Hadiah Akhir Tahun: Hangout Bareng Ooredoo (3)

Malam Minggu kali ini saya lewati dengan istimewa, udara malam Bandung kembali saya hirup. Rasanya sudah lama tidak merasakan ini. Kerlip kota terlihat jelas dan indah di dataran atas Bandung, tepatnya di Hotel Clove Garden, Awiligar. Angin cukup besar, mobil-mobil pengunjung penuh dan parkir berjajar rapi. Rasanya hampir semua orang mengabadikan keindahan tempat itu dengan memotret memakai smartphone dan kameranya. Saya maunya diam dan menikmati dengan mata, tapi sayang juga jika tidak mengabadikan momen, membagikan keindahan tempat ini ke keluarga juga teman-teman. Disini kami mampir sebentar untuk menyimpan barang dan sedikit membersihkan diri. Jam 19.00 WIB mesin bis Blue Bird mulai menyala, rombongan Indosat IM3 Ooredoo kembali berkumpul di lobi hotel. Dengan hanya membawa tas kecil, laptop dan bawa barang secukupnya, karena kami akan makan malam dan presentasi photo story.

Lobi Hotel Clove Garden.
Foto: Ima

Perjalanan dilanjutkan menuju rumah makan Atmosphere di Jalan Lengkong Besar Bandung. Kalau lancar, waktu tempuh dari Awiligar hanya 15 menit, tapi karena memakai bis dan jalanan malam Minggu itu cukup padat, jadi kami menghabiskan waktu perjalanan sekitar 30 menit dari Hotel Clove Garden. Kawasan yang kami lewati kawasan yang cukup padat, banyak rumah dipinggir jalan yang dijadikan tempat usaha. Kebanyakan jalan utama di Bandung ini dua arah dan hanya cukup 2 jalur, kalaupun jadi 2-3 jalur itu karena diubah jadi searah. Motor-motor saling menyusul, mobil-mobil merayap perlahan, polisi tampak sibuk mengatur jalanan kota. Sesekali, kuhabiskan waktu di bis memilih foto dan membuat caption yang pas untuk foto yang akan dipresentasikan.
Sampai di Atmosphere di suguhi tempat yang indah dan “mahal”, saya bisa merasakan kami masuk ke rumah makan yang istimewa. Dan sepertinya mendapat kesempatan makan malam di tempat ini buat saya kesempatan langka, semoga nanti tidak. Lampu ruang makan temaram, atap yang tinggi, beberaoa ada joglo, tangga batu, meja kayu yang tangguh, decik air di sudut kolam, ruang ditata apik, modern dan mendapat sentuhan etnik, tempat ini jadi tampak mewah.

Malam Minggu, dimana-mana ramai pengunjung, ada rombongan-rombongan lain menikmati hidangan khas Atmosphere. Musik dari panggung pertunjukan, menghibur dan membangun suasana pengunjung yang datang untuk melengkapi kenikmatan kebersamaan. Gelak tawa dan keceriaan memenuhi ruang dan tiap sudutnya. Saya bisa merasakan itu, langkah-langkah bahagia dari para peserta Hang Out bareng Indosat Ooredoo terlihat ringan dan ceria. Wajahnya sumringah berikut malu-malu dan sungkan. Perpaduan senang dan entahlah.

Ketika buku menu dikeluarkan, satu persatu menu terpampang lengkap, dari makanan khas Indonesia sampai khas Eropa. Suasana lembut dan etnik membuat suasana makan malam terbangun nyaman dan hangat, menghapus ingatan akan suasana macet yang baru saja kami lewati. Ini makan malam yang istimewa yang kami dapatkan, satu meja dengan orang-orang yang isimewa. Lalu, Bernard-MC yang memandu sepanjang acara menyampaikan,

“Silahkan pesan makanan apa saja dan jangan lupa pesan juga minumnya. Kalau masih kurang, masih boleh menu penutupnya, silahkan, jangan malu-malu.”


Cordon Bleu versi Atmosphere.
Foto: Ima
Menu yang saya pesan Cordon Bleu dan Juice Alpocado, menu penutupnya pastry yang dilengkapi dengan 1 scoope ice cream. Makan malam yang enaknya keterlaluan, sampai tidak tega menghabiskannya karena ingat suami dan anak-anak di rumah. Jadi, saya telepon dulu mereka sebentar, berbagi kesenangan dan doa tentu. Langit malam itu pun begitu tenang, padahal beberapa hari ini Bandung selalu diguyur hujan. Semua makan dengan tenang, dilengkapi dengan tawa dan perbincangan hangat.

