Sore ini seru sekali, anak-anak bermain kartu mainan Jalan Jalin dari Hola Halo travel marketpace. Sekalinya saya kasih contoh, mereka terus menerus main sambil tertawa-tawa dan berteriak cepet-cepetan cari gambar yang sama dari kartu yang dipegang dengan kartu besar dengan berbagai gambar di dalamnya. Sambil cari gambar, mereka menyebutkan nama lokasi tempat wisata yang tertera di kartu. Ternyata, lama-lama mereka jadi ingat satu persatu tempat wisata yang ada di belahan Nusantara.

Belakangan ini travel marketplace dibutuhkan oleh masyarakat, mengingat makin banyak minat masyarakat melakukan traveling ke berbagai berbagai wisata alam Indonesia. Kebutuhan ini karena bermunculanan traveler yang kerap mengangkap perjalanannya ke dalam bentuk tulisan yang mengangkat tema keindahan alam Indonesia. Perlahan-lahan minat wisatawan lokal maupun asing pun meningkat. Traveler ini kerap membagikan proses perjalannya ke dalam blog, website, bahkan beberapa orang kreatif mengabadikan dalam bentuk permainan, novel maupun buku kumpulan kisah perjalanan.

Bentuk literasi digital maupun fisik (buku) ini rupanya menularkan hobi traveling ke orang-orang. Tapi tidak semua orang punya pengetahun yang sama bagaimana membekali diri saat melakukan kunjungan ke objek wisata alam. Melihat berbagai kondisi di lapangan, banyak sekali media informasi yang menginformasikan berbagai kebutuhan dan etika yang harus diketahui oleh seorang traveler.

Cara yang dilakukan oleh travel marketplace Hola Halo ini unik sekali, dia mengeluarkan kartu permainan Jalan Jalin yang bisa dimainkan oleh anak-anak maupun dewasa. Selain mendapat keseruan bermain, para pemain secara tidak langsung mengedukasi siapapun tentang lokasi wisata alam Indonesia yang luar biasa.

Seperti yang saya ceritakan di atas, anak-anak saya dengan teman-temannya asik sekali memainkan kartu permainan Jalan Jalin. Cara bermainnya pun sederhana, dalam satu kotak permainan itu ada dua jenis kartu: ukuran besar dan kecil. Setiap kartu kecil terdapat gambar dengan ciri khas identitas lokasi wisata, misalnya gambar ikan hiu, air laut dan pohon kelapa yang dilengkapi nama lokasi Karimun Jawa dan Jawa Tengah. Sementara di kartu ukuran besar, terdapat beberapa gambar dengan berbagai lokasi wisata namun tidak ada nama/identitas gambarnya.  
Kartu permainan ini tidak hanya berupa gambar, di belakang kartu bergambar ini terdapat tips-tips traveling yang aman dan menyenangkan.



Cara bermainnya sederhana, namun perlu kejelian para pemainnya. Pemain bisa 2-8 orang, setiap orang memegang 5 kartu. Kemudian kartu besar dibuka satu, lalu setiap pemain mencari gambar yang sama dengan gambar yang tertera di kartu kecil. Begitu dapat yang sama, kartu disimpan di bawah/dekat kartu besar. Kalau sudah tidak ada lagi gambar yang sama, dikeluarkan lagi kartu besar lalu cari yang sama. Begitu seterusnya sampai kartu kecil di genggaman habis. Buat pemain pertama yang habis kartunya, dia yang menang.

Pada dasarnya, saya suka sekali explore berbagai daerah. Hanya karena keterbatasan waktu dan keadaan yang tidak memungkinkan, maka kesukaan ini seringkali di rem. Untuk menuntaskan kerinduan dan impian singgah ke berbagai daerah akhirnya dipenuhi lewat bacaan atau traveling di kota sendiri. Seperti taman kota dan daerah wisata yang tak jauh dari rumah. Tak hanya itu, saya senang juga membaca tulisan di koran, majalah, blog, menikmati vlog, tayangan televisi dan hasil jepretan para fotografer di instagramnya. Sangat menarik dan cukup menuntaskan keinginan saya untuk mengeksplore tempat-tempat indah di belahan Indonesia maupun dunia.

