"Pay It Forward" adalah salah satu film yang menginspirasi hidup saya, ini film yang
menceritakan projek seorang anak yaitu ia akan menolong seseorang tanpa harus
berbalas budi, tapi orang yang ditolongnya mempunyai “hutang” untuk menolong
orang yang membutuhkan pertolongan.
Begitu seterusnya, sampai tidak disadari bahwa projek ini berhasil membentuk
lingkaran kehidupan dari berbagi hati untuk menolong orang.
Saya percaya, pada dasarnya manusia selalu ingin berbagi,
apapun. Dari berbagi tawa hingga berbagi
makanan, berbagi kesenangan dan berbagi keindahan. Berbagi sesuatu meskipun sedikit bisa jadi
akan menumbuhkan perbaikan yang sangat banyak.
Karena saya percaya isi bumi dan lautan ini sangat teramat kaya, seperti
menggali tanah yang tidak ada akhirnya.
Kemanapun kita melangkah pasti ada ilmu baru yang saya maupun orang lain
tidak tahu. Karena ilmu Allah itu sangat
melimpah, maka bagikan ilmu meskipun hanya setetes, ia akan tumbuh seperti
sebatang pohon yang melahirkan puluhan buah-buahan.
Teruslah belajar
Ketika hati bicara, disitulah kemampuanmu. Ikutilah kemana hati melangkah karena disitu melahirkan kesungguhan, ketika hati
menunjukmu untuk mempelajari sesuatu, maka jalani dan lengkapi dengan
mempraktekan ilmu itu.
Belajar tidak selalu di dalam kelas. Tapi jika ada kesempatan untuk ikut kelas,
wokshop, maka ikutilah, karena disana selalu ada ilmu dan wawasan yang selalu
baru. Baca buku, bertanya pada siapapun,
tonton film dan ambil maknanya, datanglah ke galeri-galeri seni dan nikmati
beragam simbolnya, ikutilah berbagai diskusi buku, dikusi pameran karya seni
dan sebagainya. Melalui mereka kita bisa
semakin kaya pengetahuan, terbuka, keahlian dan semakin tersadar bahwa dunia
ini maha luas. Selama ada kemauan untuk
belajar dan mencari, maka akan muncul beragam jalan yang membukakan kehidupan
baru. Begitu seterusnya. Dimanapun kamu berada, cari kesempatan untuk
terus mencari dan menyerap ilmu sebanyak-banyaknya, belajar pada situasi,
lingkungan, alam, budaya yang berbeda dan tanamlah benih-benih itu menjadi
sebuah kehidupan yang terus berkembang dan berbuah. Bukankah kita diajarkan untuk terus belajar
hingga akhir usia?
Berbagi
Kalau dulu saat kita belum mempunyai suami dan anak-anak,
banyak sekali langkah yang bisa kita lakukan.
Dari mengajar teater hingga membuat
pertunjukan teater, karena dengan sebuah pertunjukan kita bisa
memberikan pesan kehidupan melalui jalan cerita dan simbol-simbol pertunjukan
itu sendiri. Tapi kini, ketika fokus
pada keluarga, ada satu titik sebagai ibu seolah merasa tidak berarti dalam
berbagai hal, ilmu pun pengalaman yang pernah kita dapat seolah tidak berguna. Padahal kalau berani mengakui sebetulnya
hidup kita kini sangatlah berarti karena ilmu kita telahdibagikan pada anak-anak
dan bahkan keluarga besar. Karena kita,
ibu, adalah sebuah sekolah pertama bagi anak-anak kita, dan keluarga adalah
lembaga besarnya. Pengetahuan berkarya
dimasa lalu adalah bekal yang bisa kita kembangkan untuk melahirkan generasi
masa depan.
Sebetulnya, kita bisa berbagi dalam segala hal, dari hal
(dianggap) kecil dan dimanfaatkan oleh sedikit orang hingga seantero bumi bisa
menikmatinya. Pengetahuan dari cara
melangkah kecil hingga bisa berlari bebas.
Semua didapatkan dari mencari, mendapatkan dan berbagi. Dari harapan dan tanda-tanda menuju harapan.
Saya tidak pernah berfikir bagaimana membagikan kemampuan
yang saya miliki. Tapi ajaibnya, ketika
kemampuan kita bertambah, maka kehidupan itu yang memintamu untuk membagikan
kemampuanmu. Hati akan tergerak otomatis
sesuai cara ternyaman, apakah dengan mendatangi yayasan, mengumpulkan
anak-anak, dengan menulis di blog, membangun ide dan sebagainya. Meningkatkan kemampuan itu sama seperti
menabung uang receh, lama kelaman menjadi sekumpulan uang yang sangat banyak
dan bisa kita gunakan untuk sesuatu yang bermanfaat. Begitu juga dengan hidup, kita bisa
mengumpulkan dan memetik banyak manfaat, ilmu datang dari mana saja dan diterapkan
sedikit demi sedikit pada kehidupan kita sehari-hari.
Jadi ingat kata-kata kakak saya,”Pohon tidak tumbuh tergesa-gesa.” Begitupun manusia, ia tidak tumbuh
tergesa-gesa, ia akan mengikuti berbagai proses untuk melahirkan karya yang
bermanfaat.
@imatakubesar
Ima. Serpong. 21 Nopember 2014
#Pahlawan tulisan ke-8
quotenya bagus mba, pohon tidak tumbuh tergesa-gesa. Begitupun manusia, ia tidak tumbuh tergesa-gesa, ia kan mengikuti berbagai proses untuk melahirkan karya yang bermanfaat.
BalasHapusthanks a lot inspirasinya Mba Ima :*
Bermanfaat dan abadi. Karya di buat dengan kesungguhan dan istikomah akan menghasilkan karya yang abadi :)
BalasHapus