Healthy Noodle Ala Mini Pawon

Menyisihkan waktu bersama keluarga atau sahabat di akhir pekan bisa membuat pikiran dan hati terasa segar. Berbagi cerita, berita, tentang apa saja yang membuka celah-celah kehidupan di luar batas ruang pikiran kita.  Seringkali sebuah pertemuan itu akan lebih berkesan dan asik, ketika ruang dan makanan yang enak ikut mendukung pertemuan itu. Begitupun ketika saya datang memenuhi undangan dari Ibu Ati Setiati pemilik Mini Pawon di Jalan Floles No. 5 Bandung. Daerah ini tidak terlalu popular, tapi sebetulnya masih di pusat kota, suasana Bandung yang dingin dan riuh oleh rimbunnya pepohonan dapat kamu nikmati. Buat orang Bandung, sebetulnya Jalan Flores ini dekat dengan Jalan Riau yang merupakan daerah rame factory outlet. Lalu tak jauh juga dari Gor Saparua yang merupakan tempat olah raga umum dan dulu populer sebagai tempat pentas musik punk. Nah, tak jauh dari sana akan tampak Hotel Ammarosa, tepat sebelah Hotel Ammarosa ada Jalan Flores tempat Mini Pawon membuka lapaknya, jadi sebetulnya mudah dijangkau dan strategis.


Suasana Mini Pawon.  Berbagi bersama teman, selalu
menyenangkan. (foto: Ima)


Di Mini Pawon, saya dan teman-teman menghabiskan Sabtu sore itu. Suasana Mini Pawon yang nyaman, pohon yang rindang, ruang yang tak terlalu luas, tapi enak buat menikmati makanan sambil diskusi bahkan menyepi untuk menulis. Disana, kami langsung dihidangkan pisang goreng dengan daging pisang yang lembut dilengkapi dengan siraman caramel seperti vla tapi lebih cair. Rasa caramel ini unik, seperti dari gula palem. Tidak terlalu manis, juga tidak terlalu kental juga tidak terlalu cair. Enak sekali. Saya baru merasakan pisang goreng dengan siraman yang membuat nyaman di mulut. Sepertinya siraman pisang goreng ini diberi santan juga, tapi entahlah, Bu Ati merahasiakan bumbu yang nikmat ini. Rasa manisnya bikin kangen dan ingin kembali ke Mini Pawon.


Pisang goreng siram saus.  (Foto: Ima)
Oh, ya, Bu Ati ini seorang seniman lho, dia penyanyi seriosa dari Bandung. Kalau penasaran, bisa cari di youtube dengan kata kunci Ati Setiati. Dan dulu, beliau pun pernah menjadi pengelola catering untuk RSHS. Jadi, setiap dia mengelola rumah makan, ukuran kadar gizinya selalu pas dan tidak menggunakan MSG. Di rumah makan ini, kamu bisa menemukan menu jus sayuran, namanya Jus Timpel, jus ini merupakan campuran ketimun dengan apel. Kalau diperhatikan, kulit muka Bu Ati ini segar dan cerah padahal usianya sudah mencapai 70 tahun. Rupanya, rahasinya menjaga pola makan, setiap hari makan jus ketimun dan apel. Selain itu, kata Ana, Bu Ati selalu terlihat bahagia padahal dibalik semua itu beliau banyak juga masalahnya. Jadi, ya, bahagia dan jaga pola makan bikin awet muda, catet!


Bu Ati Sumiati. (Foto: Ima)

Rupanya, di usianya yang sudah lanjut, dia masih gesit dan mengatur dapur rumah makan sendiri sekalipun ada yang membantu untuk urusan tekhnis. Tapi bayangkan di usia 70 ini, dia masih tetap beraktifitas dan bersemangat layaknya anak muda. Jadi ceritanya, Ana, saya, Ratri, Lygia, Teh Astri, Raja Lubis, dan temannya Ana mau dibuatkan menu special khas Mini Pawon. Ada 2 menu yang menarik untuk dicicipi, yaitu, Mie Siram Iga dan Mie Siram Lidah Keju. Saya agak khawatir dengan menu mie ini, karena sebetulnya saya sedang pengobatan lambung. Ada masalah di lambung saya. Rupanya, Bu Ati menjelaskan, mie ini aman buat orang yang sedang sakit maagh, karena beliau tahu komposisi pembutaan mie. Jadi mie yang disediakan di Mini Pawon bikin sendiri dan tidak menggunakan bahan-bahan tambahan yang bisa membuat perut kembung atau masalah lambung lainnya. Ah, aman, pikirku. Saya jelaskan juga, kalau kondisi lambung saya sedang bermasalah, tapi saya tidak keberatan untuk mencobanya. Karena lambung saya sangat sensitif, jadi meskipun makan satu-dua sendok bisa langsung ada reaksi sendawa terus menerus. 


