Dimsum Lezat Di Bandung

Dapur Dimsum Choie tampak rapi dan terbuka. Uap dibalik tumpukan klakat mengepul ke udara, harum masing-masing dimsum dibalik klakat menarik imajinasi rasa di lidah, membuat saya ingin segera menyantap panganan ringan itu. Hangat dan ramah.


Orang awam di Indonesia punya anggapan, kalau dimsum adalah sejenis dengan baso tahu atau siomay. Pemikiran ini benar, karena siomay adalah salah satu bagian dari panganan ringan khas Dim Sum. Dim Sum itu berasal dari Hong Kong, dalam bahasa katonis istilah dim sum artinya makanan ringan, panganan kecil khas Hong Kong yang dihidangkan dalam acara Yum Cha atau acara minum teh. Tapi budaya minum teh ini berkurang, karena ada anggapan bahwa ngemil dimsum bisa membuat gemuk. Nah, mulai terbuka nih, ternyata Dimsum itu tidak hanya satu jenis makanan, tapi punya lusinan jenis dimsum asal Hong Kong dengan beragam keunikan rasa, bentuk dan isian.



Jenis makanan olahan Dimsum mulai dikenal dan memasyarakat di Indonesia sekitar awal 2010-an. Di Bandung tepatnya di Dimsum Choie Jl. Surapati No. 63, ada tempat untuk menikmati beragam jenis dimsum ini. Karena disana ada ragam pilihan rasa dan isian Dimsum lezat untuk dinikmati, seperti, Chicken Ball, Xiaolong Pao, Ufo, Siomay Crab, Keichok, Bakpao Pandan, Ubur-ubur, Lumpia Kulit Tahu, Pangsit Ayam Sayur, Titanic, Hakau, Pangsit Ayam Sayur, Pikachu, Siomay, Bakpao Durian. Tapi, buat yang ingin makan kenyang maksudnya belum lengkap tanpa makan nasi, di Dimsum Choie ada menu nasi seperti Nasi Bebek/Ayam Rica, Bebek/Ayam Lumer, Bebek/Ayam Rempah, Bebek/Ayam Kremes dan Baso Suki. Harga? Tak perlu khawatir, dengan rasa yang melimpah di mulut, kamu cukup mengeluarkan Rp. 20K per porsi. 


Tempat dimsum ini tidak jauh dari seputaran perkantotan, seperti Telkom, Gubernur Jabar, dan dinas-dinas lainnya. Suasana tempat yang adem, dengan meja dan kursi memberi energi yang positif dan bisa menjadi tempat yang reflektif dan mengembalikan pikiran dan tubuh lebih rileks. Kondisi ini bisa dimanfaatkan buat teman-teman yang melepas lelah dari pekerjaannya. Duduk tenang, tawa sambil menikmati panganan ringan dengan cita rasa seni yang tinggi di balik rasa maupun bentuk yang dapat menyentuh hati.


Saya tidak dapat membayangkan jika saya masih di bangku SMA, sepertinya kedai ini akan jadi tempat yang dipilih buat duduk bareng, menikmati panganan, melepas lelah setelah belajar seharian. Kawasan Jl. Surapati ini sudah tidak asing lagi buat saya, kalau pulang sekolah dari arah Jalan Panatayuda, saya sering jalan kaki bersama teman-teman menuju rumah teman di seputaran Jalan Surapati. Dimsum-nya enak, bapau-nya juga asik buat ngemil sambil minum yang hangat-hangat maupun yang dingin dan harganya cukup murah untuk anak sekolahan. Satu porsinya cukup Rp 12.000 saja dengan rasa dan pilihan panganan yang banyak. 


Kalau masih belum terbayang tempatnya dimana, patokannya adalah Gasibu dekat Gedung Sate (kantor gubernur Jawa Barat. Nah, Gasibu ini diapit oleh dua jalan, Jl. Diponegoro (wilayah Gedung Sate) dan Jl. Surapati (wilayah perkantoran Telkom). Ke arah barat dari gedung Telkom dengan menelusuri Jl. Surapati, disebelah kiri jalan kamu akan menemukan bangunannya berwarna putih, tiga lantai dengan kerangka besi yang tangguh. Konsep ruangannya terbuka, tak ada jendela maupun pintu. Sehingga sirkulasi udara keluar masuk dengan sempurna. Sesekali mencoba makanan khas Hong Kong di pinggir jalan Surapati, bisa sekali-kali dicoba untuk merasakan sensasi budaya minum teh yang apik bersama teman maupun keluarga tersayang. 


Foto-foto: Ima

Bandung, 4 Juni 2016
@imatakubesar

10 komentar:

  1. Di sini belum ada makanan macam ginian Mbak. Bisa jadi ide bisnis nih ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa banget, mba, asik buat cemal cemil, tempatnya dibuat cozy tapi tak membuat segan. Silahkan :)

      Hapus
  2. Ceu, rooftop kata kang Benny lebih cozy, kita blm coba ke atas.

    Apa perlu ke sana (lagi)?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Udah kebayang, pasti asik bisa makan di rooftop. Banyak pemandangan yang bisa dilihat, nih.

      Hapus
  3. Pernah makan dinsum waktu diundang ulang tahun Hotel Grand Candi. Enaak...aku paling suka ceker ayamnya..hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaah... saya malah belum pernah coba ceker ayam, masih belom tega, hihi...

      Hapus
  4. dimsum yummyy, cocok buat yg diet menghindari gorengan

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyah, bener, bener, bisa mengalihkan keinginan makan gorengan, soalnya kalau makanan camilan kaya begini, makannya lahap juga tapi cepat kenyang.

      Hapus
  5. dulu penasaran banget sama dimsum itu kayak apa, pernah sekali nyoba langsung ketagihan. sekarang kalau ada restoran menu dimsum langsung pengen2 masuk pesen :))

    BalasHapus
  6. Mau dimsum, tapi, kantongnya belom siap :'D

    Salam,
    Gianta

    BalasHapus

Silakan meninggalkan komentar Anda. adv