Dua Ribu Sepuluh

Bertolak pada cerita hidup selama dua tahun ini tepatnya tahun 2009-2010 banyak juga mimpi yang terwujud dan banyak kejadian yang tidak biasa.  Setelah impian itu terwujud, untuk mempertahankan impian ternyata sebanding dalam proses pencapainya.  Banyak sekali batu ujian yang membuat saya kadang-kadang berfikir begini: “Untuk mencapai impian itu harus diuji dan digodog dengan situasi yang luar biasa berat dan setelah impian itu tercapai lagi-lagi diuji oleh objek mimpi, jangan-jangan kita harus hati-hati dalam memilih mimpi?”

seedling-final
Glek… saya mulai menelan ludah, hati kecut dan meracau kemana-mana setelah agak ditenangkan oleh lagu-lagunya "Norah Jones album featuring" lumayan bikin hati tersusun lagi. Sekarang saatnya pikiran itu di-delete dengan sangat hati-hati agar imajinasi tidak tertahan dan dibiarkan bebas. Melihat kedepan karena umur 40 tinggal 8 tahun lagi.  Waktu ini bisa menjadi pendek atau bisa menjadi panjang, bisa melakukan sedikit hal atau bisa melakukan banyak hal, dan seterusnya. Yang penting yakin dengan pilihan hidup, itu saja.

Ini waktunya berhenti menyesali membuang waktu yang begini panjang dan mulai memanfaatkan waktu yang tidak sedikit.  Waktu… waktu… waktu… seolah-olah waktu mengejar mengingat banyak hal yang terbuang di masa lalu.  Usia saya tidak muda lagi, tapi pikiran itu harus dibuang jauh-jauh jika ingin melakukan sesuatu.  Tapi mengingat usia juga tidak apa-apa untuk menyemangati bahwa kesempatan hidup ini milik semua umur, bahwa kita berhak mengasah kemampuan kita terus biarpun harus dimulai dari nol.  Baik dari segi ilmu, kesehatan, lingkungan, menggali lagi ilmu Allah yang sering kita anggap enteng padahal hal ini sangat luar biasa. Agar unsur-unsur hidup bisa berkolaborasi lebih masgul, lalu hidup lebih terasa penuh dan hangat.

Alberto Cerritano-Whale 1

Kembali mengumpulkan banyak hal yang tercecer akibat kondisi yang sudah merasa nyaman.  Kondisi nyaman inilah yang membuat kita sering menjadi lalai.  Lalu saat kita lalai, banyak orang-orang yang sudah mendapatkan pencapaian yang luar biasa, rasa rendah diri dan tak berarti kembali datang, itu rasanya tidak enak. Satu tahun kemarin, dihabiskan membaca buku tentang mengurus anak, download tentang perkembangan anak, diskusi mengenai anak dan hal lain yang mendukung agar anak berkembang optimal.  Hal ini dilakukan agar usia golden age anak agar tidak terlewat, semoga saja karena sya fikir setiap orang tua melakukah hal yang terbaik untuk keluarganya.  Saat bacaan-bacaan ini coba diaplikasikan pada anak dan cukup ada perkembangan yang berarti, hati ini rasanya lebih penuh dan tidak gamang lagi.  Rasa yakin ini yang dibutuhkan saat mengurus anak, agar hati tidak galau dan nikmat menjalani hari-hari dengan si pendatang baru.   

Semangat terbangun lagi setelah blog diperbaharui, rasanya lebih ima. Jadi semangat untuk terus menulis. Menulis apapun lah, jadi inget kata Bang Aswi, belajar menulis itu kuncinya: menulislah jangan  banyak berfikir, menulis dengan hati.  Saya coba menulis terus menerus ikuti hati dan biarkan hati mengarahkan kemana dan menjadi seperti apa jenis tulisan yang saya buat.  Karena semangat inilah, saya menulis lagi minimal satu minggu tiga tulisan.   Ini masalah saya, pikiran saya sering usil dan iseng mikirin sesuatu yang bisa jadi yang saya pikirkan bukan urusan saya tapi menjadi bola salju yang terus menggunung di hati. Oleh karena itu, bola salju ini akan saya buat mencair agar lebih rileks.

2010 merupakan momen yang luar biasa, banyak pengalaman yang baru. Yeah betul, pengalaman baru dalam mengurus anak.  Satu hari rasanya menjadi sangat panjang tapi juga bisa menjadi sangat sempit, hal ini tergantung pada situasi yang muncul dihari itu.  Ketika waktu terasa sempit, terdorong untuk menyambung benang yang sempat habis untuk disambungkan kembali lalu mulai merajut dan kembali diteruskan sampai selesai sehingga terbentuk menjadi suatu benda.  Ketika waktu terasa sempit, ketika melihat video Norah Jones di youtube menceritakan proses kreatif bermusiknya dalam album featuring-nya yang keren itu, saat itu saya kembali teringatkan bahwa untuk mencapai yang kita inginkan adalah dibutuhkan kesabaran dalam menghadapi proses. Seolah-olah kami berbicara emat mata dan dia bicara seperti ini: “Jalani saja semuanya sampai selesai, lama-lama karya yang kamu bikin menjadi menjadi banyak.  Jangan dulu berfikir; entar jadi apa, bakal berhasil ga yah, bakal jadi uang ga yah, nguntungin ga yah, yang lain kan udah jalan duluan jadi usaha ini udah banyak yang megang. Big NO untuk pikiran seperti ini, SINGKIRKAN! Jalani dan tekuni apapun yang kamu suka”. Terimakasih Norah.  

4 komentar:

  1. it's a good idea. keep writing, and you'll find who u'r and how usefull are u for yourlife.... kamu juga menginspirasi aku,ima. love - t'vince

    BalasHapus
  2. Saya hanya mencatat zona nyaman yang bisa membuat lalai. Kadang kita terlalu asyik dengan hal ini. Akan tetapi, kalau ingin maju kita memang harus keluar dari zona nyaman. Berhasil alhamdulillah, tidak berhasil kita telah belajar tentang sesuatu. Bismillah aja ^_^

    BalasHapus
  3. tiada pohon yang tumbuh secara tiba-tiba. juga pada mulanya setetes air sari pati bumi, berubah menjadi bayi dalam hitungan bulan, kemudian lahir dan tumbuh berkembang hingga menjadi tua dan terus menua hingga berajal. perjalanan adalah takdir dunia. disitu ada banyak ilmu sebagai lentera.

    aku tidak mau menjadi LALAY
    tapi ingin menjadi manusia yang bermanfaat
    heheheheheheh

    BalasHapus
  4. waaaah... ga kepikiran :(

    BalasHapus

Silakan meninggalkan komentar Anda. adv