![]() |
Foto: Ima |
“Apa
yang paling mungkin kamu kerjakan sekarang, maka lakukanlah.”
Bisikku suatu
hari. Quote ini muncul saat situasi yang
serba sempit, tidak paruguh, harus cari uang tapi situasi tidak
memungkinkan. Kalau harus bekerja di
luar rumah, siapa yang mengurus suami dan anak.
Sehingga saya sendiri memutuskan untuk lebih berkomitmen dengan waktu
dan kemampuan yang saya miliki: menulis dan merajut. Dua kemampuan ini selain bisa dikerjakan di
rumah, bisa menjaga suami, anak dan sekaligus tetap berusaha bertebaran,
melakukan sesuatu di muka bumi. Semoga
berkah, bermanfaat dan menghasilkan. Perlahan
tapi pasti, komitmen dengan waktu, situasi, mengasah dan menggali terus. Tak ada yang dimulai dari nol, semua langkah
yang pernah dilalui tak ada yang sia-sia, yang ada meneruskan dan ditata
kembali. Bebaskan pikiran dan hati, karena
waktu tidak terasa, ia bergerak terus.
![]() |
Foto: Ima |
Seorang teman pernah
memberiku sebuah nasehat, “Kesempatan itu harus diciptakan bukan dicari”. Ketika kamu menciptakan sebuah kegiatan,
lihatlah sendiri nanti bakal muncul berbagai kesempatan mendatangimu. Tinggal lakukan semua rencana dengan bahagia,
sedikit demi sedikit tapi terus menerus.
Seringkali beberapa orang menanggapi ini serupa wacana saja, ya, bisa
sebatas wacana jika hanya sebatas kata.
Perlu langkah dan menguatkan diri untuk terus bergerak dan terus menyadarkan
diri, ketika kita dalam situasi lupa dan lengah bahwa kita tengah berkomitmen. Paksakan untuk selalu:
1. Berdoa
2. Tulis mimpimu
3. Tulis Time Schedule
4. Pelajari dan teruslah mencari ilmunya
5. Susun jadwal yang sedikit tapi terus. Misal, menulis 500 kata setiap hari, minum air putih setiap bangun tidur 2 gelas, buat 1 rajutan sampai selesai.
6. Lakukan satu persatu semua rencana
7. Tetap berbaik sangka pada setiap proses
Berdoa
Dengan berdoa, artinya kita minta dan bersungguh-sungguh menyampaikan niat untuk menjalani hidup yang “ini” sebagai langkah hidup kita. Ada niat, ada komitmen dengan Sang Pemilik.
Tulis Mimpimu
Dengan menulis mimpi kita di buku/catatan yang sering kita buka, seringkali mengembalikan kita pada rel hidup yang tengah kita bangun. Saat bingung, kesal, bosan, drop, malas, buka kembali buku catatanmu sebagai pengingat. Hey! Kamu punya mimpi, teruskan langkahmu!
Tulis Time Schedulle
Dengan ada Time Schedule, kamu punya langkah-langkah kecil yang menjadi fondasi menuju tujuan kamu menciptakan atau berkarya sesuatu. To be or not to be.
Pelajari dan Carilah Ilmunya
Jangan gengsi untuk terus mencari ilmu, dari siapapun dan dari apapun. Akui kehebatan dan kelemahan orang lain, akui kehebatan dan kelemahan diri sendiri. Pelajari dan perbaiki. Ilmu ini sebanyak lautan, jangan pernah menganggap diri ini sudah hebat, karena diluar sana banyak sekali mutiara-mutiara yang sudah terasah maupun belum yang bisa kamu pelajari ilmu-ilmunya. Jangan pernah berhenti mencari ilmu, ini filosofi hidup seorang muslim.
Susun Jadwal, Sedikit tapi Terus
Seringkali kita menyusun jadwal yang “keras bin ketat” untuk diri sendiri tapi seringkali kita absen melakukannya. Saya lebih memlih untuk melakukan sesuatu yang tidak terlalu keras hingga terbiasa dulu dan melakukan rutinitas tanpa absen. Disiplin dulu dengan jadwal yang wajib, tapi terus. Sama halnya kita malakukan shalat dan berdoa kurang lebih hanya 10 menit tapi terus menerus, sering dan terus berjajalan. Misalnya jadwal menulis jam 07.00-08.00, jam 13.00-14.00, 16.00-17.00, 21.00-22.30 wib. Karena punya anak seringkali ada hal-hal yang diluar dugaan. Intinya, 1 hari harus menulis 4 waktu, mirip-mirip pekerjaan wajib selesai shalat wajib.
