Tentang Liburan di Dua Kota


Judulnya seolah-olah banget, ya. Padahal kami liburan di kota Pandeglang dan Bandung saja. Ke Pandeglang pun, itu dalam rangka menengok Bunde (Nenek) dan menembus rasa kangen anak-anak, karena terakhir ke sana itu waktu Lebaran. Nah, liburan di Bandung, ya, karena kami tinggalnya di Bandung dan stok dana menipis. Hahaaa!

Kali ini liburan di Pandeglang hanya 2 hari, tidak juga ke pantai. Biasanya kalau ke Pandeglang bisa seminggu bahkan lebih lalu main ke pantai. Disana banyak pantai masih bersih, tidak terlalu banyak pengunjung meski kurang dikelola dengan baik sama pemerintah setempat atau warga lokal. Jadi liburan kali ini banyak menghabiskan waktu di rumah dan manfaatin keseruan di seputar Bandung.

Meskipun di Pandeglang hanya sebentar, kami cukup menikmatinya. Apalagi kalau bukan makan gegemblong bikinan Bunde di pagi hari, mencecap kopi seduhan suami dan siangnya metik kelapa langsung minum air kelapa dibatoknya. Katanya, kalau metik buah kelapa jangan lebih dari jam 12.00 siang, karena rasanya jadi tawar. Kalau di Bandung namanya dawegan, makan daging kelapa langsung di tempatnya.




Pergi berlibur ini keinginan anak-anak, apalagi kalau bukan minum air kelapa, metikin domdoman (sunda: rumput ilalang) dan menikmati perjalanan jauh memakai bis. Kebetulan, kali ini Ayahnya anak-anak sudah berangkat lebih dulu ke Pandeglang karena harus melatih anak-anak santri proses membuat mural.



Tentang Gegemblong

Gegemblong ini dibuat dari beras ketan yang dicampur dengan kelapa parut, lalu dikukus. Setelah matang dalam keadaan panas ditumbuk sampai lebut lalu dibentuk. Baru deh di potong-potong untuk seterusnya bisa digoreng atau dibakar. Enaknya, gegemblong ini dicocol ke semur daging. Tapi anak-anak senangnya mencocol gegemblong ke gula. Saya sendiri senang tambul makan gegemblongnya. Soalnya kalau di Bandung jenis makanan ini namanya ulen, biasa saya makan tanpa apapun atau diseling dengan gorengan. Nah beda di Pandeglang beda juga di Bandung, kalau di Bandung nama camilan gegemblong atau gemblong bentuknya lonjong lalu dilapis gula merah. Ini enak juga. 



Nah, Bunde ini hobi masak. Dari urusan bikin keripik pisang sampai beragam camilan lokal. Bikin kripik pisangnya juga sangat banyak, soalnya bahan bakunya tinggal petik di kebun. Sudah dimasak, kering dan dingin, biasanya kripik itu dimasukan ke dalam plastik bening ukuran setengah. Kalau ada saudara dan anak-anaknya datang ke rumah. Kami selalu dibawakan paket oleh-oleh bikinan Bunde, diantaranya, keripik pisang dan gegemblong. Nah kalau sedang panen pisang tanduk, kami pun disuruh bawa juga sekalipun sekitar 4-5 buah. Tapi pisang tanduknya besar-besar. Jadi walaupun cuma 2 buah, bisa jadi sepiring pisang goreng yang enak buat camilan pagi atau sore. 

Saya pernah diajak buat bikin gegemblong, bikinnya lumayan telaten dan menguras keringat. Terutama pas menumbuk nasi ketan dalam keadaan panas-panas. Tapi hasilnya menggembirakan, mungkin karena bikinan sendiri. Rasanya seneng aja. Hahahaaa...

Gegemblong ini semacam menu wajib kalau di rumah Bunde, ada aja. Kadang kalau anak-anak susah makan, kami gorengkan gegemblong saja udah aman. Anak-anak senang!



