Kaos Untuk Pertumbuhan Literasi

Kaos Rumah Baca Akar
Foto: Nury Sybli



Pagi itu, hari Sabtu kami dapat paket dari Teh Nury Sybli. Rupanya paket itu berisi 2 pc kaos hitam bergambar Bapak Oyot dari Baduy luar yang pernah digambar oleh suami saya. Wah, ternyata gambar itu jadi kaos juga, proses yang cukup panjang. Jadinya keren banget! Kaos hitam, gambar wajahnya berwarna putih. Wajah Bapak Oyot sangat berkarakter, detil dan kokoh.

Saya sampai sayang banget mau keluarkan dari plastiknya, karena masih takjub dengan hasilnya. Bukan bermaksud memuji suami sendiri, tapi saya lihat sendiri bagaimana proses dia membuat kotak-kotak, mengarsir, detil dan terlihat sungguh-sungguh mengerjakan gambarnya. Jiwanya, tangannya, matanya, bergerak, hati-hati dan detil. Ada kesungguhan yang hadir.

Ceritanya berawal dari kedatangan Teh Nury dan Mas Aam Tok (pasangan suami istri) main ke rumah kami yang berantakan. Mereka adalah sabahat karib kakak kami (Teh Nisa & Wa Alwis) yang sengaja datang ke rumah. Ruang tamu yang kami sulap jadikan studio-studio-an, studio gambar dan menulis, tempat menyimpan buku, kertas dan alat-alat gambar lainnya. Tersusun hasil gambar suami di dinding ruang.

Kami berbincang banyak tentang proses bertahan suami yang tadinya seorang pengajar desain grafis (DKV: Desain Komunikasi Visual) kemudian sakit dan berhenti dari segala aktifitas digital. Kemudian, kami menggantikan aktifitas digital dengan manual yaitu menggambar realis. Seperti foto, gambar realis memberi makna sendiri, tidak hanya senyum, tapi setiap sudut panca indra, garis muka memberi banyak cerita. 

Foto yang digubah menjadi arsiran charcoal lalu menjadi kaos.
Foto: Ima

Kami berdiskusi banyak tentang proses sakit, dunia kopi, bertahan hidup, rumah baca akar, banyak proses hidup yang membuat kami saling menguatkan. Uniknya, mereka berdua merupakan pasangan suami istri yang kerap melakukan perjalanan ke beberapa kota, pelosok-pelosok daerah untuk sebagai penggiat literasi. Ruang-ruang baca tulis untuk anak-anak yang jauh dari fasilitas bahan bacaan maupun sekolah.

Awalnya, Teh Nury dan Mas Aam membuat gerakan literasi diam-diam di kawasan Baduy. Ternyata memberi efek yang luar biasa dan sampai sekarang ada 30 titik Rumah Baca Akar yang tumbuh dan menjadi ranting-ranting, hidup dan menghidupkan.
blo
Sangat inspiratif.

Tak berapa lama dari pertemuan singkat itu, Teh Nury kembali menghubungi suami melalui media sosial untuk digambarkan Bapak Oyot, seorang tokoh dari kawasan Baduy luar. Tujuannya, beliau mau membuat kaos dengan gambar Bapak Oyot. Hasil jual kaos ini untuk donasi dan gerakan Rumah Baca Akar Indonesia. Menarik. Kami sangat antusias mendengar tujuan membuat kaos tersebut. Tak hanya itu, hasil fotonya yang bagus, membuat suami saya bergairah mengaplikasikan dalam guratan charcoal di atas kertas putih.

Berikut penuturan Nury Sybli sebagai founder Blackhouse Library dan Rumah Baca Akar:

“Awalnya saya tidak berfikir untuk memberi sebuah nama pada rumah baca atau sekolah diam-diam di pedalaman Baduy sana. Nama itu ternyata penting karena kita harus merawatnya agar terus tumbuh dan abadi.

Rumah Baca AKAR. Nama ini lahir dari harapan dan cita-cita kami untuk menumbuhkan semangat anak-anak di pelosok negeri. Karena AKAR adalah mula dari semua kehidupan, awal dari sebuah cerita, kami menitipkan harapan agar anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan kembali pada tradisi dan lingkungannya.”

Kaos ini merupakan salah satu jalan membuat Rumah Baca Akar tetap terpelihara, tetap tumbuh dan bergerak. Menurut saya, kaos dengan tajuk Oyot dijual dengan harga yang sangat murah, Rp. 125.000 buat Jabodetabek dan Rp. 130.000 buat luar Jabodetabek. Itu pun sudah termasuk ongkos kirim. Hasil keuntungan jual kaos ini sepenuhnya untuk donasi pergerakan Rumah Baca Akar.

Kaos keren ini bisa kamu miliki, bisa langsung kontak instagram rumah akar baca atau WA untuk pemesanan.

Kamu tidak hanya dapat kaos yang nyaman dan tematik, tapi ikut mendonasi memelihara pertumbuhan literasi.



Akun Rumah Baca Akar:

Fb: Rumah Baca Akar

IG: Rumah_Baca_Akar_Indonesia

Email: rumahbacaakar@gmail.com

Tlp/WA: 0822 0842 5738



#catatankecil

Bandung, 21 Maret 2018

@imatakubesar

11 komentar:

  1. masyaaAllah mulia banget niatnya.... sekalian gambar istrinya juga, Ma. biar pada tau wanita Baduy itu gimana

    BalasHapus
  2. Mantaf ih sketchwork nya bagudms banget 😳

    BalasHapus
  3. Keren banget gambaran suami Teh ������

    BalasHapus
  4. keren pisan teh, ciyus

    BalasHapus
  5. Mantap, bagus banget hasil karyanya

    BalasHapus
  6. Bagus bangeeet!! Gambar yang di kaos mirip sekali dengan fotonya.Semoga rumah baca Akar bisa terus berkembang ya...

    BalasHapus
  7. Teteeeeh!
    Ini kaos yang waktu itu diceritain waktu ke Jakarta tea yah? Emang keren kaosnya Teh, semoga sukses untuk programnya yaaah :))

    BalasHapus
  8. Mantap bin keren teh... Coba yang perempuannya, pengen tau juga perempuan baduy hihi..

    BalasHapus
  9. Keren pisan teh bisa mirip gitu sama aslinya. Beneran keluarga seniman teh Ima yah, sukses buat semua project dan niat baiknya Teh 🙏

    BalasHapus
  10. Keren pisan... Ya gambarnya, ya kegiatannya... Cek ignya ah...

    BalasHapus
  11. semoga rumah akar makin banyak manfaat n langgeng..

    BalasHapus

Silakan meninggalkan komentar Anda. adv