Never give up, Ma

Hari ini, Senin, sebetulnya banyak waktu menulis, tapi tidak bersemangat seperti biasanya.  Meskipun terus menerus hati diajak dzikir dan mengajak bicara sama diri sendiri,”Tenang, Ma, Allah bersama kita.  Bersama masalah diikuti dengan kemudahannya.  Tenang, tenang.”  Tadi pagi lihat-lihat foto di instagram, ada yang upload foto dengan tulisan “Never, ever, ever, ever give up,” dengan bacgroud warna merah dari akun Jakarta Vintage.  Saya baca berulang-ulang, cukup lama mata bertahan di poto itu.  Kemudian saya capture untuk dijadikan poto profil di bbm dan whatsup.  Oke, never give, up, Ma, apapun yang terjadi.   Akhirnya saya pun baru menulis jam 21.35 WIB. 


Sumber: @JakartaVintage

Tadi siang, jam 11.00 WIB, saya dan Alif bermotor ke Eka Hospital untuk mengambil hasil MRI kepala suami yang sudah di tes 3 hari yang lalu.  Pergi dengan perasaan nyaris hampa, bukan tenang bukan gelisah, bukan khawatir, bukan, saya juga tidak mengerti dengan perasaan yang ini.  Rasanya tidak pernah punya perasaan yang sunyi tapi tidak menggelisahkan.  Sepanjang jalan, saya bicara pada diri sendiri untuk siap menghadapi apapun.  Bukan alasan untuk tidak percaya pada Allah apapun hasilnya nanti, dengan izin Allah itu yang terbaik. 

Sebelum masuk ke ruang radiologi, di depan mushola rumah sakit saya berdoa,”Ya Allah, beri kami kabar baik, Ya Allah, luaskan langkah, rezeki, hati dan pikiran kami.  Bismillahi tawakaltualallah…”  Alif memandang saya sambil tersenyum, saya pegang tangan Alif, untuk menambah kekuatan saya.  

Dengan tegas, saya melangkah menuju front office, saya keluarkan surat tanda bukti pembayaran untuk mengambil hasil tes.  Sebuah amplop besar berwarna putih, bertuliskan Eka Hospital dan Radiologi diserahkan dengan ramah, ada pegangan, cukup praktis untuk dibawa kemana-mana, desain yang bagus.  Ketika amplop itu diterima, saya memutuskan untuk segera membaca hasilnya.  Duduk di kursi tunggu, di dinding menempel sebuah televise tengah menayangkan acara gossip pasangan artis yang tengah merayakan ulang tahun.  Ah, biarkan saja. 

Dalam ruangan yang dingin seperti berhembus seulas angin melewati setiap celah-celah daun, ia menjatuhkan dedaunan kering dan putik sarinya.  Ada yang terjatuh di atas rumput, ada yang menggelam ke dasar kolam dimainkan ikan-ikan.  Kekhawatiran saya sedikit berkurang karena hasil tes menunjukan ukuran tumor di otak kirinya tidak membesar meskipun tidak mengecil, tampak infiltrasi di sekitarnya (spectroscopy menunjukan choline di daerah edema), Edema di sekitarnya berkurang, saat ini tidak tampak midline shift.  Yang lain-lainnya kondisi baik.  Meskipun nama tumornya mengganas, dari High Grade Glioma menjadi Gliobastoma multiforme.  Saya jadi ingat pembicaraan dengan beberapa orang herbalis dan dokter herbalis yang mengungkapkan tentang jenis tumor yang satu ini.  Hmmm… ini meruntuhkan kekutan saya tapi sekaligus ada desir bahagia karena ukuran tumornya tetap sama bahkan edema disekiranya berkurang.  Kekuatan “Never give up” mengalahkan ketakutan saya.  Agak mengherankan sih dengan perasaan saya saat ini, tidak takut tapi tiba-tiba air mata meleleh, tenang tapi mood melakukan jadwal hari ini menurun.   

Tenang, apapun hasil pembacaan besok pagi dengan Dr. Heriyanto-dokter ahli syaraf, hidup haruslah terus berjalan.  Terus berobat, disiplin makanan, terus makan-makanan yang segar (sayur dan buah), sepertinya harus coba puasa dan detox.  Baiklah, semua akan baik-baik saja.


@imatakubesar
16 Februari 2015
#TantanganMenulisHariKe-3

7 komentar:

  1. Anonim9:42 AM

    Yang kuat ya Mbak Ima. Never give up!

    BalasHapus
  2. Big hug from my family to you guys

    BalasHapus
  3. semoga disegerakan kesembuhannya, mbak, amin

    BalasHapus
  4. Mba....aku bantu doa ya, semoga suaminya cepat sembuh...
    Yang kuat ya Mba, aku yakin dirimu pasti bisa melalui semua ini....
    *peluk

    BalasHapus
  5. Yang sabar ya mbaa..Kita semua do'akan yang terbaik buat suami mba.. *big hug*

    BalasHapus
  6. Ima yang kukenal adalah Ima yang kuat, selalu optimis.
    Hug for u say

    BalasHapus
  7. Semangat Teh Ima, Allah bersama kalian :)

    BalasHapus

Silakan meninggalkan komentar Anda. adv