Program Workshop Literasi di Lapas Anak Bandung

Foto: Ima



Bulan Februari-Juni 2017 ini sepertinya akan menjadi bulan yang menyenangkan. Karena saya diajak ShoutCap untuk jadi pementor ekskul menulis di Lembaga Pembinaan Anak di Antapani Bandung. Lembaga Pembinaan Kemasyarakatan Anak (LPKA) ini, dulu kita kenalnya lapas anak. Saya tidak sendirian tapi ada Wewo (Weekend Workshop), Comicrewyuk, GSSI (Gerakan Semangat Selalu Ikhlas), dan relawan. Jadi program ShoutCap yang dinamakan Program Cerita Anak Negeri ini adalah program literasi digarap ShoutCap yang di provokasi oleh Maman Suherman. Ada kegiatan bebenah perpustakaan, workshop menulis, workshop komik dan bikin gambar. Lalu di bulan terakhir workshop di bulan Juni 2017 akan diadakan pameran bersama di lokasi. Buat saya ini pengalaman pertama dan sangat menggali titik emosi terdalam.

Beberapa minggu lalu tepatnya tanggal 20 Januari 2017, tim ShoutCap melakukan kunjungan dan koordinasi program Cerita Anak Negeri di Perpustakaan LPKA Bandung. Ada tim ShoutCap, Kang Maman Suherman, Relawan, Perwakilan GSSI, Perwakilan WEWO, perwakilan Comicrewyuk dan perwakilan mentor menulis.

Rupanya, lingkungan di LPKA sangat bersih, rapi dan terawat. Mungkin karena mereka dibina ala militer. Saya malah melihat tata ruangnya seperti pesantren modern anak. Ada ruang-ruang kelas untuk belajar, ada lapangan olah raga, saung-saung, masjid dan kamar-kamar anak lengkap dengan ranjang bertingkat, kasur dan lemari. Bahkan ada satu sudut tempat nonton bersama dilengkapi kursi-kursi yang bisa dipakai bersama. Jadi setiap hari ada sekolahnya, kegiatan terjadwal dan disiplin ketat, sehingga setiap hari ada saja yang menyibukan mereka. Dari bangun tidur hingga tidur lagi.

Setelah koordinasi, besoknya tim relawan langsung jalan untuk pembenahan buku perpustakaan, dipilah dan beri tanda. Teman-teman dari Wewo, ada Iput dan Devita, langsung cari buku komik untuk disumbangkan ke perpus LPKA anak. Kamu juga bisa lho menyumbangkan buku-buku bacaan, langsung datang saja ke Kantor ShoutCap di Jl. Pasirlayung Barat A-163 Padasuka-Bandung (atau bisa hubungi Silvi 08994881194).

Waktu saya diajak gabung sama Ratri lalu dihubungi langsung sama Teh Wulan (owner Shoutcap), saya semangat sekali. Tapi ada sedikit ragu, apakah saya bisa? Saya tanya kiri kanan, apa yang mesti saya persiapkan. Yang jelas mental dan cara berkomunikasi yang harus membuat mereka bisa memelihara rasa optimis dan mau berkarya. Pas disana juga ketemu sama Lula yang suka bikin acara nonton bareng dan beberapa kegiatan, bahkan suka bawa makanan buat anak-anak di LPKA hasil mengumpulkan sama teman-temannya. Dia memberi banyak gambaran tentang karakter anak-anak di sana. Setidaknya saya dan teman-teman sedikit tahu karakternya seperti apa. Saya sangat bersemangat, semoga memberi banyak manfaat buat anak-anak di sana.

Tanggal 6 Februari 2017, jam 13.00 wib saya dan teman-teman mentor workshop menulis kenalan. Dari sekian ratus orang di LPKA, yang berminat masuk ekskul menulis ada 8 orang. Selanjutnya, setiap hari Senin jam 13.00 wib kami akan akan datang bergantian untuk jadi mentor menulis: Evi Sri Rezeki, Saya, Kang Ade Truna, Adew Hatsa dan Afrizal Alfi.

Disana kami kenalan dengan 8 peserta kelas menulis, awalnya kaku lama-lama menyenangkan dan saling ledek-ledekan. Di akhir sesi masing-masing menulis di atas kertas A4 dan membacakannya. Ini pengalaman batin yang sulit dilukiskan, saya seperti melihat wajah anak-anak sendiri yang berbulan-bulan tidak bertemu.

Mereka, suatu hari, saya sangat berharap, mereka menjadi orang yang jauh lebih hebat, punya sikap, kuat dan hidupnya berarti.

Bandung, 8 Februari 2017



@imatakubesar


Nb: 
Mohon maaf, tidak ada foto aktifitas literasinya.  
Foto-foto belum di blur, untuk menutupi identitas 
penghuni lapas.  Nuhun.

2 komentar:

  1. kegiatan kalian inspiratif banget, kerennnn teteh :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih Yos Moooo... mereka yang menginspirasi saya tepatnya.

      Hapus

Silakan meninggalkan komentar Anda. adv