Uber Fasilitas Transpotasi Canggih

Malam itu, saya, Alif, Ulu, Mba Ratri dan Euis menelusuri Kota Bandung dengan menggunakan fasilitas Uber.  Ya, bukan Uber yang kita kenal sebagai panggilan pendek untuk daerah Ujung Berung, tapi Uber ini artinya cepat.   Kami memakai Uber ini sama-sama untuk tujuan yang berbeda, Mba Ratri minta berhenti di jalan Sultan Agung (Dago), saya ke Ledeng, Euis ke Dipati Ukur dan Ulu ke Ciparay.  Kami semua diantar sampai tujuan satu per satu dengan driver yang enak diajak ngobrol, kendaraan bersih dan nyaman.  Jangan harap kendaraan ini ada tulisan UBER, karena tak ada tanda-tanda seperti “Taksi”, "Rent Car" atau sejenisnya, jadi kita seolah memakai kendaraan sendiri.  Bahkan, kita tak perlu mengeluarkan uang cash di tempat, tapi begitu kita pesan , naik kendaraannya dan tiba di tempat, pembayaran akan langsung di potong dari kredit card kita.  Dan fasilitas ini ada di Bandung, lho, baru  1 bulan jalan.  Saya fikir, orang yang menelurkan ide ini keren banget dan out of the box, bisa memanfaatkan teknologi dan menciptakan sistem baru dalam dunia transportasi.  


Foto: Ima. Suasana hangat di Bober Cafe saat pertemuan dengan Id Geek Girls.



Saya tahu informasi ini dari kumpulan perempuan yang melek teknologi saat buka bersama di Bober Café di Jl. Sumatera Bandung.  Mereka mengundang kami untuk memperkenalkan sebuah aplikasi transportasi yang unik, mudah, murah dan canggih.  Mereka ini tergabung dalam komunitas Id Geek Girs yang ingin memperkenalkan dan berbagi teknologi untuk para perempuan.  Semua informasi tentang kebutuhan “perempuan” ada di sini bahkan aplikasi sudah bisa di download di smartphone kita.  Dari mereka juga, saya baru tahu bahwa Uber sudah tersebar di 311 Kota dan di 55 negara.  Di Indonesia sudah berjalan cukup lama di Jakarta dan kini di Bandung.  Rencana berikutnya akan buka jaringan di Jogjakarta dan Bali.  Jadi yang suka traveling, tinggal pasang aplikasi ini dan bisa digunakan di semua Negara, karena sifatnya universal.  Sebuah informasi yang bermanfaat buat para perempuan yang membutuhkan keamanan dan kenyamanan berkendaraan.

Mba Ratri sendiri, pembicara yang mewakili Id Geek Girs, adalah pengguna setia saat dia di Jakarta.  Berdasarkan pengalamannya sebagai pengguna Uber, dia merasa nyaman, mudah dan murah menggunakan fasilitas ini.  Dan tentunya aman.  Sementara, Mba Cintia menjelaskan detil tentang dunia 'persilatan' Uber dan menjawab berbagai pertanyaan para undangan dan 'kegelisahan' yang kontra terhadap Uber karena dianggap tidak ada izin transportasi tapi ternyata masalahnya bukan itu, ini hanya masalah persaingan fasilitas saja.


Foto: Ima.  Pembicara Mba Cintia drai Uber dan Mba Ratri dari Id Geek Girs.

Saya semakin penasaran, sistemnya gampang sekali, kita tinggal pasang aplikasi Uber yang bisa dicari di google play.  Syarat yang lain, kita harus punya credit card tapi jangan khawatir kalau tidak punya credit card, kita bisa pinjam punya saudara atau teman.   Credit card ini fungsinya untuk pembayaran, selesai penggunaan Uber, biaya langsung di autodebet di credit card.  Sayangnya, bagi pengguna debit card masih belum bisa karena masih proses perizinan dari pihak BI karena menyangkut keamanan.  Nah, setelah pasang aplikasi, kita dapat mulai pesan, dari lokasi penjemputan hingga tujuan.  Kita bisa mempertimbangkan dulu jumlah biaya yang akan kita keluarkan dari jarak tempat kita dijemput hingga tujuan.  Kalau kita kurang cocok dengan harganya bisa tidak jadi pesan.

