Jalan Kaki Menyusur Kota Bandung

 
Scarlett Fragrance Body Cream Lotion
Foto: Ima

Persiapan jalan kaki hari Minggu ini simple saja.  Karena cuaca belakangan ini cukup terik, jadi saya oleskan Scarlett Fragrance Body Cream Lotion ke seluruh tubuh terutama bagian badan yang tidak tertutup baju untuk menjaga kelembapan kulilt.  Seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya, kulit saya cukup sensitif terutama kalau terpapar cuaca panas.  Lalu biar enak jalannya, saya pakai celana trekking quick dry biar terasa ringan, kaos putih, kerudung yang menyerap keringat, topi, tas simple isi dompet, sebotol air minum, sabun tangan dan Scarlett Fragrance Body Cream.


Beberapa hari sebelumnya saya diajak keponakan jalan kaki menyusur pedestrian Kota Bandung.  Iyap, saya punya keponakan yang usianya sepantaran, lebih cocok jadi sepupu sebenarnya. Tapi buat saya seru-seru aja, mereka udah seperti sahabat.  Mereka membuat grup Hiking Boxwa.  Hampir tiap Minggu pagi mereka melakukan jalan kaki menyusur perbukitan maupun kota.  Setelah sekian niat mau ikutan, baru minggu lalu saya dan Bayan (9 th) ikut keseruan sehat tersebut.


Oke, Alis juga cerita rencana jalan kaki kami.  Titik temu di rumah saya di Ledeng, lalu lanjut menyusur Cipaku, Ciumbuleuit, Gandok, Siilwangi, Jalan Juanda, belok ke Jalan Teuku Umar, tembus ke Dipati Ukur lalu taraaaa… kita akan ngemil-ngemil tahu goreng di Gasibu.  Karena, setiap hari Minggu di Gasibu ada pasar kaget yang jualannya beragam.  Mulai dari tanaman, baju-baju, makanan, mainan anak, sudah deh tumpah di sana.  Begitulah rencana jalan kaki kami.


Sesuai rencana, pukul 07.00 WIB, keponakan sudah siap.  Ada Mina, Medin, Rani, Alis, Tasdik, Neng Disti, Ezha dan Ingga (2 th).  Mereka berkumpul di teras rumah dengan setelah baju lari, saya dan Bayan sudah siap hanya tinggal menghabiskan sisa kopi dan sepotong roti.  Sengaja hanya bawa sebotol air mineral saja tidak bawa camilan dari rumah, rencananya ingin beli camilan di tengah perjalanan.  Karena jalurnya ke perkotaan.  Jadi dalam benak saya, bakal asik nih menikmati beberapa jajanan di warung-warung dan pinggir jalan lainnya.


Syukurlah suasana pagi itu cerah, matahari terasa hangat dan memainkan setiap celah daun dan ilalang.  Sesekali matahari tampak seperti mengintip di balik atap rumah megah yang menjulang tinggi.  Sementara kami jalan menyusur jalan setapak kiri kanan dinding seperti lorong.  Setapak demi setapak kami melangkah dengan kecepatan pelan namun terus sehingga tak terasa lelah.  Hanya sesekali duduk sebentar agar degup jantung tetap stabil. 


Setelah merasa cukup istirahat, kami lanjut berjalan kaki berbaris karena harus menyusur jalan utama di daerah Ciumbuleuit dengan kondisi jalan pejalan kaki yang tidak begitu baik.  Kita harus lebih awas dalam melangkah.  Karena sering ditemukan jalan yang berlubang, terhalang pohon, banyak bebatuan, tertutup tiang listrik juga tiang spanduk reklame dan situasi lainnya. 


Panas matahari mulai bertambah tinggi.  Namun cuaca terasa adem karena banyak pepohonan kiri kanan di sekitar jalan Siliwangi.  Kami seperti berjalan di lorong pepohonan.  Bayan dan Ingga juga menikmati perjalanan jalan kaki sambil berpegangan tangan.  Sesekali Ingga digendong lalu minta turun lagi karena ingin jalan kaki.  Bayan menemukan kursi dan beberapa sudut yang membuat dia ingin difoto. 

