![]() |
Sumber foto punya Mf Abdullah |
Bertahun-tahun menulis di media blog, baru tahun 2013 saya
merasakan kehadiran orang-orang di belakang komputernya. Selain mereka hidup dibalik kata-katanya tapi
mereka ada wujudnya, manusia. Iya, bukan
robot yang sering bertanya otomatis saat kita memberi komentar di kolom yang
tersedia. Membaca kembali tulisan-tulisan
di awal tahun 2004 rasanya rata-rata tulisan itu berenergi dan lugas. Lalu sempat berhenti upload selama 2 tahun
karena saat itu belum mempunyai modem yang serius dan fokus ke usaha printing plus masih suka bulak balik warung
internet (warnet). Kelahiran anak pertama memberi saya energi
lebih, sejak itu seolah ada dorongan ingin belajar dan kembali untuk mengasah
kata, rasa, kepekaan pada lingkungan.
Disinilah saya, masih segar diingatan kita, sebulan yang
lalu para blogger keluar kandang dan bertemu di Jogjakarta. Kota imajinasi, kreatif, romantis, disiplin dan
energi berkaryanya sangat tinggi.
Seperti kotaku –Bandung- tapi Bandung nyaris tidak terkontrol bahkan
berkesan amburadul membangun kota metropolis dan kurang sadar untuk merawat
bangunan bersejarahnya.
Sebetulnya saya tidak dapat kamar untuk menginap di Edu
Hostel, hostel yang disediakan panitia untuk peserta luar kota. Tapi malam sebelum pemberangkatan dapat
konfirmasi ulang akhirnya saya dapat kamar. Tadinya kalau memang tidak dapat kamar, saya
tidak akan berangkat ke Jogjakarta. Kalau
pergi sendiri (tanpa anak) bisa saja nekat.
Tapi karena bawa balita, saya lebih baik kehilangan tiket dan tidak
ambil resiko. Nah, sesampai di Edu Hostel rupanya kesalahan
ada di entry data kedatangan. Saya
memasukkan jam 01.00 malam tiba di Jogjakarta.
Pengisisan data memang saat itu masih perkiraan karena belum tentu mau
pergi berombongan atau sendiri. Jadi diisi berdasarkan pengalaman dulu-dulu. Ternyata form jadwal kedatangan ini tidak
bisa diubah. Untunglah, entah bagaimana,
mungkin segala sesuatunya sudah diperkirakan jadi akhirnya sayapun dapat
kamar.
Setelah menyimpan tas di kamar masing-masing, saya, Erry,
Efi dan Anggi mencari makan. Lalu
melanjutkan perjalan ke Malioboro karena khawatir besok-besok tidak sempat
keliling Jogjakarta. Mengingat jadwal acara ternyata cukup padat juga.
Ke Malioboro naik beca tawar menawar harga yang cukup alot. Anggi anak
yang paling bungsu diantara kami ternyata canggih juga, dia pintar menawar
harga. Saya diam saja, soalnya tahu
diri, paling engga bisa menawar harga.
Jadi menyerahkan sama yang ahlinya.
Menuju Malioboro
melaju menggunakan beca dengan harga yang sesuai tawaran Anggi, angin
memanjakan wajah dan menambah riang Bayan di pangkuan saya. Beca menelusuri jalan Pathuk, jadi teringat
beberapa tahun lalu, saya dan suami melakukan perjalanan ke Jogja dengan dana
yang tipis. Kami malah menikmati Jogja
dengan jalan kaki, menelusuri semua sisi wilayah keraton yang luas sekali. Cape tapi senang.
Belanja! Awalnya di Malioboro masuk ke wilayah pasar
sore-nya. Dimana-mana batik. Dari topi,tas, baju anak, baju perempuan dan
laki-laki,kaos yang dibatik, semua serba batik dan memang cocok untuk
oleh-oleh. Selesai berbelanja di pasar
sore Malioboro, belanja diteruskan ke toko oleh-oleh lainnya. Rupanya di toko ini nyaris membuat saya dan
teman-teman kalap mata.
Bagus-bagus. Dari harga murah
sampai tinggi, semua ada. Untunglah ada
Bayan, tangisannya membuat rem agar saya tidak terlalu “rajin”memilih batik dan
barang-barang lainnya. Sebetulnya paling
senang dapat Secang, minuman kesukaan saya dan suami. Biasanya kami dapat minuman ini di Kebun Seni
Bandung, counternya kang Deddy Coral. Sayapun
beli beberapa untuk oleh-oleh.
