Sekarang namanya Flea Market Ledeng bukan Pasar Kutu
lagi. Kata Ulu, keponakan saya, di Jogja
Sudah ada acara yang sama, namanya Pasar Kutu. Jadi nama acaranya diubah jadi
Flea Market Ledeng, soalnya gak enak. Eh, ga kerasa udah menginjak tahun ke-2, perasaan baru kemaren kita bikin acara yang ngelibatin banyak saudara dan seru. Pasar Kutu ini eh Flea Market ini, kita buka lapak jualan barang-barang yang udah ga kepake tapi masih layak pake. Iya, kadang-kadang kita beli terus bosen atau udah lama punya tapi udah ga kepake lagi. Nah, acaranya bentar lagi, hari Kamis-Minggu, 16-19
Oktober 2014, bukanya dari jam 10.00-18.00 wib. Buat kamu yang tinggal
atau sedang ada di Bandung bisa dong mampir-mampir ke gang kami yang sempit. Mudah-mudahan nanti pas nyampe ke tempat, kamu bakal dikejutkan dengan pepohonan yang masih rindang
dan asri. Lapang yang cukup luas dikit, jadi bisa bawa anak-anak buat main di lapangan dan motrat motret atau bermelow ria. Biasanya di lapang ini orang tahunya CCL, suka ada acara pertunjukan seni: teater, musik, puisi dan latihan komunitas teater. Seru lah. Mudah-mudahan pas dateng kesini pas lagi ada latihan, jadi bisa tambah seru, yah, lihat yang latihan.
Ulu (Foto: Ima) |
Awalnya tahun kemarin, 2013, Ulu punya gagasan mengumpulkan
barang-barang dari saudara-saudara yang sudah tidak terpakai tapi masih layak
pakai. Keluarga kami besar sekali, Ulu
anak teteh saya yang ke-7 dari 16 bersaudara.
Banyak keponakan-keponakan saya yang sudah remaja dan kebanyakan mereka
sadar mode dan nyeni. Perkiraan Ulu,
pastilah barang-barang saudara ini banyak yang unik tapi bisa dikeluarkan buat
dijual. Rupanya ajakan ini disambut dengan
baik dari beberapa kakak dan keponakan.
Tahun kemarin yang ikut buka lapak ada Teh Eni, Ima dan Cholis, Medin,
Mina, Alis, Kang Awug, Neng Disti, Dede dan Teh Marsya. Rupanya kontributor dari beberapa orang ini aja, barangnya sudah sangat buanyak.
Ayah... (Foto: Ima) |
Harga dibandrol murah-murah, dari Rp. 1000 sampai Rp.
100.000, harga ditentukan masing-masing pemiliknya. Ini semacam acara keluarga, barang-barang
yang dijualpun masih ada hubungan keluarga.
Jadi, saya pikir momen ini harus jadi, selain menambah nilai silaturahmi, seru-seruan tentu bisa menciptakan kreatifitas buat keluarga.
Tas-tas nyeni (Foto: Ima) |
Tahun kemarin, acara Flea Market Ledeng nyenengin banget, suasana dan hawa baru buat lingkungan disini. Flea Market ternyata disambut asik sama tetangga dan mahasiswa yang nge-kos di wilayah ini. Banyak dari mereka mampir dan beli beberapa barang, jangan ditanya anak-anaknya, mereka bolak balik datang, kadang cuma buat baca buku. Serunya lagi, kadang dari beberapa tetangga datangnya berkelompok dan tidak semua beli tapi jadi ajang seru-seruan, ketemu dan ngobrol-ngobrol.
Barang yang dijual
macem-macem, ada pashmina, CD Film, majalah, buku, pernak pernik, tas-tas,
baju-baju dan celana panjang. Buat
saudara yang bisa masak, mereka bikin-bikin kue dan ikut ngeramein acara dengan
ngejual camilannya, seperti, donat, krupuk
dan minuman seperti, teh manis dan kopi. Semua
yang terlibat terasa lebih bersemangat, sampai acara ditambah beberapa
hari karena CCL mengadakan sebuah pertunjukan teater. Jadi suasana jadi lebih riuh dan meriah. Waktu
itu acara Flea Market hanya menjual barang-barang saja, tidak ada kegiatan
workshop atau pertunjukan-pertunjukan kecil.
Karena tadinya hanya uji coba dulu, tapi ternyata tanggapan dari
tetangga dan mahasiswa yang nge-kos bagus juga. Jadi tampaknya tahun ini bakal lebih dibikin
sedikit “meriah”.
Mahasiswa dan tetangga pada dateng. (Foto: Ima) |
Kebetulan dari saudara-saudara banyak yang punya keahlian
merajut, fotografer, menggambar, musik, menulis, teater. Jadi Flea Market sekarang ini pengennya dibumbui
dengan workshop-workshop yang bermanfaat dan menularkan banyak keahlian pada
siapapun, hmm... yang ini masih dibicarain, sih.
Nah, kamu yang cari alamat, ini petunjuk arahnya: Flea Market Ledeng masih dilangsungkan di tempat yang
sama, tepatnya di kebon Ma Nini (halaman rumah) Jl. Setiabudhi Gang Bapak Eni
No. 8/169 A. Rute angkotnya gampang
sekali, cari semua angkot yang bisa ke arah Terminal Ledeng, seperti Cicaheum-Ledeng, Kalapa-Ledeng, Lembang-Ciroyom, Lembang-St.Hall dan Leuwi Panjang-Ledeng, ongkosnya seputar Rp.5000an. Turunlah di terminal Ledeng. Kalo kamu dari arah selatan, posisi terminal ada disebelah kanan. Terus cari Gang Bapak Eni dekat rumah makan
Ampera dan laundry. Kamu tinggal jalan
kaki ikuti gang sempit, lurus, mentok pada sebuah warung, lalu tinggal belok
kanan. Disitulah Flea Market Ledeng
membuka lapaknya.
Sampe ketemu, ya :)
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan meninggalkan komentar Anda. adv