Give Away Matakubesar #momenajaibku

“Beri kebahagiaan untuk orang lain, maka anda akan mendapatkan kebahagiaan untuk diri sendiri.”  Tulisan ini dikutip dari status teman saya Winursih Uwien Budi, thanks yah Uwin.

Halo,

Sore kemarin saya mendapat berita mengecewakan, karena tidak jadi pergi ke Semarang bareng teman-teman Blogger Bandung.  Saya agak kecewa karena sebelumnya saya bahagia dapat kesempatan bisa melakukan perjalanan menggunakan kereta api wisata ke Kota Semarang hari Rabu ini.  Ada yang mengatakan karena salah satu media akan melakukan liputan jadi dibatalkan tapi ada yang mengatakan pengiriman formulir yang terlambat.  Padahal kami dikirim formulir untuk diisi sehari dari batas waktu.  Agak aneh juga.   Tapi dari pada berlama-lama bergumul dengan rasa kecewa, tentu bakal mubadzir. 

Jadi, saya mau membuat giveaway pertama dengan hadiah sederhana.  Hadiahnya:



1.       1 buah buku berjudul: “Kereta Api di Priangan Tempo Doeloe”, Penulis: Sudarsono Katam Penerbit Pustaka Jaya. 
        Buku ini saya keluarkan dari stok buku dari toko buku yang sedang saya rintis.  Saya merasa ajaib membunyai toko buku, meskipun masih sederhana dan mendapat kemudahan dari Apip teman saya yang bekerja di penerbit Pustaka Jaya.  Buku ini yang saya keluarkan karena saya suka Kereta Api.  

2.       Pulsa Indosat jumlahnya Rp. 100.000 (Seratus Ribu Rupiah)
       Pulsa ini saya dapat dari acara "Hari Pelanggan Nasional", saya merasa ajaib dapat undangan dari Mba Ani Berta menghadiri acara yang diadakan Indosat.  Berada disana dan mengingat proses ajaib dan mendapat kesempatan ini melalui menulis di blog adalah kesempatan yang ajaib.

3.       Dompet rajutan, ini buatan sendiri.  Membuat dengan jiwa dan cinta. 
       Dompet ini sederhana, tapi mendapat keahlian biasa merajut dan menyelesaikannya buat saya adalah hal yang ajaib.

Intinya, saya mau menukar kekecewaan dengan berbagi kebahagiaan.  Berada dikondisi saya sekarang aja adalah sebuah situasi yang ajaib.  Itu saja.
  
Ada sedikit cerita ajaib, bulan September adalah bulan yang bersejarah buat saya dan suami.  Tanggal 16 September 2005 adalah hari wisuda suami (akhirnya), 17 September 2006 hari pernikahan kami dan tanggal 18 September 1977 adalah hari ulang tahun suami saya.  Dan, di bulan ini pun tanggal 24 September 2009, anak pertama kami Devdan Alif Ahmad lahir.  Jadi tanggal 16, 17, 18 September plus 24 adalah hari-hari yang bersejarah dan ajaib buat saya.  Kehidupan saya berubah menjadi menyenangkan dan terbuka dalam memandang hidup.  Menikahi Cholis adalah sebuah keajaiban, bagaimana tidak, dia adalah sahabat saya sejak tahun 1997.  Kami kenal di sebuah oraganisasi teater di kampus.  Klise, yah.  Sahabat jadi partner hidup, suami.  Tapi kami baru menyatakan sikap (cieee…) tahun 2005. Semua sahabat kami tidak ada yang percaya bahwa kami akan menikah, jangankan mereka kadang sampai sekarang pun sering berfikir kami merasa ajaib bisa menikah.  Ini salah satu keajaiban dari keajaiban yang lain.  Hidup saya penuh keajaiban dan berliku, dari mimpi, cinta, harapan, proses.  Cara Tuhan mengajarkan hidup sangat berat tapi jika dipahami semua proses itu berujung pada pemaknaan yang cantik. 

