Gerakan dimulai dari membuat mural di lingkungan masjid mendapat respons baik dari masyarakat dan berdampak pada hubungan sosial yang lebih menarik. Satu persatu warga ikut serta membersihkan jalan, ikut serta mencat dinding sampai beres. Pendekatan kesenian ini tidak hanya membuat lingkungan menjadi lebih cerah, tetapi sekarang masyarakat tergerak aktif dalam menjalankan program-program masjid. Salah satu contoh gerakan kecil di lingkungan masyarakat Ledeng ini rupanya menjadi inspirasi buat beberapa lapisan masyarakat lain.
Apresiasi dan kreativitas anak muda ini tidak hanya mural, tapi beragam gerakan yang dilakukan oleh anak-anak muda yang mendalami bidang visual dan desain. Sehingga mereka kerap mengolah koten dan produktif membuat karya dengan memanfaatkan media online yang ada. Seperti Youtube dan medsos. Sehingga masyarakat mempunyai alternatif hiburan, pengetahuan dengan mencari konten-konten positif yang meramaikan jagat dunia maya. Pertumbuhan dan kreativitas anak muda ini semakin masif dan membumi.
Kreativitas anak muda itu seperti tidak terbatas dan selalu berenergi. Mereka bisa memberi setiap ruang lebih hidup dan terjadi banyak perubahan lebih baik terhadap berbagai unsur sosial. Situasi ini ditangkap oleh berbagai pemimpin dunia, salah satunya Bung Karno pernah mengatakan:
“Beri aku 10 pemuda, maka akan ku guncang dunia.”
Energi pemuda yang berpengetahuan selalu kritis, tajam dan mempunyai keberanian lebih untuk menyalurkan energinya ke suatu karya dan melakukan gerakan-gerakan positif bagi lingkungannya. Sehingga potensi pemuda itu bisa beragam kemungkinan:
1. Kreator
Kreator ini adalah anak muda yang kerap menciptakan karya dan konten tertentu dan memberi efek dan menstimulasi berbagai perubahan. Seperti blogger, start up, penulis buku, pembuat mesin, dll.
2. Peduli
Mereka yang kerap melakukan gerakan peduli sosial. Seperti: pengelolan yayasan anak yatim, pengelola yayasan lingkungan hidup, dll.
3. Orang biasa
Orang-orang yang bertujuan bekerja di lembaga swasta atau pemerintahan untuk tujuan menjadikan kehidupan lebih baik.
4. Pahlawan
Mereka yang ingin membantu kehidupan lingkungan keluarganya lebih baik dengan bidang yang ia bisa, seperti: atlet, tim sar, dll.
5. Cendekiawan
Kelompok orang yang senang belajar dan selalu studi dengan mengasah diri di dunia pendidikan. Seperti: guru, dosen, ustadz, kyai, dll.
6. Eksplorer
Kelompok orang yang punya apresiasi lebih terhadap alam dan senang melakukan banyak perajalanan. Seperti: traveler, pecinta alam, dll.
Kalau kita mampu menangkap masalah yang ada di masyarakat pasti ada jalan untuk meramu jalan keluarnya. Setiap orang bisa menjadi kreator dan menjalankan berbagai misinya dan menyebarkan gerakannya ke dalam media sosial. Masyarakat leluasa dan kreativitasnya tersalurkan dalam berbagai media.
Celah untuk melakukan kegiatan yang bisa membuat lingkungan lebih baik itu tidak melulu jadi seniman mural, pecinta alam, dokter, musisi, dll. Semua bidang studi yang kita suka bisa menjadi alat untuk mewujudkan media kita untuk berkarya, berdaya dan bermanfaat bagi lingkungan.
“Lakukan dan tekuni terus bidang yang kamu lakukan sekarang, jangan pernah berhenti.”
Karena setiap orang bisa berkontribusi apapun bentuknya, baik dalam bentuk karya film, musik, vlog, youtuber, blogger, dokter, seniman tradisi. Semua ini satu persatu bermunculan dan menjadi kekuaatan sendiri bagi negara.
Banyak faktor yang membuat kreativitas masyarakat dapat terwujud, mulai dari lingkaran pertama yaitu keluarga. Lingkaran kedua yaitu lingkungan pertemanan dan lingkaran ketiga yaitu pemerintah. Semua ini membuka berbagai peluang kreatifitas itu terwujud dan memberi dampak luas. Tapi yang pealing utama yaitu keinginan diri untuk membuka dan mengasah diri dan menangkap berbagai peluang untuk berkarya.
Bisa jadi semua ini bermula dari dunia pendidikan yang memfasilitasi berbagai bidang yang menjadi apresiasi masyarakat. Bayangkan sekitar tahun 1990-an, belum ada universitas yang mengajarkan DKV (Desain Komunikasi Visual), perfileman, penulisan, kriya dan bidang lainnya. Bahkan kalaupun ada jurusan seni rupa, teater dan seni musik, kurang diperhatikan dan dianggap tidak penting oleh pemerintahan pada zaman itu. Sehingga beberapa kalangan masyarakat Indonesia yang beruntung secara ekonomi, mencari ilmunya harus ke luar negeri.
Dengan meningkatnya informasi Tak sedikit para seniman rupa, teater yang kerap melakukan pameran lukisan, pertunjukan teater, pertunjukan wayang golek di luar negeri.
Sekarang ini saya menangkap banyak sekali kemajuan fasilitas dalam berbagai bidang. Orang-orang bisa mendapatkan ilmu dan belajar apapun dari konten internet. Baik dari para kreator yang kerap membagikan informasinya di website, YouTube, media sosial yang dikemas dengan cara yang unik dan mudah dicerna oleh berbagai kalangan.
Kemajuan yang kita lihat sekarang, mulai dari interet dan perkembangan dari media ini dalam bentuk bermunculannya aplikasi yang mampu memfasilitasi kebutuhan masarakat. Mulai dari kebutuhan transportasi online, jual beli online (e-commerse), pelatihan online, jejaring komunitas blogger yang saling berbagi ilmu, informasi beasiswa, dan pertumbuhan-pertumbuhan yang diakibatkan oleh gerakan online lainnya yang berakibat masif.
Dengan meluasnya pengetahuan dan wawasan masyarakat sekarang ini, membuka siapapun yang mempunyai potensi masyarakat berlaku kreatif.
Selamat berkarya dan kembangkan potensimu.
"Tulisan ini ikut serta dalam acara Flash Blogging 2018: 4 Tahun Indonesia Kreatif
yang dilaksanakan oleh Kominfo di Ara Duta Bandung 23 Nopember 2018"
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan meninggalkan komentar Anda. adv