SEDETIK!

Sedetik.Hanya sedetik
ia terengut oleh sapa lelaki yang duduk didepan mukaku diantara teman-teman yang kelelahan dan terlelap dikarpet biru yang digelar di ruang tengah.

Sedetik. Hanya sedetik
Kami melantunkan berupa warna kata dan masa yang terlewati
Gairahku terkesima

Sedetik. Hanya sedetik
Ia menghilang dimukaku diantara batas malam di bawah gemintang dan remang cempor dan dingin udara gunung

Sedetik.Hanya sedetik
Mataku mencari-cari diantara riuh remang warung kopi dan angin dingin yang bersegera lelap di waktu subuh

Sedetik. Hanya sedetik
Lantun gitar yang tak beranjak dari teras dan kesakitan dari seraknya suara
Aku menikmati malam dengan mata yang gelisah mencari sosoknya
Sosok yang membuatku hangat diantara delikan mata bulan

Sedetik. Hanya sedetik
Warna keemasan mengantarkan kami tuk segera beranjak dari riuhnya pohon yang sedari tadi terselimuti oleh lelapnya malam

Sedetik. Hanya sedetik
Ruang itu telah berganti halaman
Aku tak berdaya

siapkah engkau ini,lelaki?kau mengoyak ketenanganku
12-mei-2005> > 15:25:05

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan meninggalkan komentar Anda. adv