Unilever Bersih-Bersih 1001 Masjid Menjelang Ramadhan


Unilever Indonesia bekerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia menjalankan program bersih-bersih 1001 masjid di seluruh Indonesia. Gerakan menarik yang difasilitasi oleh Unilever Indonesia yang memproduksi alat-alat kebersihan seperti, Rinso, Vixal, Molto, Superpell.

Pembukaan gerakan Bersih-Bersih 1001 Masjid ini dilaksanakan di Masjid Agung Sunda Kelapa daerah Menteng Jakarta Pusat. Beberapa kali datang ke masjid ini, saya punya kesan yang berbeda. Nyaman dan klasik. 


Cari-cari informasinya, ternyata Masjid Sunda Kelapa kaya sejarah dan filosofi bangunan yang menarik. Sedikit yang saya tahu, tempat pembukaan acara gerakan Bersih-Bersih 1001 Masjid di mulai dari masjid besar pertama yang dibangun di daerah elit pada tahun 1960-an. Dimana saat itu lahan yang rindang dengan kelapa, belum ada masjid besar yang memfasilitasi kebutuhan ibadah umat muslim di daerah ini. Semoga, gerakan ini memberi pengaruh yang besar buat prilaku masyarakat. 

  

Masjid merupakan pusat kegiatan umat muslim. Aktifitas ibadah yang dilakukan oleh muslim ini mengutamakan kebersihan, menjadi bagian terpenting dan salah satu syarat sah ibadah shalat. Tak hanya badan yang harus bersih, pakaian dan tempat ibadah yang digunakan pun harus bersih dari hadas dan najis. Dari sini tampak bahwa menjaga kebersihan menjadi salah satu dasar prilaku orang muslim. Tidak hanya ketika beribadah (dalam hal ini aktivitas shalat, mengaji), tapi sudah seharusnya menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan sudah menjadi cerminan gaya hidup sehari-hari. 


  

Sayangnya, kebanyakan muslim hanya memperhatikan bagaimana dia berwudhu dan menjaga kebersihan pakaiannya. Sebagian lainnya kurang memperhatikan bagaimana tempat yang digunakan untuk membersihkan diri lebih terawat. Kenyataan di masyarakat, masih banyak ditemukan toilet dan tempat wudhu di beberapa masjid kurang terjaga kebersihannya bahkan tidak layak guna. Banyak faktor yang mempengaruhi; faktor pendidikan dari keluarga, lingkungan yang saling mempengaruhi kebiasaan, tingkat perhatian pemerintah yang kurang. Memang sih kesadaran orang-orang itu berbeda-beda, sering ditemukan menggunakan fasilitas umum seenaknya dan membuang sampah sembarangan. Seperti mukena, sarung, toilet, karpet yang kotor dan bau terutama fasilitas masjid-masjid dekat terminal, masjid tempat wisata, masjid di tempat-tempat pemberhentian. 

  

Biasanya, kalau masuk ke masjid pembawaanya jadi terasa tenang. Apalagi jika masjid dan fasilitas di masjid itu bersih dan terawat, bisa membuat aktifitas ibadah lebih nyaman dan betah. Sudah seharusnya, kebersihan fasilitas mesjid ini harus lebih diperhatikan.

Menjelang bulan suci Ramadhan, masyarakat selalu gotong royong membersihkan lingkungan dan masjid. Langkah ini sebagai bentuk apresiasi dan ekspresi gembira dalam menyambut bulan suci. Kebahagiaan ini ditularkan satu sama lain dengan bentuk bersih-bersih yang memicu energi positif satu dengan yang lain.

Momen program Bersih-Bersih 1001 Masjid ini, dibuka oleh ketua dewan masjid Indonesia, Bapak Yusuf Kalla. Sebagai wakil presiden, beliau menyempatkan datang dan mendukung program ini. Meski sebentar, tapi kedatangannya menunjukan kepedulian pada nilai mesjid sebagai pusat ibadah umat muslim. Dilanjut dengan sesi tanya jawab bersama pimpinan Bapak Willy Saelan (Direktur Unilever Indonesia) dan Dude Herlino (artis dan aktifis mesjid At Tin), sehingga kami lebih memahami tujuan gerakan ini dilakukan. Gerakan ini patut dapat dukungan dan apresiasi dari berbagai pihak, mengingat masjid merupakan pusat kegiatan umat muslim.




