Ziarah ke Negeri Abadi: Al Azhar Memoriam Garden

Cinta akan mengantarkan kamu ke banyak peristiwa, 


hakikat akan pertemuan pun perpisahan.

-imatakubesar


Foto: Noniq
Kenapa saya menyebutnya negeri abadi, karena manusia sebenarnya hidup abadi, tapi, kita harus melewati fase-fase dua kematian. Ketika masuk di rahim ibunda, lalu lahir, dan ketika rezeki kita sudah penuh maka kita akan melampaui kematian dan dihidupkan kembali di alam barzah. Dunia adalah sebuah fase kehidupan sementara, dalam fase kehidupan di dunia ini, manusia punya peran mulia yaitu kepercayaan dalam mengelola bumi dan manusia dengan baik.


Al Azhar Memoriam Garden (AMG) adalah sebuah fasilitas pemakaman dengan memegang aturan Islam (Syariah) dengan tata kelola tempat yang sangat baik dan rapi. Ketika ada kesempatan dari AMG dan memutuskan untuk datang, ada sesuatu yang menyentuh nurani saya. Hati saya berbisik, ini kesempatan buat saya untuk mengetahui secara langsung konsep pemakaman yang mereka usung. Setiap saya lewat jalan tol, saya suka lihat di papan iklan terdapat tulisan Al Azhar Memoriam Garden, memberi kesan tempat ‘pulang’ yang ekslusif dan mahal. Benak saya sering tergelitik begitu melihat nama ini terpampang dengan jelas. Saya mau tahu situasi yang sebenarnya dan tak hanya mendengar pro dan kontra tentang anggapan pemakaman ‘mewah’ versi Islam.

Begitu sampai di lokasi pemakaman yaitu di Jl. Raya Peruri, Teluk Jambe, Karawang Timur, di depan, kami disambut dengan bentuk gerbang utama dengan gambaran yang indah dan apik. Percis gerbang utama kompleks perumahan elit. Kantor pengelola pun di buat sangat baik dan nyaman, ada mushola, toilet, ruang tamu, ruang informasi yang nyaman, tenang dan hangat. Sangat jauh dari suasana suram dan menakutkan. Semua pelayanan dilakukan dengan professional, ada kelekatan batin antara pengelola dan konsumen, tak sekedar jualan lahan makam lalu selesai. Suasana sekeliling wilayah makam di penuhi dengan pepohonan yang dirawat sepanjang hari. Sepanjang jalan setapak disusun pohon cengkeh di kiri dan kanan sehingga suasana terasa teduh dan syahdu.


Di wilayah pemakaman seluas 25 hektar, semua lahan sudah ditata, disusun seperti petak-petak dan diatasnya dipenuhi jenis rumput jepang yang menghampar seperti karpet. Hal ini dilakukan agar teratur dan makam tersusun rapi. Lalu diantara petak-petak itu disediakan jalan setapak, untuk menghindari makam terlewati, diinjak dan diduduki. Kamu seperti melihat sebuah hamparan karpet hijau dikelilingi oleh pohon yang saban hari dirawat dengan baik, seperti di gunting, di sapu dan di siram. Karena dirawat, suasana tampak sejuk, tenang, menentramkan dan nyaman, tak ada suasana suram dan menakutkan. 



Bisa jadi, kesan mewah ini lahir ketika ada simbol-simbol bangunan dengan konsep yang modern, seperti pendopo, tiang-tiang, gerbang dengan bentuk yang indah dan tidak membudaya di lingkungan kita sehari-hari. Namun dari sisi lain, Al Azhar Memoriam Garden mematahkan pemakaman yang dikelola secara asal-asalan, tak beraturan dan sekedarnya. Seolah ketika manusia meninggal, dia hanya sebatas tubuh yang sudah tidak berfungsi lalu di timbun oleh tanah. Di AMG tidak seperti itu, manusia meninggal harus diperlakukan dengan baik dan apik, melihat cara pengelolaan pemakaman AMG, saya fikir, sudah saatnya pemakanan-pemakaman muslim seharusnya dikelola dengan baik.  AMG bisa jadi rujukan/media pembelajaran lalu ditiru dalam membuat pemakaman umum disekitar kita, sehingga menumbuhkan pemakaman yang lebih manusiawi. 

Dalam Islam, manusia adalah khalifah yang artinya pemimpin, pemimpin untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain. Sejak manusia diciptakan, manusia adalah mahluk yang mulia, oleh karena itu, manusia tak hanya dimuliakan selama hidup di dunia, tapi dimuliakan ketika sudah mati. Dalam Islam, fungsi pemakaman yang sesungguhnya ada 2, diantaranya:

1. Menguburkan Jenazah dengan khidmat, mengingat bahwa manusia adalah mahluk yang dimuliakan oleh Allah di muka bumi ini..

2. Ziarah kubur untuk mengingat kematian.

Dua-duanya ini kembali ada sebab musababnya, sejarahnya/hikayatnya yang bisa kita ekplore lebih dalam dan itu yang dinamakan dengan hikmah. Ziarah sendiri bagi umat muslim sangat penting, salah satu fungsi ziarah adalah untuk mengingat kematian. Menurut Mba Dewi selaku pengelola AMG, beliau menjelaskan bahwa memandikan dan mengkafani merupakan fardu kifayah yang wajib dijalankan ummat. Disamping itu, memakamkan dan dimakamkan , juga merupakan hak ummat. Agar kita senantiasa menjaga akidah hingga ke liang lahat. Hendaknya kita mengetahui syarat makam syariah, agar kita tak salah dalam membuat atau memilih makam untuk diri kita, keluarga serta ummat.

Syariat pemakaman:

1. Makam muslim tidak boleh bercampur dengan non muslim.

2. Harus menghadap kiblat.

3. Sederhana, hanya gundukan tanah saja tidak boleh dihias.

4. Makam tidak boleh dilangkahi, diduduki, atau diinjak-injak.

5. Kedalaman makam hanya 1,5 m atau 150 cm dengan panjang 200 cm, lebar 80 cm.

6. Boleh meletakan batu nisan sebagai penanda

7. Jual beli dan bisnis lahan untuk kepentingan kuburan mewah yang terdapat unsur tabzir dan israf hukumnya haram.

8. Tidak diperbolehkan menumpuk jenazah


Bicara pemakaman artinya bicara tentang kematian. Seringkali, bicara masalah ini tidak menyenangkan bahkan lebih menakutkan. Situasi kematian, seolah antara ada dan tidak ada, suatu kenyataan yang seringkali disangkal kejadiannya. Sehingga, meskipun kematian itu pasti datangnya, tapi kita seringkali melupakannya. Bisa jadi hal ini muncul karena kita sibuk dengan urusan-urusan dunia yang mempesona dan seringkali melupakan hakikat hidup sebenarnya. Dan ketika kematian hadir di sekitar kita, barulah kita tersadar, bahwa kematian adalah sebuah kepastian bagi semua mahluk hidup.

Bandung, 5 Juni 2016

@imatakubesar

Foto-Foto: Noniq dan Ima

2 komentar:

  1. Asri sekali ya Mba pemakaman Al Azhar ini. Makamnya tertata banget. Dan rumputnya juga terawat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyah Mba Mia, pas datang langsung jleb ke hati, ada sesuatu rasa tenang yang tak biasa.

      Hapus

Silakan meninggalkan komentar Anda. adv