Menjelang akhir dan awal tahun tahun itu semacam perpindahan
tongkat di lomba lari estafet. Menciptakan semangat terus menerus menuntaskan
satu demi satu menuju pencapaian. Jadi
karena itu, saya berani membangun komitmen mengikuti “Proyek Monumental Tahun2014” di blognya Pakdhe Cholix.
Pakdhe dan teman-teman, seperti tahun-tahun sebelumnya, rutinitas
menjelang akhir tahun merupakan kesempatan buat saya membuka kembali buku
catatan lama. Membaca kembali
catatan-catatan satu tahun kebelakang bahkan catatan tahun-tahun
berikutnya. Ya, saya masih punya buku
catatan semacam buku diary, tapi kalau dulu lebih banyak nulis tentang masa-masa
“galau”. Kalau sekarang “galaunya” beda,
galau bangeeeet, hehe…. Karena yang
difikirkan tidak hanya saya tapi kami.
Saya, suami dan anak-anak. Lebih
banyak apa yang harus dilakukan setiap hari, pikiran dan hati terbelah-belah,
tanggung jawab untuk diri sendiri dan keluarga.
Pada kenyataanya, otak dan hati masih banyak dilatih untuk menciptakan
kebiasaan baik, teryata tidak semudah itu.
Buku catatan dari jaman sekolah |
Saking banyaknya hal yang menarik, seringkali impian itu
terputus dan keluar dari trek. Buku catatan
selalu menjadi penolong, semacam alarm yang memberi peringatan bahwa “hey, mau
kamu itu ini lho, itu lho, yang pengen dicapai itu ini nih.” Akhirnya saya bisa tersenyum kembali
meneruskan untuk menekuni apa yang dijalani.
Kembali pada trek. Cara ini bisa
memperkuat imajinasi , hati lebih sehat gembira. Hehe…
Melalui proses itu maka rencana tahun-tahun berikutnya,
khususnya di tahun 2014, ada dua hal yang ingin tetap pada treknya: menulis dan merajut.
Tahun ini saya bertekad ingin melahirkan novel, 1 novel 1 tahun. Setelah memberanikan mengikuti tantangan NaNoWriMo (Thanks so much to EfiFitriyah, yang udah ngajak-ngajak tantangan ini) dan tentunya suami saya Cholis yang mendorong dan memberi
semangat tiada henti. Ternyata saya bisa
merangkai kata meskipun belepotan, melalui program NaNoWrimo itu semacam sebuah
sistem terapi menulis yang “berhasil untuk saya”: mencukil keberanian (karena
pada dasarnya saya ini pemalu dan sulit menghargai diri sendiri). Saya lebih berani mengeluarkan imajinasi
melalui kata-kata, dan mampu melewati 10.000 kata itu buat saya… amazing banget. Artinya:
“Saya bisa, Pakdhe. Semua harus
dikondisikan. Sesuatu itu harus diciptakan.
Kuatkan tekad.”
Nah, tantangan 2014 berikutnya tentu semakin aktif dan lebih konsisten di dunia
per-blog-an. Karena sampai kapanpun
saya tidak akan meninggalkan blog, karena blog ini awal yang melahirkan percaya
diri saya dalam mengungkapkan pikiran dalam bentuk tulisan.
Saya juga suka merajut. Ini salah satu kegiatan penyeimbang hati saya. Beberapa rajutan berhasil saya jual dan cukup
disukai oleh beberapa teman dan saudara.
Usaha rajutan ini pelan-pelan saya jalani, terus dibangun akan dan mau
menjadi seperti apa nantinya. Sekarang
masih mengumpulkan beberapa produk, yang kelak akan menghiasi lalu lintas di
dunia jual beli online di http://matakubesar.com/ .
Nah, melalui tantangan yang fenomenal dari Pakdhe rasanya
ini bukan waktunya menciutkan kembali proses yang sudah tercapai. Yah, persoalan saya yang paling berat adalah “rasa
percaya diri” yang sering naik dan turun. Ternyata,
dengan semakin sering menulis, upload di blog, ikut lomba penulisan untuk
dijadikan buku kompilasi bersama teman-teman membuat rasa percaya diri dan
berdaya. Jadi, saya tidak mau kehilangan
perasaan ini lagi setelah proses pengasahan yang cukup lama.
Hidup selalu penuh harapan, kadang rencana itu terhenti ketika
ada masalah yang tidak terduga. Tapi
justru dengan begitu kita seolah diberi jeda untuk tak henti belajar dan
bernafa. Kita selalu diberi waktu untuk membaca peta, dimana yang rusak,
dimana yang kuat dengan begitu kita bisa menentukan posisi dan langkah
selanjutnya. Terimakasih Pakdhe buat
kesempatannya.
Terima kasih atas partisipasi sahabat dalam Kontes Unggulan : Proyek Monumental Tahun 2014
BalasHapusAkan saya catat sebagai peserta
Keep blogging
Salam hangat dari Surabaya
Terimaasih buat kesempatnya :)
HapusGoodluck teteh proyeknya. Semoga satu per satu mewujud jadi nyata :D
BalasHapus*oya, sampe ketemu di stasiun kiaracondong buat pergi ke jogja hehe
Semoga sukses menerbitkan buku novelnya ya... :)
BalasHapusHihihi tetehhhh, sama-sama. Teteh juga udah gusur efi buat ngeblog (sebelumnya udah punya cuma tidur) daaaan jossssss banget. Jadi maruk ngeblog. Minta tanggung jawab nih, temenan di dumay (di dunyatudah lama sebelumnya ya :) sama teteh jadi maniak blogging hehehe, pengen punya buku solo juga. Meski hitungan word countnya masih mengerikan tapi ini rekor juga.
BalasHapussemoga sukses dengan proyek monumentalnya ya mbak......
BalasHapussemangat ya untuk proyek novelnya. saya tadinya pengin ikutan nanowrimo, tapi keder gara2 banyak tugas lain yg masih pending hihihi....
BalasHapushihihi buku catatan dari jaman doeloe udah gak ada :3
BalasHapusjadi inget waktu dulu suka koleksi buku catatan lucu -lucu