Blogger Crony Squad Ramaikan Trans Studio Bandung


Saya tidak pernah menyangka, dengan menulis di blog memberi saya kesempatan pengalaman yang beragam. Bahkan membuat diri merasa berdaya dan menyalurkan energi yang berlebih. Tak hanya itu, tentu saja bertambah pengetahuan, pertemanan dan menebar manfaat dengan cara menulis di dunia digital: platform blog.

Di tengah dunia menulis yang sunyi, justru blogger ini unik mempunyai sisi keduanya. Ada saatnya sunyi namun bisa juga dinamis. Dia tidak berdiri sendiri tapi terdapat berbagai komunitas yang mewadahi konsistensi blogger dalam menulis. Sampai beberapa tahun lalu, tepatnya 2014 saya masuk ke komunitas blog yang bernama Blogger Crony Community (BCC) di Jakarta. Jangan bayangkan komunitas ini kita ada pertemuan rutin di suatu tempat. Kami berkomunikasi secara tidak langsung di dunia maya media facebook. Sesekali kami bertemu langsung jika ada acara untuk kebutuhan konten blog. 






Uniknya gabung dengan BCC ini, kita selalu ada edukasi nge-blog, saling support, dan kelola para blogger yang wirausaha. Nama program-program Blogger Crony, diantaranya BloggerView, BloggerHangout, BloggerCare dan BloggerPreneur. Setahun sekali ada pertemuan yang namanya Blogger Day. Blogger Day pertama berlangsung di Bogor (tahun 2017), Blogger Day kedua di Jakarta (tahun 2018), lalu Blogger Day ketiga di Bandung (tahun 2019). 





Rupanya tidak semua BCC Squad yang daftar bisa ikut acara Blogger Day. Menurut info dari pengurus komunitas Blogger Crony Network (BCN), dari 200-an BCC Squad yang daftar hanya 100 orang saja yang beruntung terpilih jadi peserta Blogger Day 2019 di Bandung. Kebetulan saya tinggal di Bandung, jadi kejutan sekali ketika acara ini di kota sendiri. Peserta tak hanya anggota BCC dari Bandung, ada yang dari Jakarta, Pekalongan, Surabaya dan kota lainnya. Mereka datang secara sukarela, bisa jadi acara Blogger Day ini semacam perayaan diri atas konsistensi menulis di blog.

Acara Blogger Day 2019 kali ini spesial sekali, karena berlangsung selama 2 hari. Berdasarkan informasi wawancara Teh Nchie dan Bunda Intan di Radio Raka FM dan Sonora FM, kami akan kumpul, main dan silaturahmi dengan sesama blogger di Trans Studio Bandung di hari pertama. Lalu di hari kedua, workshop manajemen stress dengan dr. David Lineation dan menulis cepat bareng Anwari Natari di Crowne Plaza Bandung. Acara Blogger Day membuat saya kembali menata diri, terutama dalam hal menulis, menata niat dan cara bersosialisasi dengan sesama blogger di suatu komunitas.

Saya mau sedikit berbagai cerita, bagaimana sih keseruan Blogger Day 2019 selama 2 hari itu. Mulai dari bertemu muka dengan sesama blogger yang biasanya saya berani nge-like statusnya saja di media sosial. Kesan secara keseluruhan adalah senang dan terharu.






Blogger Day di Trans Studio Bandung (TSB)


Sebagai blogger yang tinggal di Bandung, saya termasuk yang senang jalan-jalan dan menikmati kota sendiri sebagai destinasi wisata bareng anak-anak. Mulai dari hutan kota, taman kota, taman bermain, wahana bermain dan tentu saja kuliner. Begitu ada kesempatan berkunjung ke destinasi wisata terbaik di Kota Bandung yaitu TSB tentu saja memberi angin segar. Yeay! Bisa bermain-main di TSB! 



Bagaimana tidak senang, karena disana banyak sekali wahana bermain yang memfasilitasi orang dewasa dan anak-anak. Tak hanya wahana bermain yang ekstrim, tapi ada juga wahana edukasi bawah laut, panggung pertunjukan Magic Corner, pertunjukan 4D, atraksi sirkus, keliling Indonesia dengan tajuk Si Bolang, dan banyak lagi.

Saya sendiri agak gugup sekaligus senang begitu masuk ke TSB. Perasaan yang bercampur baur dengan berbagai alasan. Bisa bertemu dengan teman-teman blogger yang begitu banyak sampai bingung mau ngobrol apa, lalu dihadapkan dengan berbagai wahana bermain yang menarik di TSB. Bertemu lagi dengan blogger-blogger Jakarta seperti Mba Dona Imelda, Mba Wawa, Mba Yayat, Waya Komala, Melly, dan banyak lagi. Meski akhirnya begitu masuk TSB, kami terpisah-pisah dan saling sapa begitu berpapasan. Duh! Terima kasih kehidupan.

