Cara Investasi Aman

Gaya Investasi Orang Tua Kita

Saya ingin sedikit cerita tentang cara orang orang tua kami mencari rezeki dan mengelolanya. Belajar pada Amih dan Bapak, mereka adalah pasangan yang pekerja keras, konsisten dalam usaha dagang ayam. Setiap malam jam 22.00 WIB, bapak sudah pergi ke gudang untuk menyembelih ayam pejantan, setelah selesai, baru dibagi-bagi dan diantar ke pelanggan dan sebagian lagi diangkut ke Pasar Baru. Karena pekerjaan mereka adalah berdagang, jadi penghasilannya hanya dari hasil jual beli dan bergantung pada kondisi pasang surut dan gejolak harga pasar yang banyak kejutan. Oleh karenanya, kunci sukses seorang pedagang harus apik dan pintar dalam mengelola keuangan, tegas dalam membedakan dana usaha dengan kebutuhan dapur rumah tangga. Ini yang seringkali membuat sebuah usaha bankrupt karena tidak bisa mengatur keluar masuk keuangan.




Amih saya orangnya cerdas, sabar, sederhana dan penuh strategi, dia perempuan yang sangat apik dalam mengatur keuangan. Begitu dapat keuntungan tidak lantas digunakan sepuasnya untuk belanja, jalan-jalan, tapi membagi-bagi pos untuk ditabung dan punya target. Ia pasti akan memasukan pada beberapa pos. Amih faham, mereka bukanlah pegawai negeri yang akan mempunyai dana pensiun, sehingga, dia menyiapkan diri dengan membuka kontrakan dan membeli sawah sebagai investasi untuk masa tua. Meskpun Amih tidak lulus SR (Sekolah Rakyat, SD jaman dulu), tapi ia pintar berstrategi dan tegas dalam mengelola tabungannya untuk target-target masa depan.

Target masa depan ini maksudnya, mereka bekerja tidak hanya dinikmati oleh mereka sendiri, tapi benar-benar dipersiapkan untuk Investasi anak-anaknya dan masa tuanya. Pilihan investasi orang tua kita jaman dulu selalu jatuh pada bentuk fisik, seperti sawah, kebun, rumah, toko dan emas. Jarang sekali menyimpan uangnya dalam bentuk deposito bahkan investasi di pasar modal. Beda jaman orang tua saya dengan pertumbuhan harga sekarang ini. Jangankan untuk menabung, untuk memenuhi kebutuhan dasar rumah tangga saja kadang sering keteteran. Mengingat tuntutan hidup dan gaya hidup yang bergerak sangat cepat tumbuh di lingkungan kita.

Sebelum menikah, tentu ada keinginan punya investasi masa depan dalam bentuk fisik, tapi kalau melihat keadaan sekarang rasanya belum terbayang akan dapat terpenuhi dari mana. Harga sawah, tanah dan emas semakin tinggi, untuk membelinya artinya kamu harus punya uang cash yang cukup banyak. Jadi yang terfikirkan sekarang adalah, apa yang sudah diperoleh, ya, gunakan saja untuk kebutuhan sekarang.


Pilihan Investasi Jaman Sekarang
Namun, sekarang ada gaya investasi cerdas yang bisa kita ambil, tak perlu merasa terlalu cepat atau merasa terlambat untuk melakukan investasi atau alasan lain tidak berinvestasi karena pendapatan kita sedikit atau sedang. Berapapun julmah pedapatan kamu, saat menerima pendapatan pertama atau mungkin baru sadar harus investasi setelah pendapatan yang kesekian, jangan ditunda lagi untuk melakukan investasi. Reksa Dana Manulife mempunyai program dan pengelolaan keuangan yang menarik untuk dipelajari untuk kita-kita yang masih belajar investasi. Iyah, ibarat menanam pohon, uang yang kita simpan di Reksa Dana akan berbuah. Ko, ya bisa? Iya, karena dana yang kita simpan di Reksa Dana dikelola sedemikian rupa oleh orang ahli di badan-badan usaha dan disimpan di berbagai bank agar mengurangi resiko. 