Setelah semua selesai makan malam, satu persatu kelompok mulai presentasi hasil karya photo story yang sudah diolah oleh masing-masing kelompok. Setelah tadi siang dibagi kelompok, dipinjamkan property, membuat cerita, dan malam ini setiap kelompok berbagi cerita. Semua cerita bagus-bagus, tema yang diutarakan seputar kebebasan, ada kebebasan cinta, kebebasan mencari inovasi, kebebasan dalam menjaga alam dan kebebasan berkarya. Tema yang diusung tentang Indosat Ooredoo yang telah membebaskan kebutuhan manusia karena mengeluarkan jaringan 4G. Sebelum presentasi, masing-masing grup menciptakan yel yel. Ini bagian yang paling seru, karena semua peserta ekspresif, berjiwa muda dan melupakan umur (maksudnya energi saya sering melupakan umur, hehe…).

Kejutan dari hasil persentasi ini, hasil presentasi langsung diumumkan pemenangnya. Juara pertama dari photo story diperoleh oleh kelompok 3, masing-masing mendapat Smartphone, juara kedua diperoleh sama kelompok 4, masing-masing peserta mendapat voucher belanja MAP sebanyak Rp 750.000, pemenang ketiga diperoleh oleh kelompok 1, masing-masing mendapat voucher belanja MAP Rp. 500.000, dan pemenang keempat diperoleh oleh kelompok 2 masing-masing peserta mendapat voucher Rp 250.000 dan menjadi pemenang yel yel, dapat voucher belanja sebesar Rp 200.000. Ini pengalaman yang menarik dan berharga, karena semua melakukannya dengan semangat dan menyenangkan. Buat saya, bisa mengikuti acara ini pun sudah menjadi hadiah yang sangat istimewa.

Selesai acara, kami pulang kembali ke hotel Clove Garden. Tadinya mau berhenti di Jalan Asia Afrika dan menikmati Braga Car Free Night, tapi sudah terlalu larut dan suasana sangat oleh orang-orang. Jadi, kami hanya melihat di balik jendela bis dan kembali ke tempat istirahat. Sesampai di kamar, saya menulis keceriaan kegiatan hang out Indosat IM3 Ooredoo hari pertama di blog ini. Karena suasana yang nyaman dan tenang, kamar hotel ini selain enak untuk tidur, nyaman juga untuk bekerja. Diluar, menggema beberapa orang masih berbincang dan tertawa-tawa. Kubuka sedikit jendela, sedikit angin dingin khas pegunungan Bandung menyusup. What a beautifull moment, thank’s Allah, thank’s for a wounderfull gift.

Laptop menyala, aku mulai menulis. Jam 3 malam, posting. Alhamdulillah… selamat tidur.



Pagi, Bandung!

Foto: Ima
Bocah-bocah berlarian, suara anak kecil tertawa dan saling menjerit riang, diluar, di lobi yang dilengkapi dengan mainan anak-anak. Kuintip jam di smartphone, waktu menunjukan pukul 05.30 wib, aku bergegas untuk shalat Shubuh. Mandi, ya, aku harus mandi agar tubuh kembali segar. Jadwal hari ini, jam 07.00 WIB kami makan pagi, lalu jam 09.00 WIB cek out dari hotel dan berangkat ke Rumah Mode di Jalan Setiabudhi, lalu jam 14.00 wib, acara selesai. Selesai membersihkan diri, saya sejenak kembali ke selimut tebal lalu bersama langit pergi ke lobi untuk sarapan. Hmmm… harum pancake menggoda sampai ke jendela kamar. Yummy!



Setelah semua selesai sarapan dan berbagi cerita di meja makan, foto-foto, panitia mengingatkan agar segera kumpul jam 09.00 WIB untuk cek out dan lanjut menuju keberangkatan selanjutnya.  Sebelum pergi, panitia dari Indosat memberi kami uang belanja untuk shooping di Rumah Mode. Dan, sisa uang belanja yang paling mendekati jumlah yang diberikan, akan mendapat voucher MAP sebesar Rp 200.000. Hadiah yang dibagikan belum habis, ada lomba the best twit akan mendapat smartphone dan the best instagram mendapat kamera. Semua senang, karena semua mendapat hadiah.


