Hari (Menulis di) Blog

Foto: Ima

Suara serak Janis Joplin meneriakan lagu Summertime membuka keberanian saya untuk mulai menulis. Okeeeeh… karena awalnya sih bingung mau mulai dari mana. Jadi saya mulai dari apa yang saya dengar. 

Pagi yang dingin, sebentar mendung, sebentar cerah, sambil mengunyah donat cokelat beli di depan sekolah SD dan meneguk kopi gayo seduhan suami pakai kalita wave. Mulut dan pikiran dibawa kemana-mana, dimulai dari saya suka beli komik Casper di Borma, suka jalan sendiri, menikmati pepohonan dan langit, suka nonton teater, berproses di panggung pertunjukan beberapa tahun, sampai akhirnya kembali ke rumah. Jadi kapan saya suka menulis? Sejak kecil kalau ada tugas menulis, saya senang sekali mengerjakannya. Saya fikir, saat itu, dulu sekali, kalau mau menulis harus diberi tugas dulu sama guru, hahhaaa… Hidup saya penuh dengan instruksi, jadi kalau mau inisiatif agak sulit sampai akhirnya insaf begitu ketemu teman. Kata teman, kalau mau melakukan sesuatu, ya, buatlah, lakukan, ciptakan sendiri dan lakukan secara terus menerus.

Suatu hari, sudah lama sekali, di meja kasir Tobucil sekitar tahun 2003-an, saya dan teman-teman ngobrol sana sini sampai berujung buka akun di blogger dot kom. Kalau mau, saya menulis dan posting di blog, kalo engga mau, saya engga menulis dan engga posting di blog. Jadi maunya apa? Maunya saya yaitu bisa keliling dunia, karena saya mau liat pohon, sungai, laut, menikmati suara burung di hutan, mau naik kereta, mau mencoba beragam khas makanan, mau nonton pertunjukan seni khas daerah, tapi kelilingnya dibayarin dan diongkosin. Maksudnya, keliling dunia memang karena pekerjaan, hehehe. Abaikan alasan ini, karena engga nyambung. 

Dengan banyak maunya ini, bukan berarti jadi galau karena kejadian ini belum terwujud sampai detik ini. Tapi saya menikmati yang apa yang paling mungkin saya kerjakan sekarang. Dan yang paling mungkin saya lakukan sekarang yaitu menulis sok keren di blog, kata orang Bandung mah, “Nu penting gaya.” (Nu ini artinya yang) Ternyata dari nu penting gaya ini, ternyata membukakan banyak pintu. Dengan ada blog, saya jadi ada keberanian untuk menulis satu kata demi kata, kalimat-kalimat, pikiran, hati, diolah dalam sebuah tulisan dari apa yang saya lihat, apa yang saya rasa dan apa yang saya dengar. Tadinya saya fikir tulisan saya ini cuma saya aja yang baca, sampai suatu hari tiba-tiba ada yang menanggapi di kolom komen, atau ada yang inbox, ada beberapa teman yang ternyata apresiatif. Wih, saya takut, saya jadi agak hati-hati menulis di blog. Idih, ternyata ada juga ya yang mau baca tulisan saya. Duh, sumpah maluuuu (awalnya), dari sana saja jadi lebih hati-hati dan mempelajari banyak hal dunia menulis dan teknis nge-blog.

Meskipun saya masih mencoba terus untuk komitmen dan mengasah pendirian untuk terus menulis.  Ternyata dari menulis di blog, membuat saya masuk ke dalam beberapa pertemuan yang melibatkan penulis blog lain dan dari sana saya melihat banyak warna kehidupan. Banyak hal menarik yang saya serap dan pola hidup yang unik. Melalui geliat blog ini, saya jadi mengolah banyak hal, membuka banyak ruang kehidupan dan mengikuti dunia digital. Disana juga ada reaksi alami dunia pertemanan, dari saling berkenalan sampai akhirnya punya hubungan sangat baik atau bahkan saling menjatuhkan. Eitss… yang bener? Saya rasa, dilingkungan manapun, kejadian ini alami, pribadi orang beda-beda. Semakin dewasa dan masuk ke dunia blog semakin meluas, untuk mendapatkan teman yang klik dan “seiman” itu ternyata sulit. Banyak faktor yang mempengaruhi, sehingga manusia dewasa banyak was was nya. Meskipun begitu, lebih baik jadi diri sendiri dan teman-teman “seiman” maupun dengan warnanya sendiri, akan datang dengan tingkat kepercayaannya.