Sebagai newbie di bidang investasi, pastikan, kamu nyaman dengan Manulife Dana Kas dulu sebelum melirik produk-produk investasi lain yang lebih agresif. Karena Manulife Dana Kas ini salah satu produk Reksa Dana yang pertumbuhannya stabil atau boleh dibilang konservatif. Hanya dimulai dengan menyisihkan dana sebesar RP. 100.000, kamu sudah bisa investasi sekarang juga. Jadi, tidak ada alasan lagi untuk kita untuk tidak memutuskan investasi karena pendapatan yang kurang. Investasi berbeda pengelolaannya dengan menabung, karena ketika kita menyimpan uang untuk investasi dana tersebut akan bergerak, bekerja dan menghasilkan keuntungan.

Sebentar, lalu apa bedanya dengan menabung? Nah, kalau Investasi di Manulife Dana Kas setiap bulan ada hasil, bebas pajak, bebas biaya admin, dan jelas dong nilai uangmu bertambah. Berbeda dengan menabung, dengan jumlah yang sama, uang tabungan kamu bukannya bertambah tapi malah berkurang karena dipotong pajak bulanan, biaya admin bulanan. Ketika kamu bekerja keras dan menyimpan uang di bank lalu uang itu tidak bertambah malah berkurang, sangat disayangkan sekali. Jadi, sebagai newbie yang ingin mulai berinvestasi, di Reksa Dana ini pilihan dan program yang tepat.

Investasi di Reksadana Manulife pun bisa kita simpan sebagai dana darurat. Ya, karena uang yang kamu simpan bisa dicairkan kapan saja dan hasil investasinya lebih menarik dibanding bunga tabungan Bank. Kita tidak pernah tahu kehidupan kita kedepan, oleh karena itu kita perlu menyisihkan pendapatan kita untuk dana jaga-jaga. Dana jaga-jaga atau dana darurat ini tentu saja akan sulit jika disimpan dalam bentuk fisik. Karena jika kita meng-investasi dana kita dalam bentuk sawah, kebun, meubel, ketika kita butuh dana cepat, benda-benda ini termasuk jenis yang sulit dijual dan memakan waktu lama.


Fenomena yang Terjadi
Pelajaran yang diambil dari “manajemen” orang tua dalam mengelola keuanganannya adalah hidup irit, menabung lalu mengambil keputusan untuk berinvestasi. Kebutuhan jaman sekarang memang semakin tinggi, tapi sebetulnya, berapapun pendapatan yang kamu hasilkan tidak akan pernah cukup selama kita tidak dapat mengontrol gaya hidup. Kuncinya ada di gaya hidup kamu. Jumlah pendapatan yang diterima sebanyak Rp 2 jt maupun Rp 20 jt, nilainya akan sama saja dan tidak akan memenuhi kebutuhan, karena seringkali jumlah pendapatan akan diikuti oleh gaya hidupnya. Apalagi untuk penduduk perkotaan yang difasilitasi berbagai tempat konsumtif, kondisi ini mendorong gaya hidup manusia semakin tinggi. Sikap konsumtif tanpa perhitungan yang jelas akan menimbulkan kebocoran anggaran dana yang menyebabkan pengeluaran lebih banyak dari pendapatan. Sehingga, tak menjamin bagi siapapun bahwa semakin tinggi pendapatan akan memenuhi segala kebutuhannya, karena tergantung bagaimana setiap orang mengelola keuangannya dengan bijak.

Contohnya seperti ini, begitu ada uang di genggaman, seringkali kita sulit mengendalikan keinginan untuk membeli sesuatu yang sudah kita idam-idamkan, lalu men-traktir teman, beli barang yang tidak butuh bahkan sudah ada, dll. Seolah ada kepuasan sendiri untuk membelanjakan uang itu, alhasil pendapatan hasil kerja keras pun menguap begitu saja, sekedar lewat. Jika kurang perhitungan, imbasnya pendapatan hasil keja keras kita akan cepat habis dan tidak nyangkut dalam bentuk apapun. Seringkali, gaya hidup ini yang membuat orang sulit menyisihkan pendapatannya untuk investasi. Padahal usia terus bertambah dan kemampuan tubuh manusia untuk bekerja pun berkurang. Jadi, sebaiknya segera ‘insyaf’ dan melakukan investasi sekarang aja.


