Selamat hari Kamis pagi.
Sudah 27 kali suamiku melakukan akupunktur di Meridien Depok, alhamdulillah kondisi fisik dan psikisnya
semakin membaik. Semua ini berkat
dukungan keluarga dan teman yang tidak ada habisnya. Bahkan hari ini dia memutuskan untuk ikut
“inkoktober”, sebuah tantangan di bulan untuk upload 1 hari 1 karya gambar
pakai tinta. Ini sebuah kemajuan yang sangat
bagus untuk kondisi ayah selama ini.
Foto: Imatakubesar |
Tadinya saya gelisah memikirkan aktifitas yang tepat tapi
membuat hatinya senang. Bagaimana
membuat dia menghasilkan karya dalam kondisi sakit, karena saya fikir dengan
tetap berkarya/melakukan sesuatu yang rutin meskipun kecil, dapat membuat
seseorang lebih bermotivasi hidup.
Akhirnya saya coba merunut apa yang saya suka dan bisa dia lakukan juga,
saya coba buat sendiri kartu pos. Terus
coba beli kertas tebal sekitr 120 gsm seperti kertas concord, lalu
dipotong-potong menjadi ukuran kartu pos yang satu sisi digambar sendiri. Di awal-awal satu gambar ukuran kartu pos
rupanya membuat dia mengantuk dan lapar, sebenernya bikin saya khawatir juga,
tapi Lahaola, aja. Beberapa gambar
berhasil dia buat. Tapi hanya berhasil
bikin dia mau gambar-gambar kartu pos hanya 2 hari. Saya binggung lagi, tapi dia mulai ngulik
beberapa kunci instrument lagu, ini membuat saya bersemangat. Rencananya, kalau odah oke, mau saya rekam
dan upload di youtube. Tapi yang penting,
aktifitas-aktifitas itu bisa bikin dia bahagia.
Sampai suatu hari, di facebook saya melihat tanda teman-teman
STUBA gelisah ingin berkarya bersama lagi.
Setelah kuliah kebanyakan dari kami memutuskan untuk pulang kampung dan
bekerja, jadi sejak ada facebook beberapa tahun belakang ini, komunikasi yang
terputus terhubung lagi. Ya, dulu memang
proses berkarya sangat menyenangkan.
Meskipun ada saja bentrok dan masa-masa emosional, tapi situasi itu
justru menjadi kenangan yang manis.
Sekali pernah terjun di dunia pertunjukan dia akan ketagihan, ingin main
lagi, ingin bikin pertunjukan lagi tapi hidup harus diputuskan, diteruskan atau
melakukan hal yang lain. Itulah
kami.
Lalu ide bergulir begitu saja ketika ada foto aksi kang
Injuk yang sedang jeprut tahun 1999, ini memancing banyak komen terutama dari anggota STUBA saat itu. Kebetulan
juga, kakak saya akan membuat acara jeprut di bulan Oktober. Merasa pas, coba lemparkan di kolom komen foto
upload-an kang Injuk untuk melakukan #jeprutonline, alasannya sederhana karena
jarak dan aktifitas masing-masing diantara kami sudah begitu jauh dan hal yang
paling mungkin untuk menjadlin silaturahmi ini adalah online. Yey, tenyata disambut dengan gembira ria oleh
Latifah Syarif alias Ipeh jeprut. Dia
yang memulai jeprut online dengan mengupload dialog tunggalnya hasil rekaman
waktu dia jadi penyiar. Kamipun banyak
yang mengapresiasi dan ini membangun kedekatan lagi dengan sebuah karya. Saya sendiri mulai semakin terpancing sampai
akhirnya menggulirkan ide untuk berkarya bersama lagi. Caranya?