Lakukan satu persatu semua rencana
Dengan adanya “Time Schedule”, kita punya alarm untuk melengkapi semua prosedur untuk melahirkan dan menciptakan sesuatu.
Tetap Berbaik Sangka pada Proses
Maksudnya, ada saat-saat tertentu, kita lemah misalnya sakit, atau tiba-tiba laptopnya rusak dan sebaginya, dan sebagainya seolah alam tidak mendukung kita ke arah impian kita. Jangan pernah menyerah dulu, tetaplah berbaik sangka, karena dengan begitu, kita sedang dipersiapkan sebuah fondasi untuk sesuatu, apapun itu.
Ini Catatan Kecil untuk Saya
Ini sekedar catatan kecil untuk saya, karena pribadi pengeluh seperti saya adalah selalu menunda pekerjaan dan sulit berkomitmen dengan waktu dan jadwal. Tapi saya bisa berkomitmen jika berhubungan dengan sebuah lembaga atau organisasi. Saya bisa kerja habis-habisan, jujur dan teguh pendirian, rapi, keras dan disiplin juga bisa menyebalkan. Tapi ketika diri sendiri membuat program, sistem hidup dan kegiatan untuk disiplin diri… Uwow, seringkali diabaikan. ini penyakit/tantangan wirausaha, membangun perasaan untuk terus bergerak dan bertahan. Entah karena hobi atau tidak serius menjalani hobi, sehingga masalah hati selalu sulit diatur. Padahal waktu terus berjalan dan seringkali menunda pekerjaan yang sudah dijadwalkan. Akhinya, semua yang mengatasnamakan hobi selalu jalan ditempat dan berantakan dan selalu kembali pada pengaturan lagi, penataan kembali. Itu dan itu. Lalu mulai bergerak perlahan ketika sekali saja kita mengabaikan satu jadwal. Catatan ini, membuat saya terus menulis, meskipun tidak sebagus yang kalian harapkan. Teruslah bergerak dan berbahagialah.
Tulisan ini untuk menyemangati diri sendiri yang sering lupa dan lalai dengan komitmen.
1. Berdoa
2. Tulis mimpimu
3. Tulis Time Schedule
4. Pelajari dan teruslah mencari ilmunya
5. Susun jadwal yang sedikit tapi terus. Misal, menulis 500 kata setiap hari, minum air putih setiap bangun tidur 2 gelas, buat 1 rajutan sampai selesai.
6. Lakukan satu persatu semua rencana
7. Tetap berbaik sangka pada setiap proses
Berdoa
Dengan berdoa, artinya kita minta dan bersungguh-sungguh menyampaikan niat untuk menjalani hidup yang “ini” sebagai langkah hidup kita. Ada niat, ada komitmen dengan Sang Pemilik.
Tulis Mimpimu
Dengan menulis mimpi kita di buku/catatan yang sering kita buka, seringkali mengembalikan kita pada rel hidup yang tengah kita bangun. Saat bingung, kesal, bosan, drop, malas, buka kembali buku catatanmu sebagai pengingat. Hey! Kamu punya mimpi, teruskan langkahmu!
Tulis Time Schedulle
Dengan ada Time Schedule, kamu punya langkah-langkah kecil yang menjadi fondasi menuju tujuan kamu menciptakan atau berkarya sesuatu. To be or not to be.
Pelajari dan Carilah Ilmunya
Jangan gengsi untuk terus mencari ilmu, dari siapapun dan dari apapun. Akui kehebatan dan kelemahan orang lain, akui kehebatan dan kelemahan diri sendiri. Pelajari dan perbaiki. Ilmu ini sebanyak lautan, jangan pernah menganggap diri ini sudah hebat, karena diluar sana banyak sekali mutiara-mutiara yang sudah terasah maupun belum yang bisa kamu pelajari ilmu-ilmunya. Jangan pernah berhenti mencari ilmu, ini filosofi hidup seorang muslim.
