Dengan malu-malu saya bilang, hidupku adalah ngeblog meski
banyak juga absennya. Tapi saya suka
nge-blog. Banyak hal yang didapatkan dari
kegiatan yang satu ini, selain tulis menulis, bisa hunting karya crafter,
pertunjukan teater dan "membaca" banyak cerita dibalik foto. Banyak sekali yang bisa didapatkan, banyak
sekali orang-orang kreatif, banyaaaak sekali orang-orang yang berhamburan di
dunia maya ini dengan sejuta idenya, sejuta karyanya, sejuta identitasnya. Kadang kala membuat saya sulit bernafas.
Dulu, dulu sekali menulis di media blog ini seolah tidak ada
yang mau baca, kadang-kadang saya menuliskan apapun yang difikirkan dan
dirasakan tanpa banyak pertimbangan.
Dari curhat , proses kreatif pertunjukan hingga ngupas pertunjukan dari
versi saya yang sederhana. Sempat jeda
dua tahun, lalu nge-blog lagi dengan status yang sudah berbeda, mempunyai suami
dan beranak. Haha… isi tulisan yang
dikupas juga berbeda, kebanyakan tentang anak, kegalauan mengurus anak, proses
transformasi menjadi ibu. Ternyata
melalui ritme menulis di blog ini, semakin, semakin, semakin saya mengenal diri
sendiri, lebih nyaman mungkin tepatnya sebuah melalui kegiatan nge-blog saya bisa ber-refleksi. Persis tokoh cewek
“run away bride” yang selalu lari dari calon pengantin laki-laki saat di
pelaminan, ternyata dia bahkan tidak mengenal dirinya sendiri. Bedanya, saya sering lari dari bidang yang
saya tekuni, kecuali teater. Setelah
menikah dan punya anak, dengan segala pertimbangan logis saya harus
meninggalkan teater dan menciptakan dunia baru, hobi dan karya lain yang
membuat hidup tetap terasa hidup, membuat waktu terus berjalan penuh makna,
untuk membuat mengisi bagian hati yang kosong.
Melalui menulis di blog saya semakin mengenal diri sendiri. Apa yang saya suka, apa yang saya mau, apa
orientasi hidup saya.
Sekarang, semakin “sadar” bahwa banyak juga orang yang
tertarik baca blog. Entah untuk mencari
informasi atau apapun motivasinya, kalau ada yang melihat bilik kita rasanya
senang. Setelah baca di salah satu
artikel teman blog, katanya dia suka kesal kalau membaca tulisan blogger,
karena susunan kata yang sembarangan, tanda baca yang tidak tepat dan suka
kurang huruf dalam menulis kata. Dari
sana, setiap beres menulis akhirnya jadi suka mengedit tulisan sendiri
setidaknya enak dibaca untuk diri sendiri dan engga salah menulis huruf, jadi
tidak terkesan asal, buru-buru dan masih enak dibaca. Selain itu, tulisan dibuat seoriginal
mungkin, dan dapat sumber tulisan yang cukup terpercaya-kalau memang tulisan
itu memang butuh sumber-sumber fakta-. Lagian kalau jiplak ya artinya bukan
tulisan by me dong tapi blog by copas alias salin ulang. Menulis di blog saya jadi “sadar” meskipun
satu kepala yang baca, artinya ada orang yang mau baca blog kita. Dari situ, saya coba lebih banyak belajar
menulis dan makin rajin baca.
Buat apa, sih? Buat
hidup saya lebih bahagia dan lebih berarti.
Selamat Hari Blogger Nasional, terimakasih untuk semua
Blogger karena kalian membuat mata dan hatiku semakin luas.
Salam,
Ima
keep writing,selamat hari blogger^^
BalasHapus