Multipel Sklerosis Day

Hari MS

Hari Rabu tanggal 27 Mei 2015, saya datang terlambat, sekumpulan orang dengan memakai kaos berwarna orange tengah mendengarkan tiga pembicara di muka.  Saya mendatangi acara Peringatan Hari Multiple Sklerosis (MS) Sedunia di Bandung Indah Plaza (BIP) tanggal 27 Mei 2015.  Semua tampak serius menyimak para pembicara di muka, berdiri pun di belakang kursi-kursi peserta tepat ketika Mba Kanya Puspokusumo memberi statement ini:

“Jalankan hobimu dengan sungguh-sungguh, karena dengan melakukan hobi kamu akan merasa bahagia, dengan bahagia kamu akan terbebas dari stress, jika kita bebas dari stress maka imun tubuh pun akan membaik.  Karena MS ini belum ada obatnya jadi belum bisa disembuhkan, cara menanganinya adalah mengendalikan emosi dan menjaga kondisi tubuh agar membaik.”


Pengidap dan dokter MS


Dokter dan Kanya

Suasana acara sosialisasi MS Day
Saya tersentak mendengar penyakit ini belum ada obatnya dan belum diketahui penyebabnya, benak saya, jenis penyakit apa ini.  Kening saya berkerut, mata melihat sekeliling.  Sebagian banyak di acara ini hadir para pengindap penyakit MS, tidak hanya yang hadir tapi orang yang menyelenggarakan acara ini mengindap penyakit MS.  Kata teman Mba Kanya, Lygia, beliau kena penyakit MS sudah hampir 13 tahun.  13 tahun!.  Saya tahu tidak mudah melewati hal ini, saya pernah mengalami penyakit berat dan mendampingi suami yang di dihantui dengan penyakit berat.  Rasanya, aneh.  Hidup dan kematian terlihat nyata di depan mata, meskipun kita tahu selama ini bahwa setiap benda hidup akan mati. Tapi begitu situasi yang menyatakan bahwa hidup kita tak akan lama lagi, sungguh tidak mudah.  Perlu banyak dukungan dari keluarga maupun sahabat, yaitu orang-orang terdekat kita.  Karena mereka butuh energi untuk terus bersemangat dan terus merasa berarti dalam menjalankan hidupnya.  Sampai pada suatu titik, bahwa melalui sakit kita seolah diperlihatkan keindahan hidup dari sisi yang lain.


Para dokter spesialis syaraf peneliti penyakit MS.

Di tengah acara, saya hampir memutuskan untuk tidak meneruskan acara karena tidak kuat mendengarkan penjelasan.   Antara takut mendengarkan tapi satu sisi saya harus tahu penyakit ini jenis dan ciri-cirinya apa sehingga bisa tumbuh di tubuh manusia.  Sambil menarik nafas cukup panjang dan mencoba meredakan kegelisahan dengan membeli sosis bakar yang tersedia di acara talkshow dan bazzar ini.  Beres melahap sosis, saya beranikan diri untuk berdiri mendekat pengeras suara dan merekamnya.

Bersahabat dengan MS

Artinya, kenyataannya penyakit MS ada dan tumbuh, sudah.  Bukan berarti bahwa hidup selesai karena ada penyakit, tapi selama kita bisa melakukan sesuatu yang paling mungkin dilakukan oleh ukuran tubuh sekarang pasti bisa menghidupkan fungsi tubuh untuk melakukan aktifitas yang lebih berarti dan menyenangkan.  Karena saya percaya, ketika kita mampu memelihara rasa bahagia maka tubuh sendiri akan bisa bertahan.  Salah satu hal yang bisa dilakukan oleh orang yang sakit adalah menjalankan hobinya karena hal itu bisa membuat bahagia.

