Dulu, waktu masih kecil, menyambut hari raya Idul Fitri
identik dengan pakaian baru dan perangkat baru lainnya. Rumah dibersihkan bahkan di cat ulang,
halaman rumah di rapi kan, pepohonan dipercantik, kue-kue kecil disiapkan, menu
makan besar pun di rancang. Beli baju
baru untuk hari raya seperti sudah diwajibkan, bahkan bisa beli beberapa helai
untuk berbagai acara, seperti baju untuk takbiran di masjid, baju tidur, baju shalat
ied lalu baju setelah shalat ied. Jadi
ngerasa lucu kalau inget ini. Malam
takbiran, saya dan teman-teman biasanya bermain dan ikut takbiran di masjid,
lalu besoknya setelah pulang shalat ied kami berlarian ke rumah masing-masing
untuk ganti pakaian. Dan waktu itu, kami
senang sekali pamer memperlihatkan keistimewaan masing-masing pakaian baru,
aneh sekali, kalau dipikir sekarang, kenapa harus begitu ya? Sungguh tidak penting. Hehhee…
Eh, tapi, ritual beli baju baru ini bisa jadi termasuk langka dan
menyenangkan. Kalau dulu, pusat
perbelanjaan menjadi lebih penuh dari biasanya, sekarang pun sama penuh tapi
mulai terpecah dengan adanya teknologi toko online yang semakin menjamur. Meskipun ritual hangout tetap dijalankan, karena,
di momen ini, kami sekeluarga bisa pergi bersama ke satu tempat lalu memilih
baju, saling meminta pendapat tentang baju yang kami pilih. Biasanya, beli sesuai selera yang bisa
nantinya saling tukar baju dan bisa saling mix max baju. Modus biar bisa saling pinjam baju.
Serunya menjelang Idul Fitri, dari anak hingga cucu biasanya
pergi bersama, bisa dibayangkan Amih biasanya menggiring anak-anaknya. Oke, saya punya kakak 15 orang, saat masih
kecil sekitar tahun 1985-1990-an, beberapa kakak sudah menikah dan sebagian
lain sudah remaja dewasa, sementara saya masih setingkat SD-SMP-lah. Anak-anak yang belum menikah seperti saya,
Dede, Ila, Agus, Usep, Teh Bibo, ke toko baju dekat rumah atau ke
alun-alun. Biasanya, kami mengandalkan Teh
Bibo sebagai tes selera, pilihan dia biasanya suka keren dan nyeni. Seleranya bisa diandalkan, lah. Kalau tidak bawa Teh Bibo kami biasanya suka
jadi tidak pede memilih baju. Haha…
Biasanya, pas lagi asik memilih ada beberapa kakak yang sudah berkeluarga yang
tiba-tiba “tersesat” ditempat kami belanja, seolah-olah ketemu di tempat kami
belanja padahal mereka sudah tahu hari itu kami punya jadwal belanja. Maksudnya, modus biar nebeng beli baju dan
dibayarin Amih. Amih memang ibu budiman,
dia mah seru-seru aja, yang penting anak-anaknya senang. Udah.
Nah, kalau sekarang kayanya engga begitu, ya. Baju baru jadi tidak terlalu penting. Ada pakaian yang masih layak pakai dan bersih
dan masih terlihat bagus, masih oke juga dipakai buat hari istimewa ini. Alasannya bisa macam-macam, termasuk malas berpenuh-penuh ria di pertokoan
yang pasti mulai dijejali manusia untuk berbelanja, lebih kalem menghadapi
perayaan dan efektifitas anggaran keluarga, hehe... Untuk urusan pilihan berbelanja, kini saya
seringkali melirik toko online sebagai pilihan berbelanja. Di toko ini, banyak pilihan yang menggoda
dan lucu-lucu, seperti pakaian, sepatu, kerudung, pashmina, kaos kaki,
kacamata, kue, makanan-makanan, baju anak, peralatan rumah tangga, dan banyak
lagi. Hal ini lebih memudahkan buat
orang-orang yang seringkali tak punya waktu untuk berbelanja. Dari smartphone yang kita tenteng
kemana-mana, sudah bisa belanja apa saja.
Kita tinggal tunggu di rumah dan jreng! Jreng!, produk dipesan sampai di
tempat.
Kalau pengalaman beli-beli produk cara online ini, saya
sendiri cukup puas bahkan suka merasa
amazing. Produk suka pas sesuai pesanan,
sambil melakukan sesuatu saat ada waktu kosong sedikit bisa memilih produk, misalnya
pakaian lalu klik! Ikutin semua petunjuknya dan produk sampai di rumah. Waktu 24 jam menjadi waktu yang sangat lapang
karena bisa melakukan banyak hal. Cukup
efektif dan asik.
Bandung, 21 Juni 2015
Imatakubesar
#CatatanRamadhan2015
Udah lama gak pernah beli baju lebaran :D
BalasHapusMaleess belanja lebaran, rameee.
BalasHapusskrg ini saya tdk selalu membelikan anak2 baju baru saat menjelang lebaran. Biasanya baju baru mereka ketika lebaran, dibelikan tante atau budenya :)
BalasHapusMba Sary: Iyah, sama. ga diniatin beli buat Lebaran, kadang kalau ada yang bagus dan ada uangnya ya beli, kalo engga mah males juga.
BalasHapusMba Maya: Itu dia, kadang malah jadi bingung saking penuhnya.
Mba Santi: Mau juga dong buat anak-anak saya, hehe.. becanda ;)