Berawal dari Baca
Saya sering bertanya dalam hati, kenapa kami harus pindah sementara ke
Serpong, kenapa ‘harus’ tinggal di rumah pasangan Wa
Alwis dan Teh Embay (kakaknya Cholis).
Allah pasti sedang memberi pesan, ada maksud dibalik semua ini. kami seolah di 'paksa' oleh Allah untuk tinggal di rumah ini, di Serpong. Bayangkan Serpong, Tangerang Selatan, budaya
dan kondisi yang berbeda dengan di Bandung. Saya fikir, pasti
ada misteri yang harus dikuak, ada sesuatu dan ilmu yang harus diperdalam. Mendapat kesempatan tinggal di kota ini pasti ada hikmahnya, saya tidak mau kehilangan momen dan waktu. Saya harus melakukan sesuatu dan menghasilkan karya. Saya harus mempelajari sesuatu dan menggunakan kesempatan semaksimal mungkin. Apa yang bisa saya lakukan di rumah ini, di
Serpong, untuk keluarga ini. Sekali
lagi, pasti ada sesuatu yang harus saya pelajari dengan maksimal agar kelak
bisa bermanfaat. Untuk apa? Saya tidak tahu.
Saya butuh masukan materi, rasanya tidak mungkin bekerja di luar rumah, lalu merunut kembali
pengalaman dan kemampuan yang saya miliki. Apa yang paling
mungkin dan paling bisa dilakukan sambil mengurus suami dan anak. Selalu terselip tanda dari setiap
kejadian,” Lalu, saya mulai duduk di
depan rak buku kakak. Saya lihat-lihat
dan pilih beberapa buku. Salah satunya
buku “Oh, My Goodness, Buku Pintar seorang Creative Junkies dari Yoris
Sebastian.” Buku ini cetakan kedua tahun
2010. Rupanya, aku jatuh cinta dengan buku ini,
adrenalin hidup saya tumbuh lagi. Disinilah
dimulai misteri itu.
Setelah membaca buku itu, pertama yang dilakukan adalah memaksimalkan kesempatan media
online. Kebetulan di rumah kakak ada fasilitas WiFi, saya sendiri punya laptop
(meskipun batrenya sudah rusak). Kemampuan
lain, senang menulis di blog dan cukup mengerti seluk beluk efek media
sosial. Akhirnya saya kembali menulis
untuk blog dan mengikuti tantangan 30 hari menulis puisi selama bulan Oktober
2014, sementara suami saya setiap hari menggambar tangan. Semua ditata, disusun, dilatih 'cara' hidup lagi, setiap hari menjadi terjadwal,
otak dan hati tak berhenti berfikir untuk mengatur jadwal: untuk orang lain
(beres-beres, memandikan anak, memasak, belanja, mencuci,berobat) dan untuk
diri sendiri (menulis dan menggali diri). Mengenai puisi,
dalam 1 bulan saya sudah menghasilkan 30 puisi, jumlah ini membuat saya
takjub. Uwow! Ini keren! Walaupun saya tidak tahu apakah
puisi ini layak atau tidak, tapi saya bahagia ternyata dengan komitmen saya mampu
mengerjakannya.
Pertemuan
Pekerjaan hari-hari bertambah dengan berusaha membiasakan diri kembali disiplin menulis dan membuat puisi. Sampai suatu hari saat membuka media sosial, di wall fb ada informasi workshop blog di Jakarta bertajuk “Fun Blogging di
bulan Oktober 2014: Dari Hobi Menjadi Profesi”
. Saya suka dengan tag line-nya. Tagline ini cocok dengan qoutenya Jhon
Lennon, dia bilang,“Hobi akan tetap
menjadi hobi jika kamu tidak mendalaminya.” Kurang lebih begitu, saya agak lupa.
Tergerak hati memastikan, kesempatan ini diambil atau tidak. Saya mau tahu peta dunia blog di kota ini. Setelah diskusi tentang rencana workshop dengan kakak, mereka mendukung dan menanggapinya dengan semangat. Selesai acara, kami di masukan ke dalam sebuah grup yang membuat kami terus berkomunikasi tentang seluk beluk dunia blog dengan para pengisi workshop yaitu Mba Hayya Aliya Zaki, Shinta Ries dan Ani Berta.
Sampai suatu kesempatan, di grup online tersebut kami diberi
tantangan menulis selama 10 hari 10 tema pahlawan yang memberi misteri mengejutkan yaitu reward dari
tantangan ini rupanya bertemu dengan Yoris Sebastian.