Foto: Ima

Sampai saat ini, saya masih cukup nikmat menulis dan posting di blog, apalagi kalau postingannya dibayar atau barter dengan produk, mengekpose tempat, mencoba beberapa makanan restoran maupun café dan hadir di beberapa acara. Itu menjadi salah satu kegiatan yang sedang ramai, meski di luar negeri, kondisi sosial ini sudah berlangsung lama. Semakin banyak tempat yang dikunjungi, pertemuan-pertemuan, obrolan-obrolan, semakin membuka banyak pandangan saya tentang beragam hentakan dan degup jantung di luar sana. Meski sampai saat ini, saya belum ada keberanian untuk mengirimkan tulisan ke media cetak maupun membuat buku solo. Bertahun-tahun melengkapi hidup dengan menulis sebatas di blog pribadi, ikut lomba menulis di blog dan tergabung dalam beberapa kompilasi buku. Rasa percaya diri saya memang sangat payah, meskipun kata teman-teman dekat, saya orangnya pemberani. Saya aminkan saja dan semoga lebih baik dari yang teman-teman saya perkirakan. Uuuyeaaah!

Instrumen musik Janis Joplin masuk ke Ball and Chain, hentakan drum dan gitar elektiknya edun banget. Di luar masih hujan, wangi kopi gayo habis, jadi saya seduh lagi. Suara seraknya, membuat saya berfikir, ada energi yang ‘gila’ banget dari musisi perempuan ini. Ruang-ruang sunyi, ruang-ruang gelisah yang diangkat ke atas panggung menjadi karya seni musik dan mewakili suara banyak orang. 

Nah, begitupun begitu saya membaca beragam tulisan para blogger perempuan ini, tulisannya banyak "meneriakan" hal-hal yang masuk ke diri, kadang sangat spiritual dan inti kehidupan itu sendiri.  Seperti tentang keluarga, catatan harian, lifestyle, atau bahkan analisanya tajam ke persoalan sosial lainnya dengan gaya tulisan yang seolah-olah berdialog langsung. Ulasan dan pengolahan kalimatnya bagus-bagus, temanya tak lepas membagi pengalaman pribadi dan diolah menjadi bacaan yang menarik. Banyak juga tulisan edukatif diolah dengan pembawaan yang ringan, jadi terasa lebih mudah diserap. Masing-masing blogger ini meneriakan jiwa dan pikirannya dengan cara yang unik.  Suara perempuan di dunia digital ini sangat ramai dan hidup, media ini tentu menjadi sangat berarti bagi perempuan.  .

Mendengar suara dan musik Janis Joplin ini seperti mewakili pergerakan para blogger-blogger perempuan ini belakangan ini. Lepas apakah masing-masing tulisan punya misi atau tidak, sedikit banyak, tulisan ini banyak mempengaruhi pembacanya. Masing-masing akan menemukan alirannya.

Pssst! Saya nulis apa ini? Jadi, apa yah, kalau kamu suka menulis, tulislah dan bebaskan. Bebaskan tulisan kamu di media yang kamu suka, mau blog, buku, zines, di poto kopi terus dibagikan, koran, majalah, dan lihatlah bagaimana dunia membawa kamu ke berbagai ruang-ruang kehidupan yang penuh kejutan dan siap dengan berbagai resikonya. Intinya, menulislah, pelajari ilmunya, buat hubungan baik, teruslah menghargai siapapun, jadi diri sendiri. Lalu kamu akan bertanya, bagaimana saya bisa mendapatkan uang dari menulis? Tenang, setiap orang yang bersungguh-sungguh dan tulus, pasti punya jalan rezeki dengan caranya sendiri dan kamu akan dibukakan pada kehidupan yang luas, luaas, luaaas, luaaaas.

Selamat Hari Blog Nasional. Keep your hand writing, dunia ini banyak warna dan dengan sendirinya kamu akan menemukan warna duniamu sendiri. Berbahagialah.

Bandung, 27 Oktober 2016



@imatakubesar

12 komentar:

  1. Wahhhh nulis sambil ngopi diiringi Janis Joplin, makin jadi sore yg romantis dan puitis

    BalasHapus
  2. semangat nulis terus mbak, nulis semoga bermanfaat buat orang yang membaca

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, terima kasih sudah mensupport, ya.

      Hapus
  3. Nulis dari hati dan tetap lah berbagi. Semangat blogging yaaa :)

    BalasHapus
  4. Saya masuk aliran blogger perempuan yang mana ya? Gak ada yang ngagoler aja ih Teh Ima mah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Teh Orin mah masuk madzhab merendahkan diri meningkatkan kualitas. Atuh itu blogna seperti menu makan malam, lengkap dan hangat.

      Hapus
  5. Ugh jam 2 malem di tengah hujan tiba2 dapat suntikan energi positif😊 makasih mak...😀 semangat menulis... semoga kehidupan luas penuh warna warni siap menyambut setelah ini.

    BalasHapus
  6. Kakak paragrafnya terlalu panjang.

    Saya pusing bacanya dan tidak bisa menangkap apa yg disampaikan..

    Cuma sekedar masukan aja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siiiaaaap, bungkus!!! Makasih yah masukannya.

      Hapus
  7. wah keren banget kata-katanya. Jadi ketagihan bacanya mbaa :)

    BalasHapus

Silakan meninggalkan komentar Anda. adv