, orang tua tidak boleh punya rasa dendam dan rasa bersalah sehingga sikap kita ke anak menjadi berlebihan.

Sebagai orang tua harus bisa menghadirkan perasaan-perasaan yang positif, seperti merasa bangga, merasa dipercaya, berguna, diterima, tabah, kuat, senang, percaya diri, damai, merasa dicintai, bersyukur, mandiri, aktif, puas, merasa puas, dll. Perasaan bahagia itu mahal karena membutuhkan usaha dan kemauan yang tinggi.

Karena dengan menumbuhkan perasaan-perasaan positif, keputusan diambil orang tua untuk anak-anak tercapai. Jika orang tua bahagia maka anak-anak jadi punya daya untuk bertahan dalam menghadapi persoalan dan tantangan di masa depan. Jadi, jika:

Happy Parent = Resilient Children (Anak yang punya kemampuan untuk menghadapi masalah)

Kita tidak bisa menjamin anak-anak itu benar-benar merasa happy. Tapi dari kecil menghadapi orang tua yang bahagia, anak-anak itu akan lebih bisa menghadapi tantangan di masa depan. Anak-anak akan mempunyai resilient atau daya tahan, kebal, anti stress, tidak cepat menyerah, tahan banting.

Cara Mengolah Rasa Bahagia


Di acara workshop ‘Grow Happy’ para peserta diajak praktek menumbuhkan rasa bahagia. Semacam terapi menggali ingatan-ingatan yang bahagia. Praktek pertama, peserta diberi 4 gulungan pertanyaan. Masing-masing peserta saling bertanya dengan dengan teman sebelah dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan panitia. Pertanyaan dalam gulungan kertas itu dilemparkan oleh teman kita lalu dijawab secara bergantian. Coba deh praktekan di rumah, jawab dengan spontan yang paling diingat, ya. Ini pertanyaan-pertanyaannya:


  1. Ingatkah peristiwa dalam hidup ketika anda merasa sangat gugup untuk melakukan sesuatu.
  2. Adakah suatu impian yang ingin anda lakukan sejak dulu namun belum tercapai
  3. Jika anda dapat tinggal di usia tertentu selamanya, pada usia berapakah itu?
  4. Adakah suatu impian yang ingin anda lakukan sejak dulu namun belum tercapai?

Diajawab sendiri, ya, dan rasakan sensasi ingatan-ingatan dan perasaan kita terhadap jawaban yang kita ungkapkan. Kita jadi lebih terstimulus untuk melakukan beberapa perbaikan atau merasakan perasaan tertentu. Langkah ini seperti sesi curhat/meluangkan waktu bersama ternyata bagus untuk menghasilkan hormon oksitosin.


Setelah praktek saling bertanya dan menjawab dengan teman, selanjutnya kita diberi 2 lembar kartu. Kartu pertama berisi pertanyaan seperti ini:

Tulis hal-hal yang telah berhasil anda lakukan dan memberikan kebahagiaan untuk diri Anda (dalam minggu ini, bulan lalu, tahun lalu):


  1. ...
  2. ...
  3. ...
  4. ...
  5. ...
  6. ...
  7. ...
  8. ...
  9. ...
  10. ...


Kartu ini wajib diisi dan dijawab hanya dalam waktu 5 menit saja. Dengan mengisi jurnal ini, akan menghasilkan hormon dopamin, memunculkan rasa bahagia di ingatan dan hati kita.

Sementara kartu kedua pertanyaan-pertanyaan seperti ini:


  1. Saya mencintai diri saya sendiri karena...
  2. Saya berbakat dalam hal...
  3. Saya merasa bahagia jika...
  4. Menurut orang terdekat saya, saya berbakat dalam hal...
  5. Orang terdekat saya memuji sikap positif saya yaitu...


Nah, coba isi hanya dalam waktu 5 menit dan rasakan sensasinya. Ternyata kamu punya banyak kelebihan dengan mengingat dan mengakui diri. Ada rasa seperti ini, “eh, ternyata saya keren juga ya.” atau “Eh, ternyata saya orangnya asik juga, ya.” Dan pernyataan-pernyataan lainnnya.

Coba deh praktekan kartu pertama dan kartu kedua itu, itu semacam menyadarkan untuk lebih menghargai diri sendiri. Efeknya banyak, kita jadi lebih bahagia karena kita begitu menarik dan punya banyak kelebihan. Dengan perasaan positif itu, reaksi terhadap keadaan di lingkungan rumah pun akan jauh lebih menyenangkan.

Setelah menjawab pertanyaan dan mengisi pertanyaan-pertanyaan tadi. Kami diajak untuk “bergerak”, yaitu olah raga mengikuti irama. Karena dengan bergerak akan menghasilkan hormon endorfin yaitu merasa nyaman dan bahagia.

Jadi justru dalam workshop ini justru kita lebih banyak diajak untuk memupuk kebahagiaan diri sendiri. Karena, jika kita bahagia maka menulaikan kebahagiaan juga pada orang-orang sekitar, teuatama anak-anak tercinta. Baik cara berkomunikasi sampai kualitas dalam berinteraksi dengan anak-anak akan tercapai.

