Foto: Ima

Hidup adalah cinta, cinta itu melahirkan kebahagiaan, kebahagian lahir dari keinginan. Seringkali bahagia tumbuh ketika keinginan dan harapan kita terpenuhi/tercapai. Begitupun dalam proses pencapaian keinginan itu selalu memberi kita banyak energi bahagia. Jadi seringkali ketika keinginan itu muncul ibarat minum kopi dan ketika keinginan tercapai ibarat minum kopi pada tegukan terakhir.

“Hati-hati dengan keinginanmu”, Dialog dalam sebuah novel India.

Kupikir juga begitu, karena seringkali, keinginan itu akan memancing segala unsur kehidupan yang mengarahkan kamu pada keinginan. Entah kapan, entah bagaimana, semua proses hidup kita berkelok, berputar, sampai lupa pada keinginan yang pernah kita langitkan. Ternyata jalan hidup kita selalu menuju pada keinginan yang pernah muncul, dulu, sempat tersimpan di ujung hati terdalam lalu kembali mengambang.

Keinginan, ibarat mata air yang mengalir begitu saja, ia akan mendatangkan banyak kehidupan. Disana ada harapan, dalam harapan ada langkah, dalam langkah ada doa, dalam doa ada keteguhan. Dalam prosesnya dilengkapi dengan jalan hidup penuh kejutan yang bisa memainkan degup jantungmu. Tapi hidup haruslah punya keinginan, karena jika keinginan itu tak ada, hidup tak ada gairah yang akan membukakan rahasia ilmu Tuhan yang maha kaya. Bisa jadi, keinginan merupakan sebuah jalan yang mempertemukan kamu pada berbagai hal kehidupan yang menakjubkan. Dan yakinlah, ketika keinginan itu tidak atau belum tercapai, disitulah kamu harus bisa memahami, bahwa proses itulah sebuah keindahan dalam mendapat keinginan, bahkan bisa jadi lebih bahagia dari pencapaiannya.

Malam Minggu kali ini saya lewati dengan istimewa, udara malam Bandung kembali saya hirup. Rasanya sudah lama tidak merasakan ini. Kerlip kota terlihat jelas dan indah di dataran atas Bandung, tepatnya di Hotel Clove Garden, Awiligar. Angin cukup besar, mobil-mobil pengunjung penuh dan parkir berjajar rapi. Rasanya hampir semua orang mengabadikan keindahan tempat itu dengan memotret memakai smartphone dan kameranya. Saya maunya diam dan menikmati dengan mata, tapi sayang juga jika tidak mengabadikan momen, membagikan keindahan tempat ini ke keluarga juga teman-teman. Disini kami mampir sebentar untuk menyimpan barang dan sedikit membersihkan diri. Jam 19.00 WIB mesin bis Blue Bird mulai menyala, rombongan Indosat IM3 Ooredoo kembali berkumpul di lobi hotel. Dengan hanya membawa tas kecil, laptop dan bawa barang secukupnya, karena kami akan makan malam dan presentasi photo story.

Lobi Hotel Clove Garden.
Foto: Ima

Perjalanan dilanjutkan menuju rumah makan Atmosphere di Jalan Lengkong Besar Bandung. Kalau lancar, waktu tempuh dari Awiligar hanya 15 menit, tapi karena memakai bis dan jalanan malam Minggu itu cukup padat, jadi kami menghabiskan waktu perjalanan sekitar 30 menit dari Hotel Clove Garden. Kawasan yang kami lewati kawasan yang cukup padat, banyak rumah dipinggir jalan yang dijadikan tempat usaha. Kebanyakan jalan utama di Bandung ini dua arah dan hanya cukup 2 jalur, kalaupun jadi 2-3 jalur itu karena diubah jadi searah. Motor-motor saling menyusul, mobil-mobil merayap perlahan, polisi tampak sibuk mengatur jalanan kota. Sesekali, kuhabiskan waktu di bis memilih foto dan membuat caption yang pas untuk foto yang akan dipresentasikan.
Akhir tahun ini, Indosat IM3 Ooredoo memanjakan 4 orang blogger, 6 orang follower dan 6 orang instagramer Indosat Ooridoo (baca: Indosat Uridu). Saya salah satu blogger yang beruntung ikut terlibat di acara ini. Acara di hari pertama sudah saya ceritakan secara singkat di posting sebelumnya.  Nah, sekarang saya pengen sedikit cerita destinasi wisata dan tempat makan yang kami kunjungi. Tepatnya tanggal tanggal 19-2 Desember 2015, kami diajak main ke Kota Bandung, iya, kota tempat tinggal dan tempat lahir saya. Kota ini, meskipun sudah akrab, rasanya selalu enak buat berburu makanan, jalan, belanja dan istirahat. Meskipun jalanan macet di beberapa titik, sebetulnya tetap bisa dinikmati karena kiri kanan jalan dipenuhi pepohonan. Dan tahu tidak, di Bandung ini salah satu kota yang punya bangunan peninggalan Belanda terbanyak di Indonesia. Pada dasarnya, Bandung ini udaranya masih dingin meskipun tak sedingin beberapa tahun lewat. 

