Dentingan Fleedwood Mac dalam musik akustik Big Love menemani tiap
tuts keyboard dan degup jantungku sore ini. Ada apa dengan waktu yang memisahkan kedua manusia dalam waktu lama, cinta? ketakutan? egoisme? Cinta yang membuat
ruang-ruang sepi, ingatan yang mengakar, udara yang terpatri dalam setiap isapan, suara yang mendenting dan
menggantung dalam tiap ingatan, bersemayam dan menetap kuat. Itukah aku, kamu, dia, mereka, kita?
Didalamnya, membawa ingatan
pada setiap pohon-pohon yang tumbuh tegar terlewati satu persatu di sisi jalan, pemandangan yang lengkap di balik jendela mobil. Matahari pagi berwarna
orange pekat bermain-main diantara dedaunan. Desing mesin mobil yang nyaris
tak terdengar, menenggelamkan pandangan pada setiap kehidupan di pinggir jalan
yang terlewati. Segelintir penduduk berjalan dengan degup langkahnya
masing-masing. Matahari menangkap satu persatu bayangan, dalam diam dan
bergerak.
![]() |
Sumber foto: disini. |
Cinta membawa kami pada sore yang sama, di usia yang berbeda.
Waktu berputar putar. Seperti kincir yang setia menyambut angin dengan gembira.
Cinta, datang dan pergi. Tersimpan dalam untaian puisi, buku, deru kota,
gedung-gedung pertunjukan, musik, dentingan gitar, langkah kaki dan pepohonan.
Cinta yang mampu membuatmu datang dan mengejarnya atau bahkan melepaskan.
Memecahkan kepastian dan ketidakpastian. Waktu, tak dapat menghilangkan Cinta.
Ia masih tersimpan rapi di sudut entah.
Ada Apa dengan Cinta? Ia seperti ruang dan waktu, kembali membawa kita pada ingatan masa lalu, tak ada lagi tubuh yang berkuasa atas tubuh, ia melebur dengan masa yang selalu setia pada lakunya. Pertemuan dan perpisahan yang memberi bermakna pada tiap ruang. Cinta, kebersamaan, kebahagiaan, keberanian, air mata dan pertanyaan. Ada rindu yang tertahan, ada kemarahan yang menguap, ada keinginan yang dilepaskan, ada harapan yang abstrak. Cinta memelihara dan melebur dalam kesetiaan pahit dan kehangatan seperti kesabaran segelas kopi.
Ada apa dengan bumi, ia seperti jiwa yang menarik langkah kaki untuk berkata, ya, lalu tersenyum dan berkata tidak lalu menangis. Cinta yang diam-diam memelihara cintanya dalam luka. Apakah cinta yang membuatmu selalu gusar, apakah cinta yang membuatmu lelah dan pergi dari satu tempat ke tempat lain, apakah cinta yang membuatmu berdiam diri. Cinta akan mempertemukan cinta cinta, pada ruang ruang, pada waktu waktu, setia pada cinta yang menghujam jantung, memelihara cinta seperti memelihara kehidupan. Kehidupan akan mengasihimu dan bergerak bersama agar jiwamu tetap tumbuh, berbunga dan berbuah.
Apa apa dengan Cinta? 2. Dia yang akan mengarahkan instingmu dalam mendapatkan cinta.
Bandung, 6 Mei 2016
@imatakubesar
Aku kok sama sekali nggak minat nonton ini hahaha. Kisah Cinta cukup berhenti 14 tahun lalu aja.
BalasHapusKalo saya jatuh cinta sama film ini. Banyak sisi yang bisa diapresiasi, karakter tokoh, background, artistik, pendalaman peran, alur cerita yang rapi, keindahan kota dan kota seni yang khas diangkat di film ini, spt. ada pameran gambar, pertunjukan boneka, di dua sisi yang tampak sangat indah dan ga pernah diangkat ke dunia film. Padahal memberi banyak cinta dan budaya indonesia.
BalasHapusDian Sastro memang cantik
BalasHapus14 tahun lalu nonton film ini masih pake seragam putih abu, baru kelas 1 pula hahah dan sekarang udah punya anak, eh hubungannya apa yah? hihih akan segera menonton film keren ini
BalasHapusBelum sempet nonton hehe. Tapi, andai di kenyataan, kalau saya jd Cinta, udah saya tinggal nikah hahaha
BalasHapus