Visi Workshop Grow Happy

Gusti Kattani Maulani sebagai manager Lactogrow menjelaskan, meningkatkan kualitas hidup itu berkontribusi untuk masa depan Indonesia yang lebih sehat, grow happy ingin lebih dikenal lagi sama kuatkan Indonesia. Bagaimana cara meningkatkannya. Kita banyak banyak menemukan, di area keluarga itu tidak banyak yang mengerti bahwa makan itu harus ada karbohidrat, protein, sayur, lemak, karena masih dibutuhkan sama anak-anaknya mereka. Happy nutrisi, protein, mineral, karena asupan keluarga di Indonesia masih kurang.

Bahagia itu punya peran yang sangat penting, ketika anak suatu anak bahagia itu akan membuat generasi yang bahagia. Ketika kita bahagia, akan memberi manfaat yg lebih banyak lagi bagi orang sekitarnya dan akan membangun indonesia untuk lebih baik lagi.

Lets grow happy together.


Penyerahan Obor di Jakarta


Suasana persiapan pawai obor di halaman Gedung Balai Kota Jakarta.
Foto: Ima.
Hari Minggu pagi tanggal 30 September 2018, di halaman Balai Kota Jakarta cerah dan ramai sekali. Gedung dengan cat putih dan bangunan khas peninggalan Belanda memberi suasana yang hangat. Orang-orang sudah ramai dan bersiap-siap mengikuti iring-iringan obor. Kiri kanan dukungan dari berbagai pihak, diantarnya para pemerintah, olahragawan, seniman, budayawan, para panitia, blogger, influencer, berbagai komunitas, berjibaku, bekerjasama dan hilir mudik memastikan segala kesiapan sehingga acara terlaksana dengan lancar.
 
Anies Baswedan di acara pawai obor asian para games 2018
Gubernur Jakarta-Anies Baswedan-menerima serahan
obor Asian Para Games 2018.
Foto: Ima (2018)
Pagi itu helaran Pawai Obor Asian Para Games 2018 dimulai pukul 08.00 WIB, dibuka dengan gimik tarian khas Betawi yang cantik, berenergi dan ramai di teras Balai Kota. Di teras sudah duduk para pemerintah setempat ikut menyambut dan mendukung acara Asian Para Games 2018. Orang-orang pun mulai memadati halaman Gedung Balai Kota ingin menyaksikan proses serah terima obor.

Setelah dibuka dengan tari-tarian dan sambutan dari berbagai pihak, Gubernur DKI Jakarta-Anies Baswedan-mulai membawa obor ke Jalan Medan Merdeka Selatan lalu diserahkan secara estafet. Kondisi ini menggiring orang-orang memenuhi berbagai sisi jalan. Obor diserahkan secara estafet melalui berbagai public figure, ada Najwa Shihab, Bambang Pamungkas, Sheryl Sheinafia, Nirina Jubir dan beberapa public figure lainnya. Iring-iringan berlangsung cukup panjang, mulai dari Balai Kota kemudian dilanjut menuju Bundaran Hotel Indonesia, Gedung DPR RI dan berakhir di Gedung Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

keramaian asian para games 2018
Suasana jalanan begitu obor keluar dari Gedung Merdeka. Padat sekali.
Foto: Ima


Obor dari api abadi diharapkan menjadi simbol dan semangat kemanusiaan khususnya untuk penyandang disabilitas. Obor ini telah berputar ke beberapa titik kota-kota cantik di belahan Indonesia, diantaranya Solo, Ternate, Makassar, Bali, Pontianak, Medan dan Pangkal Pinang. Setiap masyarakat setempat memberi dukungan dan apresiasi yang tinggi.

peserta pawai obor asian para games 2018
Semua masyarakat turun serta meramaikan pawai obor.
Foto: Ima.

Pawai Obor

Suasana sangat ramai, semua berperan serta untuk menciptakan suasana acara yang menyenangkan dan meriah. Kesenian musik lokal tanjidor sangat memikat, membangun suasana khas tersendiri, saya seperti terbangunkan, saya ada di Betawi. Menarik dan unik. 

kostum pawai obor asian para games 2018
Pawai baju adat yang multikultur.
Foto: Ima.

Iring-iringan putra putri yang cantik dan rupawan berjalan dengan menggunakan baju khas yang multikultur. Ada yang dari Thailand, China , dll, meramaikan suasana jalanan sehingga orang-orang yang hadir ikut mengapresiasi keindahan ragam budaya Asia. Ya, seringkali ajang olahraga menjadi jembatan yang bisa mengenalkan berbagai hal, memperkuat karakter sportifitas, memahami budaya, memperkuat tali persahabatan dan memperbaiki berbagai situasi.

kostum pawai obor asian para games 2018
Foto: Ima

Lalu dari bundaran Hotel Indonesia, kita bisa melihatan jajaran Klub Mini Cooper dan VW berjajar rapi dengan berbagai model dan keunikannya. Mesin-mesinya sudah mulai dihangatkan untuk melakuian iring-iringan dari sini hingga Gedung DPR RI. Suasana tambah meriah dan menarik dengan atraksi cheerleader dan lompatan-lompatanya yang tinggi.

