Tidak sengaja saya membuka google translate untuk membaca
sebuah majalah dari inggris. Majalah Emel yang baru saya kenal beberapa hari lalu dari sebuah jejaring sosial,
apalagi kalau bukan facebook. Ternyata
dibawah box searching ada fasilitas translate dari google untuk dipasang di
blog. Sungguh telat diriku, sebetulnya
sudah pernah lihat di blog orang, tapi saya belum menemukan bagaimana cara
memasang fasilitas ini di blog saya.
Malu-maluin memang. Tidak apalah,
kita harus berani memaafkan diri sendiri atas kebodohan dan ketelatan ini.
Setelah fasilitas google translate berhasil terpasang di
blog pribadi, walaupun isinya tidak begitu berkualitas untuk dibaca orang
se-dunia, tapi biarlah yang penting tetap percaya diri dan berani menulis. Itu modal awal bukan? Hahahaaa… Ini yang menarik, saya mencoba klik secara
acak bahasa Belanda, lalu mulai membacanya, kemudian bahasa Jerman lalu
membacanya kemudian Afrika, Italia, Turki, Filifina, masing-masing dibaca
dengan sedikit lantang dan berani. Apa
yang terjadi? Ternyata membaca masing-masing bahasa melahirkan logat yang
berbeda-beda. Ada logat yang anggun,
keras, lembut, tegas, bergerak lincah, cempreng macam-macam deh, bahkan ada bahasa tubuh seperti tangan
menjadi sedikit ikut terbawa bergerak saat membaca tulisan tersebut. Hatipun tidak kalah ikut terbawa menjadi
nuansa yang berbeda-beda bahkan saya merasa ada perubahan sosok saat
membawakanya. Keren sekali yah…
Ini dia, bisa jadi lagu sebuah logat melahirkan karakter masyarakat
tersebut. Dari pembawaan dalam bersosialisasi
bahkan dari karakter bahasa bisa melahirkan tradisi. Terus terang saya sendiri merasa ajaib di
tengah bahasa yang beragam ini, meskipun saya yakin cara pembacaannya pasti ada
yang salah. Tapi teman-teman boleh
mencobanya, pasti bisa merasakan sensasi yang berbeda saat membaca bahasa orang
lain. Ikuti saja kata-katanya, kita
seolah menari mengikuti irama dan permainan
susunan huruf itu.
Selamat mencoba… Indah sekali J
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan meninggalkan komentar Anda. adv