Mengormati Gemuruh


Foto: Besti Rahulasmoro

Aku kirim proses sunyi yang berisi gemuruh diantara gemuruh yang memenuhi tiap sudut ruang. Sebuah buku yang dipenuhi berbagai gambar sebagai proses refleksi penemuan dan berdamai dengan diri. Saat proses melakukannya tanpa tujuan atau tak ada pencapaian yang sifatnya membesarkan diri, tapi merasa bahagia saja sudah merasa cukup. Lalu biarkan saja dia menemukan jalannya.

Langkah ini dilakukan sebagai upaya menerima jalan semesta. Sebagai bentuk menghormati diriku sendiri pada setiap proses yang kerap mencari dan memecahkan setiap kesunyian.

Sunyi itu pelan-pelan dipahami sebagai caraNya berkomunikasi dengan diri. Hingga si jiwa menemukan dunia yang menjadi akrab. Dunia laku, kata-kata, nada hingga garis. Setiap kata dibalik kertas, layar, suara menjadi energi yang terus mengalir dan mengisi di setiap sudutnya.

Suatu musim aku dipertemukan kembali dengan si garis yang pernah aku simpan lama. Seperti bertemu sahabat lama, tanganku terus bergerak menggaris membentuk lekuk, titik, lingkaran, segitiga pelan-pelan meredakan setiap luka. Selesai menggaris membuat setiap ingatan luka yang berlapis-lapis pulih begitu saja. Bahwa tubuh dan jiwa ini selalu merasa cukup dan menemukan tempatnya. Semua diri memiliki fungsi masing-masing.

Setiap musim bergerak dan terus berganti, proses sunyi bergerak menangkap setiap tanda. Kadang berjeda, kadang tidak mengenal waktu, setiap garis dan kata menemukan tempatnya sendiri. Lalu perlahan bertumbuh, berbunga lalu berbuah.

Sesaat di balik jendela bayang matahari bermain-main mengajak kita keluar untuk berhenti bergerak. Mengikuti hawa panas dan menjadi bayang. Seolah proses yang dijalani seperti menulis di atas air, lenyap mengikuti alir. Namun seseorang berbisik dibalik setiap ranting, teruslah bergerak, karena Pemilik Semesta tidak pernah tidur.

Lalu aku pun memilih terus bergerak, karena setiap kejadian apapun ternyata baik. Saat dipatahkan, dilukai, dialiri air, menjadi tempat hinggap ternyata dapat menjadi bagian dari proses memelihara dan menumbuhkan. Pemilik Waktu tahu setiap detil bagian dari proses pemeliharaan. Meskipun terkadang berat, nanti akan faham bahwa semua proses merupakan bagian fase bertumbuh. Bahwa setiap kejadian akan menjadi baik dan menambah setiap lapis dirimu.

Semoga gemuruh itu bertemu dengan siapapun yang mengapresiasinya.

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan meninggalkan komentar Anda. adv