Komik berjudul “Hidup Bersama Multipel Sklerosis”, menjelaskan tentang penyakit yang satu ini, mencerahkan, mudah dicerna dan pembaca dibuat mengerti bagaimana maksud dari bersahabat dengan MS.  Artinya kita bisa tetap asik menjalankan setiap kegiatan, beraktifitas seperti biasa dan berguna.  Menghadapi MS bukanlah dengan cara ‘melawan’ melainkan dengan menciptakan ‘semi-mutual understanding’ dengan penyakit MS.  Semakin lama, pengidap MS memahami dan mengenal sendiri bagaimana memperlakukan tubuhnya secara proporsional untuk mengurangi serangan MS. 

Kenali MS, yuk!

Jadi Multipel Sclerosis adalah penyakit otoimun, dimana sistem kekebalan tubuh terlalu aktif, lalu menyerang bagian pelindung saraf yang disebut dengan mielin.  Jika mielin rusak akibatnya hantaran saraf menjadi lebih lambat.  Efek penyakit Multipel Sclerosis ini tidak terduga, bagi sebaggian orang penyakit ini hanya sedikit mengganggu sementara sebagian yang lain membuatnya sama sekali tidak berdaya dan sebagian yang lain berada di antara dua kondisi ekstrem tersebut.

Serangan MS itu ternyata gejalanya mudah kita kenal, seperti:

1.       Fatigue (rasa lelah berlebihan)
2.       Penglihatan membayang (Double vision/diplopia)
3.       Pusing (vertigo)
4.       Kesulitan berbicara
5.       Kebas di beberapa bagian/seluruh tubuh.
6.       Sensitif terhadap panas/cahaya matahari.
7.       Kelumpuhan sebagian.

Beberapa jenis Multipel Sklerosis ada 3*:
1.       Relapsing-Remitting MS (MS Hilang-timbul/kambuhan)
Pada MS jenis ini, terjadi beberapa kali kekambuhan (serangan) yang tidak terduga.  Serangan ini berlangsung dalam waktu yang bervariasi (dalam hitungan hari atau bulan) dan dapat pulih secara parsial atau total.  Jenis ini dapat bersifat ‘tidak aktif’ selama berbulan bulan atau bertahun-tahun.
2.       Secondary progressive MS (MS progresif sekunder)
Bagi beberapa orang yang pada awalnya mengalami MS hilang timbul, dalam perjalanan penyakitnya ada bentuk perkembangan lebih lanjjut yang mengarah pada ketidakmampuan yang bersifat progersif, dan seringkali disertai kekambuhan terus menerus.
3.       Primary progressive MS (MS progresif primer)

MS jenis ini dintandai dengan tidak adanya serangan yang parah, tetapi ada serangan-serangan kecil dengan gejala-gejala yang terus memburuk secara nyata.  Terjadi satu akumulasi perburukan dan ketidakmampuan yang dapat membawa penderita pada tingkat/titik yang semakin rendah atau terus berlanjut hingga berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

Jadi, gimana yah penyandang MS bisa hidup damai dengan MS?

Karena tubuh terkena masalah otoimun, berarti penyandang MS tentunya harus lebih apik memperlakukan tubuh.  Sebagai manusia, tubuh perlu makan, berkarya dan bersosialisasi.  Artinya tubuh, hati dan pikiran harus lebih dijaga fungsi-fungsinya.  Untuk menjaga semua itu, makan, olah raga, beraktifitas dan sudut pandang pada kehidupan harus lebih positif.  Seperti petuah dr. Zuhaida tentang menjaga kesehatan syaraf.  Linknya ada di sini.

Lalu apa yang harus dilakukan yang terkena MS:

Pertama, hindari stress, karena pikiran dan hati faktor utama dalam menentukan kesehatan tubuh kita.  Caranya dengan lebih menggali kedekatan kita dengan alam dan pencipta, cara ini membuat kita lebih bijaksana dalam memperlakukan tubuh dan kesadaran atas diri.  Kemudian jalankan kehidupan dengan hati gembira, salah satunya mengerjakan hobi dengan terus menerus dan dikondisikan.  Karena dengan menjalankan sebuah hobi, hati akan gembira dan cara ini bisa bikin kita mengikis stress.  Kalau hobi di tahan-tahan, akan membuat jiwa lebih tertekan. 