Berombongan dengan Sugi, Teh Gita, Teh Nia, teh Yeni Bioeti, Teh Lendi dan beberapa blogger lain, kami mulai saling ajak naik Giant Swing. Mainan ini kita semua duduk di kursi mirip mixer, lalu mixer itu di ayun kiri kanan. Mulanya biasa, lama-lama makin tinggi dan lebih tinggi lagi. Semua berteriak sampai yang merapalkan berbagai doa terdengar di kiri kanan. Tangan mulai kesemutan, keringet dingin, seru sekaligus takut. Mungkin hanya 1 menit, tapi rasanya seperti 1 jam, sebelumya pengen naik setelah naik maunya turun.

Setelah selesai naik Giant Swing, masih ada sisa getaran di tangan dan kaki. Kami mau lanjut ke permainan yang lain. Tadinya mau Vertigo, tapi saya dan teman-teman lebih memilih Pirate Ship untuk meredakan diri setelah diayun-ayun. Di perahu itu, kami diajak keliling Tran Studio drai ketinggian. Saya berasa Peter Pan yang menaiki perahu terbang. Banyak yang bisa dilihat dan dinikmati, jadi maunya naik wahana ini itu, masuk ke gerai makan ini itu, karena disana pun tidak hanya wahana bermain tapi ada banyak tempat makan dan ngopi. 



Setelah tenang kami lanjut wahana lain yaitu Jelajah. Kami naik perahu menyusur sungai buatan, imajinasi kami diajak ke sungai Amazon. Ada patung orang pedalaman yang mengagetkan dengan meniup senjata di mulutnya dan dibagian lain ada patung pilot diantara reruntuhan/rangka pesawat yang jatuh di hutan. Lalu perahu pun masuk lorong dan meluncur, air pun menciprat ke arah kami. Begitu meluncur membuat kami kaget, takut dan tentu saja membuat baju basah. Turun sambil ketawa-tawa dan masih terasa kaget begitu kami sampai di darat. Ambil nafas pelan pelan, lalu berdiri. 



Karena baju basah, Sugi dan Teh Yeni makan nasi bento dulu di dalam TSB. Saya hanya menemani karena masih mau naik beberapa wahana khawatir perutnya tidak nyaman. Karena kalau sudah masuk ke dalam, tidak boleh masuk lagi. Sambil bolak balik, saya foto bareng dengan beberapa teman blogger karena di TSB banyak sudut yang menarik.

Oh, ya, di Zona Magic Corner tempat teman saya makan siang, ada beberapa wahana yang hanya sanggup saya pandangi dari luar. Seperti Wahana Dunia Lain, rumah raksasa yang membuat orang-orang teriak-teriak memasukinya. Saya belum berani naik wahana rumah raksasa, pengunjung duduk di kursi terus ditarik ke atas dan diturunkan tiba-tiba. Waduh, saya belum diberi keberanian naik itu, takut muntah. Baru lihat dari bawah saja sudah ngeri sendiri. Jadi saya pilih wahana yang lain, naik semacam naga terbang terus dibuat turun naik. Permainan yang ini juga cukup ngeri dan seru. Kenyang teriak-teriak. 

Waktu beranjak sore, ada pertunjukan Magical Parade Of Zoo Crew ditandai dengan atraksi badut di tengah amphitheater. Musiknya yang mengalun, membangun imajinasi dan beragam perasaan. Hati dan pikiran meloncat-loncat menikmati sajian parade beragam boneka binatang dan orang-orang dengan beragam kostum warna warni.

Satu persatu boneka binatang mulai dari jerapah, gajah, ikan, keluar satu persatu menuju amphitheater, jalan sambil menari, melambaikan dan bersalam dengan para pengunjung. Anak-anak menjulurkan tangannya ingin bersalaman dengan binatang pavoritnya. Lalu mereka muncul musik yang lebih riang merekapun menari serempak, ruangan tampak lebih hingar, dari beberapa sudut keluar balon air seolah kita semua ada di dalam laut. Konsep ruang fantasi yang dikelola dengan rapi dan menarik.

Selesai parade, pengunjung pun boleh berfoto dengan para karakter yang ditampilkan. Saya dan teman-teman memanfaatkan kesempatan ini untuk berfoto dengan mereka. Suasana ruang bermain yang menarik untuk keluarga dan sahabat kesayangan. Karena banyak wahana permainan yang di eksplore dan mengapresiasi performing art dalam bentuk musik, tari, pertunjukan mini di beberapa zona. Hari yang berkesan, masih terasa mimpi bisa menikmati TSB bersama para 100 blogger lainnya. Hari pertama dituntaskan dengan makan malam di luar studi, disana banyak pilihan tempat makan, dari makanan berat hingga makanan ringan.