Mengubah Gaya Hidup demi Masa Depan

Bagaimana cara mengubah gaya hidup kita dalam menghadapi kebutuhan-kebutuhan masa depan. Kuncinya:



Penghasilan - Gaya hidup - Inflasi = Masa Depan


Karena kalau uang kita semua dihabiskan untuk gaya hidup, ada kemungkinan kita akan sulit mengendalikan keuangan kita. Tapi pada kenyataannya, banyak sekali orang yang sulit mengendalikan diri ketika menerima jumlah pendapatan yang besar lalu digunakanlah uang itu untuk memenuhi keinginannya. Kalau penghasilannya makin besar dan gaya hidupnya bisa diatur, seharusnya masa depan pun bisa diatur. Nah, bagaimana caranya?

1. Pay your self first: Menabung terlebih dulu.

Kebiasaan menabung itu baik ditanamkan sejak dini, hanya saja tidak semua orang mampu disiplin dalam menabung. Seringkali ketika kita melihat jumlah uang tabungan bertambah banyak, kita sering mudah tergoda untuk mengambilnya dengan beragam alasan. Namun, kebiasaan ini bisa kok diubah asal mau, di Manulife Reksadana menawarkan cara menabung modern yaitu investasi.

2. Irit

Kebiasaan jajan atau ngopi di café sebaiknya dikurangi, lalu diganti dengan alternative lain dengan membeli kopi giling. Biasanya, di café camu bisa mendapatkan kopi dengan harga Rp. 25K. Jika kamu beli kopi giling sebanyak 200 gr seharga Rp. 15K, kamu bisa menikmatinya beberapa gelas.

3. Lakukan langkah investasi sekarang aja, karena dengan investasi simpanan uang kamu akan bertambah bukannya berkurang karena ada biaya-biaya administrasi.

Jadi, ubah gaya hidup dan segera berinvestasi, jangan tunggu waktu lagi.

Jadi, Berani Investasi? Harus. Masa depan kamu dan anak-anak ada di tangan kamu. Sudah saatnya kita menyisihkan dana untuk investasi, Reksa Dana Manulife memberi kemudahan berinvestasi. Tanggal 23 April 2016 di Eduplex Cafe Dago Bandung ada acara Ngobrol, Yuk!, Manulife meluncurkan situs yang memudahkan para konsumennya yang tertarik untuk melakukan investasi aman.  Namanya sangat dekat dengan hubungan kekeluargaan kita yaitu MAMI.  Karena simbol Ibu inilah yang membuat kita belajar tentang proses pengaturan dana yang apik bagi keluarga.  Sehingga Manulife mengangkat nama Mami ini membuat kita sebagai investor merasa dekat dan bisa memantau perkembangan dana yang kita simpan di situs ini.  




Sekarang, apalagi yang kamu tunggu, sudah saatnya tumbuhkan niat investasi lalu segera klik situs: KLIKMAMI.com, di situs ini kamu akan diarahkan untuk mulai daftar investasi dengan cara online. Tidak ada batas wilayah, seluruh Indonesia yang dapat mengakses internet bisa melakukan investasi. Apa lagi yang ditunggu? Investasi, sekarang aja.

Bandung, 1 Mei 2016

@imatakubesar

Foto:Ima

7 komentar:

  1. Teh ima...Amihnya persis spt mimi saya. Meski hanya sekolah SR tp mental enterpreneurshipnya jago dan strategis bs mengolah dan menyiapkan dana yg minim sekalipun hinggabkm bs survive.
    Btw sy blom berani ke reksadana meski bbrp temen sdh mengenalkan. Entah knp...msh ragu2...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya yah, orang tua jaman dulu itu insting dan mentalnya bagus banget. Mungkin karena pernah melewati kondisi politik dan negara yang engga aman, yah.

      Mungkin ragu-ragu karena memang belum ada yang syariah. Tapi tingkatan keuntungan dan resiko bisa kita tentukan, Mba.

      Hapus
  2. Setuju, Mbak. Investasi sedini mungkin, bakal memetik hasilnya nanti. Saya investasi di pasar modal, hihi. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, saya ga ngerti-ngerti sama pasar modal. Haduh! Mantap, Mba. ;)

      Hapus
  3. Amihnya keren yah :) mirip mamahku jg deng hihi..

    BalasHapus
  4. Artikel yang bermanfaat
    TFS mbak
    salam sehat dan semangat

    BalasHapus
  5. makasih mbk pencerahannya,harus dipikirkan mulai dari sekarang nih untuk investasi

    BalasHapus

Silakan meninggalkan komentar Anda. adv