Institut Drawing Bandung Inisiasi Pameran Flashmob Drawing

Tulisan ini menjadi pengantar atau istilahnya "wall text" di acara Pameran Flashmob Drawing di galeri Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK) Bandung.  Silakan:


Foto: Ima

Tentang Pameran

Flashmob Drawing baru saja dilaksanakan pada tanggal 29 September 2019 di Car Free Day Dago. Acara ini diinisiasi oleh Institut Drawing Bandung (IDB) yang ternyata melampaui harapan kami. Terdapat 300 lebih peserta terlibat dalam acara. Peserta yang mengikuti acara tidak dipungut biaya dan mendapat kertas dari panitia. Mereka tinggal bawa alat dan alas gambar, datang ke lokasi kemudian menggambar sesuai waktu acara.

IDB mengangkat tema Lingkungan Sekitar dan mengajak Bapak Sariban untuk jadi model gambar para peserta Flashmob Drawing. Langkah ini merespons upaya Bapak Sariban yang kerap mengajak orang-orang menjaga kebersihan lingkungan dengan caranya yang unik. Pemilihan Bapak Sariban sebagai model gambar, menjadi ikon kebersihan Kota Bandung. Sejak tahun 1983, beliau kerap keliling Bandung untuk memungut sampah dan mencabut paku-paku di pepohonan. Langkah ini mencuri perhatian banyak pihak, tak hanya masyarakat Kota Bandung namun mendapat perhatian media asing. 



Foto: Ima

Flashmob Drawing dan Pameran Flashmob Drawing ini merupakan rangkaian pertemuan rutin IDB tiap hari Selasa sore di Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK) Bandung. Langkah ini untuk mewujudkan aktivitas pelatihan seni rupa-khususnya drawing untuk peminat drawing, baik seniman, mahasiswa, publik umum dan anak-anak.

IDB sendiri terbentuk di YPK atas usulan seniman seni rupa untuk menghidupkan aktifitas pelatihan seni rupa di Jawa Barat dan Bandung-khususnya. Setelah berproses beberapa bulan ini, IDB akan secara resmi mengadakan kegiatan rutin tiap hari Selasa. Untuk sementara ini kegiatan tersebut dijalankan secara sosial, lalu jika peminatnya meningkat maka akan dikelola secara profesional.

Terdapat beberapa catatan menarik dan situasi manis terekam selama proses acara Flashmob Drawing. Banyak peserta ikut merasakan kegembiraan dan semangat atas terselenggaranya acara ini. Terlihat dari sebagian besar masyarakat yang mendaftar tidak hanya seniman dan mahasiswa seni rupa, namun banyak peserta punya profesi lain. Tak hanya itu, domisili peserta pun tak hanya dari Bandung, tapi menarik minat peserta dari kota lain untuk datang-hadir mendrawing bersama di Car Free Day Dago. Mereka ada yang dari Tangerang, Bogor, Garut, Cianjur, Majalengka bersemangat berkarya di tengah keriuhan kota.

Sepertinya peserta terlebih penyelenggara mendapat ruang 'hidup' dan kegembiraan mendrawing bersama di ruang terbuka di tengah keriuhan Car Free Day. Ketika individu-individu ini berkumpul dan melakukan kegiatan yang sama, memberi kekuatan tersendiri dan memberi jeda dari rutinitas sehari-hari. Lalu ketika waktu Car Free Day sudah selesai, sehingga jalanan kembali dipenuhi kendaraan kembali, sebagian peserta masih duduk-duduk mendrawing.



Foto: Ima

Oleh karena itu, hasil karya peserta dikumpulkan lalu direspons oleh IDB dengan menyelenggarakan Pameran Flashmob Drawing. Dimana semua karya-karya peserta dipamerkan di Galeri YPK Bandung. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi pada peserta Flashmob Drawing yang bersemangat merayakan kegembiraan menggambar bersama. Bisa jadi, pameran yang dilaksanakan ini menjadi pengalaman pertama bagi sebagian peserta. Sehingga diharapkan bisa memotivasi peserta untuk terus berkarya dan meningkatkan semangat hidup atau bahkan bisa ikut workshop dan pelatihan drawing di Institut Drawing Bandung.

