Hari besar
Lorong panjang kami lewati langkah perlangkah, suara kursi roda terdengar lebih kencang dari biasanya. Saya mengikuti kursi roda didorong petugas menuju ruang pembedahan pusat RSCM Jakarta. Kami berpegangan, sekali-kali lepas jika berpapasan dengan orang berlawanan arah, lalu langkah kaki saya pindah ke belakang, mendekat lagi dan berpegangan, saling melemparkan senyum. Di rautnya tak ada gelisah, hanya udara dingin yang sering mengganggu kondisi fisiknya menjadi terlihat lebih lemah dan mengantuk. Sebelumnya, jam 03.20 WIB saya bangun, rupanya Cholis tidak bisa tidur sejak seorang suster membuka cukup kasar tirai kamar perawatan, dia datang maksudnya memastikan tindakan operasi yang akan dijalankan suami esok hari, sayangnya suaranya itu lantang dan cukup mengagetkan,”Besok mau tindakan apa?” Tanpa ada basa basi. Suami terbangun tiba-tiba dengan mata yang memerah, menarik nafas lalu berusaha menenangkan diri.Fotograph: Imatakubesar |