Permainananya adalah, teman-teman cukup ceritakan momen ajaib di antara sekian momen ajaib yang pernah terjadi dalam hidup kalian.  Tak perlu banyak-banyak, cukup ceritakan di kolom komen tulisan ini, batas waktunya sampai tanggal 17 Sepetember jam 23.59 WIB.  Lalu follow twitter saya di @imatakubesar dengan hastag #momenajaibku.  Saya akan memilih 3 momen yang menurut saya dan suami yang paling menyentuh dan ajaib.  Pengumuman akan kami layangkan di hari ulang tahun suami saya tanggal 18 September 2015.

Terima kasih banyak partisipasinya teman-teman, semoga hadiah kecil ini cukup berarti dan menghangatkan hati.

Salam hangat,
@imatakubesar

16 September 2015

27 komentar:

  1. Momen ajaib itu saat melahirkan anak kedua, setelah anak yang pertama meninggal dunia dalam kandungan saat janin sudah berumur 9 bukan dalam kandungan. Menanti kehamilan selanjutnya dengan trauma masih melekat erat bertahun2 adalah situasi yang sama sekali tak enak. Empat tahun, Tuhan memberi waktu saya memaknai kehilangan, memaknai arti menunggu dan pasrah, jadi ketika kemudian saya hamil, melahirkan anak kedua kami adalah salah satu momen ajaib yang pernah saya alami. Alhamdulillah bayi itu sekarang tumbuh sehat cerdas sudah gadis menjelang masuk SMA. Rizka namanya... sebuah rizki buat kami.
    Menjadi ibu adalah momen ajaib buat setiap perempuan.

    BalasHapus
  2. Halo slamat pagih kk perkenalakan saya sofie, mohon maaf kk sebelumnya saya baca tadi ada typo sedikit yah mungkin yg kk maksudnya kelahiranya anak tercinta kk devdan alif ahmad adalah 2007, bukan 1977 (maav kk salah fokus hehehe)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Sofia, makasih banyak sudah memberi tahu :))

      Hapus
    2. Iyah kk sama-sama... :))

      Hapus
  3. Saya boleh berbagi moment ajaib yah Kk, jika kk punya bulan September yang merupakan bulan penuh keajaiban dan penuh kasih, Kalo saya sendiri bulan juni kk, kebetulan bulan juni adalah bulan kelahiran saya, kebetulan saya perantau dari bali kegarut, moment yang ajaib saya rasakan juni tahun ini, kenapa ajaib karena saya ga nyangka acara surprise party yang dilakukan Sahabat saya membuat hubungan kami yg sebelumnya jaga jarak, jauh2an, akhirnya kami pun disatukan kembali pada acara itu, Dan moment ajaib banget saya kira dia bakalan lupa/pura2 lupa ternyata dibalik moment special itu dia yang setting dari acara, tempat, Dan Lainnya, mohon doanya juga kk karena besok kamis 17 September 2015 saya bakalan kasih sebuah moment ajaib Nan special diacara pelombaan nyanyi yang dia ikuti. Smoga dilancarin yah, makasih Kk udah kasih Kesempatan saya sharing salah satu moment ajaib saya

    BalasHapus
  4. semangat ya Ima, Inshaa Allah ada rejekinya Ima main ke Semarang. Nanti kita kopdar bareng KEB Semarang yang heboh yaa kiss kiss...momen ajaibku itu ketika aku sedih akan sesuatu, atau merasa galau, sirna dengan kecupan anak2 yang mesra dan basah bertubi2 di mukaku, plus pelukan suami yang erat untukku. priceless..semoga ima sekeluarga selalu diberkahi Allah aamin

    BalasHapus
  5. Sukses buat give away nya .. :)