Banyak hal yang menarik diseputar acara pawai, diantaranya tingginya animo masyarakat yang menyaksikan iring-iringan di sepanjang jalan protokol. Karena ada acara pawai, beberapa pintu jalan pun otomatis ditutup dan para pejalan lain mencari arah alternatif. Kesempatan ini pun digunakan oleh para pedagang kaki lima untuk menjajakan berbagai produknya. Dari balon-balonan, carger handphone, hingga makanan-makanan kecil.
  Suasana pedagang di pawai obor asian para games

Tak hanya itu, saya menemukan beberapa titik menyediakan air mineral untuk para panitia dan peserta pawai. Ditengah antusiasme anak-anak yang melambaikan bendera di bawah sinar matahari langsung, banyak para orang tua ikut terbawa haru. Kerjasama yang baik terasa di lingkungan para panitia, satu sama lain cekatan dalam menjaga situasi tetap kondusif untuk acara sebesar ini.
Ini moment kejuaraan spesial yang harus disambut dengan suka cita dan mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak. Tak hanya pemerintah tapi juga dari berbagai kalangan masyarakat, sehingga para atlet disabilitas bisa terus berkarya dan selalu semangat juang.

Waktu Tanding Asian Para Games

Asian Para Games 2018 yang akan berlangsung pada tanggal 6-13 Oktober 2018 di Jakarta. Ajang ini merupakan kesepakan bersama sebagai ajang multisport empat tahunan yang harus dilaksanakan setelah Asian Games di negara yang disepakati. Tahun ini melibatkan 42 negara Asia anggota Asian Paralympic Committee pada 18 cabang olahraga.

Cheryl Bawa Obor Asian Para Games 2018
Cheryl bersiap menerima estafet api dari obor Asian Para Games 2018,
didampingi oleh Kang Igoy (baju hitam) sebagai pembuat obornya.
Foto: Ima

Sebuah kehormatan dan kebanggaan tersendiri Indonesia menjadi tuan rumah terselenggaranya acara Asian Games dan Asian Para Games 2018. Itu artinya berbagai tata kota dan sistem di Jakarta sudah diakui oleh Asia untuk memfasilitasi gelaran tanding bergengsi ini. Untuk kejuaraan olahraga Asian Para Games ini sudah berlangsung ketiga kalinya. Sebelumnya sudah dilaksanakan di 2 negara Asia lain, pada tahun 2010 di Guangzhou (China) dan Incheon 2014 (Korea Selatan).

Dalam ajang ini diperkirakan ada 2.800 atlet, 1.200 official dan 500 awak media dari dalam dan luar negeri. Sebuah angka yang sangat banyak dan membuka mata kita tentang potensi para atlet disabilitas yang mempunyai kemampuan dan semangat yang lebih. Tentu dengan ajang Asian Para Games ini bisa memicu siapapun untuk terus terlibat dan dan mendukung semangat berkarya dan berprestasi.


Iring-iringan Klub Mini Cooper dan VW dari
Bundaran HI menuju Gedung DPR RI.
Foto: Tika Samosir.

Awal Mula Asian Para Games


Awalnya kejuaraan untuk atlit disabilitas dibawah FESPIC Games (Far East and South Pacific Games for the Disabled) pertama kali diselenggarakan para tahun 1975 di Oita, Jepang. Tujuan awalnya untuk menningkatkan kesejarahteraan atlit disabilitas melalui partisipasi dalam ajang olahraga, memperdalam nilai pengertian dan persahabatan antar-penyandang disabilitas, dan mendukung rehabilitasi bagi penyandang disabilitas melalui aktivitas olahraga.

Lalu pada tahun 2006,FESPIC Games dihapus sehingga Asian Paralympic Commitee mengambil alih tanggung jawab dengan menyelenggarakan Asian Para Games pertama di tahun 2010. Upaya ini berbuah hasil dengan membuat kesepakatan, bahwa setiap selesai acara Asian Games harus diikuti dengan Asian Para Games. Sebuah upaya dan langkah yang patut diapresiasi, karena bisa membangun kehidupan yang lebih baik bagi berbagai kalangan.

Gambar Asian Para Games 2018


Jangan lupa, saksikan pembukaan Asian Para Games 2018 pekan ini pada tanggal 6 September 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Sepertinya tak akan kalah menarik seperti pembukaan Asian Games. Karena acara akan dimeriahkan lebih dari 1500 penampil dengan konsep pertunjukan teatrikal dan melibatkan berbagai kalangan. Mulai dari penyandang disabilitas, siswa sekolah, mahasiswa serta anggota sanggar tari. Sangat menarik, kita apresiasi usaha kerja keras dan kreatifitas mereka di acara pembukaan nanti, ya.

Yuk, Kobarkan Semangat Asian Para Games 2018.