Blogger Day di Crowne Plaza



Perjalanan dari arah Setiabudhi membawa saya menuju Jalan Lembong. Masih pagi saat itu, cuaca cerah dan hangat. Menelusuri jalan menggunakan ojek online menuju lokasi yang lekat dengan suasana Bandung yang sejuk.

Tempat acara Blogger Day 2019 ini tak jauh dari Balai Kota, Braga, Stasiun Kereta, Pertokoan dan Mall di Jalan Merdeka dan masih terdapat bangunan peninggalan zaman kolonial yang terawat dengan baik.

Rupanya Crowne Plaza Hotel lokasinya strategis, jadi sangat mudah ditemukan. Gedungnya tinggi menjulang, ada 23 lantai. Dari sekian lantai terdapat kamar menginap untuk pengunjung yang difabel. Ramah difabel dengan menyediakan kursi roda juga. Keren, ya. Buat traveler, pelaku bisnis atau untuk staycation bersama keluarga Crowne Plaza bakal memanjakan pengunjungnya.

Ada beberapa lift tersedia, saya pun memasukinya menuju Lembong Meeting Room, wangi dan bersih. Hari itu di hotel bintang lima itu cukup ramai, baik oleh BCC Squad maupun pengunjung yang datang untuk menginap dan berlibur di Crowne Plaza Hotel.

Begitu tiba di ballroom, ruangan sudah dipenuhi oleh beberapa anggota Blogger Bandung dan blogger dari kota lainnya. Ada yang sedang mengunyah camilan dan antri kopi dan teh panas. Ada mesin kopi yang menyediakan coffee latte dan black coffee, peserta pecinta kopi bersabar menunggu giliran mendapatkan kopi pagi yang lezat. Pelayan hotel sangat sabar melayaninya.

Ballroom ini tempatnya besar jadi cukup menampung dan memfasilitasi kebutuhan acara. Tempat yang nyaman, bersih dan wangi. Di luar pun tersedia toilet lengkap dengan mushola untuk kebutuhan ibadah. Di bagian belakang kursi-kursi peserta disediakan bed darurat untuk bars theraphy oleh tim Lineation Centre.

Sambil menunggu waktu acara, saya jalan-jalan ke lantai atas Crowne Plaza Hotel yang dituju kolam renang. Biasanya suka ada yang unik. Benar saja. Kolam renang itu terbuka dengan pemandangan gunung di ujung-ujung Bandung. Kita semua tahu, kan, Bandung itu dikelilingi oleh gunung-gunung. Jadi ketika saya ada di lantai tempat berenang, pemandangan kota berikut pemandangan gunung sangat dapat atau Mountain View Poolside Bar. 



Di lantai yang ada kolam renang, kita bisa berenang juga ada tempat duduk-duduk dan resto kecil (Mosaic All Day Dining), Vertical Garden berupa pemadangan hijau, daun-daun yang menempel di dinding membuat suasana jadi teduh. Tak hanya itu ada tempat bermain buat anak-anak (Kids Club), bisa olah raga di Pusat Kebugaran 24 jam, Spa Uluwatu Bali, dan Connection Lobby Lounge.

Bener-bener “We’re All Business, Mostly” yang maksudnya Crowne Plaza ini brand hotel bisnis tidak cuma fokus pada fasilitas dan pelayanan business traveler tapi dukung fasilitas rekreasi dan lifestyle.

Secara keseluruhan, suasana di Crowne Plaza Hotel yang membuat acara terasa rileks. Meskipun banyak kegiatan yang melibatkan banyak aktivitas Blogger Day 2019.



Workshop Melepaskan Stress


Sesi pertama Workshop ada cara mengendalikan stress bersama Dr. David dari Lineation dan workshop kedua cara menulis cepat bersama Anwari Natari-atau panggilan akrabnya Mas Away. Sambil menikmati sisa Kopi Arabika lokal dan terasa soft dilihah, materi yang disampaikan oleh Dr. David terasa soft di hati. Ini tentang penghargaan diri, tentang mencintai dan menghargai diri sendiri. 





Kami semua diajak untuk berdiri dan diajak jujur mengenal diri sendiri dengan melontarkan beberapa pertanyaan. Pertanyaan khas Dr. David yang mengarahkan pasiennya untuk jujur terhadap diri sendiri sehingga dia bisa melepaskan stress.

Peserta menjawab dengan gerakan, misalnya,”Apakah kamu mencintai diri sendiri? Kalau Ya, kamu maju, kalau tidak kamu mundur.” Kita harus menjawab jujur dan beberapa melakukan itu. Sampai akhirnya yang berdiri di depan cukup banyak di banding yang di belakang.