    BalasHapus
  6. Semoga dapat rezeki ke Semarangnya bareng keluarga ya mbk amiin..
    Momen ajaibku itu,disaat sudah pasrah dengan kondisi belum dikasih rezeki berupa anak,di perjalanan pernikana kami yang kesekian tahun, tiba2 rezeki itu datang tanpa kabar,tiba2 dan membuat kami benar2 surprise dan bersyukur sekali. Alhamdulillah,semoga semuanya lancar sampai persalinan nanti aamiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Disitu saya merasa pengen hamil lagi,punya anak lagi. Hehehe

      Hapus
  7. Momen ajaib yang terjadi minggu lalu. Saat ada kerabat yang terkena musibah dan saya ingin membantu, Allah beri saya rezeki menang sebuah lomba berhadiah Rp 500.000. Saat membaca pengumumannya saya sampai menangis terharu. Terima kasih ya Allah...

    BalasHapus
  8. Momen ajaib bagi saya adalah saat melahirkan anak. Yup, saya termasuk tipikal orang yang cengeng, sakit sedikit aja sudah heboh dengan sering mengeluh dan mendramatisir keadaan. Namun ketika melahirkan, alhamdulillah tidak ada satu keluhan atau berteriak. Kekuatan cinta kepada anak yang saya kandung membuat saya bisa kuat dan tegar menghadapi proses persalinan. It's magic

    BalasHapus
  9. Momen ajaibku adalah mengobrol dari hati ke hati bersama adik tiriku (cowok) sehari setelah Mama meninggal. Adikku ini buandelnya minta ampun, tapi entah kenapa kala itu dia mau mendengarkan nasihatku. Yang bikin terenyuh adalah saat dia bilang,"Teh, ditinggal Mama itu rasanya beda banget sama ditinggal pacar, ya?" Setelah habis secangkir kopi & sebatang rokok, dia pamit pulang. Aku memberinya obat batuk karena selama menunggui Mama sakit di RS, dia terserang batuk cukup lama. Sampai sekarang, aku tetap berdoa utk adikku itu supaya kuat menjalani hidupnya.

    BalasHapus
  10. Aku pengin ikutan tapi masih bingung moment ajaib yang mana :)
    besok sajalah, mikir kata-katanya dulu.

    BalasHapus
  11. moment ajaib saya ketika hamil 7 bulan saya kecelakaan sepeda motor. Posisi saya waktu itu boncengan duduk menyamping, sepeda motor yang saya tumpangi waktu itu sedang menyeberang jalan yang kemudian ditabrak oleh sepeda motor lain dari arah kanan. Saya terlempar ke bagian kanan dengan pinggul lebih dulu mendarat. Teman saya yang mengendarai motor mengalami luka-luka dibagian kakinya, begitu juga orang yang menabrak. Tapi Alhamdulillah saya yang waktu itu sedang berbadan dua tidak mengalami luka apa-apa. Bayi saya pun selamat, tidak kurang sesuatu apapun. :-)

    BalasHapus
  12. Momen ajaibku terjadi ketika dalam kondisi ekonomi yang kritis. Sepanjang hari saya curhat pada Allah di dalam hati. Lalu pasrah sepasrah-pasrahnya. Yang saya yakin, Allah sayang sama saya. Dia tdk akan membiarkan saya menderita. Selesai ashar seperti ada yang membisiki saya,"Coba cek ATM. Pasrah ya". Setengah segan saya ke ATM karena tahu tdk ada jadwal transfer apapun. Bismillah saya masukkan kartu dan cek saldo. Subhanallah ada uang sejumlah pas yang saya butuhkan...entah dari siapa. Siapapun dia, pasti Allah yang gerakkan. Terimakasih dan ucapan hamdalah terus bergema. Oh iya saat itu saya sampai menangis di depan ATM saking terharunya. Jangan pernah putus asa ya terhadap pertolongan Allah:)

    BalasHapus
  13. Mbak Imaaa....aku ikutaaan....pingin peyuk mbak Ima.... Semoga selalu dalam berkah Allah ya mbak