Di bulan Ramadhan, aktifitas di masjid akan bertambah ramai mengingat nilai ibadah di bulan Ramadhan sangat istimewa. Ada shalat tarawih, itikaf, mengaji dan mengkaji isi quran, dll. Pastinya animo orang-orang akan bertambah banyak, oleh karenanya kebersihan masjid dan fasilitasnya harus mendapat perhatian lebih. Tidak hanya kewajiban penjaga masjid yang menjaga kebersihan, tapi semua orang harus tertib dalam menggunakan fasilitas umum di masjid. Seperti yang dijelaskan dengan runut dan panjang lebar oleh Bapak Drs. H. Andi Mappaganti (Ketua Bidang Sosial dan Kemanusiaan Dewan Masjid Indonesia). Masjid yang bersih dan nyaman dapat mendukung jamaah dalam menjalankan ibadah mereka dengan khusyu. 

  

Dude Herlino yang saya tahu adalah seorang artis sinetron yang populer di masyarakat. Rupanya dia aktif dalam menggerakan kegiatan di Masjid At Tiin Jakarta. Dukungan Dude terhadap gerakan Bersih-Bersih 1001 Masjid, tak lepas dari kecintaan dia terhadap masjid,”Kegiatan ini dapat menciptakan kebersamaan dan kecintaan terhadap masjid, serta kita dapat menjadi wadah bagi warga yang ingin berkontribusi melakukan perbuatan baik bagi orang lain, terutama menjelang Ramadhan. Saya ingin, keluarga, khususnya anak-anak saya dapat menjaga dan menyebarkan kebiasaan baik ini saat mereka dewasa nanti.”



Katanya, hari Rabu adalah hari yang baik dalam memulai sesuatu. Seperti pagi itu di hari Rabu tanggal 3 Mei 2017, sekelompok pengurus DKM dan dari pihak Unilever bekerja sama mulai menyapu halaman masjid, melap sudut-sudut jendela, pegangan besi, tangga, menyapu dan pel ruang shalat, menggosok toilet, tempat wudhu.





Suasana yang syahdu di tengah-tengah kehidupan ibukota yang hiruk pikuk. Ibu-ibu, bapak-bapak, anak-anak muda bergerak semangat sedari pagi hingga menjelang waktu shalat dzuhur.

Pak Will Saelan berharap, gerakan ini dapat menjadi langkah awal dalam menerapkan budaya kebersihan masjid. Setidaknya setiap menjelang Ramadhan dan dapat menginspirasi lebih banyak lagi bagi umat muslim untuk meningkatkan rasa peduli pada kebersihan.

@imatakubesar

Foto: Ima

6 komentar:

  1. Saya kok sedih ya denger kata ramadhan bentar lagi datang... Ditambah iklan2 sirup. Wkwkwk... Soalnya masih sayang buat beribadah khusyuk. Masih seneng bikin dosakkk. Hiks....

    *ini ngapa jadi curhat sih. Wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haahhahaaaa... biasa, anak muda mah gitu, suka rendah hati.

      Hapus
  2. Waah, Ima sampe juga☺di JakPus, hehehe..coba mampir ke rmh anak bunda, ada bunda lho di situ. Btw, tida semua masjid menyediakan toilet dgn kloset duduk. Sulit bagi musafir lansia bila ingin buang hajat besar atau kecil. Tidak semua lansia, kan, mampu menggunakan kloset jongkok, hehehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Bun. Alhamdulillah, kangen juga Ima aprak aprakan di Jakarta. Semoga bisa ke Jakarta lagi dan ketemu Bunda, ya. Misss uuu...

      Hapus
  3. KAlau masjid bersih, beribadah pun bisa semakin khusyuk :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apalagi kalo lagi banyak masalah, khusyu pisaaaaaan... heeheheee... enak buat nangis2 bombay. Hehee...

      Hapus

Silakan meninggalkan komentar Anda. adv