Magrib. Bayan mulai
rewel. Tampaknya dia mengantuk dan ingin
minum ASI. Sengaja saya memakai kerudung
panjang (pashmina), agar bisa menyusui Bayan dimanapun. Biasanya saya suka pilih-pilih tempat untuk
menyusui, tapi dengan kesadaran hak Bayan mendapatkan ASI sayapun (berusaha)
lebih cuek. Oranglain harus tahu, ada
anak manusia yang sedang meminta haknya.
Jadi saya berusaha tetap kalem dan menutupi bagian yang bisa menimbulkan
kontoversi itu. Walupun agak malu-malu,
tapi yah sudahlah, let it be.
Erry dapat telepon, katanya mau ketemu dengan Pakdhe di
Angkringan. Oh, ya, saya pernah lihat ajakan
Pakdhe ini di facebook. Bang Aswi pernah
cerita tentang Pakdhe, katanya dia seorang pensiunan tentara dan mengisi masa
pensiunnya dengan menulis di blog. Ini
unik. Jarang orang yang sudah beda
generasi dengan percepatan teknologi mau berkarya di dunia internet. Kebanyakan para orangtua kita enggan
mempelajari dunia maya karena dianggap bukan jamannya. Bahkan ada yang seumuran saya yang menyerah
dengan ke-gaptekannya. Saya senang sekali
bisa gabung ke pertemuan di Angkringan, ingin bisa merasakan malam di Jogja dan
kehangatan orang-orang blogger. Untunglah
ada Erry, yang saya perhatikan dari cerita-ceritanya sepanjang kereta dan cara
berkomunikasi, hubungan Erry dan Pakdhe sudah akrab dan menyenangkan.
![]() |
Sumber foto punya Pak Muhaimin Azzet |
Angkringan. Wuah! Lihat
tulisan berwarna merah“Kedaulatan Rakjat” di sebuah gedung, diteras orang-orang
duduk-duduk menikmati makanan dan minuman khas menciptakan romatisme sendiri.
Saya jadi teramat rindu suami bisa bergabung disini. Ternyata disana sudah ada yang menunggu, para
blogger jogja, ada Mf Abdullah. Yah,
namanya familiar sekali karena melalui dia kami berkomunikasi di twitter tentang
keluhan dan ini itu acara Blogger Nusantara.
Pribadinya yang ramah membuat kami terasa nyaman dan merasa di kota
sendiri. Lalu tiba-tiba ada perempuan
berkerudung yang manis, ia datang dengan sepedanya.
Muncul Pak Arifin yang antusias sama Bayan sampai minta izin mau gendong, eh Bayan juga ternyata anteng dan mau, senang rasanya. Saya sebenarnya merasa baik-baik saja bawa Bayan ke Jogja, tapi orang-orang sekeliling sepertinya ngerasa saya keren banget (atau mungkin engga juga)bisa bawa anak balita ke luar kota tanpa suami. Ini pengalaman kedua sih sebenarnya melakukan perjalanan berdua dengan Bayan ke luar kota. Melihat karakter Bayan yang oke oke saja, jadi saya juga berani bawa dia kemana-mana. Tak lama kemudian rombongan warung blogger dan Pakdhe datang. Sebetulnya saya merasa asing dan berusaha mengenal mereka satu persatu. Erry yang banyak cerita tentang si-a, si-b dan seterusnya. Saya sendiri memang cukup familiar dengan nama-nama yang sering datang ke blog matakubesar, tapi sayangnya hanya beberapa yang ketemu.
Muncul Pak Arifin yang antusias sama Bayan sampai minta izin mau gendong, eh Bayan juga ternyata anteng dan mau, senang rasanya. Saya sebenarnya merasa baik-baik saja bawa Bayan ke Jogja, tapi orang-orang sekeliling sepertinya ngerasa saya keren banget (atau mungkin engga juga)bisa bawa anak balita ke luar kota tanpa suami. Ini pengalaman kedua sih sebenarnya melakukan perjalanan berdua dengan Bayan ke luar kota. Melihat karakter Bayan yang oke oke saja, jadi saya juga berani bawa dia kemana-mana. Tak lama kemudian rombongan warung blogger dan Pakdhe datang. Sebetulnya saya merasa asing dan berusaha mengenal mereka satu persatu. Erry yang banyak cerita tentang si-a, si-b dan seterusnya. Saya sendiri memang cukup familiar dengan nama-nama yang sering datang ke blog matakubesar, tapi sayangnya hanya beberapa yang ketemu.
