Ketika hujan reda, jalanan basah, hari sudah mulai gelap, diantara beragam orang dan menunggu transportasi umum yang bisa membawa ke tujuan. Orang-orang hilir mudik disekitar, kehidupan mereka seperti frame-frame di balik mata. Saat itu kadang merasa hidup teramat menyedihkan, ada wajah kita disana. Dalam keadaan muram dan masam.
Keadaan tambah buruk ketika mulai membanding-bandingkan pencapaian orang lain dengan kehidupan diri yang bergelantungan masalah dan tanggung jawab. Justru keadaan seperti itu membuat pikiran bertambah kacau, fokus terpecah, kurang menghargai proses hidup dan kurang menghargai pencapaian-pencapaian yang sudah dilewati. Padahal bisa jadi orang lain pun sedang ditengah masalah yang belum terpecahkan. Seperti menurut filsuf Islam (Muhamad Iqbal) bahwa,”Setiap manusia akan melewati berbagai tahap dalam kehidupannya.”
Setiap manusia akan berhadapan dengan masalah, bagaimanapun bentuknya. Apapun masalahnya, sebaiknya mencari cara menghadapi dan mencari solusinya. Melalui masalah inilah sebenarnya kita bisa belajar banyak, mengolah diri dan bisa memetik hikmah hidup. Tahapan ini merupakan bagian dari proses pencapaian-pencapaian kecil maupun besar. Sesuai dengan ayat ini:
“Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan) tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).” Q.S Asy Syarh, 94: 8.
Semakin bertambah usia, bertambah pula tanggung jawab kita. Buat kita yang sudah berkeluarga maupun memegang jabatan tertentu, tanggung jawabnya bertambah banyak mulai dari kebutuhan keluarga hingga orang lain. Seringkali kita tidak ada waktu untuk diri sendiri dan lebih memikirkan bagaimana caranya menjalani solusi satu persatu untuk mencapai tujuan.
Buat yang sudah berkeluarga, persoalan rasanya bergerak seputar kesehatan, kebutuhan makan, tumbuh kembang anak, pendidikan, masalah perkembangan zaman dan berbagai kebutuhan rumah tangga lainnya. Kepala kita penuh dan bercabang. Satu masalah selesai, muncul masalah yang lain, begitu seterusnya. Seringkali kita lupa memenuhi keseimbangan tubuh, hati dan pikiran sendiri. Mau tidak mau semua manusia akan terus berhadapan dengan masalah, hanya bagaimana cara kita mengaturnya sehingga tetap stabil dan menikmati setiap proses hidup.
Salah satu cara untuk merayakan diri yang kerap berhadapan dengan masalah yaitu dengan memberi hadiah pada diri sendiri. Setiap beres menyelesaikan satu-persatu langkah beri hadiah-hadiah kecil. Cara ini cukup ampuh membuat kita jadi lebih percaya diri dan yakin atas setiap keputusan-keputusan yang dibuat.
Seperti yang terjadi di Negeri Cina, rupanya setiap tanggal 11.11 merupakan momen berharga bagi kaum single. Namun berdasarkan perkembangannya tanggal ini berevolusi menjadi hari menghargai diri sendiri. Ada beberapa cara menghargai diri sendiri, yaitu:
1. Menuliskan kembali pencapaian apa yang sudah kita lakukan dari hal yang kita anggap kecil sampai besar. Runut satu persatu setidaknya beberapa minggu kebelakang. Tak sedikit dari kita lupa dan kurang menghargai upaya yang sudah dilakukan. Dari tulisan itu kita akan menyadari bahwa betapa “hebat dan kerennya” kita. Misalnya, setiap hari saya bermain bersama anak, saya sudah mengurus bayar pajak yang sudah bertahun-tahun tidak dibereskan, dll.
2. Menikmati proses dengan mencuri kesempatan melakukan hal yang menyegarkan. Misalnya setelah melewati rangkaian mengantri BPJS, antri dokter dan antri obat yang super panjang, sesekali rayakan dengan memberi hadiah pada diri sendiri sesuatu yang benar-benar kita inginkan. Misalnya membelikan diri sendiri segelas kopi maupun makan siang yang enak. Langkah ini sebagai bentuk menghargai diri sendiri, membuat hati gembira dan lebih bersemangat dalam melanjutkan hidup.
3. Sesekali ketika kita punya dana berlebih, anggarkan beberapa rupiah untuk membeli barang yang kita inginkan. Kadang kita ingin barang bagus tapi dana terbatas, strateginya dengan memanfaatkan kesempatan di portal market place yang sedang mengadakan semacam festival belanja Lazada 11.11. Biasanya banyak produk-produk bagus dengan harga dibawah bandrol.
4. Menjaga kesehatan dengan tertib berolahraga. Seringkali cara menghargai yang ini perlu dukungan outfit yang asik untuk menambah semangat. Dari sekarang kita bisa mencari yang dibutuhkan dengan membuat wish list pakaian olahraga dan sepatu yang nyaman digunakan.
Penting mengupayakan menghargai diri sendiri agar kita bisa menikmati proses hidup yang kompleks dan selalu optimis.
Perayaan suka dilakukan oleh beberapa pihak karena mereka sudah melewati berbagai proses yang panjang. Contohnya merayakan kelahiran anak, karena Ibu dan Ayah harus menunggu proses kehamilan dengan berbagai “drama” selama 9 bulan. Mulai dari kontrol kesehatan, masa-masa mual, naik turun kondisi hormon, proses mengumpulkan dana untuk biaya melahirkan dan berbagai kebutuhan perawatan lainnya. Begitupun kejadian besar seperti perayaan hari kemerdekaan, sebagai bentuk pengingat suatu kondisi bahwa pahlawan kita telah melewati proses panjang mewujudkan kemerdekaan bangsanya.
Disadari atau tidak setiap kelompok manusia mempunyai cara khas dalam merayakan sesuatu. Mulai dari kelahiran anak, sunatan, ulang tahun, perayaan kenaikan kelas, perayaan kemerdekaan, perayaan hari raya, pernikahan, upacara panen raya dan lain sebagainya. Kejadian-kejadian besar yang kerap dirayakan sebagai bentuk rasa syukur dengan orang-orang terdekat, baik keluarga, tetangga, sahabat.
Kesempatan perayaan di tanggal 11.11 pun bisa menjadi momen titik balik untuk mensyukuri bahwa kita punya kemampuan melewati berbagai kejadian yang berat. Sebagai bentuk merayakan sesuatu karena setiap kesempatan sangat berharga.
Hmmm beli apa ya hadiah buat diri sendiri tgl 11 nanti
BalasHapusCara utk menghargai diri Sendiri bagus banget nihhh mbak,
BalasHapusMengingatkan diri utk selalu bersyukur yah
Smoga terwujud utk mendapatkan wishlistnya di Festival Belanja LAzada 11.11 nyah mbak
Good Luck, dan Salam kenal ^_^
wah asyik juga model baju olahraganya tuh
BalasHapus