Pancake RedsDipo yang Memikat


Pancake Khas RedsDipo. Foto: Ima
 Dago Bandung, selalu menjadi destinasi tempat makan yang asik untuk di eksplore. Tempatnya di kota, tapi banyak pohon, trotoar buat jalan kaki pun luas dan cukup nyaman. Saya suka jalan kaki, jadi, seringkali saya memilih jalan kaki untuk menikmati kota. Saya selalu merasa “waas” kalau jalan diseputaran Dago, selalu ingat masa remaja, jalan kaki dari Jalan Panatayuda sampai Balubur. Lari-lari bersama teman pulang sekolah. Sudah, abaikan. Kali ini, saya jalan kaki (lagi) dari Balubur ke belakang gedung BCA, menelusuri trotoar di bawah jalan layang Cikapayang, lalu menikmati udara sebentar di taman Dago dan menyebrang di perempatannya. Disini menyebrang agak sulit, jadi bersahabat saja dengan lampu merah, kamu bisa menyebrang dengan leluasa. Sesampai di RedsDipo, adem. Mau minum air mineral dan yang hangat-hangat.

Udang tepung saus telur asin. Foto: Ima
Sore di RedsDipo enaknya makan camilan dan ngopi. Katanya, menu baru di RedsDipo ada Pancake, jadi saya pesan Pancake, pisang goreng durian dan teh hangat tawar. Teman saya, Lygia, sudah memesan makanan duluan, katanya lapar. Beberapa menu sudah berjajar disana, ada udang tepung dengan saus telur asin, ikan bakar, nasi hangat, sambal khas RedsDipo. Saya memilih menunggu menu datang sambil coba udang tepung-nya. Begitu menggigit udang pertama dengan saus yang meleleh diluar, mulut saya langsung merasa ketagihan, rasa asin dan gurih berkumpul disana. Rasanya? Jangan ditanya, enak sekali, dan saya mulai mengabaikan kolesterol dengan mencoba satu lagi. Tak lama kemudian, teman saya datang, namanya Ratri, dia baru pulang dari Aceh untuk menghadiri Festival Kopi disana. Suasana bertambah rame mendengar cerita-cerita tentang festival kopi yang membangun imajinasi. Tentang festival kopi yang luar biasa, perjalanan yang menyenangkan dan bloger-bloger Aceh yang menjamu dengan sangat baik. Glek! Betapa saya ingin sekali datang ke Aceh, saya ingin baca puisi di pantainya sambil minum kopi (Hahhaaa!): sebuah persembahan untuk alam.

Tapi saya disini, takjub mendengar semua cerita yang diuraikan Ratri. Langit sore di Jalan Dipati Ukur No. 1 Bandung, mendung dan berat, tapi suasana tetap hangat di dalam. Sambil bercerita, Ratri pesan Sapo Mie, ini tampak lezat, katanya lagi, Sapo Mie ini menu baru dan pantut dicoba. Lampu-lampu yang rendah, suasana cat ruang mendominasi merah membuat saya nyaman berlama-lama disana. 



Misoa Kuah Merah pesenan Ratri.  Foto: Ima

Sambil mendengar cerita riang gembira dari Ratri dan Lygia, pancake panas datang. Uapnya masih mengepul, kulitnya berwarna cokelat dengan saus cokelat dan taburan cokelat kitkat. Yummm! Saya masih mengagumi komposisi makanan yang indah itu, sayang rasanya jika harus segera di makan. Tapi saya lapar, mulut saya tiba-tiba bisa langsung merasakan sensasi dibalik tumpukan pancake yang menggoda iman ini. Saya mulai memotong bagian pancake yang bulat, tekstur kulitnya yang sedikit bantat ditusuk oleh garpu lalu dicocol pada saus cokelat beraroma black cokelat yang tajam. Akhirnya, saya pun melahapnya, maaf kawan, saya harus memakanmu. Saya baru mencoba Pancake cokelat, biasanya banyak mentega dan berwarna cream disiram syrup atau madu. Jadi, baru kali ini saya merasakan pancake dengan sensasi rasa yang penuh. Penuh cokelat.

Tak lama kemudian datang pisang goreng isi durian. Buat yang suka durian seperti durian seperti saya, sensasi makan durian yang disembunyikan dibalik pisang, pasti akan jadi kejutan tersendiri. Diluar kulitnya terasa garing dan hangat, tapi begitu digigit, isian duren leyur di dalam. Konsentrasi dalam mendengarkan cerita jadi agak tersendat-sendat karena terpikat oleh rasa gorengan pisang-duren yang ajaib. Yang jelas, menu ini cocok sekali untuk tajil buka puasa. 


Pisang Goreng-Durian.  Foto: Ima

Sebaiknya, makan dua jenis makanan ini dilengkapi dengan teh tawar atau jus jeruk. Karena rasa manis dari pan cake cokelat dan pisang goreng –duren sudah bertumpuk-tumpuk memenuhi mulut dan perut. Kedua menu ini bisa jadi referensi baru buat masak di rumah, meskipun rasanya tidak sama (biasanya begitu, hufft!), tapi bisa jadi variasi buat menu camilan keluarga saya. Kalau gagal masak dan mau makan lagi rasa yang sama, tinggal pesan saja minta kirim ke rumah atau langsung datang ke Reds Dipo, Jl. Dipati Ukur No. 1 Bandung.

Bandung, 6 Juni 2016

@imatakubesar

4 komentar:

  1. Sedikit koreksi mba ima. Alamatnya di Jalan Dipati Ukur No.1 dan yang dipesan mba ratri itu namanya Misoa kuah merah :)

    BalasHapus
  2. widih, itu pancake pisang goreng duriannya enak banget ya? Pagi-pagi udah ngeliat yg kayak gini, jadi tambah laper hha

    BalasHapus
  3. Ampuuun, misoanya menggugah selera, sungguh :(

    Salam,
    Senya

    BalasHapus

Silakan meninggalkan komentar Anda. adv