Kalau semua sudah oke, tinggal pesan, deh.  Mereka akan memberi tahu mobil yang menjemput kita jenis mobil apa, nomor telepon driver dan nomor plat mobilnya.  Kita bisa memantau pergerakan mobil  yang kita pesan akan tiba berapa menit lagi dari handphone.  Kalau sudah sampai, kita atau drivernya yang akan nelepon.  Sangat mudah dan sebagai penumpang, kita seolah-olah memakai kendaraan sendiri.

Buat pemakai kendaraan perempuan, sebetulnya kita bisa lebih safe, apalagi kalau harus pulang malam dan jarak yang jauh karena semua pergerakan mobil ini dipantau di pusat.  Jadi kalau mobil ini berhenti tiba-tiba, keluar dari batas  jalur pemesanan atau keluar dari area kota, maka petugas dari Uber akan langsung menelepon driver itu untuk memastikan keadaannya.  Nah, driver pun akan mendapat penilaian langsung dari penumpangnya, rate bintangnya bisa kita pilih dari 1-4, jika angkanya makin besar berarti penumpang semakin puas dengan cara driver kita menggunakan kendaraannya.  Biasanya nih, setiap bulan ada penghargaan buat the best driver, ini sesuai dengan penilaian para penumpang.  Jadi mau tidak mau para driver Uber ini akan melakukan pekerjaannya dengan baik dan asik karena pelanggan yang menilai langsung. 

Sebagai emak-emak, kita selalu berfikir anggaran rumah tangga, takutnya biaya Uber ini mahal, dll.  Kita tak perlu khawatir mengenai harga, semua bisa dipantau dari aplikasi.  Cara perhitungan tarif pun dilihat dari 3 hal:
1. Waktu
2. Jenis mobil
3. Jarak

Pengguna Uber bisa 1-4 orang dengan biaya yang sama dan pengantaran tidak hanya satu tujuan, seperti yang sudah kami lakukan satu pemesanan untuk beberapa tempat.  Lalu, misalnya kita ada perlu ke supermarket dan ingin ditunggu, maka biaya yang berjalan hanya waktu saja, perhitungan jarak tidak bergerak.  
Untuk jenis mobil Uber ada 2:

1. Uber X (jenis APV, Avanza, Livina, dll)
2. Uber Black (Camry, jenis sedan lainnya)

Hanya saja, di Bandung baru tersedia Uber X.  berdasarkan pengalaman saya menggunakan fasilitas ini, rasanya tetap nyaman ko dan asiknya lagi, bisa rame-rame.  Oh ya, untuk pemesanan di Bandung, tempat penjemputan baru bisa di wilayah kotamadya Bandung, tapi untuk tujuan bisa keluar dari wilayah itu, misalnya ke Lembang, Ujung Berung, Ciater atau Ciparaya seperti tujuannya Ulu.  Lagi-lagi, jika tujuan melewati batas kotamadya, driver ini akan ditelepon/dipantau oleh pihak kantor.  Transpotasi yang berasa safe dan canggih.  

Buat teman-teman yang mau traveling ke Bandung, fasilitas Uber ini rekomended banget buat dipake keliling-keliling Bandung.  Coba pasang aplikasinya dan bisa dipake di kota manapun, ah ya, jadi keingetan, kalau kamu pergi ke kota lain yang belum ada fasilitas Ubernya.  Coba saja pesan, karena dengan begitu bisa dipertimbangkan kota tersebut untuk membuka fasilitas transpotasi Uber.  Enjoy the trip, yah.


Foto: Ima.  Ini foto di dalam mobil Uber, maaf gelap-gelapan, heheh...
Kiri-Kanan: Euis, Ulu dan saya. ;b
@imatakubesar
Bandung, 10 Juli 2015

2 komentar:

  1. Asyik juga ya diantar-jemput pake Uber. Coba kalau aku ada CC...

    BalasHapus
  2. udah semacam kayak naik mobil pribadi kalau pake uber, ya :)

    BalasHapus

Silakan meninggalkan komentar Anda. adv