Proses penerimaan masyarakat yang tinggi terhadap acara ini bisa jadi dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan yang serba cepat. Dimana pola fikir masyarakatnya lebih terbuka dan memberi banyak memungkinan untuk mengeksekusi ide. Proses kondisi sosial budaya dinamis seperti ini, dipengaruhi oleh tingkat referensi dan kreativitas masyarakatnya.

Hidup di tengah dinamika masyarakat urban kerap diuntungkan, karena sering mendapat kesempatan menjadi bagian sebuah pergerakan kreatif. Satu individu dengan indvidu lain bisa saling mempengaruhi, saling dukung untuk menciptakan budaya-ruang berkreasi-di tengah pergerakan kehidupan sosial masyarakat. Tak jarang keadaan ini dapat menjadi inspirasi dan menghadirkan tren/gaya hidup di tengah masyarakat. Pergerakan masyarakat urban pun tidak monoton, ruang 'kerja' kreatif ini bisa membuka warna tersendiri.

Oleh karena itu, IDB yang menghadirkan aktivitas kreatif di YPK, berharap banyak dukungan pihak Taman Budaya selaku penanggung jawab YPK. Dengan mewujudnya Pameran Flashmob Drawing ini diharapkan aktivitas seni dan budaya di Kota Bandung tetap terpelihara.


Ima Rochmawati

13 komentar:

  1. Flashmob Drawing, dari judulnya ajaaaa keren banget!
    kebayang aku ada di sana dan lihat kegiatan ini
    pastinya menariiik
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asik sekali, Kak, banyak orang-orang yang selewat ikut menggambar bareng karena lihat suasananya yang asik sekali.

      Hapus
  2. waah keren kak. aku baru tau di bandung ada Institut Drawing Bandung.
    acara yg positif banget, pemilihan model gambarpun sangat tepat ditengah banyak nya isu lingkungan sekarang. kreatifitas yang bisa menginspirasi kepedulian terhadap lingkungan. keren kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih, Kak. Institut Drawing Bandung (IDB) ini baru dibikin oleh beberapa seniman drawing Bandung.

      Hapus
  3. Wah aku jadi pengen ikut mengasah kemampuan drawingku, pasti ada beberapa komunitas drawing hits yang ikut diacara kece ini. Gini gini aku suka seni juga loh 🔥♥️

    BalasHapus
  4. wow pak Sariban sebagai model, cocok banget

    sukses eventnya, selalu sehat juga untuk pak Sariban

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaaa... Bapak Sariban ini keren banget, dedikasinya tinggi banget. Kadang saya suka liatin dia pas jadi model drawing, ada semangat yang gak tau itu muncul dari mana selalu kampanye kebersihan kemana-mana sendirian. saluuut.

      Hapus
  5. keren banget, kalo pengalamanku pernah cuma komunitas aja yang ngadain. Itupun paling untuk anak-anak kecil pas car free day, ini untuk semua kalangan pasti lebih seru lagi.

    BalasHapus
  6. Beberapa kali ketemu Pak Sariban. Eh ketemunya tuh aku di angkot, si bapak di jalan :)) Semoga nih makin banyak yang peduli secara riil seperti Pak Sariban, bukan sekadar seremonial.

    Btw, Ma, huruf di blogpost Ima warnanya abu-abu muda ya? Hehe...agak susyah kubacanya. :(

    BalasHapus
  7. Wahh seru acaranya

    Gambar rame rame di pinggir jalan

    BalasHapus
  8. Weih keren acaranya, bikin masyarakat yang awam menggambar jadi pengen ikut serta loh. Semoga berkelanjutan even serupa ya. Seni itu membuat hidup seimbang

    BalasHapus
  9. Acara yang unik nih.. nama lembaganya juga unik.. hehhe.. Bandung gak ada habisnya nya bikin hal2 kreatif kayak gini..

    BalasHapus

Silakan meninggalkan komentar Anda. adv