Sekarang ini, banyak sekali para traveler mengabadikan perjalanannya tidak hanya melalui foto, tapi menerjemahkan apa yang dilihat melalui tulisan. Sehingga muncul berbagai kisah destinasi wisata yang mereka kunjungi dari berbagai sudut pandang. Menarik sekali, setiap tulisan punya ciri khas, sekaligus dapat membuka mata kita bahwa Indonesia mempunyai keindahan alam yang istimewa.

Salah satunya platform travel dengan judul travelblog.id yang berisi berbagai kisah perjalanan traveler. Blog ini mulanya blog travel pribadi, pengelolanya kerap mengulas beragam tulisan destinasi yang dikunjungi lengkap dengan berbagai macam informasi yang lokasi wisata dan pernak perniknya. Rupanya langkah ini membantu banyak orang yang membutuhkan beragam informasi tentang daerah yang akan dikunjunginya. Sehingga tadinya blog pribadi menjadi platform yang bisa jadi media yang diisi oleh siapapun yang mau berbagi tulisan perjalanannya. 



Kebiasaan kita yang akan melakukan perjalanan, biasanya membuka berbagai macam referensi perjalanan dan tips-tips dari pengalaman orang-orang lewat tulisan maupun foto-foto. Langkah ini agar tidak terlalu asing dengan destinasi yang akan kita kunjungi, baik makanan khas, tempat penginapan, hingga budaya masyarakat lokal. Sehingga banyak orang yang hobi travel semakin terbuka wawasannya dan mendapatkan referensi destinasi wisata untuk rencana tujuan travel berikutnya.

Langkah kreatif yang dilakukan oleh Hola Halo travel marketplace ini menarik, pasti banyak orang-orang yang bisa menggunakan kartu permainan ini sebagai cara mudah mengenalkan kekayaan objek wisata di Indonesia. Sehingga muncul kesadaran cinta tanah air karena keindahan alam yang berada di belahan titik Indonesia.


*Keterangan:
Kartu permainan Jalan Jalin ini dapat kamu peroleh di online store Bukalapak, Tokopedia, dan ditukarkan ditukarkan pada Store Travelblog.id dan offline store Grow Gift Shop di beberapa tempat ini:
1. Jl. Pager Gunung No. 13 Bandung
2. Istana Plaza, Bandung
3. Point Samudera. Lt. 2, Bandung
Tulisan ini menjadi pengantar atau istilahnya "wall text" di acara Pameran Flashmob Drawing di galeri Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK) Bandung.  Silakan:


Foto: Ima

Tentang Pameran

Flashmob Drawing baru saja dilaksanakan pada tanggal 29 September 2019 di Car Free Day Dago. Acara ini diinisiasi oleh Institut Drawing Bandung (IDB) yang ternyata melampaui harapan kami. Terdapat 300 lebih peserta terlibat dalam acara. Peserta yang mengikuti acara tidak dipungut biaya dan mendapat kertas dari panitia. Mereka tinggal bawa alat dan alas gambar, datang ke lokasi kemudian menggambar sesuai waktu acara.

IDB mengangkat tema Lingkungan Sekitar dan mengajak Bapak Sariban untuk jadi model gambar para peserta Flashmob Drawing. Langkah ini merespons upaya Bapak Sariban yang kerap mengajak orang-orang menjaga kebersihan lingkungan dengan caranya yang unik. Pemilihan Bapak Sariban sebagai model gambar, menjadi ikon kebersihan Kota Bandung. Sejak tahun 1983, beliau kerap keliling Bandung untuk memungut sampah dan mencabut paku-paku di pepohonan. Langkah ini mencuri perhatian banyak pihak, tak hanya masyarakat Kota Bandung namun mendapat perhatian media asing. 



Foto: Ima

Flashmob Drawing dan Pameran Flashmob Drawing ini merupakan rangkaian pertemuan rutin IDB tiap hari Selasa sore di Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK) Bandung. Langkah ini untuk mewujudkan aktivitas pelatihan seni rupa-khususnya drawing untuk peminat drawing, baik seniman, mahasiswa, publik umum dan anak-anak.