Hey! Tanda apa ini? Saya harus ikutan. Pasti ada maksud di balik teka teki ini. Pertama pertemuan dengan bukunya lalu pertemuan dengan orangnya. Saya pun ikut, masalah hasil bagaimana
nanti, yang jelas saya harus berkomitmen melakukan tantangan menulis.
Itu saja.
Singkat cerita, dengan segambreng kesibukan Yoris, ajaibnya saya dan teman-teman blogger yang berhasil
mengikuti tantangan ini akhirnya bisa bertemu pada
hari Selasa, 28 Januari 2015 di Pacific Place Jakarta. Senang!
Dari baca, mengikuti setiap tipsnya, sampai bisa bertemu tanpa rencana,
situasi yang misterius dan unik. Dia
memberi tanda tangan pada bukunya yang saya bawa: "Oh My Goodness!”:
“Dear Ima, Everything happened for a reason. Stay Creative! 70:20:10 Rules!” – Yoris.
Ima dan Yoris Sebastian |
Sebaris pesan yang tepat. Sebuah kejadian di awal tahun yang positif semoga berdampak positif pada parjalanan tahun ini.
Kiri-Kanan: Ima, Ani Berta, Fadlun, Khalida Fitri, Oline, Anesa Nisa. |
Kreatifitas yang 'humanis' dari Yoris
Di meja persegi panjang, jam 14.00 WIB, kami berbicang asik layaknya teman lama berbagi dengan nyaman. Yoris Sebastian, Teh Ani Berta, Saya, Khalida Fitri, Oline, Anesa Nisa, Fadlun Arin, Khairul Huda mulai saling mengenalkan diri berikut aktifitas usaha atau pekerjaanya. Suasana langsung dibangun untuk saling mengungkapkan pikiran dan pendapat. Sangat menarik mendengar pengalaman hidup masing-masing, penuh dinamika, impian lengkap dengan kegelisahannya.
Poin menarik yang di sarankan Yoris diawal pembuka pembicaraan yaitu pilihlah bidang bisnis yang membuatmu bahagia saat mengerjakannya. Karena dengan bahagia akan menghasilkan nilai ekonomi (happynomic). Ini konsep hidup Ima dan Cholis banget. Pas dia bilang kuncinya adalah bahagia, saya langsung klik dan pasti ada kejutan-kejutan lain yang akan Yoris ungkapkan. Inilah misteri kreatifitas Yoris yang membuat konsep kreatifitasnya memberi nilai ekonomi dan terima oleh banyak orang.
Poin menarik yang di sarankan Yoris diawal pembuka pembicaraan yaitu pilihlah bidang bisnis yang membuatmu bahagia saat mengerjakannya. Karena dengan bahagia akan menghasilkan nilai ekonomi (happynomic). Ini konsep hidup Ima dan Cholis banget. Pas dia bilang kuncinya adalah bahagia, saya langsung klik dan pasti ada kejutan-kejutan lain yang akan Yoris ungkapkan. Inilah misteri kreatifitas Yoris yang membuat konsep kreatifitasnya memberi nilai ekonomi dan terima oleh banyak orang.
Diskusi yang menyegarkan. |
Poin-poin penting dalam mewujudkan mimpi menajdi nilai ekonomi:
- Memilih usaha dengan bahagia memberi efek yang sangat dahsyat. Kesungguhan, ketulusan dalam menyusun rencana, langkah dan mewujudkan setiap langkah. Hati akan mendorong energi yang lebih untuk mewujudkannya.
- Tulislah setiap mimpi atau ide yang muncul, di buku atau di note handphone, karena bisa jadi mimpi-mimpi itu bisa bermanfaat dikemudian hari. Bedakan antara pemimpi dan pengkhayal, ini adalah dua hal yang berbeda. Ide atau mimpi bisa sangat banyak, bisa muncul kapan saja, jangan langsung dibuang, karena tidak ada mimpi atau ide yang jelek, ide bisa manjadi keren dan diwujudkan kapan saja disaat kita siap, siap dengan ilmu dan kesempatannya. Lalu lengkapi diri dengan pengetahuan untuk mewujudkan impian/bisnis yang kita suka itu dengan mempelajari ilmunya. Seperti baca berbagai referensi buku, diskusi dengan orang ahli, ikut workshop, sekolah, dll. Tak ada cara lain, hal ini yang membuat kita lebih siap dalam menjalankan setiap bisnis kita. Mimpi tanpa dilengkapi dengan pengatahuan/ilmunya tentu akan hanya sekedar mimpi. Tapi ketika kita punya mimpi dan dipelajari ilmunya, akan membuat kita lebih siap masuk menjalankannya. Persiapkan diri kita sendiri dulu untuk mewujudkan mimpi itu.
