Melahap Ikan Pari di Gombal Asap

“Mama… aku mau ikan pari.” Kata Alif yang menyukai ikan hidup maupun yang sudah diolah jadi makanan. Dia suka sekali ikan pari, mungkin karena sering lihat di buku dan pernah lihat langsung di Sea World Jakarta. Dia antusias sekali diajak makan ikan di Gombal Asap, dan begitu melihat ada menu ikan pari di sana, dia mau pesan ikan pari. Saya tidak mengerti logikanya bagaimana, katanya suka ikan pari, tapi dia memakannya. Mungkin keingin tahuan yang tinggi melihat dan merasakan ikan pari disajikan di atas piring yang membuat dia begitu antusias pesan ikan pari menjadi hidangan makan siang beberapa pekan lalu. 

Alif bahagia dapat ikan pari.  Foto; Ima
Sebenarnya, saya baru tahu kalau ikan pari bisa diolah jadi makanan. Saya sendiri sebenarnya masih belum tega memakan ikan pari, tapi kalau ikan-ikan yang lain seperti bawal, saya masih baik-baik saja. Mungkin karena ikan pari ini bentuknya eksotis, unik, dengan sayap dipinggirnya dan buntut yang panjang. Buat saya, ikan pari merupakan ikan yang sangat indah, suatu hari, saya ingin menyelam bersama.

Pemilik Gombal Asap adalah pasangan suami istri, Indra dan Cicil, yang menjalankan usahanya dengan hati. Karena, usaha kuliner ini dibuka karena kesukaan Cicil memasak dan selalu membuatkan sambal untuk teman-temannya yang kerap datang ke rumahnya. Ketika ada obrolan ringan dengan beberapa temannya untuk mengambil keputusan untuk usaha atau mencari pekerjaan setelah lulus kuliah. Teman-temannya memberi usul untuk membuka usaha kuliner, mengingat masakan Cicil sangat enak. Jadilah membuka Gombal Asap ini di Kedai Kuliner Jl. CibeunyingSelatan No. 33 Bandung, tempatnya di halaman Gudeg Banda. Disana berjajar beragam kedai, salah satunya ada Gombal Asap. 

Kedai Gombal Asap di Jl. Cibeunying Selatan 33 Bandung
Foto: Ima
Begitu dengar nama Gombal Asap, nama yang menggelitik, lucu dan mudah diingat juga sangat meng-Indonesia. Menu-menu olahan yang disediakan oleh mereka cocok sekali dengan namanya: ikan-ikan laut dengan sambal matah ataupun terasi. Ternyata, Gombal ini gabungan dari dua kata seGo saMBal. Sego dalam bahasa Jawa artinya Nasi. Nah, di Jawa Timur menu sego sambal itu sudah biasa. Sementara di Bandung, meskipun paduan nasi dan sambal sudah membudaya, tapi tak ada istilah itu. Sementara, maksud asap adalah semua ikan yang disediakan di kedai ini semua sudah di asap dulu. 

Sego Sambal alias nasi sambal, khas jawa timuran lengkap
dengan ikan asapnya.  Foto: Ima
Saya hanya tahu kalau ikan asap itu adalah ikan cakalang yang dari Ambon, nah begitu tahu bahwa Gombal Asal menyediakan beragam ikan yang di asap pasti bakal menarik untuk dicoba. Ada beberapa jenis ikan yang disediakan, diantaranya: Bawal, Banjar, Pari, Putihan, Marmoyo, Salem, Tongkol. Semua ikan itu sudah diasap, tinggal disajikan dibakar atau digoreng dan dilengkapi dengan sambal matah atau sambal terasi. Buat kamu yang ingin mengatur rasa pedasnya, bisa pesan sesuai selera karena sambalnya diolah dadakan. Jadi rasa sambalnya pun segar dan sangat komplit melengkapi ikan asap dengan rasa daging yang unik. Saya pun mencoba salah satunya menunya, yaitu Gombal Marmoyo alias Nasi Sambal dan Ikan Asap Marmoyo, sementara Alif memesan Nasi Ikan Pari. Dia sangat lahap memakan ikan pari dengan kecap yang dicampur dengan bawang putih, begitupun saya. Saya merasa, karena ikan-ikan ini diasap, jadi rasa yang menempel di lidah ini jadi lebih menarik, rasa tradisional yang kental, serasa makan ikan asap di pinggir pantai. 

Suasana nyaman di Kedai Kuliner, Gombal Asap.
Foto: Ima
Saya jadi ingat suami saya, dia adalah pecinta beragam ikan. Mungkin karena suami saya yang menyebabkan anak-anak saya pun suka melahap ikan. Dia punya lidah yang sangat tajam dan detil terhadap rasa. Suami saya lah yang berjasa mengenalkan beragam ikan serta keunikan rasa masing-masing ikan, sementara saya sendiri hanya tahu beragam ayam dan masing-masing karakternya. Suatu hari, saya akan mengajaknya makan di Gombal Asap, dia pasti bahagia. 

Menu-menu Ikan di Gombal Asap.
Foto: Ima

Saya catat lagi alamat Gombal Asap, ya:

Jl. Cibeunying Selatan No. 33 Bandung

Buka dari jam 11.00 – 20.30 WIB

@gombalasap



Bandung, 6 Juni 2016

@imatakubesar

1 komentar:

  1. Duh, kok aku kepingin ya ngeliatnya, kayaknya mesti deh kapan-kapan nyoba makan di sana :3

    Salam,
    Kesya.

    BalasHapus

Silakan meninggalkan komentar Anda. adv