Tentang Program CSR Danone

Tentang CSR



Foto: Ima

Beberapa hari lalu, saya dan teman-teman menghadiri acara Media Roadshow Danone Indonesia. Tempatnya di D’Palm Jl. Lombok Bandung tanggal 20 Maret 2017. Ada Timo, Zia, Teh Yuli, Lendy, Susanti Hara, Desi dan Hilman. Tak hanya dari media online tapi wartawan dari beberapa media cetak di Bandung. Begitu sampai, saya diberi quesioner test berkaitan dengan produk-produk milik Danone dan program CSR Danone yang saya tahu.

Lalu saya browsing-browsing CSR itu apa, dan ternyata, itu adalah program sosial yang mesti dilakukan oleh perusahaan besar. Program ini sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan dan alam.

Berdasarkan informasi dari web wikipedia, CSR (Corporate Social Responsibility) atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang diantaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dn lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencangkup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Oleh karena itu, CSR berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan”, yakni suatu organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden, tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannnya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang. Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimalisasi dampak negatif dan maksimalisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya.




Perusahaan Danone

Dalam acara Media Roadshow ini, pihak Danone mensosialisasikan program-program CSR yang sudah dan sedang berlangsung. Saya baru ingat, bahwa tanggal 22 Maret merupakan Hari Air Sedunia. Momen yang pas. Beberapa pihak melakukan gerakan dan kegiatan dalam memperingati Hari Air Sedunia. Ada yang melalui pendekatan seni budaya, seminar, treking ke daerah-daerah sumber air, dll. Sebagai bentuk penyadaran tentang pentingnya air bagi kehidupan. Danone yang membawahi produk Aqua tak ketinggalan ikut mensosialisasikan bahwa perusahaan air yang mereka kelola tidak sekedar memanfaatkan sumber daya alam, tapi ikut memelihara lingkungan sumber-sumber air.

Danone ini perusahaan besar yang memayungi beberapa perusahan besar yang mempunyai daya jual tinggi di masyarakat. Perusahaan yang berpusat di Paris, mempunyai atensi tinggi terhadap makanan dan minuman sehat. Yang saya tahu, produk Danone itu seputar susu, air mineral dan makanan camilan untuk anak. Rupanya, makanan dan minuman yang di produksi Danone sangat banyak. Ada empat kategori utamanya, yaitu produk susu segar, air, nutrisi awal kehidupan dan nutrisi medis. Kamu pasti tahu kan produknya apa saja. Yang paling saya ingat ada air mineral merk Aqua, Mizone, Nutricia, Bebelac, SGM. Perusahaan sebesar itu memang sudah seharusnya mempunyai tanggung jawab sosial. Dari satu produk saja, katakanlah Aqua, program CSR nya sangat menarik.

Kategori produk Danone diantaranya:

1. Minuman AMDK, diantaranya ada Aqua dan vit

2. Minuman ringan non karbonasi, seperti Mizone, Levite.

3. Nutrisi Untuk Kehidupan Awal diantaranya:

• Nutricia, diantaranya: Nutrilon Royal, Bebelac

• Sari Husada, diantaranyaL SGM Eksplor, SGM Bunda, Lactamil

4. Nutrisi Medis


Ada Aqua?

Sepotong dialog yang unik dan menangkap ingatan terhadap satu merek dan betapa pentingnya air bagi kondisi tubuh. Meski bertumbuhan air mineral kemasan lain, Aqua seolah sudah menjadi nama jual bagi merk dagang yang lain.

Setahu saya merk ini merupakan air mineral kemasan pertama yang luncurkan ke masyarakat Indonesia. Saat itu, kami cukup heran bagaimana bisa air mineral dijual kemasan. Karena saat itu, saya dan keluarga-misalnya, sudah terbiasa minum dari air yang dididihkan dulu. Ternyata, makin kesini atensi masyarakat pada air mineral kemasan bahkan galonan cukup tinggi, bahkan permintaannya semakin tinggi. Alasan sederhananya praktis dan diyakini steril.

Foto: Ima

Air mineral merupakan minuman yang paling penting bagi tubuh. Dulu, sekitar tahun 1980-1990, jaman saya masih kecil. Saya bisa bebas meneguk, menggunakan air keran yang dididihkan untuk kebutuhan tiap hari. Diminum bening, dicampur teh, susu, maupun kopi. Air bukanlah barang yang langka, siapapun bisa mendapatkannya. Bisa jadi situasi ini terjadi karena saya tinggal di daerah pegunungan dan memiliki banyak mata air di setiap sudut. Setiap membutuhkan air bersih, orang tua kami mengambilnya di pemandian umum mata air. Indah, ya. Sangat indah.

Begitu muncul teknologi pompa, yaitu mesin untuk menyedot air di dalam tanah. Orang-orang mulai beralih ke pemandian pribadi untuk kebutuhan air bersih. Satu persatu, setiap rumah mempunyai mesin airnya sendiri. Kemudian, penduduk semakin bertambah dan bertambah. Pedesaan kami mulai kehilangan sawah, lahan-lahan kosong karena dibangun rumah-rumah. Ada yang membuat rumah borongan, atau orang yang mulai berkeluarga lalu menggunakan lahan kosong peninggalan keluarga dijadikan rumah. Dan setiap rumah itu masing-masing punya pompa.