Foto: Imatakubesar |
Mungkin ini (agak) jeprut, saya menyiapkan buku gambar
ukuran A3, buku gambar ini dikirim ke satu sahabat lalu dia berkarya disana,
apakah mau gambar, tulisan, nirmana, nempelin CD musik, mau menghiasi cover
bukunya atau apa saja. Setelah
menumpahkan karyanya, buku ini dikirim ke alamat yang mereka mau sesuai list. Kemudian saya invite di inbox beberapa teman yang dulu
pernah berkarya bareng. Rupanya mereka mau terlibat juga, berikut jiper,
berikut lieur. Beberapa yang ikut isi buku keliling ini adalah: Lathifah Syarief, Suwardi Rosadi, Nunny Supriyani, Doddy Hidayat, Haikal Agung, Yudi Bulls, Rini Rianasari, Suharni Naseri, Saya dan Ahmad Nurcholis. Tadinya, kalau mereka tidak mau, mau saya lemparkan ke grup
STUBA. Kalau langsung di lemparkan ke grup khawatir kebanyakan, jadi mungkin next project. Setidaknya dengan begini, kepala kami tetap diasah, hati kami tetap
terbangun, membangun kreatifitas lagi, saling membangun inspirasi dan membangun
kedekatan.
Kedekatan komunikasi dengan online kadang energinya agak berbeda dan kedekatan terasa lebih imajiner. Tapi ketika ada komunikasi secara fisik dengan
datangnya sebuah buku lewat perantara seperti JNE ataupun kantor pos,
aktifitas-aktifitas manual ini yang menciptakan proses kedekatan yang berbeda,
seolah ada komunikasi yang lebih nyata. Buku
ini akan menjadi jiwa kami yang disatukan, karena tumpahan karya dalam buku
akan menjadi tumpahan masing-masing jiwa.
Tentu sepertinya karya ini akan beragam dengan sudut pandang dan
kreatifitas masing-masing. Saya jadi
tidak sabar menunggu ending buku ini akan menjadi seperti apa. Barangkali ini salah satu cara agar kami bisa
berkarya bersama lagi, ditengah kesibukan dan jarak kami yang sudah berbeda.
Nah, nah, rupanya hari ini ada kabar bahwa anak Suwardi Rosadi (Ading) terinspirasi menggambar tangan seperti gambarnya Cholis. Bahagia luar biasa, Alhamdulillah. Begitupun dengan Cholis, dari beberapa coretan gambar yang
ditumpahkan Cholis (suamiku) di buku ini, membuat dia ingin menggambar lagi. Akhirnya kami beli skech book lagi dan
beberapa drawing pen. Dan Cholis pun
makin asik menggambar lagi. Dia mencari
view tangan lalu memotret berbagai bentuk, lalu dia gambar ulang dengan cara
garis yang berbeda. Energi dari hasil
gambar yang munculpun jadi berbeda dan memberi tanda yang menarik. Bahkan membuat dia mau ikut #inkoktober, sebuah ajakan menggambar 1 day 1 post selama 30 hari. Teruslah berkarya teman-temanku...
si kecil keren ya...sudah suka sket.
BalasHapusIya, ga nyangka bisa bikin dia mau gambar
HapusSubhanallah, semoga semuanya dilancarkan ya, dan terus berkarya.
BalasHapusIngin banget belajar sket, biar bisa coret-coret berkualitas :)
mba, Indah... makasih udah mapir ke blog ima, seneng deh :*
HapusAku salah satu yang kebagian kartu pos-nya .. senaanggggg bangetttt ...
BalasHapusIyah, teh Deh, ima juga seneeeng banget, kartu dari teh Dey udah nyampe :')
Hapussemoga kondisi suami semakin baik dan produktif...mau donk dikirimin kartu posnya hehehhe
BalasHapusRinaaa....boleh pisan,minta alamatnya aja. Inbox di fb, ya :b
Hapustetap semangan mbak...stay positive
BalasHapusIyah, Nuhun pisaaaan, yah
HapusTerus berkarya dalam kondisi apapun..tetap semangat!
BalasHapus