    BalasHapus
  14. Bismillaah...
    Setiap moment di kehidupan saya adalah rangkaian keajaiban-keajaiban. Peristiwa satu persatu jika saya tafakuri, saya renungkan, ternyata ada banyak hikmah di belakangnya. Iyes! Hikmah itu selalu terasa di belakang peristiwa.
    Salah satu moment ajaib adalah saat perekonomian rumah tangga kami dalam keadaan benar2 terpuruk, bangkrupt. Waktu itu suami bekerja di sebuah perusahaan properti dan punya usaha percetakan. Kami hidup 'senang' dengan gaji suami yg banyak (krn posisi jabatannya). Tapi hanya beberapa bulan saja. Sang pemilik terjerat hutang di berbagai Bank. Properti kacau morat-marit. Sampai usaha kami juga ikut kena imbasnya. Berbulan-bulan tanpa penghasilan. Sedangkan dapur harus tetap mengepul, rumah tetap harus dibayar.
    Sakit hati, menggerutu, mengutuk, tak luput menyerang hati saya. Astaghfirullaah..
    Tapi begitulah Allah mentarbiyah kami. Allah melepaskan kami dari harta riba. Baik langsung di diri kami, dan juga harta riba yg diperoleh dr gaji perusahaan property.
    Hikmahnya terasa sekarang. Kami insyaAllah sudah menjauhi riba. Dan kehidupan kami terasa sangat sangat bahagia, rezeki juga berasa bermanfaat dan berkah.

    Teh Ima maaf kepanjangan ya, bisa jadi satu postingan kalo diceritain detil mah. :)

    BalasHapus
  15. ini ceritanya udah lama sih mbak... Tapi gapapa deh yah heheh :v
    .
    Pas SD dulu aku dikenal sebagai seorang anak yang pemalas dan pecandu game. Aku memang gak bodoh sih.. Tapi apalah daya seorang anak peringkat terakhir di kelas. Gak mungkin dibilang pinter, cerdas atau semacamnya deh! Makanya, gak jarang temen-temen di sekolahku ngebully aku. Apalagi ditambah fisik-ku yang gendut dan item. hehehe.. Makin-makin deh bully nya :P
    .
    Nah ketika aku naik kelas 6, aku bertekad, aku gak boleh jadi anak teraniaya dan terbawah terus dong. Pokoknya aku harus buktiin kepada mereka kalo aku bisa lebih kok dari mereka! Maka mulailah ku belajar. Entah itu sungguh-sungguh atau nggak, soalnya sebelumnya aku gak pernah belajar sama sekali hehehe. Pokoknya belajar aja! Untungnya ada seorang guru mau membantu aku merubah kemalasanku. Setelah itu. pelan tapi pasti, nilaiku naik.

    Tapi.. Ketika pendaftaran masuk SMP, aku memilih buat mendaftar ke SMP yang uwow deh bagus banget! isinya anak-anak olimpiade semuaa. Masuknya aja pakek tes. Banyak banget anak dari sekolahku yang mundur duluan sebelum mencoba daftar kesana. Tapi yah yang namanya niat dan usaha didukung dengan hoki. aku akhirnya diterima disana mengalahkan temen-temen yang ngebully aku dan bahkan mengalahkan beberapa anak pintar dari sekolahku dulu. Akhirnya Allah menjawab doa-doaku :D

    Akhirnya sih, aku emang gak jadi anak yang pinter-pinter amat sih, toh masuk sana aku juga jadi anak biasa-biasa aja. Tapi Alhamdulillah, aku bisa berprestasi disana, walaupun bukan di bidang eksakta. Dan momen terajaib dalam hidupku adalah ketika aku bisa buktikan kepada dunia dan orang-orang yang merendahkan diriku, kalo aku lebih hebat dari mereka :D

    maaf yah mbak, jadi panjang dan agak curhat nih heheheh

    BalasHapus
  16. Moment ajaibku, saat melahirkan anak tunggalku. Benar-benar sempuna menjadi seorang ibu. Gadis cantik yang membuat aku kuat bertahan dan tetap bersemangat, dan Moment ajaib ke dua adalah melihat gadisku menjadi sarjana mentas dan dewasa. Moment ajaib, dalam kemandirian sebagai ibu tunggal. Segala begitu luar biasa. Moment ajaib hidupku.