IDB sendiri terbentuk di YPK atas usulan seniman seni rupa untuk menghidupkan aktifitas pelatihan seni rupa di Jawa Barat dan Bandung-khususnya. Setelah berproses beberapa bulan ini, IDB akan secara resmi mengadakan kegiatan rutin tiap hari Selasa. Untuk sementara ini kegiatan tersebut dijalankan secara sosial, lalu jika peminatnya meningkat maka akan dikelola secara profesional.

Terdapat beberapa catatan menarik dan situasi manis terekam selama proses acara Flashmob Drawing. Banyak peserta ikut merasakan kegembiraan dan semangat atas terselenggaranya acara ini. Terlihat dari sebagian besar masyarakat yang mendaftar tidak hanya seniman dan mahasiswa seni rupa, namun banyak peserta punya profesi lain. Tak hanya itu, domisili peserta pun tak hanya dari Bandung, tapi menarik minat peserta dari kota lain untuk datang-hadir mendrawing bersama di Car Free Day Dago. Mereka ada yang dari Tangerang, Bogor, Garut, Cianjur, Majalengka bersemangat berkarya di tengah keriuhan kota.

Sepertinya peserta terlebih penyelenggara mendapat ruang 'hidup' dan kegembiraan mendrawing bersama di ruang terbuka di tengah keriuhan Car Free Day. Ketika individu-individu ini berkumpul dan melakukan kegiatan yang sama, memberi kekuatan tersendiri dan memberi jeda dari rutinitas sehari-hari. Lalu ketika waktu Car Free Day sudah selesai, sehingga jalanan kembali dipenuhi kendaraan kembali, sebagian peserta masih duduk-duduk mendrawing.



Foto: Ima

Oleh karena itu, hasil karya peserta dikumpulkan lalu direspons oleh IDB dengan menyelenggarakan Pameran Flashmob Drawing. Dimana semua karya-karya peserta dipamerkan di Galeri YPK Bandung. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi pada peserta Flashmob Drawing yang bersemangat merayakan kegembiraan menggambar bersama. Bisa jadi, pameran yang dilaksanakan ini menjadi pengalaman pertama bagi sebagian peserta. Sehingga diharapkan bisa memotivasi peserta untuk terus berkarya dan meningkatkan semangat hidup atau bahkan bisa ikut workshop dan pelatihan drawing di Institut Drawing Bandung.

Proses penerimaan masyarakat yang tinggi terhadap acara ini bisa jadi dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan yang serba cepat. Dimana pola fikir masyarakatnya lebih terbuka dan memberi banyak memungkinan untuk mengeksekusi ide. Proses kondisi sosial budaya dinamis seperti ini, dipengaruhi oleh tingkat referensi dan kreativitas masyarakatnya.

Hidup di tengah dinamika masyarakat urban kerap diuntungkan, karena sering mendapat kesempatan menjadi bagian sebuah pergerakan kreatif. Satu individu dengan indvidu lain bisa saling mempengaruhi, saling dukung untuk menciptakan budaya-ruang berkreasi-di tengah pergerakan kehidupan sosial masyarakat. Tak jarang keadaan ini dapat menjadi inspirasi dan menghadirkan tren/gaya hidup di tengah masyarakat. Pergerakan masyarakat urban pun tidak monoton, ruang 'kerja' kreatif ini bisa membuka warna tersendiri.

Oleh karena itu, IDB yang menghadirkan aktivitas kreatif di YPK, berharap banyak dukungan pihak Taman Budaya selaku penanggung jawab YPK. Dengan mewujudnya Pameran Flashmob Drawing ini diharapkan aktivitas seni dan budaya di Kota Bandung tetap terpelihara.


Ima Rochmawati




Tinggal disebuah kota dengan berbagai brand, memberi keleluasaan referensi berbagai bidang yang ingin dipelajari. Tentu hal ini menguntungkan buat saya dalam proses pengasuhan buat anak-anak. 

