|
Spaghetty Carbonara. Foto: Ima |
Katanya, rencana awal tempat ini mau dibuat restoran saja, lalu ide pun bisa berkembang menjadi tempat menarik untuk sekedar dikunjungi, dinikmati untuk jalan kaki, duduk-duduk, foto-foto, mengenalkan miniatur peternakan pada anak-anak. Dengan begitu, bisa menjadi sarana edukasi buat pengunjungnya juga, kita bisa memberi pakan dan bersahabat dengan binatang.
Ah, ya, sebelum cerita lebih panjang tentang spot-spot menarik, saya mau cerita makanan-makanan yang disediakan di Restoran Backyard atau Backyard Kitchen. Menu disini beragam, dari makanan Asia dan Eropa, mungkin tidak semua menu Eropa cocok di lidah kita. Seperti diakui teman saya, Rany, dia belum cocok dengan makanan Eropa karena rasanya yang tidak tajam. Saya mengerti, karena kita biasa dengan bumbu-bumbu yang lengkap dan rasa yang gurih. Sementara, biasanya, jenis makanan Eropa biasanya suka tawar. Saya termasuk lidah adventurer, mau coba apa saja dan bisa punya sensasi sendiri untuk mix dan max makanan. Meskipun tidak selalu jadi pavorit, tapi setidaknya cukup mencoba saja.
Pelayan menjelaskan bahwa menu jagoan di Backyard Kitchen ini ada Wagyu dan Butterfly Chicken. Tapi, karena yang lain kebanyakan sudah pesan menu itu, saya mau coba spaghetti carbonara with mushroom, katanya jagoan juga, lalu tambah dengan green fresh salad dan minumnya saya pilih hot green tea, yummm… penasaran untuk mencoba rasanya. Angin sejuk masuk hilir mudik diantara kami, suasana ruang ini menumbuhkan imajinasi sendiri dan membawa saya ke sebuah spirit yang menarik. Sayangnya, saya tak begitu lihai mengambil sudut poto, padahal imajinasi saya ingin begini tapi hasil jepretan jadi lain. Padahal apa yang saya lihat, aslinya jauh lebih menarik.
|
Butterfly Chichen lengkap dengan ubi yang lembut dan manis. Foto: Ima. |
|
Wagyu daging lembut dan sausnya yang lezat. Foto; Ima |
|
Seru menikmati makanan istimewa. Foto: Ima |
Tak perlu menunggu lama atau entahlah, saya larut dalam suasana ruang yang menarik. Satu persatu makanan hangat, harum dan segar yang kami pesan datang menuju meja kami. Saya mulai dengan melahap spaghetti dengan saus keju, potongan smoked beef dan jamur. Jamur dan sausnya banyak, rasa asin kejunya terasa gurih, dengan garam yang pas. Kekenyalan mienya juga matang sempurna. Lalu saladnya ini, isinya potongan paprika, sayuran lalapan dengan saus yang saya tidak mengerti apa, rasanya agak asam dengan taburan seperti keju tapi bukan. Mirip bibit susu dengan butiran lembut dan tawar. Sayuran segar dan crunchy membuat saya bersemangat makan dan menyeimbangkan perut saya yang melahap banyak karbohidrat. Saya sulit berhenti dan tidak tega menyisakan makanan yang enak-enak ini.
Sementara, teman saya pesan Wagyu. Saya coba sedikit, dagingnya empuk, rasa sausnya istimewa lengkap dengan taburan keju dan kentang goreng. Sambil ngobrol-ngobrol ada camilan taco dengan rasa saus carbonara yang lezat dan seperti tak ada tambahan instan. Saus tomatnya segar dengan taburan oregano yang khas, asam, manis, pedas. Oh, ada Butterfly Chicken sebagai protein hewani dilengkapi zat gizi penyeimbang dengan ubi kukus, membuat paduan makanan ini lebih istimewa. Ide bagus untuk memadukan makanan di rumah sekali-kali menyediakan ubi sebagai teman makan bukan sekedar makanan selingan. Meja makan terasa semakin hangat membahas satu makanan dengan makanan yang lain. Kepala saya menerawang, betapa bahagianya orang-orang yang bisa mengeksekusi idenya lalu bisa diterima dan dinikmati oleh banyak orang. Tentu yang saya maksud pemilik dan asitek Farm House yang merupakan pasangan suami istri dimana istrinya merupakan arsitek, yang menurut saya jenius dan matang.
