Ini hari pertama Aden ikut Klab Kreatif Kampoeng Padi di Cisitu. Sebagai ibu yang 24 jam ready mestinya tidak
melakukan itu, banyak hal yang bisa dilakukan di rumah termasuk
menggambar. Tampaknya mudah menggambar,
tapi ternyata ada beberapa hal yang saya fikir harus ditangani oleh orang selain
mama, orang yang lebih ahli. Ada konsep
dan program yang bisa mengarahkan kreatifitas anak lebih maksimal. Ada beberapa pilihan tapi saya memilih klab
menggambar. Rupanya segala sesuatu
ditangani oleh “mama” tidak selalu maksimal.
Belum marah-marah, belum interfensi, belum kekhawatiran yang
berlebih. Setidaknya sedikit menjaga jarak
agar dia bisa mandiri. Tanggapan dan
penerimaan anak beda dalam menerima “pelajaran” kretif ini. Di rumah, saya bikin program. Meskipun banyak bolongnya. Bolong ini dikarenakan oleh saya yang
inkonsisten.
Pada dasarnya, saya butuh anak saya-Aden ini bisa bersosialisasi
dan mempunyai kehidupan lain selain di rumah.
Teman-teman di lingkungan rumah juga kurang bersikap menerima, bisa jadi
karena mereka menganggap Aden masih kecil untuk diajak bermain dan
bekerjasama. Salah satu sikap yang kurang
mereka suka bisa jadi karena Aden “galak”.
Dari beberapa sikap Aden, dia memang sering suka mengajak anak-anak
bermain, senang kalau ada teman dan mudah bersosialisasi tapi lebih berkesan
memaksa di mata anak-anak. Anak-anak jadi takut, menghindar dan kurang menyukai Aden
Ada sih beberapa alasan dia “galak”, sebetulnya dia sedang proses membela diri karena kadang-kadang teman-temannya juga suka bersikap nyeleneh. Yah, sama-sama anak kecil hehe… Dan Aden proses pengendalian dirinya masih kurang cangggih. Rupanya diantara anak-anak sempat ada “desas desus” untuk menghindari Aden. Dari kejauhan saya sering lihat, sikap anak-anak suka mengejek, memanggil lalu pergi begitu saja meninggalkan Aden, seperti dipermainkan versi anak-anak. Jadi dia sering merasa nyaman bermain di rumah.
Jadi saya bikin beragam permainan di rumah, seperti potong
kertas, mewarnai, main games buat balita, mendongeng, membaca, lomba
mobil-mobilan dan banyak lagi. Kalau
sedang lelah kadang pergi bermain ke wahana bermain di mall terdekat sambil
refresh hati emaknya. Alih-alih, Aden
makin besar. Waktu golden age tinggal
sebentar lagi (saya mulai panik), pergi ke wahana bermain-terus-terusan juga selain menipiskan kantong, rasanya
sayang kurang melatih keahlian kreatif lainnya yang dimiliki Aden yang saya
fikir anak ini pintar dan sensitif. Perkembangan rasa, fisik dan proses belajarnya juga cepat. Saya
bisa melihatnya dari sejak dia usia bulanan. Sayang perkembangan dirinya yang bagusjika terhambat karena kebodohan orang tuanya. Jadi, setidaknya kegiatan wahana bermain bisa dialihkan sekali-kali ke
kegiatan menggambar. Bisa melatih otak
kreatifitasnya, terarah, ada konsep dan bisa berkembang.
Hari ini hari pertama dia gabung, saya berharap langkah ini
bisa mengasah perkembangan dirinya menjadi anak yang kreatif, lebih percaya
diri dan tentunya proses melatih bersosialisasi.
Love you my boys… July 13, 2013
walopun masa golden agenya nanti udah lwt, tp emang hrs di ajarin aja. Kadang ada waktu2ya sendiri, kok, Mbak :)
BalasHapusselamat ya aden udah ikut Klab Kreatif Kampoeng Padi semoga jadi anak yang kreatif
BalasHapusKeke naima: iya lagi membangun pede diri sendiri, saya suka terlampau khawatir sama anak (warisan sifat ibu hehheee)
BalasHapusLisa Tjut Ali: amiiiin... :')