Sebenarnya saya bukan orang baru nge-blogging, selama ini
cukup senang dengan upload tulisan saja, lebih banyak blogwalking ke blog
teman-teman yang saya kenal, lalu ya sudah. Dengan begitu cukup bisa
mengobati kerinduan untuk berkarya.
Rupanya tidak dengan kebanyakan blogger, selain membaca
mereka selalu membangun persahabatan
dengan sesama blogger lainnya dengan meninggalkan komentar di akhir
bacaannya. Bahkan hubungannya menjadi
sebuah persahabatan. Manis sekali. Suasana terasa hangat, semua yangdatang ke
angringan ditraktir oleh Pakdhe. Ada
sinden jalanan yang menarik hati saya dan ternyata di tanggap, Pakdhe pun
menyanyi. Suasana semakin romantis dan
hangat. Bayan? Dia anteng, menyusu
sebentar lalu tidur.
Malam semakin larut, kami berfoto bersama dan pulang ke
tempat penginapan masing-masing. Ah,
sebetulnya masih banyak yang mau diceritakan di sini. Kehebohan berfoto di tugu, menunggu angkutan
umum, eh, disana tidak ada angkutan umum yang ada taksi dan bis trans jogja. Sayangnya, di malam hari bus trans jogja
sudah tidak ada. Menunggu alat
transportasi pun cukup lama, banyak pemandangan malam yang menarik, ada
rombongan pesepeda remaja yang agak mengkhawatirkan dan seorang penyanyi
jalanan laki-laki bertubuhkan perempuan. Seru. Saya sendiri banyak diamnyam padahal ingin juga bisa ngobrol banyak tapi khawatir
Bayan malah bangun. Tapi, syukurlah
akhirnya taksi pun datang atas pencarian Pak Arifin. Hore!
![]() |
Sumber foto punya teh Dey |
Malam itu banyak hal yang saya baca dan dipelajari. Tulisan-tulisan di blog itu bukanlah dibuat
oleh robot tapi ada wujudnya dan berhati.
Jadi menurut saya Blogger Nusantara adalah berkumpulnya para pemilik hati.
jujur, saya kehilangan momentum kebersamaan -pd ajang BlogNus kemarin sy tak bs fokus, krn pekerjaan lain. ya syukurlah kalau pengalaman kopdar kemarin melahirkan energi (positif) buat Ima; nambah banyak temen, nambah rejeki ... Sukses deh yaaa ?!
BalasHapusEnaknya kebersamaan sesama blogger musti sering2 silaturahmi untuk menjaga kekompakan...
BalasHapusmantap tulisannya. saya suka karya tulis ini.. saya juga suka menulis coba lihat disini.. bagaimana tulisan saya menurut anda.?
BalasHapuszie's for you - JalanJalan | Berkunjung | Silaturahmi
saya ngeblog sejak tahun 2008, kemudian tahun 2009 bikin blog yang sekarang ini, tapi sempat vakum selama setahun kemarin
BalasHapus"BN2013 tempat Berkumpulnya Para Pemilik Hati" sedeeep... terharu dan makin salut ama emak yang satu ini... *salam kecupin kening Bayan teh...
BalasHapus*SaHaTaGo (Salam Hangat Tanpa Gosong)
enaknya bisa kumpul-kumpul bareng sesama blogger nusantara :))
BalasHapusPastinya nambh teman byk bgt ya mbk...
BalasHapuswah jadi pengen ikut ngumpul juga nih.. :D
BalasHapusAku kenal pak dhe juga pas BN kemarin, sebelumnya cuma tau pak dhe dari komentarnya pak marsudiyanto. Ternyata lucu dan saya cocok sama tulisan di blognya yg gak bertele tele dan lucu..
BalasHapusberkumpul bisa mendatangkan inspirasi :)
BalasHapusKisah dan foto2 BlogNus ini memang sempat bikin saya iri. Karena saya gak bisa ikutan. Memang selalu menyenangkan kopdar dengan para blogger :)
BalasHapus