Hunting Foto
Selesai menikmati makan siang, kami lanjut keliling dan menikmati spot yang unik, seperti rumah untuk ruang foto, taman gembok cinta, peternakan, ruang pertemuan, rumah hobbit, tempat camilan, tempat bermain anak, factory outlet, toko roti sandwich.
Di seberang restoran, ada rumah batu yang unik, di lantai dasar ada semacam toko buah-buahan segar, buah-buahan ini asli bukan untuk pajangan. Lalu di lantai dua ada tempat peminjangan kostum dengan ruang yang mungil dengan tata ruang yang seperti ruang make up artis dengan menggantung kostum-kostum dan alat make up, ruang ganti dan kaca. Diatas ada balkon yang menghadap ke pemandangan yang segar dan unik.
|
Studio foto, menyediakan kostum Eropa yang unik.
Foto: Ima |
Disini kamu bisa pinjam kostum dengan biaya sewa cukup murah sebesar Rp. 75.000 selama 1 jam, bisa dipakai keliling Farm House dan bisa jepret sana sini. Kalau ingin difoto oleh fotografer dan di print ukuran 4R ada ongkos tambahan. Rupanya, selain bisa sewa kostum dan dan fasilitas foto, disini boleh difoto untuk prewed tapi harus melewati reservasi dulu ke Bapak Tony. Kamu dapat fasilitas voucher makan, kostum Eropa, ruangan untuk make up, dan yang pasti harus weekday. Karena kalau weeked sebagai antisipasi pengunjung yang datang cukup padat.
|
Kura-kura menikmati pakannya. Foto: Ima |
Sayangnya piknik kali ini saya tidak ajak anak, karena ada kebun binatang mini dan bisa memberi pakan, anak-anak pasti suka dan bersemangat. Mereka pasti bisa bersenang-senang sambil mendapat nilai edukasinya, pakannya sudah disediakan dan anak-anak bisa kasih pakan agar menumbuhkan rasa senang, suka dan sayang binatang. Binatangnya cukup banya, ada kelinci, kambing, iguana, sapi, kuda, anak sapi, kucing. Eh yah, selain kita bisa kasih pakan, kita boleh mencoba memeras susu sapi, jangan khawatir setiap titik ada pemandunya.
|
Pengunjung memberi pakan untuk kambing. Foto: Ima |
Ada yang unik lagi, kamu masuk ke rumah aksesoris yang menyedikan handmade yang lucu-lucu dan gembok. Gembok? Iya, soalnya ada pagar kawat sepanjang jalan setapak hingga naik ke puncak. Di pagar itu kita bisa pasang gembok dengan nama kamu dan pasangan kamu. Jadi wilayah ini diankanan gembok cinta. Lucu buat seru-seruan. Kiri kanan dipenuhi pohon cemara, setiap sudut dipenuhi tumbuhan yang membuat suasana tetap segar dan menenangkan.
|
Taman gembok cinta. Foto: Ima |
Datang ke tempat ini menyenangkan untuk memanjakan hati dan berbagi kesenangan bareng-bereng dengan teman atau keluarga. Karena pemandangannya dapat, cuaca dinginnya dapat, makanan enaknya dapat, edukasi hewan dan tumbuhan dapat, dan bisa belanja pula. Setiap orang punya tujuan dan kepuasan tersendiri. Kalaupun disini hanya menikmati pemandangan saja sudah cukup, soalnya memang tempatnya di desain untuk dapat spot foto. Tapi ada juga yang merasa belum lengkap jika belum menikmati makanannya dan belanja. Sesekali penting pergi ke luar rumah bersama teman maupun keluarga untuk piknik, sekedar jalan kaki menelusuri alam, pemandangan sebagai upaya membina hubungan baik dengan teman maupun keluarga.
|
Bangunan kiri adalah restoran, rumah batu yang kanan di lantai 2 adalah studio foto & peminjaman baju. Foto: Ima |
Bandung, 12 Maret 2016
@imatakubesar