- Semua impian besar berawal dari kegiatan-kegiatan kecil, jadi lakukan hal yang di depan kita dulu. Apa hal yang paling mungkin dilakukan, kerjakanlan se-maksimal dan se-kreatif mungkin. Pilihlah deferensiasi usaha dan lengkapi dengan konsep yang kuat dan jelas lalu jalankan.
- Pilihlah bisnis yang tidak ribet, kita suka dan sulit rugi. Maksudnya begini, pikirkanlan teknis dan proses yang akan terjadi dikemudian hari, apakah pekerjaan ini lebih berat dari pendapatan yang akan kita peroleh? Lalu bayangkan seolah-olah bisnis ini di genggaman tangan, lalu pikirkan 10 tahun mendatang saat bisnis tersebut semakin maju, apakah akan menambah beban atau kita akan menikmatinya?
Kamu belum kreatif jika jika kamu belum bisa mengelola dan
mewujudkan impian itu. Latihlah
kreatifitas setiap hari untuk memunculkan happynomic. Jika saatnya tiba bisnis kita semakin bagus
memberi dampak yang hebat bagi kehidupan, jangan berhenti, pelajari dan
teruslah belajar.
Misteri ini terkuak, berawal dari membaca buku Yoris,
mempelajarinya, lalu menjalankan setiap langkah-langkahnya, dan alam menggenapi pertemuan dengan penulis
buku ini dan menjawab segala teka teki pertanyaan kehidupan saya selama
ini. Saya semakin percaya, selama kita
melakukan dengan kesungguhan hati, alam akan memberi jalan yang tepat dengan
ilmu yang banyak.
Serpong, 12 Februari 2015
@imatakubesar
hi hi hi menarik mbak ;)
BalasHapusbeliau inspiratif banget...
sayangnya saya ga bisa ngikutin "kuliah" yoris sampe abis, coz keburu ada tugas.
Iyah, pemikiran2an encer banget, keliatan pengalaman dan pengetahuannya luas. Selain itu dia sabar, seksama banget dengerin kita2 ngomong, engga underestimate dan engga potong pembicaraan. Keren pisun!
BalasHapusternyata mas yoris low profile gitu, paling tampan di antara emak - emak :D
BalasHapusmba Ima, pinjam bukunya dong, penasaran. hihihi. buat aku kenapa susah sekali ya mengetahui apa yang aku suka atau hobi, sampai sekarang aku bingung, semuanya dicoba tapi kadang cuma sebentar sukanya.
BalasHapusbi ima udah subscribe webnya yoris? klo belum, buka websitenya yoris & subscribe geura biar dapet postingan terbaru yoris. bagus2 tuh lumayan buat boost energi :) hehehe
BalasHapussubhanallah :)
BalasHapusAhhh mba imaaaa aq masih pengen baca udah abis aja ceritanya.. everything happen for a reason ya mba.ditunggu hasil kreatif berikutnya ^^
BalasHapus"Tulislah setiap mimpi atau ide..." ini baru saya pelajari secara mendalam mbak. Ah, terima kasih untuk sharingnya mbak. Saya yang tidak ikut jadi merasa ada di dalam diskusi mbak bersama Mas Yoris.
BalasHapusSalam kenal dari saya dan ijin follow blognya.
Waaa keren banget mak. Yoris inspiratic banget yaa.. jd pgn baca bukunya
BalasHapusSari Widiarti: Hahahhaaaaa... dan cerdas bangeeeet dan bagus mengelola hatinya.
BalasHapusDwi Murniati: Boleh... boleh... mengenal hobi itu buat Ima sama saja dengan mengenal diri sendiri. dari hal yang kecil, dari bangun tidur apa yang biasa kita lakukan, dari olah raga, makanan, pakaian, pernak pernik yang kita banget, tempat kita jalan yang paling bikin kita asik, jenis film yang kita suka. Itu bisa jadi motivasi kita menekuni hobi.
Ulu: Udah, Lu. Nuhuuunzzz
Vanisa: Heheh... iyah, alhamdulillah...
Desi Namora Sinaga: Hehheheee... maap, maap ;b Kalo kebanyakin bisi bosen
Ika: Aiih... makaciiiih..
Mia Fauzia: Iyah, baca aja bukunya lebih yuhui, biar makin mantop ;b
toss ima..aku juga suka bukunya...makasih postingannya yaa, ngeboost energi banget..lakukan dengan cinta, rejeki bakal datang sendiri, aamiin...peluk imaa...
BalasHapus