Kedua, tidur dan jaga pola/jenis makanan yang dikonsumsi.  Atur pola makan, lebih banyak makan yang segar-segar dan alami.  Seperti buah-buahan dan sayuran.  Karena makanan yang tidak terlalu banyak olahan membuat enzim dalam tubuh kita tumbuh dan membuat tubuh lebih segar.  Dengan makanan sehat akan meningkatkan daya tahan tubuh, jika flu, demam dan inveksi virus lain sering memperberat gejalanya.

Ketiga, olah raga yang ringan dan lembut dan terapi fisik.  Seperti jalan kaki dan yoga

Keempat, beraktifitas dengan ritme disesuaikan kondisi tubuh atau mengukur kekuatan fisik. Harus mulai belajar tahu kapan harus beristirahat dab japan terus bekerja.  Belajar untuk hidup 'easy going' dan mengendalikan emosi dengan baik.  Karena emosi bisa bisa menjadi pemicu kekambuhan.

Kelima, dukungan dari keluarga.  Melalui saudara, teman dan dokter kita bisa bicara tentang perasaan kita dalam menghadapi gejala penyakit yang menakutkan ini.  Curahkan bagaimana perasaan kita, dengan begitu bisa meringankan beban kita terhadap penyakit ini.  

Refleksi

Dari setiap kejadian yang saya temui, saya percaya bahwa sehat itu ada di pikiran dan hati kita.  Meskipun tubuh terdapat penyakit, tapi ketika pikiran dan hati kita terus bergerak melakukan sebuah kegiatan bahkan mungkin bisa memberi manfaat pada orang lain.  Kita akan lebih menghargai kemampuan, kehidupan dan kesempatan.  Banyak diantara kita yang sehat dan mampu melakukan banyak hal, tapi tidak dimanfaatkan dengan maksimal atau malas-malasan.  Seolah waktu tak pernah bergerak dan tetap muda, padahal tanpa kita sadari musim telah berganti beberapa kali, anak-anak tumbuh besar dan pertemuan dengan sahabat membuat kita sadar bahwa mereka semakin menua begitupun kita.

Penyakit bukanlah halangan untuk berkarya, apa yang paling mungkin dan paling terjangkau oleh tubuh dan kesempatan yang ada maka maksimalkan.  Kita pasti lebih berarti dengan bekal pengalaman yang pernah kita lewati.  Berhenti mengeluh, karena semua itu tak akan ada manfaatnya selain menyakiti diri sendiri.  Jadi apa yang harus kita lakukan, oke penyakit sudah ada, teruslah mencari dan melakukan pengobatan dan terus berkarya.  Hidup ini dilahirkan untuk bahagia, pasti ada celah yang membuat sagalanya berarti .


Bandung, 6 Juni 2015
@imatakubesar

*sumber: Komik Hidup bersama Multipel Sklerosis, Kanya Puspokusumo, tomboteko.com
Informasi MS bisa diperoleh di web ini: www.indonesianmultiplesclerosis.wordpress.com
Facebook: Multipel Sklerosis Indonesia

5 komentar:

  1. kayaknya aku udah harus menghindari stress dan mulai menikmati hidup...

    tengkyu teh liputannya...

    BalasHapus
  2. pertama tau penyakit dari tv, pepeng, trus sering liat beliau cerita diacara tv, emang ngeri sekali, jadi hindari stress ya mbak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. sehat-sehat yaaaaah... hati yang luas ternyata bikin kita sehat, ya

      Hapus
  3. Beberapa penyakit memang berpangkal pada soal mudah terkena tekanan ya, mudah stress
    Btw, infonya bermanfaat neng, sehat selalu yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyah, faktor pikiran berpengaruh banget sama kesehatan tubuh. Sehat-sehat terus yah Bu Yanti, miss uuu...

      Hapus

Silakan meninggalkan komentar Anda. adv