Lalu muncul pertanyaan pertanyaan lain,”Pernahkah kita mengucapkan kata sayang , terimakasih kepada orang lain?” Orang-orang bergemuruh, memindahkan badannya, ada yang melangkah ke depan dan ke belakang.

Cobalah berlatih untuk menyampaikan rasa sayang kita pada orang sekitar. Belajar mengungkapkan, jangan ditahan. Dengan begitu orang lain akan mengetahui dan dan hati kita akan menjadi lebih lepas. Jika kita berbuat baik kemudian diabaikan oleh orang lain, tidak apa-apa, teruslah berbuat baik. Dengan begitu, kita akan mudah menerima diri dan orang lain.

Metode Lineation Centre dalam merawat kesehatan tidak hanya merawat dari luar, tapi memelihara mental dari dalam. Soalnya sekarang ini tingkat kesibukan makin tinggi, seringkali kita kurang memperhatikan tiga unsur ini: Happy-Healthy-Beauty. Unsur ini berpengaruh pada tingkah laku dan cara berkomunikasi dengan lingkungan. Intinya setiap penyakit yang ada di dalam tubuh kita berawal dari stress.

Acara kemudian dilanjut dengan makan siang. Panitia bilang, kita harus sama-sama ke bawah karena makannya sama-sama. Ternyata betul saja, makan kami ala-ala di pedesaan. Di atas meja menghampar daun pisang, lengkap dengan nasi, kerupuk, dan teman nasinya disimpan di piring-piring kecil. Makan terasa nikmat, selain menu makannya nikmat, suasana kebersamaan terbangun. Suasana ruang makan di Crowne Plaza Hotel yang nyaman, menambah hangat suasana.

Kejutan sekali makan dengan menu dan cara makan seperti ini. Selesai makan tentu peserta kembali ke tempat acara untuk melakukan shalat dzuhur dan lanjut acara. Terlihat wajah-wajah segar karena sudah makan siang dan siap lanjut ke acara berikutnya.


Di sesi inikami belajar metode menulis cepat bersama Anwani Natari atau panggilan akrabnya Mas Away. Melalui Mas Away, kami diarahkan untuk menulis tanpa berhenti. Apa yang terlintas dikepala sampaikan saja, sekalipun kamu lupa kosa kata atau objek yang ingin dituliskan. Begitupun ada kesalahan menulis, abaikan saja. Karena dengan begitu, kita terlatih untuk menyelesaikan tulisan. Tidak ada lagi nanti istilah block writing, karena semua sudah diungkapkan.

Kami mencoba menulis, Mas Away memberi kata kunci. Apa yang terlintas dari kata kunci itu, kita kembangkan. Ketika kita menulis, Mas Away kembali melemparkan kata kunci kembali, kita menyambungkan kalimat pertama dengan kalimat berikutnya dengan kata kunci tersebut. Menarik sekali. Ternyata begitu, ya, gumamku.

Tadinya menulis 5 menit kemudian 10 menit dengan metode melemparkan tema. Tanpa berfikir panjang, semua peserta menulis refleks, tanpa beban. Ga perlu khawatir kurang huruf atau salah susunan kalimat. Karena yang terpenting dari latihan ini ada menyelesaikan tulisan saja. Baru nanti di edit, mulai dari kaidah penulisan hingga menentukan kosa kata yang tepat.

Acara berlangsung terasa cepat padahal hari sudah sore. Kami dibagi-bagi kenang-kenangan, buat yang dapat doorprize, yang menulis paling bagus, postingan IG yang bagus, penghargaan buat blogger yang rajin menulis organik, dan pengangkatan pengurus BCC yang baru dengan diberi boneka dari bloggerpreneur Mba Waya Komala. 


Acara Blogger Day 2019 ini terasa sangat menarik dan menyenangkan.  Bisa bermain di Trans Studio dan mendapat workshop yang bermanfaat.  Rupanya semua ini bisa terwujud jarrna banyak yang mendukung.



Bloggerday 2019 di Bandung 2-3 Maret 2019 didukung oleh Bolu Susu Lembang, Blue Bird dan Big Bird, Raka FM dan Sonora FM, AHRA Reflexology by Nest, BloggerPreneur Bloggercrony Community, Blogger Bandung, Endeus TV dan tentu saja BCC Squad bersama para pengurus komunitas Bloggercrony Network (BCN) dan BCN Executive (pengurus harian BCC).

Semoga tahun depan bisa bertemu lagi dengan teman-teman BloggerCrony di acara Blogger Day 2020. Wih, angkanya bagus, ya. Terima kasih banyak semua jajaran pengurus, sangat inspiratif.

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan meninggalkan komentar Anda. adv