Foto: Ima

Saya termasuk jarang hangout malam Mingguan, tapi kali ini dapat kesempatan buat jalan bareng keliling Bandung bareng Instagramer, followers Indosat dan Blogger. Bersama mereka, kami rame-rame makan siang di Rumah Makan Daun Alas, menjelajah Tahura (Taman Hutan Raya), istirahat di Clove Garden Hotel and Residence, makan malam di Atmosphere dan belanja di Rumah Mode Setiabudhi. Seru? Alhamdulillah, meskipun saya orang Bandung dan familiar dengan tempat-tempat destinasi itu, tetap saja menyenangkan, karena pada dasarnya saya suka jalan dan menikmatinya. Nah, yang ikut acara ini ada 16 orang, belum termasuk tim seru dan asik dari Indosat IM3 Ooredoo dan Event Organizer (EO). Saya seperti dapat durian jatuh yang rasanya manis dan legit. Seperti mimpi, saya jadi bagian teman-teman yang beruntung.




Berkomunitas

Cuaca sore di sepanjang jalan Naripan Bandung cenderung gelap. Angin dingin menandakan hujan akan segera datang. Rumah-rumah bermetamorfosis menjadi tempat usaha, tapi pepohonan masih tampak riuh. Ingin rasanya memotret setiap pemandangan sore itu, tapi hujan seperti akan segera berguguran. Saya segera masuk ke sebuah rumah makan Ny. Rumah, suasana tenang, suara decik air dibalik kolam ikan mengelilingi meja makan. Di dalam ruang, orang-orang sudah hadir memenuhi undangan dari Smartfren sebuah ajang kopdar Smartfren Community. Dalam acara ini kami silaturahmi dengan berbagai komunitas, ajang kopdar antar anggota komunitas maupun individu, belajar bagaimana membangun dan memelihara sebuah komunitas. Karena jarang bertemu, jadi aktifitas pertama selain saling sapa, kami pun berfoto untuk mengurai kerinduan.

Smartfren akan menggelar acara launching smartfren community yaitu sebuah wadah yang membina komunitas-komunitas sekaligus mengeluarkan produk dengan kecepatan 4G. Kamu bisa bayangkan kita bisa surfing dengan kecepatan 4G? Pakai yang 3G juga sudah serasa bermain-main cahaya di pagi hari, menyenangkan, karena bisa surfing dengan cepat. Upload tulisan, cari data, blogwalking, ngulik blog bakal lebih mudah karena koneksi internet memadai. Rupanya di Bandung, titik-titik 4G Smartfren sudah disedikan di berbagai tempat, termasuk di wilayah rumah saya di Setiabudhi. Tidak hanya di Bandung tapi jaringan 4G ini sudah menyebar di berbagai titik di Jawa Barat. Bisa dibayangkan percepatan internet ini akan mempercepat dan mendukung komunikasi industri kreatif lokal dan tanpa batas. 





Kubuka Desember pada tanggal 11. Selalu ada harap pada setiap detiknya. Kamu dibalik doamu, aku dibalik doaku. Setiap benda bergerak pada intinya masing-masing. Begitupun kita: aku dan kamu. Semua terjadi mengikuti setiap langkah dan doa-doa kita. Ada saatnya tak yakin tapi kamu selalu tenang seperti… sekuntum bunga yang jatuh ke laut, tenang dan menyatu. 

Foto: Ima