Lahan hijau mulai menipis, sumur-sumur semakin banyak, sungai-sungai bersih digantikan fungsinya jadi tempat pembuangan limbah keluarga. Keseimbangan alam mulai terganggu, kebutuhan orang-orang semakin tinggi, namun pepohonan dan lahan penyerapan semakin berkurang. Bahkan, pemandian-pemandian umum air mata air mulai surut, bahkan beberapa ditutup untuk kebutuhan satu keluarga saja. Air merupakan alat konsumsi yang paling penting, untuk mandi, minum, membersihkan pakaian, mencuci bahan makanan, dll. Tapi makin kesini, keseimbangan alam mulai terganggu dan air yang keluar dari tanah mulai sedikit dan rasanya berbeda. Ada yang bau tanah, bau besi dan garam.

Aqua yang tadinya dalam bentuk botolan, mulai berkembang ke bentuk galonan. Kemasan ini akhirnya disediakan karena kebutuhan masyarakat Indonesia sendiri. Karena, masyarakat Indonesia banyak sekali terganggu pencernaanya. Bisa jadi, ini karena pengolahan makanan maupun minuman yang tidak tepat. Kadang, sumbernya sudah baik tapi cara pengolahannya justru membuat bahan dasar makanan/minuman itu menjadi tidak baik untuk di konsumsi.


Ini Program CSR Danone Itu

Aqua menjadi perusahaan yang besar dan bertambah besar. Permintaan masyarakat semakin tinggi konsumsi atas minuman mineral yang baik dan sehat. Aqua membutuhkan pemodal yang lebih besar, sampai akhirnya Danone merupakan perusahaan dari Prancis bersedia menjadi investor. visi Danone dengan Aqua sama, yaitu menyediakan minuman segar dan sehat. Danone masuk sebagai investor Aqua untuk membawa kesehatan melalui produknya dan bisnis haruslah berjalan dengan perhatian terhadap lingkungan dan alam.

Bicara tentang bisnis Danone yang berkembang dan membesar, maka perhatian terhadap lingkungan dan sosial pun sejalan dengan proses bisnisnya. Menarik menyimak pembicara menerangkan program CSR Danone.  Mengingat, informasi CSR yang dilakukan oleh Danone ini sangat kurang memngingat berkembanganya kebebasan orang-orang menyebarkan informasi.


Jadi, perhatian program CSR Danone terbagi dalam beberapa hal:

1. Program kesehatan ibu dan anak

Diantaranya:

a) Taman pintar: taman air menari sarihusada, Zona Paud Barat dan timur dan Zona Air Aqua merupakan sarana interaktif untuk anak-anak bermain dan belajar.

b) Warung anak Sehat yang berada di 124 titik di Indonesia telah melatik 270 guru lewat 124 pelatihan

c) PAUD 1000 Anak Bangsa: Danone merevitalisasi 21 Paud yang tersebar di Jakarta dan Jawa Tengah.

d) Duta 1000 Hari Pertama Kehidupan untuk menjaga kesehatan ibu hamil.

2. Melindungi daerah sungai (DAS), meningkatkan kualitas, kuantitas dan akses air.

a) Konservasi: 250 bioporidan sumur resapan, 19 Taman Kehati, 2 juta pohon tertanam

b) Restorasi Irigasi Pertanian: lebih dari 6000 m saluran irigasi direhabilitasi dan 28 pintu air terpasang.

c) Meningkatkan akses air bersih bagi komunitas di sekitar wilayah operasional. Sebanyak 130.000 orang tercatat sebagai penerima manfaat akses air bersih di 70 desa dan 17 kota/kabupaten.

d) Praktik pertanian berkelanjutan: sebanyak 1.300 penerima manfaat dan 370 hektar tanah telah berhasil dikonversi menjadi lahan pertanian organik. Lalu hasil beras dari pertanian organik dengan merek Orisa ini dijual melalui Aqua Home Service yang tersebar di Jakarta dan Jawa Barat.

3. Mengurangi CO2, kemasan yang ramah lingkungan

a) Penurunan rasio kemasan >17,5% sejak 2005

b) Daur ulang kemasan: 46% rPC, 100% rPaper, rPET

c) Memastikan pemasok menghormati prinsip sosial dan lingkungan dan Hak Asasi Manusia

Danone Indonesia berhasil mengurangi CO2 sebanyak 22% sejak tahun 2008.

4. Menciptakan dan meningkatkan lapangan pekerjaan.

a) 2 juta orang terimplikasi dari bisnis kami, mulai dari pemasok, distributor, toko dan kaki lima.

b) 7.500 “AquaLadies”, target menaikannya dua kali lipat pada 2020.

c) 44 pemulung (75% perempuan) bekerja di Recycling Business Unit menerima fasilitas kesehatan seperti BPJSdan juga gaji bulanan.

d) 2.200 penerima manfaat dari pengembangan ekonomi, 119 unit bisnis, 5 koperasi, IDR 1.5 milar kredit tersalur.

Sudahkan kamu memelihara lingkungan dan alam sekitarmu? Bukan hanya pembisnis dan perusahaan besar yang punya kewajiban melakukan CSR, tapi setidaknya lakukan hal kecil disekitar semampu kita. Seperti menanam tanaman obat di halaman, membuang sampah ke tempatnya, menggerakan ruang-ruang baca dan diskusi, dll.

@imatakubesar


3 komentar:

  1. Program CSR AQUA sangat menarik dan mengedukasi.

    Semoga makin banyak masyarakat yang paham pentingnya menjaga keseimbangan alam.

    BalasHapus
  2. Akhiranya jadi tau ya apa itu program-program CSR. Concern terhadap lingkungan dan sosial itu memang jadi catatan penting. Nuhun sharingnya, teh.

    BalasHapus
  3. bagus ya teh programnnya aqua

    BalasHapus

Silakan meninggalkan komentar Anda. adv