Mie Siram Iga (Foto: Ima)
Satu piring mie siram iga datang, hangat dan mengepul di lengkapi dengan teh tawar panas. Daging sapi dipotong kecil-kecil dengan bumbu kecap yang rasanya tajam. Bumbu rempah terasa di setiap sudut lidah, dagingnya pun empuk membuat selera makan saya bertambah tinggi. Segera saya lahap mie dengan bahagia, satu dua suap dikunyah sampai kecil. Mie ala Bu Ati ini tak kalah enak dengan mie lomie biasa yang biasa saya lahap. Enak sekali. Dan yang membuat saya bahagia yaitu, perut saya baik-baik saja. Horeee! Berarti, kalau saya mau makan mie, bisa langsung datang ke Mini Pawon saja.

Selanjutnya, menunggu sajian turun dari perut, perbincangan mengalir kemana-mana. Diskusi tentang perfilman Indonesia maupun film luar yang menarik sampai obrolan lucu-lucuan tentang artis, hingga obrolan tentang kebutuhan media sosial untuk setiap unsur, terutama untuk kebutuhan bisnis. Setiap pertemuan selalu memberi banyak daya buat hati saya yang mulai surut. Kami berbagi energi postif yang membuat sore itu bertambah hangat.



Mie Siram Saus Keju (Foto: Ima)
Lalu, sajian yang kedua pun datang, yaitu, mie siram saus keju. Rupanya, selain saus keju ada kejutan berupa lidah sapi yang di potong dadu. Bu Ati bertanya diantara kami kalau-kalau ada yang tidak suka lidah sapi. Tapi nada suara kami sama, kami suka sajian kedua ini. Saus keju lidah sapi ini sangat nikmat, mirip saus pettuchini dengan taburan keju, bedanya, mie yang disajikan mie bikinan khas Mini Pawon. Alurnya kecil-kecil tipis seperti mie lomie. Kalau mie siram iga, menarik selera ke asia sementara mie saus keju ini lebih ke selera eropa.

Perut saya agak kencang karena kenyang, lidah saya pun terpenuhi kebutuhannya dengan rasa lezat penuh kejutan. Kedua rasa yang beda, namun memberi banyak kenikmatan. Saya makan dengan pasti, maksudnya merasa tenang karena Bu Ati menghindari tambahan bumbu seperti MSG dengan kadar gizi yang sudah diperhitungkan dengan hati-hati. Agar kebutuhan vitaminnya terpenuhi, kamu bisa pesan jus sayuran segar yang terasa nikmat di lidah dan segar di badan, sekalipun Bu Ati tidak menambah gula untuk menghidarkan rasa pahit yang dihasilkan dari sayuran. Jadi, selesai makan rasanya berasa sehat dan perut merasa nyaman. 



Mini Pawon tampak depan. (Foto: Ima)
Buat yang sedang merencanakan hangout ke Bandung maupun orang Bandung yang sedang ber-kuliner ria. Tempat makan ini bisa jadi salah satu tujuan kuliner, selain makanan dan minumannya beragam, kesehatannya pun terjaga karena menghindarkan MSG dan kadar gizinya diukur dengan tepat. Tapi tenang, biasanya ketika kita menyatakan teman makan ini menyajikan makanan sehat bukan berarti tidak ramah di kantong, lho. Harga-harga makanan disini sangat cocok buat karyawan yang sedang istirahat tapi cocok juga buat mahasiswa yang ingin merasakana makanan enak, murah dan sehat. Kamu bisa datang ke Mini Pawon dari jam 10.00-21.00 WIB dan buka setiap hari.

Bandung, 25 Februari 2015

Imatakubesar

3 komentar:

Silakan meninggalkan komentar Anda. adv