Lain halnya ketika ada saudara maupun sahabat yang berkunjung ke Kota Bandung, referensi mereka dari cerita teman, informasi dari website dan review blogger.  Saudara saya prinsip saya ini, yang penting ingin menghibur anak-anak jalan-jalan, kuliner dan datang ke tempat wisata yang sedang hits. Tapi  saking banyaknya tempat wisata dan kuliner di Bandung, saya jadi sering bingung menentukan tujuan jalan-jalan.

Sebetulnya banyak label yang tercatut pada Kota Bandung ini, beberapa diantaranya sebagai kota kuliner, kota wisata, kota budaya, kota desain yang diakui oleh UNESCO, kota pendidikan hingga kota komunitas. Satu sisi, saya dan tentunya keluarga kecil saya, diperuntungkan karena punya “bahan” untuk belajar pada kota sendiri. Baik secara visual maupun berkegiatan yang mengolah kreativitas. Buat saya-kota yang dikeliling gunung dan kota peninggalan danau purba-menjadi bahan studi untuk anak-anak dalam mempelajari sesuatu. Kota Bandung ini ibarat museum kota, keliling kota ini saja sudah memberi banyak informasi. Banyak kisah disetiap titiknya.




Saking leluasanya, kota ini terbuka dan bertumbuh sesuai dengan profesi maupun studi yang dipelajari oleh masyarakatnya. Perkembangan berbagai bidang sangat mungkin terjadi di kota ini, seperti pesantren movement, kegiatan ramah museum, tempat wisata, taman tematik, fashion distro dan baju muslim, ruang-ruang kesenian/gedung kesenian, galeri seni, kantung budaya, tempat berkemah di beberapa pilihan bumi perkemahan, treking di hutan kota, hingga kuliner kelas restoran, cafe hingga makanan pinggir jalan.

Dengan banyaknya kategori atau label Bandung, sebetulnya kita tinggal menentukan tema jalan-jalannya apa dan kemana.  Lalu fokus di beberapa titik wisata, kuliner, belanja agar tidak terlalu terhambat oleh kondisi macet di jalan raya.

Ini terjadi beberapa hari lalu ketika keluarga adik suami dan mama mertua datang ke Bandung. Meskipun saya tahu beberapa tempat yang bisa dikunjungi, saya kembali mempertimbangan tempat yang semua asik dinikmati oleh anak-anak, orang tua-dewasa dengan harga terjangkau. 




Harapan mereka ingin datang ke tempat wisata yang dapat menghibur anak-anak, ingin datang ke tempat wisata ramah anak dan orang tua. Untuk Mama mertua ingin ke Pasar Baru untuk beli oleh-oleh seperti kripik, dodol dan alat make up. Buat Mama, datang ke Pasar Baru ini udah semacam wajib (banget). Selebihnya ingin coba menginap di hotel, berenang dan silaturahmi dengan teman-teman adik. Saya akhirya pilihkan di pusat kota, tepatnya masih  di kawasan belakang Gedung Sate. Lokasi yang banyak tempat kuliner, factory outlet, mall, toko buku, taman kota, museum dan supermarket. 



Belakangan saya baru tahu kalau Traveloka menghadirkan fasilitas terbarunya, yaitu Traveloka Xperience. Traveloka Xperience ini memberi referensi lokasi dan paket harga tiap lokasi yang dikunjungi. Tidak hanya paket wisata, tapi kebutuhan hiburan lain seperti workshop dan kursus, kecantikan, tempat olah raga, tempat makan, tempat bermain, tur dan pelengkap travel.

Buat kita yang suka tiba-tiba bingung ingin liburan ke suatu kota tapi bingung menentungan kemana saja tujuannya, cari informasi dulu di Traveloka Xperience. Bakal ada bayangan biaya yang harus dipersiapkan dengan keinginan jenis wisata yang ingin dijajaki agar sesuai dengan anggaran yang kita punya. Buat saya, referensi dari Traveloka menjadi #XperienceSeru karena membantu saya yang suka bingung menentukan tujuan agar proses jalan-jalan menyengkan tapi harganya tetap sesuai.