    BalasHapus
  17. naik kereta api, tut... tut... tut............. heheheh memang seru kalau naik kereta api, dan skg infrastrukturnya juga keren abis, top deh buat KAI

    BalasHapus
  18. Momen Ajaibku adalah :
    1. Ketika saya diberikan amanah lagi dan anak masih usia 1 tahun..Amazing banget kan ya mak,,
    2. Ketika saya harus melepas anak pertama untuk Nen atau minum ASI diusia yg sebenarnya belum saya inginkan. Ajaibnya itu dyandra (anak pertama) tidak mau nen dengan sendirinya, tanpa perlu drama untuk sapih menyapih. Ajaibnya lagi, saya nggak tau kalau hamil, saya juga bingung kok dyandra nggak mau nen lagi, ternyata hamil melanda hehehe
    3. Momen ajaib, ketika saya bisa menyelesaikan Skripsi saya dengan perut hamil 3 bulan dan dikejar DL akhirnya selama 3 bulan selesai.
    4. Momen ajaib berikutnya adalah ketika tanggal 15 November 2015 tepat saya ulang tahun, hari itu pula saya wisuda. Dipindahnya kucir dari kiri ke kanan dengan perut 6 bulan hamil.. amazing dan bersyukur sekali

    Momen ajaib diatas semua tentang kehamilan saya yang membuat semuanya rampung untuk studi,,alhamdulillah. Momen ajaib lainny lagi adalah :
    Saat bapak saya masuk UGD RS karena nyeri bagian dada. Saya yang sedang menungggu di UGD dg kakak saya dan tiba-tiba mata bapak saya putih dan nadanya "grok-grok" seperti orang sakaratul maut,,,langsung saya teriak meminta bantuan dokter dan suster, ketika ditangani..saya keluar untuk menemui anggota keluarga yang lain dan meminta berdoa untuk kesembuhan bapak saya. Selain itu saya juga telapon ke saudara-saudara lain agar didoakan untuk kesembuhan yang terbaik bagi bapak saya, dan memintakan maaf untuk beliau. ALHAMDULILLAH ALLAH berkendak dan bapak saya masih diberikan kesempatan hidup didunia. Hampir selama 1 bulan bapak saya di ICU, sekarang bapak yang dulu pernah di ICU (gagal jantung) dengan keadaan naik turun, bisa menimang dan menemani cucunya (anak ke-2 dari saya). Sehat terus ya pak,, semoga ALLAH melindungi.

    BalasHapus
  19. Menikah, punya anak juga menjadi momen ajaib dalam hidup saya.

    Sedangkan di tahun ini, momen ajaib saya adalah kembali menulis di blog dan gabung dengan Blogger Bandung. Serasa punya keluarga lagi di komunitas ini. Bisa kenalan dgn blogger-blogger hebat. Misalnya seorang blogger yg berkarir sebagai ibu rumah tangga, tapi cukup aktif ngeblog. Saya terkesan dgn ketabahannya mendampingi suami yg terkena satu penyakit sehingga sensitif terhadap cahaya. Salut utk kesetiaan dan ketabahannya.

    Satu doa saya buat Blogger soleh/solehah itu, semoga kita dikumpulkan dalam jannah-Nya...

