Liburan. Kalau kata
dasar dari liburan adalah libur, saya libur dari apa yah? Kalau libur punya arti lepas dari rutinitas,
rasanya bagi ibu tidak ada liburnya. Ketika
“jalan-jalan”, ibu punya tetap bertanggung jawab untuk menyusui, menjaga
kebersikan pakaian anaknya, memeprhatikan waktu makan dan ada yang menarik membuat
anaknya di edukasi untuk selalu menyerap sesuatu yang kira-kira menambah
pengetahuannya. Ini menyenangkan, tapi kalau mood sedang
pengen sendiri, hasil jalan-jalan bakal berantakan. Kadang, rehat dan libur dari rutinitas itu
sungguh itu tidak enak. Berdiam diri dan
tidak ada kegiatan, atau terus terusan bermain dari satu taman bermain ke taman
bermain lainnya, malah bosan juga.
Jadi inget masa kecil.
Liburan adalah waktu yang ditunggun-tunggu, kesempatan bermain akan
semakin panjang artinya bisa main dari pagi sampe sore. Dari main galah asin, ucing sumput, main
karet, sorodot gaplok, boy boyan, sosorodotan di selokan, main air di Cai Iim
(pemandian umum dengan sumber mata air alami), main di sawah Amih, bebekelan
dan makannya di saung. Menjelang magrib
siap-siap ngaji dan setelah subuh ada ngaji tambahan. Liburan artinya ada kegiatan tambahan juga di
masjid, aktifitas yang saya inget adalah belajar muratal abis shalat shubuh, pameran
buku di halaman masjid dan kegiatan yang paling ditunggu adalah cross country. Waas pisan.
Masa kecil itu masa main yang paling menyenangkan. Masa-masa bermain tanpa ada rasa takut, belajar
tingkah laku pada teman dan saudara. Alam
adalah tempat main gratis, permainannya juga serba nyari dan serba bikin.
Usia bertambah, kebutuhanpun dan cara “bermain” pun
berbeda. Barangkali ini yang membuat liburan
tidak perlu lama-lama. Bagi penganut
freelacer acak-acakan seperti saya, liburan bisa diselip-selip. Seperti sesekali ngopi enak, nonton film
bagus sambil makan, ada yang ngajak ngumpul ikutan, rasanya itu udah cukup
membuat otak lebih segar. Kalau liburan
serius, ya paling ikut pulang ke kampung halaman suami lalu pergi ke tempat
wisata.
Setelah dipikir-pikir, inti liburan itu berarti lepas dari
rutinitas (sejenak), dengan begitu ada harapan bikin kepala dan hati lebih
cerah. Jadi kapanpun bisa disebut
liburan, bisa pergi ke suatu tempat wisata atau melakukan sesuatu yang
menyenangkan hati. Bahkan, bagi saya ketika
hunting benang dan membuat rajutan seperti melepas penat, ya, bisa dibilang
liburan juga. Karena setelah sebuah
karya tutas, bikin semangat dan happy. Mungkin
ini yang namanya kerja liburan atau kerja senang, kerja senang-senang bukan
berarti tidak serius kan, malah secara tidak langsung kita lebih serius dari
dugaan kita. Mempelajari dan menekuni
sesuatu dengan penuh rasa senang, tenang dan… serius.
Ima. Happy Friday, July 05, 2013
Liburan bagi saya adalah memanjakan diri dengan membaca dan menulis lepas dari rutinitas kerja yang penuh aturan
BalasHapus