Be Happy!

                     Foto: disini

Setiap orang sewaktu-waktu akan berhadapan dengan masalah, besar ataupun kecil.  Ketika masalah itu datang, rasanya kita ingin lari tapi tidak bisa, ingin dibiarkan tapi menggerogoti terus.  Dia mengintil seperti ekor.  Seringkali karena masalah itu, seolah ruang menjadi terbatas, hati bertambah sempit dan langkah mengecil. 


Ada celetukan sederhana dari seorang teman ketika dia curhat tentang masalahnya, saya hanya sebagai pendengar.  Lalu setelah dia cerita abis-abisan tentang masalahnya, dia sendiri yang menyimpulkan untuk tetap membawa masalah itu dengan santai dan tersenyum.  Menurut dia, masalah sudah ada, mau sedih mau senang, masalah itu tetap ada, jadi dia memutuskan untuk tetap merasa senang.  Pendapat dia sebetulnya mengejutkan saya, karena saya baru menemukan orang menghadapi masalahnya dengan ringan.

Belajar untuk mengahadapi masalah dengan ringan ternyata susah-susah mudah.  Lingkungan salah satu faktor yang bisa membuat kita teguh pendirian dan menjalani segalanya dengan istiqomah.  Seringkali lingkungan mempunyai pengaruh yang bisa membuat kita optimis atau melemahkan. 

Saya termasuk orang beruntung mempunyai keluarga dan teman yang selalu dukung untuk tetap optimis dan selalu berfikir positif dalam menghadapi berbagai masalah.  Meskipun ada beberapa yang seringkali pendapatnya bisa melemahkan rasa “percaya” melewati masalah bisa terpatahkan karena ada lingkungan lain yang bisa memperkuat “iman” kita.
Ada tips ketika kita berhadapan dengan masalah dan seolah ruang gerak kita menjadi begitu sempit.  Ini berhasil buat saya, entah buat kalian.

Pertama, tetap postif bahwa masalah ini bukan “musibah” tapi sebuah jalan membuat kita lebih baik, yakinlah bahwa kamu pasti bisa melewati masalah ini.  Karena dengan berfikir masalah ini adalah musibah, kamu akan terus menyalahkan diri sendiri bahkan bahayanya jadi menumbuhkan kebencian pada orang lain dan sering tidak move on.

Kedua, tetap tenang dan tak berhenti berdoa

Ketiga, cari referensi bacaan dan bicaralah dengan orang mempunyai pandangan luas dan out of the box

Keempat, abaikan pendapat negatif dan membalas pikiran-pikiran yang bisa membuat kita “jatuh”.  Jika itu terjadi tetaplah berfikir positif.

Kelima, kalau tidak ada yang membantu kita, bebaskan hati, Allah bersama kita, bahkan lebih dekat dari urat leher.  Ingat-ingatlah hal-hal yang bisa kita lewati satu persatu.  Minta kepada-Nya, jangan berhenti.  Cara Allah memberi solusi seringkali bertahap dan memberi pengetahuan yang “mahal”.

Kelima, yakinlah selalu ada jalan keluar.

Keenam, lakukan hobi/kreatifitas yang paling bisa kamu lakukan dan syukur-syukur ketika masalah selesai kita bisa membuat karya yang hebat.  Misal, memotret, menulis, membuat musik, kartu pos, bersepeda, dll.

Ketujuh, hadapi proses satu persatu, berfikir positif, konsisten. 

Kedelapan, shadaqah.

Kesembilan, ikhlas, bebaskan hati.

Ketika kita sudah bisa “berdamai” dengan masalah, biasanya kita selalu diarahkan pada jalan keluarnya.  Apakah itu pertemuan dengan teman, menemukan sebuah bacaan di tempat tak terduga, tergerak untuk menonton sebuh acara televisi yang memberi informasi yang kita butuhkan, dan seterusnya dan seterusnya.  

Jadi saya setuju dengan sahabat saya ini, “Masalah sudah ada, mau sedih mau senang, masalah itu tetap ada, jadi hadapi masalah dan cari solusinya.” 



3 komentar:

  1. jadi inget lagu ahmad dani,hadapi dengan senyuman :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. browsing, ah... lupa lagu yang mana... eh, hatur tengyu pisan udah mampir yaaah

      Hapus
  2. bener banget mak, manusia hidup pasti punya masalah, justru dengan masalah itu kita harus mampu berjuang memecahkannya....rasanya tak mungkin kita menghindar dari masalah, dimanapun kita berada selalu dikejar dengan berbagai masalah yang pada akhirnya membuat kita menjadi manusia yang kuat....

    BalasHapus

Silakan meninggalkan komentar Anda. adv