Sudah dua pekan ini saya ikut latihan yoga. Kalau tidak salah dua tahun yang lalu pernah
ikut yoga ditempat tersebut tapi tidak lama karena keburu hamil. Mengingat anak bisa diasuh suami, akhirnya
saya minta waktu untuk latihan. Hanya
satu jam saja, dari jam 08.00 pagi sampai jam 09.00 wib tapi hati, otak terasa
lebih subur dan tubuh terasa lebih berenergi.
Ternyata yang membuat berenergi itu, karena yoga memancing terlepasnya
hormon endorphin yang memunculkan perasaan senang, bahagia, tenang, penuh kasih
dan cinta. Belakangan sumbernya saya temukan salah satunya disini .
Gerakan yoga tidak seaktif senam yang lainya, lebih
minimalis namun menarik otot dan
titik-titik tertentu secara maksimal. Saat
pertama kali terlibat kelas yoga tidak begitu kaget, saat masih aktif di teater kampus
seminggu tiga kali olah tubuh dan gerakanya
tidak jauh beda; pernafasan, olah tubuh dan diakhiri olah sukma. Begitupun sebelum latihan untuk proses
pertunjukan, kami diwajibkan lari dulu atau sekedar peregangan agar tubuh
terasa lentur dan semangat. Saya
mengerti kenapa dulu otak dan hati saya lebih nyaman menghadapi apapun, badan
saya terasa fit dan jarang sakit, hanya sedikit kucel karena jarang ganti baju. Ehm… ini salah satu gerakan umum yoga:
http://devieafriani.blogspot.com/2010/11/manfaat-yoga.html |
Hati saya langsung memilih Yoga diantara pilihan senam atau pelatihan tubuh
lainya. Barangkali karena gerakannya
yang tenang dan efeknya luas. Selain itu seorang pelatih Yoga pernah bilang
bahwa dia punya murid yang punya penyakit kista dan sembuh karena berlatih
yoga. Mengingat penyakit yang pernah
diderita, saya kira yoga pilihan tepat agar tidak diserang kembali. Nah, selain itu aktifitas sehari-hari
menghabiskan otak, hati, tubuh untuk orang-orang tercinta: anak, suami, keluarga,
hal ini cukup sering membuat lelah dan buntu.
Pikiran dan hati menjadi sempit bahkan menjadi sering emosi dan mudah
runtuh ketika berhadapan dengan persoalan.
Efek ini rasanya tidak enak lalu akhirnya saya fikir, jangan-jangan yang
membuat keluarga lebih cerah ketika sang ibu mempunyai perasaan cerah dan tidak
memaksakan diri menjadi ibu. Tapi ketika
ibu bisa menghargai dirinya sendiri tentu akan melahirkan ketulusan dan
kesungguhan dalam mengolah rumah tangganya.
Dan anehnya, saya sering merasa senang ketika bisa menyelesaikan
tulisan, telah berlatih yoga, atau berhasil membuat sayur sop yang lezat, dan
ketika saya senang maka efeknya luas
sekali. Seperti memandikan anak menjadi
riang, menyuci baju sambil nyanyi-nyanyi, beres-beres sambil
loncat-loncat, mencari ilmu tentang perkembangan/mendidik anak. Intinya, bisa jadi ketika
ada sisi lain diri kita yang diberdayakan untuk diri sendiri maka sisi lain
untuk orang lain dilakukan lebih tulus dan menyenangkan.
Dengan kesimpulan itu akhirnya saya memutuskan untuk
menjalani empat aktifitas hobi yang membuat batin hidup. Belajar menulis, yoga, bisnis online oriflame & merajut, sekalipun dijalani secara perlahan namun pasti. Karena saya percaya ketika saya bisa menikmati
diri sendiri maka akan mengeluarkan energi
positif sekalipun energi negatif kerap menyerang.
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan meninggalkan komentar Anda. adv