Seperti kemarin, keluarga suami ingin pergi refleshing keliling Bandung. Saya dapat #XperienceSeru karena tinggal buka aplikasi Traveloka saja. Di dalam aplikasi ini ada kategori Traveloka Xperience yang bisa langsung di klik. Di dalam Traveloka Xperience ada berbagai kategori, layanan bisa jadi ide hangout bersama keluarga ataupun sahabat. Mulai dari lokasi wisata, tempat olah raga, tempat kecantikan, workshop dan kursus, playgrounds, transportasi, hiburan, tur kota, film, kuliner, dan paket kebutuhan travel.

Jadi tinggal 'ngobrolin' saja, ingin dapat nuasa seni dan budaya, alam atau perkotaan. Di Bandung ini meskipun pusat kotanyanya sudah banyak tempat makan, factory outlet, distro, toko baju muslim hingga baju batik, di beberapa titik cukup asik untuk jalan kaki. Menelusuri trotoar sambil menikmati pepohonan lebat, bangunan-bangunan sisa peninggalan kolonial, sambil intuitif beli camilan di pingggir jalan. Seperti batagor, onde-onde, goyobod, dll.


Traveloka Xperience menyediakan berbagai destinasi wisata di berbagai kota dan negara. Jadi tidak hanya kota di dalam negeri saja tapi ada referensi wisata di kota lain. Buat orang-orang yang terbatas waktu untuk mencari referensi, Traveloka Xperience bisa jadi solusi. Karena dalam aplikasi ini sudah menyediakan paket-paket wisata, paket kuliner, tur lengkap dengan harga dan kebutuhan lainnya. 

Waktu keluarga suami datang ke Bandung dengan tujuan menginap, wisata dan silaturami bersama teman-temannya. Kita cukup search tujuan wisata, dalam menu wisata ini pilihannya banyak banget, seperti Waterparks, Museum dan Galleri, Farmhouse, NuArt Sculpture Park, Amazing Art World, Saung Angklung Udjo. Kemudian di menu Beauty and Spa, pilihannya ada Zen Spa, Bersih Sehat Bandung, Kokuo Reflexology Paskal, Yuyuantang Reflexology, Harris Spa, Purezza Family Spa Treatment, dll. Untuk Playground juga ada banyak pilihan bermain sambil belajar buat anak-anak. 

Akhirnya untuk tujuan wisata, saya pilihkan Floating Market. Karena di aplikasi itu diberi gambaran suasana lokasi, harga tiket masuk lengkap dengan foto-fotonya.  Jadi kami merasa bebas menentukan pilihan karena ada gambaran harga dan apa yang akan didapat oleh pengunjung.





Jadi di Taveloka Experience memberi rekomendasi tempat yang bisa membuat wisatawan kemungkinan besar merasa cocok dengan pilihan Traveloka. Wajar saja banyak yang merasa puas dengan pilihan Traveloka, karena Traveloka sudah lama berkecimpung di dunia wisata. Jadi dia sering mendapat pendapat wisatawan, baik keluhan dan kesan sendiri mengenai lokasi yang didatanginya. 


Uniknya lagi di Traveloka Experience, menyediakan fasilitas informasi pertunjukan dan acara kesenian yang akan berlangsung di beberapa kota di Indonesia. Ini menarik, Indonesia, tidak hanya lingkar Bandung yang terkenal sebagai kota seni-budaya, ikut merasa terbantu oleh adanya fasilita seperti itu. Secara tidak langsung, tentu saja Traveloka ikut berperan memelihara aktivitas kreasi seniman lokal. Karena setiap objek tidak bisa berdiri sendiri, semua bidang saling bergantung dan saling mempengaruhi satu sama lain.

Saya sendiri banyak terbantu oleh aplikasi Traveloka, setidaknya punya gambaran lokasi-lokasi menarik yang bakal dikunjungi serta menyiapkan anggaran berapa untuk memenuhi impian tersebut. Karena pilihannya fokus, kita tinggal cari bacaan hasil pengalaman orang-orang yang pernah wisata, kuliner atau apapun di lokasi tersebut.