Resensi Buku Lucky Backpaker


Judul Buku      : Lucky Backpacker
                          Rp 3 Juta Menjelajah 5 Negara Eropa
Pengarang       : Astri Novia       
Penerbit           : Imania, Depok    
Cetakan           : Cetakan I, Januari 2011          
Format             : 13 x 20,5 cm
ISBN               :  978-602-96413-5-6    
Jumlah halaman: vi + 320

Harga              : Rp 32.000,-    
Soft cover
Terbit               : 13 Januari 2011         
Kategori          : Memoar

Resensi:

Saat membuka plastik pengaman buku rasanya senang sekali, lembaran isi jenis kertas buram membuat berat buku ini enteng di tangan.  Selain itu karena warna dasar lembaran redup matapun terasa lebih adem.  Dulu beres kuliah awal tahun 2000-an impian saya satu, ingin keluar Bandung dengan melakukan perjalanan menikmati beragam kota seorang diri dan buku ini mampu mengobati keinginan saya.  Tapi impian itu tidak pernah diwujudkan karena beberapa hal.  Kini melakukan perjalanan (travel) dengan modal minim menjadi tren, namanyaBackpaker.  Backpaker mengandalkan biaya minim dan perlengkapan seperlunya, namun bisa menikmati perjalanan yang maksimal.  Kini beberapa pengalaman para backpaker yang dibukukan, panduan perjalanan dan peta kota menjamur dimana-mana. Cara ini menambah minat para pecinta travel dengan cara Backpaker sebagai gaya hidup yang menyenangkan.  “Work Hard Play Hard”, begitu kata Andre Beau seorang teman yang dikunjungi dan sekaligus jadi guide dadakan Astri Novia di Paris.

Rasanya tepat sekali memutuskan judul buku ini “Lucky Backpaker”, karena Novia sangat beruntung memiliki banyak teman di belahan Negara Eropa yang memudahkan proses perjalananya lebih menarik dan berisi.  Ketika berencana datang ke berbagai Negara Eropa, dia sudah menghubungi teman-teman di Negara tersebut sebagai tempat berkunjung dan menginap.  Alhasil melalui kehangatan merekalah Novia diperkenalkan setiap sisi kota, baik makanan, tradisi, nonton festival musik, bangunan tua, sistem fasilitas publik yang nyaman dan beragam lainnya yang menarik untuk dinikmati.  Persahabatan antar Negara memperluas sudut pandang hidup kita pada hidup yang beragam.  Seperti saat bertemu dengan pasangan Cloe dan Gabriel dimana mereka merasa kikuk pada Novia -sebagai orang timur dan muslim- karena mereka tinggal bersama. Novia mengatakan bahwa perbedaan tidak menghalangi pertemanan, kita ambil yang baiknya saja untuk bisa berjalan berdampingan.  . 

Perjalanan selalu membuka jendela dunia, pertemuan dengan beragam situasi yang baru membuat kita belajar dan mempelajari banyak hal.  Isi cerita dituturkan dengan nyaman melalui bahasa dialog dan kita mampu merekam kehangatannya. Hampir setiap paragraph menampung banyak informasi yang dapat kita petik, beragam situasi yang mampu memberi kita pencerahan dan energi.  Bahkan saya cukup sering membaca ulang ke beberapa lembar halaman ke depan agar dipastikan informasi dari cerita tidak ada yang terlewat.   Kita sebagai pembaca seperti ikut terlibat dalam perjalanan tersebut.  Kota-kota, jalanan, bangunan tua yang terawat, musium yang dikunjungi seolah terhampar didepan mata.  Perjalanan memang seolah membuat kita terlahir kembali.

Buku Lucky Backpaker

Travel tidak mungkin lepas dari menikmati ragam makanan & minuman khas di tempat yang kita kunjungi.  Seperti halnya Novia saat menceritakan cuaca Belgia yang dingin dan minuman dark chocolate menjadi satu kesatuan yang pas.  Lidah terasa ikut merasakan ketika mereka meneguk minuman dark chocolate panas, begitu juga ketika melahap cannellones di Spanyol dan banyak lagi.  Hal menarik dari setiap kunjungan, tuan rumah selalu menyiapkan masakan sendiri dan menyantap bersama sambil berbagi cerita.  Dalam buku ini diselipkan juga oleh-oleh menarik bagi para pembaca yaitu resep makanan khas tiap daerah, bagi yang suka bereksperimen resep ini menarik untuk dicoba.  Belum selesai, anda harus membacanya sampai akhir.  What a wonderful days

Buku ini wajib dibaca bagi pecinta travel, orang-orang menyukai cerita perjalanan maupun yang ingin membuka wawasan tentang Negeri Eropa seperti Spanyol, Prancis, Jerman, Italia.  Selain bisa mengetahui beragam tempat yang berbeda selain negeri kita  yang indah, kitapun bisa belajar bagaimana mereka menghargai kotanya dan bangunan kuno masih berdiri dengan kokoh.  Pola disiplin kehidupan orang-orangnya menarik untuk ditiru bahkan disiplin pada jam makan. Novia banyak menceritakan keramahan yang diberikan teman dan keluarga temannya meskipun berbeda dari semua sisi.  Hal yang menarik dipetik adalah perbedaan memang menciptakan keindahan, tergantung bagaimana kita menyikapinya.

Ima. Bandung, 19 Juni 2011

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan meninggalkan komentar Anda. adv