Langit dan Aaditoo, blogger kawakan dari Bandung
dan Jakarta lagi menikmati Rumah Mode.
Foto: Ima
Perjalanan menuju jalan Setiabudhi cukup padat, merayap, saya sudah terbiasa, karena setiap weekend suasana macet sering terjadi. Karena di tempat parkir Rumah Mode sudah penuh, jadi kami parkir di tempat lain, jadi kami harus jalan kaki sedikit untuk sampai ke lokasi. Sebagai bocoran, saya baru sekali ke Rumah Mode, itupun untuk makan saja. Saya termasuk perempuan yang jarang belanja, saya lebih senang diajak jalan kaki keliling kota dan mencoba tempat makan yang kata orang enak. Jadi kesempatan belanja di Rumah Mode itu saya manfaatkan untuk belanja yang paling saya butuhkan. Pertama: beli sesuatu untuk kedua anak saya, Ibu dan seorang teman. Jadi yang pertama saya cari adalah counter anak, setelah pilah pilih dan disesuikan dengan harga, saya dapat baju hangat dewasa dan baju hangat buat anak, 2 buah kaos kaki anak dan sebuah mainan. Lalu ke counter pakaian perempuan dewasa, disini saya cari baju hangat untuk Ibu lalu cari kerudung yang cantik untuk seorang teman. Setelah dihitung ternyata lebih sedikit, wah, saya fikir, pasti tidak akan dapat voucher. Tapi gapapa, saya niatnya beli untuk oleh-oleh. Jadi, voucher saya abaikan saja.

Belanja belanji di Rumah Mode, oleh-oleh dari
Kartika Sari dan Voucher MAP.
Foto: Ima
Ternyata, belanja itu suka tidak ingat waktu. Sudah jam 13.00 WIB saja. Jadi kami segera ke tempat makan untuk makan siang, lapar. Disini saya mencari nasi, tadinya pengen ngemil, tapi perut perlu nasi, ya, lapar. Rupanya, di Rumah Mode, selain tempat belanja ada tempat makannya juga. Tempatnya asik dan pilihan menu makannya pun lengkap. Saya menemukan gudeg, yes! Kangen gudeg Jogja jadi kangen Kota Jogja dan menemukannya di Bandung. 

Rumah Mode.
Foto: Ima
Kalau ingat Rumah Mode, identik dengan jalanan yang macet. Ya, karena tempat ini banyak dikunjungi oleh wisatawan. Rupanya, tempat ini menyediakan produk fashion dewasa-anak, tas, sepatu, yang bagus-bagus tapi juga cukup murah, tidak terlalu mahal dengan kualitas eksport. Kalau kita cape keliling-keliling belanja, disana tersedia tempat makanan yang enak-enak, lengkap, dari jajanan, makanan khas eropa, kopi juga nasi lengkap khas Indonesia. Harganya cukup ramah di kantong, dan tempatnya pun asik untuk berinteraksi dan ramah lingkungan. 

Lagi-lagi saya ingin bilang, dua hari ini merupakan pengalaman yang sangat berarti, Hangout bareng Indosat IM3 Ooredoo sangat berkesan. Selain itu saya juga bisa kenal dengan follower, instagramer dan blogger yang luar biasa. Selama ini, setiap bulan sekali Indosat sering memilih 2 orang follower untuk diajak jalan-jalan, lalu diubah jadi 2 bulan sekali dan mengajak 4 orang follower, dan baru kali ini Indosat mengajak 16 orang dengan masing-masing keahlian. Ini kesempatan yang menyenangkan dan menarik, karena komunikasi Indosat menjadi lebih dekat dengan usernya.


Nah, selesai makan siang, hmmm… ini waktu yang menyedihkan, acara hangout bareng ini selesai juga. Tentunya rombongan dari Jakarta akan kembali ke kotanya, sementara peserta dari Bandung berpisah di Rumah Mode. Sebelum berpisah, kami diberi oleh-oleh (lagi) berupa makanan khas Bandung, yaitu Bolen dan Cheese Roll. Harum dan hangat. Keduanya makanan kesukaan saya. Momen seperti ini, males diungkapan. Tapi saya sadar, waktu terus berjalan, bus menyalakan mesinnya, ah, ya, ini wkatunya saya dan teman-teman dari Bandung bersiap pisah. Kami ikut sebentar naik bis dan berhenti di Jalan Sukajadi untuk kembali ke rumah masing-masing. Kami bersalaman dan berpeluk, momen yang tak pernah terlupakan. Dadah, semua! Semoga nanti ada kesempatan bertemu lagi dengan penuh kehangatan.


Salam Hangat,

@Imatakubesar

1 komentar:

  1. seruaaa cobaaa indosat juga ngajak blogger semarang hore2 yaaa mupeeeng teh

    BalasHapus

Silakan meninggalkan komentar Anda. adv