Saya selalu merasa beruntung pernah gabung di organisasi
teater kampus tempat kuliah dulu. Disana
saya belajar banyak hal, bertemu banyak orang dengan beragam karakter, beradaptasi
dan mempelajari cara berkomunikasi di organisasi. Belajar pilah pilih dan
menerapkan beberapa karakter yang efektif untuk membangun hubungan baik dengan
siapapun. Pergerakan di wilayah kuliah
bisa jadi berbeda karena ada tuntutan untuk berfikir kedepan tapi disaat
bersamaan kamu berhadapan dengan teman-teman yang baru lulus SMA dan seringkali
membawa sisa karakter kelabilan (Eits!).
Ya, masa-masa fondasi diri dibangun.
Saat berorganisasi, berkelompok, berkomunitas, bekerja
disebuah perusahaan, kita selalu dihadapkan untuk belajar membaca situasi,
karakter lingkungan agar bisa berdaya dan berguna. Sama halnya ketika pertama kali masuk sebuah
organisasi, saya bertahap membuat program tahunan hingga lihai sendiri
menciptakan pertunjukan dan berbagai kegiatan lainnya. Banyak hal yang dilakukan seperti membuat
konsep acara, latihan, pencarian dana dan berbagai langkah yang harus
dilakukan, dari menentukan rapat awal, mendesain program tahunan, membentuk tim
kerja, time schedule, dan berlanjut
mengontrol langkah yang sudah dilakukan.
Uwow! Masa-masa itu, masa penuh
energi, kegelisahan dan penuh perjuangan.
Hasilnya, ada kepuasan saat mengerjakannya dengan kesungguhan hati. Dan semua proses ini bermanfaat ketika saya
bergabung dengan beberapa tempat kerja dan saat membangun usaha sendiri.
Dalam teater banyak orang yang bisa terlibat, karena
didalamnya dibutuhkan banyak tim, ada tim panggung dan tim produksi. Dalam tim panggung terbagi dalam sutradara,
ass. Sutradara, pemain (aktor), pemusik, backstage, artistik: panggung, tata
rias dan kostum, penata cahaya (eh, ya ampun ternyata masih inget). Lalu ada tim produksi yang mengatur hubungan
luar, diantaranya ada pimpinan produksi, sekretaris, bendahara, marketing,
publikasi dan dokumentasi, ticketing (ini bisa digabung dengan pubdok). Kurang lebih begitulah, kalau kurang mohon
dimaafkan soalnya udah mulai karatan.
Dengan banyaknya orang seperti ini, dibutuhkan tingkat sinergi dan faham
yang sama: disiplin waktu pada latihan dan jadwal pencapaian tim produksi. Semua ini disebut kerja kolektif, melibatkan
banyak orang dengan komitmen dan misi yang sama: menciptakan pertunjukan yang
bagus dan sukses. Bisa dibayangkan, kondisi
ini diperlukan pemimpin yang mampu merangkul dan bisa mengasah tiap karakter
orang dengan tingkat kreatifitas yang berbeda-beda.
Ada semangat yang luar biasa tumbuh diantara kami meskipun
seringkali bentrok karena berbeda pendapat, cara komunikasi yang salah dan bisa
jadi tingkat egois yang belum terlatih.
Proses tumbuh ini memang tidak begitu saja serta merta jadi orang-orang
yang perfect dalam membangun sinergi dan
kekokohan antar personal, tapi membutuhkan proses yang panjang sehingga muncul faham
yang sama. Bagaimana berlaku, bagaimana
bersikap, dan membangun karakter dalam berkelompok. Ajaibnya, proses-proses sederhana disaat
berorganisasi itu melatih kita menjadi pribadi yang berbeda, bahkan memberi
banyak manfaat dan rezeki ilmu disaat ini.
Barangkali dulu kami tidak mendapatkan uang yang melimpah ruah dari
berteater, tapi kini seolah kami dihidupi oleh proses berteater. Kepala saya jadi terorganisir dalam menghadapi
apapun, ketika dihadapkan pada persoalan, kepala seolah langsung membuat rangkaian
langkah yang harus dilakukan.
Begitupun dalam membangun usaha, bisnis, ataupun kelompok
diperlukan sebuah kerjasama antar personal dengan keahlian yang mendukung. Tidak mudah memang menemukan orang-orang yang
memiliki visi dan misi yang klik, nyambung
dan bisa melangkah dengan tujuan yang sama.
Banyak kelompok maupun usaha yang kokoh karena mereka bisa saling
membangun keahlian, saling menjaga komunikasi dan cepat menyelesaikan masalah
sehingga no hard feeling dimasing-masing
personal. Seringkali sebuah kelompok
mudah goyah karena ada perbedaan sudut pandang, kurang penghargaan dan mulai
ada perbedaan kepentingan dimasing-masing personal.
Semua langkah ini bisa terwujud ketika ada bentuk kerjasama
yang baik dengan lingkungan terdekat.
Kalau dalam rumah tangga, tentu keluarga terdekat yang harus bersinergi
membangun situasi yang diharapkan.
Begitupun ketika kita berkomitmen melahirkan sebuah kelompok dan
membangun sebuah kegiatan perlu menciptakan situasi dan hubungan baik untuk
melahirkan karya yang bagus. Sehingga
akan ada pencapaian yang berkualitas dan bermanfaat ketika satu dengan yang lain
bersinergi atau memberi pengaruh yang baik.
#pahlawan9
@imatakubesar
Ima. Serpong. 23 Nopember 2014
kalo sama temen-temen jadi semangat kayaknya teh hehehe
BalasHapusSemangat banget, Mba. Tapi begitu masing-masing punya kesibukan dan mimpi, bubar jalan.
Hapusseru bgt pasti kalo ngumpul sama temen 2 teater ya, aq jd penikmat saja mba Ima :)
BalasHapusOoh anak teater, ya? Kapan kita pentas bareng, Mbak? Aku dulu juga sempat 7 tahun ikutan teater. Hihihi
BalasHapusHayu, kita pentas lagi monolog perempuan blogger, hehehe... tapi saya terakhir main tahun 2005, pas nikah sama sekali berhenti main, tapi masih suka apresiasi temen2. Main teater bikin ketagihan, ya :)
Hapus