Tentang Mural di Pesantren Darul Iman 

Awalnya beberapa santri senang menggambar di dinding sekolah pada jam santri harus tidur. Lalu para pengurus pesantren mencari solusi untuk para santri yang melakukan kesalahan ini. Tercetuslah upaya melakukan workshop dan membuat mural di dinding lapang. Setidaknya denga mengikuti workshop itu santri dapat pengetahuan mural itu ada ilmunya, dan mural bukanlah vandal.

Ayah berangkat ke Pandeglang selama beberapa hari sebelum libur sekolah. Diharapkan sebelum para santri ini libur, bisa mendapat pengarahan tentang mural. Setiap hari Ayah memberi kabar tentang proses kreatif bersama santri. Menarik! Rupanya mereka antusias.


Begitu saya dan anak-anak kesana, hasil karya mural sudah jadi. Cepat sekali. Dinding pembatas antara lapang pesantren dengan kebun tadinya kucel, agak kotor dan banyak rumput liar. Begitu mau di mural, para santri kerjasama memindahkan saung, menyapu lokasi dan membersihkannya dari lumput liar. Semua tampak semangat memperhatikan proses membuat konsep hingga mencat dasar semua dinding dengan warna putih. Kemudian membuat sketsa dan mencatnya dengan warna warni. Ayah hanya sebatas mentor, semua yang mengerjakan para santri. Hasilnya cantik sekali.

Tadinya sudut ini tidak hanya asri karena terdapat pohon besar, tapi karena ada mural, suasana disana jadi berdampak luas. Lingkungan jadi ikut trebawa bersih dan semua saling menjaga.



Tentang Liburan

Liburan kali ini tidak banyak rencana kecuali pergi ke Pandeglang. Sisanya dilakukan secara spontan di sekitar Bandung saja. “Yuk, ke Ciwalk”, “Yuk, ke KFC”, “Yuk, beli Pizza, “Yuk, ke Siliwangi walk”, “Yuk, ke UPI main sepeda,”,”Yuk, bikin pancake”, “Yuk,berenang.” Itu buat anak-anak sudah nyenengin. Setidaknya ada aktivitas yang bikin mereka tetap bergerak dan sesekali keluar rumah. 

Saya termasuk ibu-ibu yang males datang ke destinasi wisata saat liburan. Soalnya penuh orang jadi kurang bisa menikmati tempat wisata. Kebetulan saya tinggal di dekat lokasi wisata kaya Farm House, Floating Market, Tahu Tauhiid, makan jagung bakar di Lembang. Jadi saya rencanakan acara liburannya ke lokasi wisata nanti saja setelah liburan beres. Lagian, di seputar jalan ke arah Lembang itu engga ada yang lancar, macet bangeeeed. Jadi liburan yang paling indah di Bandung itu, enaknya di rumah saja. Kalaupun harus pergi mending pagi-pagi banget dan jam 10.00 wib sudah ada di rumah. Dimana-mana macet. Hahahaa! 

Kebetulan, banyak saudara yang masih kecil-kecil dan anak tetangga yang suka main ke rumah. Kadang saya dan anak-anak masak bersama bikin makanan dan minuman. Selesai cemal cemil, mereka main sesuka hati. Mulai dari menggambar, bikin origami, main games di hp, dll. Tapi khusus buat main game, saya batasi waktunya, walaupun muka anak saya suka jadi rada tidak bersahabat. Huhuuuu!

Ya, apapun bentuk liburannya, nikmati saja. Tergantung bagaimana kita menikmati prosesnya, tiap orang punya cara membuat suasana jadi menyenangkan dan istimewa. Eh, jangan lupa, sesuaikan juga dengan keadaan isi dompet kita. Lalu kemas sedemikin rupa agar suasana liburan tetap menyenangkan.

Selamat sekolah! :D

1 komentar:

  1. Ikut euy liburan, pusing kepala butuh penyegaran

    BalasHapus

Silakan meninggalkan komentar Anda. adv