 

Tak terasa perjalanan sampai juga di Simpang Dago.  Biasanya di lokasi ini ada car free day setiap hari Minggu.  Meskipun tidak ada car free day,  jalanan Juanda di ramaikan oleh pejalan kaki dan pesepeda.  Ada kumpulan pesepeda BMX juga beberapa yang lain berseliweran dengan berbagai model.  Asik sekali!  Rasanya sejak pandemic, ini pertama kali saya jalan kaki lagi di sekitar Juanda. 


Jalur di Juanda berakhir di belokan jalan Teuku Umar.  Imajinasi saya terbawa ke masa-masa kerja di daerah itu.  Cukup sering jalan kaki di sekitar Teuku Umar, Imam Bonjol daan sekitar pemukina tersebut karena banyak lokasi tempat makan yang enak dan bersih.  Namun kami tidak berhenti di sana untuk makan, karena kami akan ke Gasibu untuk makan tahu. 


Hore! Sampai di Gasibu.  Begitu keluar dari Jalan Teuku Umar yang rimbun dan tentram, kami berhadapan dengan suasana kota yang berbeda.  Karena banyak sekali pepohonan yang ditebang.  Waktunya menikmati tahu kering dengan cocolan sambal dan kecap. Yum!  Kami masuk lewat gerbang Monju (Monumen Juang).  Di dalam monumen ini terdapat museum yang dikelola untuk memberi informasi mengenai sejarah Jawa Barat.  Mulai dari pakaian daerah, para pahlawan yang berjasa, hingga kampung adat yang masih dipelihara oleh masyarakatnya. 


Paparan terik matahari terasa beda, mungkin karena itu, kulit saya agak sedikit kering, ditambah kurang minum.  Karena kulit terasa agak kering, saya keluarkan sedikit Scarlett Fragrance Body Cream lalu segera mengoleskan ke tangan.  Cara ini untuk mengatasi kulit saya yang sensitif. 


Oh ya, botolnya cukup besar, karena menampung 300 ml Fragrance Body Cream.  Tapi satu sisi membawa botolnya tidak khawatir cream-nya keluar sendiri, karena kepala pump bisa di kunci ke arah kanan.  Kalau diperhatikan, di atas kepala pump ada tanda panah dengan tulisan stop dan open.  Kita cukup menggerakan ke kiri atau ke kanan untuk membuka dan menutup jalur keluar pump.  Sehingga kalau tidak sengaja pumpnya tertekan, Scarlett Cream tidak akan keluar karena dikunci. 


Saya merasa nyaman kemana-mana membawa Scarlett Fragrance Body Cream, kalau tas saya isinya banyak, biasanya memindahkan isi Scarlett Fragrance Body Cream secukupnya ke wadah kecil agar tetap bisa digunakan saat dibutuhkan.  Selain menjaga kelembapan, juga membuat tubuh tetap wangi.  Bisa jadi begitu karena mengandung berbagai bahan yang bisa menjaga kondisi kuilt kita dari berbagai kemungkinan.   


Hiruk pikuk terasa, kiri kanan penjual berdempetan dengan menyisakan jalan untuk 2 orang saja untuk lewat dan bertransaksi.  Banyak sekali barang yang dijajakan menarik hati.  Karena kami jalan bareng, jadi saya tidak terlalu minat untuk beli ini itu yang harus menghabiskan waktu memilih dan menawar barang.  Jadi saya hanya bisa menikmati suasana dan ingin segera duduk dan makan tahun. 


Tak terasa kami tiba di lokasi, ternyata jarak tempuh yang kami lakukan sampai 10 km.  Kami berangkat jam 07.00 WIB tiba pukul 09.00 WIB.  Perjalanan cukup jauh dan keren buat Bayan juga saya yang sudah lama tidak melakukan jalan kaki sejauh itu.   Ayo, next hiking ikutan lagi, yaaa. 

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan meninggalkan komentar Anda. adv