    BalasHapus
  20. Ikutan ah...
    Momen ajaib buat saya adalah, ketika Alloh taqdirkan saya bisa pergi haji di tahun 2009. Ajaib buat saya, karena kondisi ekonomi saya bukan yang berlebih, biasa, cukup saja. Saat itu suami tidak punya simpanan uang sama sekali(karena suami saja yang kerja) Saya hanya bisa bersyukur, keajaiban ini Alloh berikan setelah suami membahagiakan ibu saya, mengambil adek bungsu saya yang yatim untuk di sekolahkan. Padahal kondisi keuangan kami bukan berlebih, tapi suami hanya modal bismillah saja. Setelah itu saya disuruh buka rekening tabungan husus haji. Waktu itu saya hanya bisa setor 500rb. Selebihnya saya hanya berharap akan ada rezeqi tambahan supaya bisa cepat berangkat. Saat itupun saya tidak muluk-muluk bisa nabung trus langsung berangkat, yang penting nanbung dulu, soal kapannya terserah Alloh saja. Ajaibnya, setelah itu tetiba rezeqi ada saja, dengan cepat tabungan untuk haji itu terkumpul. Padahal jika dihitung gaji suami setiap bulan, sangat tidak mungkin bisa nambah uang tabungan. Ajaibnya lagi, setelah terkumpul, suami juga bisa berangkat haji dengan ongkos gratis dari pihak kbih yang memintanya jadi pembimbing haji. Alhamdulillah. Ajiaibnya lagi, saat daftar di depag, saya degdegan takut kalo tidak bisa berangkat bareng suami, karena nomernya tidak berurutan. Ajaibnya, nomer urut suami dan saya masih bisa berangkat bareng walaupun jarak nomernya cukup jauh. Itulah keajaiban dalam hidup saya. Setelah memberikan kebahagiaan buat yang lain, Alloh ganti langsung dengan kebahagiaan yang lebih lagi.

    BalasHapus
  21. Ikutan ah...
    Momen ajaib buat saya adalah, ketika Alloh taqdirkan saya bisa pergi haji di tahun 2009. Ajaib buat saya, karena kondisi ekonomi saya bukan yang berlebih, biasa, cukup saja. Saat itu suami tidak punya simpanan uang sama sekali(karena suami saja yang kerja) Saya hanya bisa bersyukur, keajaiban ini Alloh berikan setelah suami membahagiakan ibu saya, mengambil adek bungsu saya yang yatim untuk di sekolahkan. Padahal kondisi keuangan kami bukan berlebih, tapi suami hanya modal bismillah saja. Setelah itu saya disuruh buka rekening tabungan husus haji. Waktu itu saya hanya bisa setor 500rb. Selebihnya saya hanya berharap akan ada rezeqi tambahan supaya bisa cepat berangkat. Saat itupun saya tidak muluk-muluk bisa nabung trus langsung berangkat, yang penting nanbung dulu, soal kapannya terserah Alloh saja. Ajaibnya, setelah itu tetiba rezeqi ada saja, dengan cepat tabungan untuk haji itu terkumpul. Padahal jika dihitung gaji suami setiap bulan, sangat tidak mungkin bisa nambah uang tabungan. Ajaibnya lagi, setelah terkumpul, suami juga bisa berangkat haji dengan ongkos gratis dari pihak kbih yang memintanya jadi pembimbing haji. Alhamdulillah. Ajiaibnya lagi, saat daftar di depag, saya degdegan takut kalo tidak bisa berangkat bareng suami, karena nomernya tidak berurutan. Ajaibnya, nomer urut suami dan saya masih bisa berangkat bareng walaupun jarak nomernya cukup jauh. Itulah keajaiban dalam hidup saya. Setelah memberikan kebahagiaan buat yang lain, Alloh ganti langsung dengan kebahagiaan yang lebih lagi.

    BalasHapus
  22. saya ketinggalan GA ini. Keren, nih, hadiahnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih Keke Naima, iyah, momennya cuma sebentar soalnya beneran pengen ngasih aja ;)

      Hapus
  23. waah... momen ajaibnya keren *_*

    BalasHapus

Silakan meninggalkan komentar Anda. adv