Susun Jadwal, Sedikit tapi Terus
Seringkali kita menyusun jadwal yang “keras bin ketat” untuk diri sendiri tapi seringkali kita absen melakukannya. Saya lebih memlih untuk melakukan sesuatu yang tidak terlalu keras hingga terbiasa dulu dan melakukan rutinitas tanpa absen. Disiplin dulu dengan jadwal yang wajib, tapi terus. Sama halnya kita malakukan shalat dan berdoa kurang lebih hanya 10 menit tapi terus menerus, sering dan terus berjajalan. Misalnya jadwal menulis jam 07.00-08.00, jam 13.00-14.00, 16.00-17.00, 21.00-22.30 wib. Karena punya anak seringkali ada hal-hal yang diluar dugaan. Intinya, 1 hari harus menulis 4 waktu, mirip-mirip pekerjaan wajib selesai shalat wajib.
Lakukan satu persatu semua rencana
Dengan adanya “Time Schedule”, kita punya alarm untuk melengkapi semua prosedur untuk melahirkan dan menciptakan sesuatu.
Tetap Berbaik Sangka pada Proses
Maksudnya, ada saat-saat tertentu, kita lemah misalnya sakit, atau tiba-tiba laptopnya rusak dan sebaginya, dan sebagainya seolah alam tidak mendukung kita ke arah impian kita. Jangan pernah menyerah dulu, tetaplah berbaik sangka, karena dengan begitu, kita sedang dipersiapkan sebuah fondasi untuk sesuatu, apapun itu.
Ini Catatan Kecil untuk Saya
Ini sekedar catatan kecil untuk saya, karena pribadi pengeluh seperti saya adalah selalu menunda pekerjaan dan sulit berkomitmen dengan waktu dan jadwal. Tapi saya bisa berkomitmen jika berhubungan dengan sebuah lembaga atau organisasi. Saya bisa kerja habis-habisan, jujur dan teguh pendirian, rapi, keras dan disiplin juga bisa menyebalkan. Tapi ketika diri sendiri membuat program, sistem hidup dan kegiatan untuk disiplin diri… Uwow, seringkali diabaikan. ini penyakit/tantangan wirausaha, membangun perasaan untuk terus bergerak dan bertahan. Entah karena hobi atau tidak serius menjalani hobi, sehingga masalah hati selalu sulit diatur. Padahal waktu terus berjalan dan seringkali menunda pekerjaan yang sudah dijadwalkan. Akhinya, semua yang mengatasnamakan hobi selalu jalan ditempat dan berantakan dan selalu kembali pada pengaturan lagi, penataan kembali. Itu dan itu. Lalu mulai bergerak perlahan ketika sekali saja kita mengabaikan satu jadwal. Catatan ini, membuat saya terus menulis, meskipun tidak sebagus yang kalian harapkan. Teruslah bergerak dan berbahagialah.
Tulisan ini untuk menyemangati diri sendiri yang sering lupa dan lalai dengan komitmen.
jlebbb pisan tulisannya...!
BalasHapusmantap bangets ma ima
BalasHapuswow,menginspirasi mbk,,,ikutan yaaaa ^^
BalasHapustfs mbk
Mau masukan, itu font tulisannya kecil banget ya. Pusing bacanya hehe
BalasHapusHatur nuhun, ya, udah mengapresiasi jadi seneng, semoga bermanfaat. Mas Doni, masukannya boleh juga, kayanya ganti font ya, lebih gede dan tetep kece, nuhuuun :)
BalasHapusTulisannya sangat menginspirasi dan menambah semangat... Salam kenal yaa, jangan lupa mampir ke blog sayaaa www.blueraclothing.com :)
BalasHapusMaaf, salah ngetik... blog saya : www.dianaurora.blogspot.com ^_^
BalasHapuswah kreatif ya caranya
BalasHapusKetika kamu menciptakan sebuah kegiatan, lihatlah sendiri nanti bakal muncul berbagai kesempatan mendatangimu.... Jleb banget dehh!! sdh terbuti ya Mak Ima...:) Nice post, love it!
BalasHapus